Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114362 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Eko Wardianto
"Sektor telekomunikasi Indonesia masih menghadapi kendala utama kendati memiliki potensi pasar yang masih sangat besar, yaitu ketersediaan infrastruktur telekomunikasi yang memadai dan menjangkau seluruh pelosok tanah air. Mobile WiMAX dengan kelebihannya mampu menyalurkan laju data hingga puluhan Mbps, latensi data yang rendah, efisien dalam penggunaan bandwith, skalabilitas arsitektur, serta biaya penggelaran yang murah menjadikan Mobile WiMAX sebagai solusi alternatif untuk layanan wireless pita lebar.
Perencanaan jaringan Mobile WiMAX yang di-overlay-kan dengan jaringan eksisting Telkomsel area Sumatera Utara, dianalisis dengan menggunakan model tekno ekonomi untuk mengetahui kelayakannya. Penentuan peletakan koordinat BTS dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi trafik Telkomsel Sumatera Utara saat ini serta dengan melihat clutter mapping, sosio budaya dan ekonomi, demografi dan topografi dengan menggunakan tool Google Earth. Dari hasil analisis, untuk melayani daerah USO di Sumatera Utara, Telkomsel memerlukan tambahan sebanyak 483 site dengan rincian sebanyak 180 site berupa collocated site dan 303 site berupa site baru.
Dari hasil penelitian ini diperoleh beberapa poin penting dimana perencanaan dapat dikatakan layak (dengan parameter lain bernilai tetap) dengan kondisi a). Proyeksi ARPU didekati secara optimis yaitu sebesar $2.02526953848975 per pelanggan tiap bulan. b). Proyeksi ARPU didekati secara moderat yaitu sebesar 75% dari ARPU pelanggan optimis atau ARPU moderatnya adalah sebesar $1.518952154 per pelanggan tiap bulan. c). Proyeksi ARPU didekati secara pesimis yaitu sebesar 50% dari ARPU pelanggan optimis atau ARPU pesimisnya adalah sebesar $1.012634769 per pelanggan tiap bulan. d). Pertumbuhan jumlah pelanggan didekati secara optimis dimana untuk Desa Kategori I, II, III, dan IV pertumbuhan pelanggannya adalah sebesar 42,3%, 44,95%, 47,85%, 51,7% secara berturut-turut. e). Pertumbuhan jumlah pelanggan didekati secara moderat yaitu sebesar 60% dari pertumbuhan pelanggan optimis. Sedangkan perencanaan dikatakan tidak layak dengan kondisi pertumbuhan jumlah pelanggan didekati secara pesimis yaitu sebesar 30% dari pertumbuhan pelanggan optimis.
Dari hasil analisis, teknologi Mobile WIMAX layak untuk diimplementasikan sesuai dengan tujuan Telkomsel dalam mendukung USO di area Sumatera Utara dan dari sisi bisnis, berdasarkan perhitungan tekno ekonomi dan beberapa kondisi yang diberikan, Mobile WIMAX layak untuk diimplementasikan.

Telecommunication in Indonesia is still facing a big constraint though it still has a huge potential market, about the infrastructure availability and covering rural and outlying place as well. With advantages of Mobile WiMAX, e.g. : provide bit rate tens of megabits per second, high bandwith efficiency, low data latency, scalable architecture, and low cost deployment make Mobile WiMAX an alternative solution for wireless broadband services.
Mobile WiMAX overlayed with North Sumatera Telkomsel's existing network, analyzed with techno-economic analysis for its investment visibility. In proposing BTS location, some considerations taken into account such existing North Sumatera Telkomsel?s traffic and some others from clutter mapping, socio culture and economic, demography, and topography by using Google Earth as well.
The analysis results show that, for covering USOs area, Telkomsel needs 483 additional sites i.e. : 180 collocated sites and 303 new sites. This Mobile WiMAX network planning is visible with condition : a). Optimistic ARPU at $2.02526953848975 per user per month. b). Moderate ARPU at $1.518952154 per user per month. c). Pessimistic ARPU at $1.012634769 per user per month. d). Optimistic subscriber growth. e). Moderate subscriber growth at 60% from optimistic subscriber growth. The planning is unvisible with pessimistic subscriber growth condition, at 30% from optimistic subscriber growth.
Analysis results shew that Mobile WiMAX technology is visible to be deployed as Telkomsel?s goal. For business purpose, based on techno economic analysis and some given conditions, Mobile WiMAX is visible to be deployed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T25786
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Girindra Wardhana
"Pertumbuhan bisnis seluler dalam beberapa tahun terakhir tidak cukup menggembirakan bagi pelaku bisnis tersebut. Pelaku bisnis dituntut untuk bisa membuat kurva S kedua dengan mulai menggarap layanan data sebagai bisnis baru selain layanan legacy yang berupa layanan suara dan layanan pesan pendek. Sebagai pijakan dari bisnis baru ini, mulailah digelar layanan 3G sebagai evolusi dari teknologi sebelumnya. Dengan gelaran jaringan 3G ini, diharapkan pelanggan mulai menggunakan layanan-layanan berbasis 3G dan pada akhirnya akan kembali meningkatkan keuntungan bagi operator.
Akan tetapi, pada kenyataannya, indikasi bisnis baru ini belum cukup mengembirakan dimana utilisasi dari jaringan 3G masih rendah. Dari permasalahan ini timbul gagasan untuk melakukan penelitian faktor apa sajakah yang mempengaruhi penerimaan pelanggan terhadap teknologi 3G tersebut.
Penelitian dilakukan dengan mengajukan beberapa faktor yang diduga mempengaruhi penerimaan layanan 3G terhadap pelanggan. Data yang diperlukan untuk analisisi dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner. Setelah data terkumpul ,pengolahan data dilakukan dengan prinsip SEM ( Structural Equation Model ) dan menggunakan bantuan dari aplikasi LISREL.
Pada akhir analisis penelitian , tiga dari enam faktor yang diduga berpengaruh terhadap penerimaan dari layanan 3G terbukti memiliki pengaruh. Ketiga faktor itu adalah performance expectancy , price, dan facilitating condition. Dari hal-hal tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pelanggan Telkomsel di Jabodetabek tidak mempunyai banyak syarat dalam penerimaan teknologi 3G. kemudian dari sisi operator, selama mampu menyediakan layanan yang berkualitas dengan harga yang kompetitif, bisnis seluler ke depan masih prospektif.

Cellular business growth in recent years is not encouraging enough for the businessman. Business people are required to make a second S-curve began working with data services as a new business in addition to legacy services such as voice and short messaging services. As a foundation of this new business, start 3G services performed as an evolution of the previous technology. With the title of this 3G network, subscribers are expected to start using services based on 3G and eventually will return increased profits for operators.
In fact, an indication of a new business which is not quite encouraging utilization of 3G networks is low. This problem arises from the idea to research what are the factors that influence customer acceptance for the 3G technology. The study was conducted by asking several factors thought to influence the acceptance of 3G services to customers. The data required for analisisi collected using questionnaires. Once the data is collected, the data processing is done by the principle of SEM (Structural Equation Model) and using LISREL as tool.
In the final analysis of the study, three of the six factors suspected to influence the acceptance of 3G services proven to have an effect. These three factors are performance expectancy, price, and facilitating condition. Of these things can be concluded that Telkomsel subscribers in Greater Jakarta does not have much in terms of 3G technology acceptance. Then from the operator, as long as able to provide quality services at competitive prices, mobile business in the future is still prospective.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Priskilla Romauli
"Skripsi ini membahas mengenai syarat kepailitan di Indonesia yang terdapat dalam Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 dan juga syarat kepailitan di Singapura serta perbedaan diantara keduanya, dan bagaimana penerapan syarat-syarat tersebut pada kasus kepailitan PT Telkomsel. Pada bagian analisis akan dibahas mengenai penerapan syarat kepailitan dalam kasus kepailitan PT Telkomsel dalam Putusan Pengadilan Niaga Nomor 48/Pailit/2012/PN.Niaga.Jkt.Pst dan juga Putusan Mahkamah Agung Nomor 704 K/Pdt.Sus/2012 dimana putusan pailit terhadap PT Telkomsel dibatalkan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian yuridis normatif, dengan studi kepustakaan sebagai cara menganalisis kasus yang sudah dalam bentuk putusan pengadilan. Dari hasil penelitian, penulis mendapat kesimpulan bahwa perbedaan antara syarat kepailitan di Indonesia dan Singapura terkait jumlah minimal kreditor, jumlah minimal utang, dan keadaan tidak mampu membayar utang, serta bahwa penulis setuju dengan putusan Mahkamah Agung yang membatalkan kepailitan PT Telkomsel karena Majelis Hakim di Pengadilan Niaga kurang tepat dalam menerapkan syarat-syarat kepailitan.

This thesis discusses the terms of bankruptcy in Indonesia contained in Article 2 paragraph 1 of Law Number 37 Year 2004 and also the condition of bankruptcy in Singapore and the difference between the two, and how the application of those conditions in the bankruptcy case of PT Telkomsel. In the analysis section will be discussed the application of bankruptcy requirements in the bankruptcy case of PT Telkomsel in the Commercial Court Decision Number 48 Bankrupt 2012 PN.Niaga.Jkt.Pst and also the Supreme Court Decision Number 704 K Pdt.Sus 2012 where the decision to put PT Telkomsel in bankruptcy is canceled. In this study, the author uses normative juridical research methods, with literature study as a way of analyzing cases that have been in the form of court decisions. The author concludes that the difference between bankruptcy requirements in Indonesia and Singapore is related to the minimum number of creditors, the minimum amount of debt, and the inability to pay the debt, and that the authors agree with the decision of the Supreme Court to cancel the bankruptcy of PT Telkomsel because the Panel of Judges in the Commercial Court did not apply the terms of bankruptcy appropriately.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Fahrudin
"Sistem Global System for Mobile Communication (GSM) dalam teknologi komunikasi seluler terus berkembang dengan pesat dan disesuaikan dengan kebutuhan dari pengguna yang ada. Dalam perkembangannya sistem ini membutuhkan optimalisasi jaringan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan terhadap para pengguna. Melakukan perubahan sudut kemiringan antena (tilting adjustment) merupakan salah satu metode yang digunakan dalam melakukan optimasi performansi sinyal GSM yang direpresentasikan dalam parameter kualitas sinyal serta kekuatan sinyal.
Dalam penelitian ini dilakukan kajian pengaruh dari perubahan sudut kemiringan antena terhadap performansi sinyal GSM dengan variasi sudut 0,24,6, dan 8 derajat. Performansi sinyal GSM yang baik bilamana parameter kualitas serta kekuatan sinyal yang diterima memenuhi standar kriteria yang ditentukan berdasarkan nilai parameter tersebut.
Dari hasil penelitian menunjukkan kondisi optimal layanan pada cell GSM900 dicapai pada sudut kemiringan antenna base station mencapai 2 derajat, sedangkan untuk cell DCS1800 kondisi optimal dicapai pada kondisi sudut mencapai 6 derajat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40009
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuruhli Shalihah
"Kebutuhan bandwidth layanan mobile broadband terus mengalami peningkatan. Dalam mendukung layanan mobile broadband ini, Telkomsel telah meng-upgrade kapasitas akses dengan mengimplementasikan teknologi Metro Ethernet berbasis serat optik untuk akses antara RNC dengan Node-B. Skripsi ini menganalisis dan mengevaluasi implementasi jaringan Metro Ethernet PT Telkom untuk mobile backhaul Telkomsel di area Jakarta.
Dari hasil kajian diperoleh tingkat reliabilitas jaringan Metro Ethernet PT Telkomsel di Jabodetabek mencapai 0,967 dan tingkat availabilitasnya mencapai 99,99% dengan titik kritis jaringan pada segmen patch cord. Dari kecenderungan pertumbuhan kebutuhan bandwidth dan jumlah pelanggan diprediksikan kebutuhan bandwidth pada triwulan III tahun 2010 adalah 7,93 Gbps dan pada triwulan IV tahun 2010 adalah 8,98 Gbps.

Bandwidth needs of mobile broadband services keep increasing. In support of this mobile broadband service, Telkomsel has upgraded access capacity by implementing the technology of optical fiber-based Metro Ethernet for access between the RNC with the Node-B. This thesis is to analyze and evaluate the implementation of PT Telkom's Metro Ethernet network for mobile backhaul Telkomsel in the Jakarta area.
The study of Telkomsel's Metro Ethernet in the Jakarta area results level of network reliability of 0.967 and availability level of 99.99% with a critical point on the network segment of the patch cord. From the trend growth of bandwidth requirements and the number of subscribers predicted that bandwidth requirements in the third quarter of 2010 is 7.93 Gbps and in the fourth quarter of 2010 is 8.98 Gbps.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51218
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sjaiful Rijal
"Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan atas jaringan komunikasi wireless, IEEE mengeluarkan standard 802.16 WiMax yang mampu memberikan layanan dengan jangkauan yang luas, data rate yang tinggi dan mobilitas pengguna. Namun, selain jangkauan dan kecepatan data, privasi dan keamanan juga merupakan kebutuhan yang harus diperhatikan dalam teknologi jaringan telekomunikasi. Diantaranya yaitu untuk menjaga kerahasiaan informasi pengguna dan mencegah penggunaan layanan tanpa hak. Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas mengenai analisis prinsip kerja sistem keamanan pada Mobile WiMax tersebut.
Pada arsitektur protokol WiMax, sistem keamanan berada pada MAC layer, tepatnya pada security sublayer. Penulisan skripsi ini membahas proses authentikasi dan pemebentukan koneksi antara SS dengan BS, struktur MAC Protocol Data Unit serta beberapa teknik pengamanan. Dari pengujian, analisis dan program simulasi, sistem Mobile WiMax di PT. CSM menggunakan teknik pengamanan melalui pengenalan sertifikasi digigital X.509, autentikasi EAP-TTLS dan enkripsi AES-128.

In order to fulfill the requirement of wireless communication network, IEEE has released 802.16 standard (WiMax) that able to provide capacious range and high data rate. However, beside high bandwidth and wide-area access, privacy and security is the aspects that been concerned in the telecommunication network technology. The paper describes the analysis of security system principle in mobile WiMax.
WiMax protocol architecture describes security system at MAC Layer especially security sub layer. This paper describes authentication process and connection establish between SS and BS, MAC Protocol Data Unit Structure and some protection technique. Refer to the test, analysis and simulation program, WiMax System that used in PT. CSM using security system with digital certificate X.509 and EAP-TTLS authentication, and AES-128 encryption.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.03.08.144 Rij a
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sjaiful Rijal
"Untuk memenuhi peningkatan kebutuhan atas jaringan komunikasi wireless, IEEE mengeluarkan standard 802.16 WiMax yang mampu memberikan layanan dengan jangkauan yang luas, data rate yang tinggi dan mobilitas pengguna. Namun, selain jangkauan dan kecepatan data, privasi dan keamanan juga merupakan kebutuhan yang harus diperhatikan dalam teknologi jaringan telekomunikasi. Diantaranya yaitu untuk menjaga kerahasiaan informasi pengguna dan mencegah penggunaan layanan tanpa hak. Dalam penulisan skripsi ini akan dibahas mengenai analisis prinsip kerja sistem keamanan pada Mobile WiMax tersebut.
Pada arsitektur protokol WiMax, sistem keamanan berada pada MAC layer, tepatnya pada security sublayer. Penulisan skripsi ini membahas proses authentikasi dan pemebentukan koneksi antara SS dengan BS, struktur MAC Protocol Data Unit serta beberapa teknik pengamanan. Dari pengujian, analisis dan program simulasi, sistem Mobile WiMax di PT. CSM menggunakan teknik pengamanan melalui pengenalan sertifikasi digigital X.509, autentikasi EAP-TTLS dan enkripsi AES-128.

In order to fulfill the requirement of wireless communication network, IEEE has released 802.16 standard (WiMax) that able to provide capacious range and high data rate. However, beside high bandwidth and wide-area access, privacy and security is the aspects that been concerned in the telecommunication network technology. The paper describes the analysis of security system principle in mobile WiMax.
WiMax protocol architecture describes security system at MAC Layer especially security sub layer. This paper describes authentication process and connection establish between SS and BS, MAC Protocol Data Unit Structure and some protection technique. Refer to the test, analysis and simulation program, WiMax System that used in PT. CSM using security system with digital certificate X.509 and EAP-TTLS authentication, and AES-128 encryption.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51028
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dhany Krishna Murti
"ABSTRAK
Dewasa ini di Indonesia perkembangan pengguna layanan internet berkembang
dengan sangat pesat, dan dengan prediksi pertumbuhan pengguna yang sangat
pesat, maka layanan mobile internet merupakan suatu sumber pemasukan sangat
menjanjikan bagi Industri Telekomunikasi di dunia pada umumnya dan di
Indonesia khususnya. Persaingan layanan mobile internet antara operator
telekomunikasi di Indonesia sangat sengit, sehingga diperlukan strategi pemasaran
yang sesuai dengan kemauan calon pelanggan. Dari operator ? operator tersebut,
saat ini jumlah pelanggan layanan mobile internet yang paling banyak dimiliki
oleh PT. Telkomsel melalui merek Telkomsel Flash. Dimana jumlah pelanggan
telkomsel Flash yang masih sedikit sekali jika dibandingkan dengan jumlah total
pelangan telkomsel. Maka potensi Telkmosel Flash sebagai sumber revenue baru
untuk Telkomsel sangatlah besar, dan oleh karena itu Telkomsel perlu
menganalisa faktor ? faktor yang mempengaruhi pelanggan dalam memilih
layanan telkomsel flash sebagai bahan acuan untuk memfokuskan kekuatan
internal dalam menghadapi persaingan atau meningkatkan jumlah pelanggan.
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan calon pelanggan dalam
memilih suatu layanan mobile internet.
Tesis ini bertujuan untuk menganalisa faktor ? faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen dalam memilih telkomsel flash sebagai sebagai bahan acuan
bagi PT Telkomsel untuk memfokuskan kekuatan internal dalam menghadapi
persaingan atau meningkatkan jumlah pelanggan.
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa faktor motivasi, persepsi, dan sikap terbukti
mempengaruhi keputusan pelanggan dalam memilih layanan Telkomsel Flash.
Faktor motivasi (X1), persepsi (X2), dan sikap (X3) berpengaruh highly
significant terhadap keputusan memilih (Y) layanan Telkomsel Flash. Makna
highly significant menunjukkan bahwa motivasi, persepsi, dan sikap berpengaruh
sangat nyata secara bersama-sama terhadap keputusan konsumen memilih layanan
Telkomsel Flash, sehingga dengan demikian semakin baik motivasi, persepsi, dan
sikap konsumen terhadap Telkomsel Flash maka keputusan untuk memilih
layanan tersebut akan semakin meningkat. Faktor motivasi (X1), persepsi (X2),
dan sikap (X3) juga berpengaruh secara parsial terhadap keputusan konsumen
memilih layanan Telkomsel Flash.

ABSTRACT
Today in Indonesia internet user are developing very rapidly, and with a very
rapid user growth prediction for mobile internet, made mobile internet service a
very promising source of revenue for telecommunication industry in the world and
Indonesia. The competition of mobile internet service among the operators in
Indinesia is very fierce, so a marketing strategy which in accordance with the
wishes of potential customers is a must. From those operators,PT Telkomsel with
Telkomsel Flash Brand is the one who have the most number of subscribers of
mobile internet servicesThe subscribers of Telkomsel Flash is still very
little compared with the total number of Telkomsel customers. So the potentialof
TelkmoselFlash as a new revenue source for Telkomsel is very large, and
therefore Telkomsel need to analyze the factors that affect customers
in choosing service Telkomsel flash as reference to focus the internal strength in
the face of competition or increase the number of subscribers. Many factors can
influence customer decision in choosing a mobile internet service.
This tesis will analyze factors that influence customer decision to choose
Telkomsel Flash as their mobile internet service as a reference materials for PT
Telkomsel to focus its internal strength in the face of competition or to increase
the number of Telkomsel Flash Subscriber.
Research have proven that motivation, pereption, and attitude affect customer?s
decision to chose Telkomsel Flash service.motivation (X1), perception (X2), and
attitude (X3)high significantly affectthe decision to choce Telkomsel Flash
service. High significantly affect here means that motivation, perception, and
attitude altogether really give a concrete influence he decision to chose Telkomsel
Flash service. Therefore, as the higher and more positive the motivation,
perception, and attitude towards Telkomsel Flash, the decision to xhose Telkomsel
Flash is more likely. Motivation (X1), perception (X2), and attitute (X3) also
partially affect the consumer?s decision to chose Telkomsel Flash service."
2011
T29923
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Taufiq Nugroho
"Skripsi ini membahas tentang penggunaan Relay Station untuk transmisi downlink Mobile WiMAX dengan menggunakan metode hybrid, yaitu metode transmisi yang menggunakan tiga buah transmisi. Ketiga transmisi tersebut yaitu dua buah transmisi yang melewati Relay Station terlebih dahulu baru ke receiver dan satu buah transmisi langsung dari pengirim ke penerima. Pada Relay Station ada dua kondisi yang berlaku, yaitu Decode and Forward (DF) dan Amplify and Forward (AF). Dua kondisi inilah yang nantinya akan dibandingkan dalam simulasi sehingga dapat diketahui performansi sistem WiMAX apabila menggunakan Relay Station sebagai media peningkatan kualitas layanan.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa ketika Relay Station dalam mode forwarding Amplify and Forward (AF) akan memperoleh BER yang kecil sehingga throughput besar dan merupakan perfomansi yang terbaik. Ketika masing-masing Relay Station diatur agar menggunakan mode forwarding yang berbeda, misalnya AF pada Relay Station 1 dan DF pada Relay Station 2 atau sebaliknya akan memperoleh hasil yang sama. Sedangkan ketika kedua Relay Station diatur untuk menggunakan mode forwarding Decode and Forward (DF), maka BER yang dihasilkan besar dan throughputnya pun kecil, kondisi ini merupakan yang terburuk.

This minithesis examine the use of Relay Station for Mobile WiMAX downlink transmission by using the hybrid method ' the transmission method that uses three transmission. All of the three transmission is the two transmission through the Relay Station first before to the receiver and one transmission from the transmitter directly to the receiver. At the Relay Station there are two conditions that apply, the Decode and Forward (DF) and Amplify and Forward (AF). These two conditions will be compared in the simulation so that the WiMAX system performance when using the Relay Station as media that improving the quality of services can be known.
The results of this simulation show that when both Relay Station in Amplify and Forward (AF) forwarding mode, they will yield low BER so that the throughput will high and this state is the best performance. When both of Relay Station are arranged to activate different forwarding mode, for example AF in Relay Station 1 and DF in Relay Station 2 or the other way, they will yield the same results. When both of Relay Station are arranged to activate Decode and Forward (DF) forwarding mode, BER will high and throughput will low, this condition is the worst.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51384
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Setiawan
"Skripsi ini membahas kemampuan WIMAX sebagai teknologi informasi yang saat ini sedang berkembang. Untuk memenuhi layanan data kecepatan tinggi secara realtime dengan performansi yang baik dan mampu bekerja pada kanal multipath fading, digunakan teknik MIMO OFDM (Multiple Input Multiple Output Orthogonal Frequency Division Multiplexing). AMC (Adaptive Modulation and Coding) digunakan untuk mendukung transmisi kecepatan beragam untuk tipe yang berbeda dari layanan multimedia. Dalam AMC, level modulasi dan kecepatan coding diatur menurut kondisi kanal. Skripsi ini menganalisa kinerja PHY layer mobile WIMAX menggunakan MIMO dan AMC yang akan dimodelkan pada kanal propagasi mobile yang berdistribusi Rayleigh Fading dalam menangani multi user.

This final project discusses the ability of WiMAX as a technology that is currently being developed. To meet the high-speed data services in realtime with the good performance and able to work on a multipath fading channel, MIMO OFDM technique is used (Multiple Input Multiple Output Orthogonal Frequency Division Multiplexing). AMC (adaptive Modulation and Coding) is used to support transmission speeds vary for different types of multimedia services. In AMC, modulation level and coding rate is set according to channel conditions. This final project was analyzes the performance of mobile WiMAX PHY layer uses MIMO and AMC that will be modeled on the mobile propagation with Rayleigh Fading distribution in handling multi-user."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51403
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>