Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1665 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"There are three major categories upon which all of the world's civilizations are estabilished, namely, God, Man and world...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fio P Hasyim
"Konflik antara ilmu pengetahuan dan agama, berawal dari pencarian manusia akan kebenaran. Pemikiran manusia dalam mencari kebenaran diawali oleh bangsa Yunani dalam mitos mengenai alam semesta sebagai awal dari kegiatan berpikir secara filosofis. Kemudian, seiring dengan perkembangan pemikiran, terjadi pergeseran objek pemikiran tentang kebenaran, dari alam semesta menuju ke manusia itu sendiri sebagai ukuran kebenaran. Selanjutnya, manusia mulai berpikir, bahwa ada substansi lain yang melampaui dirinya dan alam semesta (rasionalisme). Pada tahapan ini, agama tradisional mulai berkembang, dan mempertanyakan tentang keberadaan Tuhan. Agama lalu menyingkirkan filsafat dengan kebenaran dogmatis-absolutnya, meng-klaim bahwa dirinya merupakan jalan keselamatan bagi manusia didukung dengan kepercayan akan wahyu. Pada periode yang berlangsung relatif lama, agama telah menjelma menjadi lembaga otoritatif dan sumber legitimasi bagi tindakan kekerasan terhadap mereka yang berada di luar agama. Tesis ini bertujuan untuk memahami landasan yang mendasar tentang kepercayaan terhadap agama secara filosofis, terkait dengan klaim terhadap kegagalan agama dalam kehidupan manusia yang pada akhirnya membuka jalan bagi ilmu pengetahuan untuk menggantikan fungsi atau peran agama bagi kehidupan. Fenomena konflik dan kekerasan antar umat beragama yang berbeda telah mengecewakan dan meruntuhkan harapan manusia terhadap fungsi agama dalam kemanusiaan. Manusia berpaling dari kebenaran agama kepada kebenaran ilmu pengetahuan yang objektif dan universal (empirisme). Ilmu pengetahuan berhasil membantu membangun peradaban manusia dengan dahsyat, melalui teknologi canggih. Namun, pada akhirnya, teknologi tidak memuaskan kebutuhan manusia akan kebenaran, melainkan membuat manusia terasing dalam lingkungannya sendiri. Filsafat pragmatisme kemudian hadir untuk menengahi konflik kebenaran antara rasionalisme dan empirisme yang telah berlangsung sepanjang peradaban manusia itu sendiri. Menurut pragmatisme, William James, konsep kebenaran terletak pada manfaat dari gagasan apapun, baik rasional maupun empiris, sejauh memberikan kegunaan praktis yang mendorong manusia melakukan tindakan positif dalam menciptakan kehidupan yang teratur dan damai. Pragmatisme, dengan metode empirisme radikalnya, membuka seluas-luasnya realitas yang dapat membuktikan kebenaran dari sebuah gagasan, yaitu dalam pengalaman individu. Pengalaman dalam metode empirisme radikal, meliputi pengalaman inderawi dan perasaan, serta kecenderungan non-inderawi, sebagai upaya melepaskan diri dari konflik pemahaman kebenaran yang dikotomis.

Conflict between science and religion originated from the human, search for the truth. Human thought in the search for truth begins by Greeks in the myth about the beginning of the universe as philosophically thinking activities. Then, along with the development of thought, there was a shift objects of thought about the truth of the universe toward the man himself as the measure of truth. Subsequently, humans began to think that the other substances that exceed himself and the universe (rationalism). At this stage, traditional religion began to flourish questioned about the existence of God. Religion removes philosophy with its absolutes dogmatic of truth, claiming that he is the way of salvation for mankind is supported by the belief in revelation. In the period that lasted a relativity long time, religion has been transformed into an authoritative institution and source of legitimacy for acts of violence against those who are outside of religion. This thesis aims to understand the fundamental basis of religious belief is philosophically related to claims against the failure of religion in human life which eventually paved the way for science to replace the function or role of religion in our lives. The phenomenon of conflict and violence between different religious communities have been disappointing and undermined human expectations about the functions of rand religion in humanity. Humans turned away from religious truth to the truth of science as objective and universal (empiricism). Science has helped build human civilization with the sweeping, trough advanced technology. However, in the end, the technology does not satisfy the human need for truth, but makes a man isolated in his own environment. Pragmatism philosophy then present to accompany the conflict between rationalism and empiricism truth which has lasted throughout human civilization itself. According Pragmatism of William James, the concept of truth lies in the benefit of any idea either rational or empirical as far as providing a practical usability that encourages people to positive action in creating an orderly and peaceful life. Pragmatism by the radical empiricism method, the widest opening of reality that can prove the truth of an idea, namely the individual?s experience. Experience in the method of radical empiricism, including sensory experience and feeling, and non-sensory tendencies, as an effort to break away from understanding the dichotomous conflict."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27902
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amos Winarto Oei
"Artikel ini meneliti apakah dengan memberikan pemahaman identitas moral kepada para peserta didik akan memberikan dampak untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan etis mereka. Teori identitas moral dan eksperimen dalam psikologi moral akan digunakan sebagai umber yang patut dipertimbangkan manfaatnya untuk meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan etis. Hal ini untuk menghindari penekanan yang berlebihan terhadap emosi, lingkungan dan pengetahuan tentang aturan yang memang mempunyai dampak terhadap pengambilan keputusan etis seseorang. Pendekatan yang digunakan dalam artikel ini adalah pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman identitas moral dapat bertindak sebagai unsur yang meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan etis. Ini menganjurkan bahwa pendidikan agama yang mempertimbangkan identitas moral para peserta didiknya dapat menolong mereka untuk membuat keputusan etis dengan lebih baik dalam melengkapi pendekatan emosi, lingkungan dan pengetahuan yang berdasarkan aturan. Dengan demikian, diharapkan mereka dapat memiliki akhlak dan karakter yang semakin bermoral juga di masa mendatang. Pertimbangan identitas moral demikian seharusnya digunakan secara luas sebagai praktek umum dalam kelas pendidikan agama."
Jakarta: Pusat Pengkajian Reformed, 2016
SODE 3:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wilson, Peter H.
London: Routledge, 2000
320.943 WIL a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dukes, Paul
"Buku ini berisi mengenai sejarah Kekaisaran Rusia yang dimulai dari dinasti Romanov pada abad XV hingga awal abad XIX."
London: Longman, 1990
947.046 DUK m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dukes, Paul
"Buku ini berisi mengenai sejarah kekaisaran Rusia dari tahun 1913-1801. Buku ini membahas perkembangan kekaisaran Rusia dari beberapa kaisar yang memimpin Rusia."
London: Longman, 1990
947.046 DUK m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Moore, Lindsey
New York: Routledge, 2008
306.42 MOO a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rifanisa Salsabila
"Nama adalah sebuah nomina yang dipakai untuk merujuk kepada seseorang. Namun, beberapa penilitian telah membuktikan bahwa definisi nama ternyata tidak sesederhana itu. Dibalik sebuah nama ada harapan, identitas ras, agama, dan gender dari penyandang nama tersebut. Artikel ini akan membahas bagaimana nama tidak hanya menjadi penanda ras atau agama seseorang, tetapi juga menjadi masalah sosial ketika dua konsep berbeda ini tercampur.
Penelitian yang dilakukan dengan menganalisis secara mendalam beberapa blog dimana orang-orang dari budaya yang berbeda bertukar pandangan mereka tentang praktik perubahan nama ke nama 'Muslim' akan menjelaskan mengapa beberapa mualaf memilih mengganti nama mereka sementara yang lain tidak. Tidak jarang, ada hal lain yang lebih menyangkut ras daripada agama, di balik praktik perubahan nama tersebut.
Bagian terakhir dari artikel ini akan mengungkap dampak yang perlu diketahui sebelum seseorang memutuskan untuk mengubah nama mereka. Tanpa disadari umat Islam, praktik yang sudah menjadi tradisi ini menghalangi beberapa orang untuk masuk Islam. Artikel ini juga membuktikan apakah praktik keagamaan yang berubah menjadi praktik ras ini cukup adil untuk mengukur tingkat loyalitas seseorang terhadap agamanya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Shofia Nabila Nurintan
"Penelitian ini membahas mengenai representasi isu-isu sosial budaya dan spiritual masyarakat imigran muslim Arab di Amerika yang ditemukan dalam serial televisi Amerika Ramy. Tontonan serial televisi karya Ramy Youssef ini menarik untuk dikaji karena mengandung cerminan perjuangan dan dilema masyarakat Arab muslim sebagai minoritas di Amerika Serikat. Hasil penelitian ini adalah jenis representasi intensional paling banyak digunakan dalam serial TV ini karena sifatnya yang dapat menccerminkan intensi pribadi tiap tokoh. Sumber data penelitian ini adalah musim pertama dari serial televisi berbahasa Arab dan Inggris yang berjudul Ramy tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif bersifat deskriptif. Adapun untuk menyampaikan makna-makna simbolis dari serial televisi Ramy penulis menggunakan teori representasi Stuart Hall. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan bagaimaana isu-isu identitas budaya dan spiritual survival masyarakat imigran Arab muslim direpresentasikan dalam adegan-adegan serial televisi tersebut.

This study discusses the representation of socio-cultural and spiritual issues of Arab Muslim immigrant communities in America which are found in the American television series Ramy. This television series by Ramy Youssef is interesting to study because it reflects the struggle and identity dilemma of the Muslim Arab community as a minority in the United States. The result of this study is that intentional representation type is the most widely used in this TV series because of its nature which can reflect the personal intentions of each character. The data source for this research is the first season of the American television series entitled Ramy in 2019 televised in both Arabic and English. This research uses a descriptive qualitative method. As for conveying the symbolic meanings of the television series Ramy, the writer uses Stuart Hall's representation theory. The purpose of this study is to describe the cultural and spiritual identity issues of Arab Muslim immigrant communities represented in the television series' scenes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Safara
"Penelitian ini membahas terkait perbandingan pemaknaan wisatawan Muslim Indonesia terhadap konsep Pariwisata Ramah Muslim atau PRM. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan perbedaan dalam pemaknaan dan penerapan konsep PRM antara ke dua negara tersebut menurut perspektif wisatawan Muslim Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian yang digunakan terdiri dari wawancara dan studi literatur. Wawancara dilakukan kepada wisatawan Muslim Indonesia yang pernah berkunjung ke salah satu atau kedua negara ini. Studi literatur dilakukan sebagai sumber informasi tambahan dalam meneliti topik terkait. Hasil penelitian ini yaitu UEA telah terbuka bagi masyarakat dari penjuru dunia di mana mengakibatkan beberapa tempat menyediakan makanan dan minuman non-halal. sehinggaPRM di UEA berperan untuk memfasilitasi kenyamanan warga dan wisatawan Muslim. Jepang telah mengakomodir berbagai kebutuhan wisatawan Muslim, walaupun hanya terdapat di beberapa kota besar dan beberapa titik destinasi yang banyak dikunjungi wisatawan Muslim. Wisatawan Muslim dapat memaklumi hal ini. Oleh karenanya, PRM dinilai sebagai sebuah standarisasi kebutuhan wisatawan Muslim yang menunjang kenyamanan dan keamanan wisatawan, khususnya untuk wisatawan Muslim ketika melakukan perjalanan ke kedua negara tersebut.

This research discusses a comparison of the meaning of Indonesian Muslim tourists towards the concept of Muslim-Friendly Tourism or PRM. This research aims to identify differences in the meaning and application of the PRM concept between the two countries from the perspective of Indonesian Muslim tourists. This research uses a qualitative approach with the research methods used consisting of interviews and literature studies. Interviews were conducted with Indonesian Muslim tourists who had visited one or both of these countries. Literature studies are carried out as additional sources of information in researching related topics. The results of this research are that the UAE has been open to people from all over the world, which has resulted in several places providing non-halal food and drinks so that PRM in the UAE plays a role in facilitating the comfort of Muslim citizens and tourists. Japan has accommodated various needs of Muslim tourists, even though it is only available in a few big cities and a few destinations visited by many Muslim tourists. Muslim travelers can read this. Therefore, PRM is considered as a standardization of the needs of Muslim tourists which supports the comfort and safety of tourists, especially for Muslim tourists when traveling to these two countries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>