Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146645 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ramlah Arief
"Unit Pelaksana Teknis Terapi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional memberikan pelayanan publik kepada masyarakat melalui Rehabilitasi Sosial bagi korban penyalahgunaan narkoba.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana data primer didapatkan melalui wawancara, dan pengamatan (obeservasi), sedangkan data sekunder didapatkan melalui telaah dokumen. Hal ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan penelitian yang diinginkan yaitu ingin mengetahui proses internal rehabilitasi sosial unit pelaksana teknis terapi dan rehabilitasi Badan Narkotika Nasional. Penelitian ini meneliti selama 1 (satu periode) April 2007 s/d Mei 2008.
Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin diketahui maka didapatkan kesimpulan hasil penelitian sebagai berikut :
1)Proses internal pada Rehabilitasi Sosial di UPT T&R BNN berjalan dengan baik sesuai dengan system open managemen yang digunakan Rehabsos Hal ini dibuktikan dengan kualitas SDM, Anggaran dana pelaksanaan Rehabsos, metode yang digunakan, kualitas pelayanan, alat serta bahan serta sarana dan prasarana yang dimiliki rehabsos sangat baik. Hal-hal yang dirasa masih belum optimal adalah pada parameter keberhasilan program, serta pendampingan kepada residen pasca menjalani terapi dan rehabilitasi
2)Faktor-faktor yang menjadi kendala di Rehabilitasi Sosial UPT T&R BNN ialah kualitas konselor addict serta system controlling, monitoring terhadap konselor addict yang secara komprehensif belum tertangani dengan baik
3)Pencapaian target di Rehabilitasi Sosial UPT T&R BNN Target pelayanan yang ditetapkan oleh Rehabsos memberikan pelayanan terapi dan rehabilitasi, dengan jumlah target sampai dengan bulan Oktober 2008 adalah sebesar 75% dan diharapkan diakhir tahun 2008 jumlah target dapat tercapai dengan baik
Sebagai saran-sarannya adalah sebagai berikut :
1)Untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang prima maka perlu dibuat parameter keberhasilan program di Rehabsos, serta evaluasi efektifitas dan efisiensi program di rehabsos
2)Untuk meningkatkan profesionalitas dan keberhasilan tugas Konselor, maka perlu adanya upaya mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan tugas Konselor khususnya dalam pelaksanaan kegiatan TC di Rehabsos UPT T&R BNN.
3)Mengingat pentingnya pelaksanaan tugas Konselor diharapkan adanya pelatihan-pelatihan berkesinambungan serta studi lanjut bagi petugas konselor khususnya konselor addic
4)Meningkatkan kerja sama Regional yaitu Negara-negara tetangga yang memiliki perhatian kepada masalah narkoba, instansi terkait, Lembaga Swadaya Masyarakat dalam upaya penyelenggaraan pelatihan tenaga pelaksana kegiatan TC terutama tenaga Konselor.

The Therapy and Rehabilitation Technical Implementation Unit, National Narcotics Agency give public services to the community through Social Rehabilitation for Drug tresspassers victims.
This research used descriptive methods with qualitative approach, where primary data is acquired through interview and observation, and secondary data is acquired through documentation analysis. This is done to achieve the aim of the research, which is to know about the Internal Process of Social Rehabilitation in the Therapy and Rehabilitation Technical Implementation Unit, National Narcotics Agency. This research is conducted for 1 periode from April 2007 till May 2008. According to the aim of this research, several conclusion is achieved from the result of this research :
1) The Internal process of Social Rehabilitation in UPT T&R BNN, is already performing well according to the open management system used by the Social rehabilitation. This is proven by the quality of the Human Resources, budget funds for the implementation of Social Rehabilitation, methods used, the quality of service, tools and material, and the facilitation and equipment of the Social Rehabilitation is appraised very good. Several things which is not optimal and need to be improve and defined is the criteria of success of the program, and the companion of the client after having therapy and rehabilitation.
2) Factors which pursue the Social Rehabilitation in UPT T&R BNN, is the quality of the addict counselor and the controlling system of the addict counselor which is not handled efectively.
3) The target of achievement of the Social Rehabilitation in UPT T&R BNN is to give service in therapy and rehabilitation for drug tresspassers, and the sum of target drug tresspassers having therapy and rehabilitation is achieved 75 % from the target, for each month.
Recommendation :
1)To increase the quality of service to be excellent, it is important to define the criteria of success of the Social Rehabilitation program, and evaluation of the effectiveness and efficiency of the program.
2)To increase the professionalism and achievement of the counselor?s job, it is needed to handle factors that pursue the duty of the counselor, especially in the implementation of the TC activity in Social Rehabilitation UPT T&R BNN.
3)Due to the importance of the counselor?s job, it is important to have a continous and further education for the counselor, especially addict counselor.
4)Increase Regional cooperation with neighbor countries which has great attention in Drugs issues, related Organization, Non governmental organization, in conducting training program for person involved in TC activities, especially counselors."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 25581
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Indrarini Listyowati
"Tesis ini membahas tentang efektifitas proses internal pada Bidang Rehabilitasi Medis UPT Terapi dan Rehabilitasi BNN. Analisis tentang efektifitas proses internal pada bagian rehabilitasi medis sangat diperlukan karena bagian rehabilitasi medis merupakan pintu pertama (entry point) bagi seorang pengguna narkoba dalam menjalani proses penyembuhan selanjutnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif di mana faktor operasionalisasi penelitian ditentukan diawal. Data primer diperoleh dari informan yang merupakan tenaga medis yang bekerja pada UPT Terapi dan Rehabilitasi BNN, dari konselor dan residen yang dirawat di UPT Terapi dan Rehabilitasi BNN. Data sekunder didapatkan dari data yang telah tersedia dan dilakukan studi data. Analisis disampaikan berdasarkan penilaian (judgement) penulis dengan didasari oleh kerangka teori yang dipakai dalam penelitian ini. Hasil yang didapatkan adalah dalam proses internal rehabilitasi medis ternyata input sudah bagus dan efektif, proses telah cukup bagus, dalam hal pencapaian target masih rendah meskipun proses pelayanan sudah bagus. Kendala yang dihadapi oleh bagian rehabilitasi medis adalah belum ada standard yang baku tentang metode terapi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang, belum adanya monitoring dan evaluasi terhadap system yang berjalan di bagian medis serta masih rendahnya target pelayanan.Saran yang berikan oleh penulis adalah mendorong pihak terkait untuk menerbitkan standard pelayanan rehabilitasi medis, membentuk tim yang melakukan monitoring dan evaluasi terhadap system pelayanan serta meningkatkan sosialisasi tentang keberadaan UPT Terapi dan Rehabilitasi BNN.

This thesis discussed the internal process effectiveness on Medical Rehabilitation Center, Therapy and Rehabilitation Unit, Indonesia National Narcotics Board (BNN). The analysis on internal process effectiveness is important because of its role as entry point for a drug user in order to perform subsequent recovery process. This research used qualitative approach whereby the research operational factors were defined in the beginning. Primary data was captured from informant ie medical workers who were working, rehabilitation counsels, and residents in BNN Medical Rehabilitation Center. Secondary data was gathered from existing data and more study on related data. Analysis is presented from writer?s point of view based on theoritical basis during this research. The result is: inputs were fairly good, internal processes in medical rehabilitation were already effective, but target achievements were still low. The challenge s in medical rehabilitation unit were: no standard on therapy method from official body, no monitoring and evaluation mechanism on medical processes, and low service targets. Writer suggests related official parties to establish medical rehabilitation service standard, develop dedicated team for monitoring and evaluating services, improve socialization on BNN Therapy and Rehabilitation Unit."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T 25585
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Surya Irawan
"Penelitian ini membahas Unit Pelaksana Teknis Terapi dan Rehabilitasi (UPT T&R) yang dikelola oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Berawal dari BNN yang merupakan lembaga represif terhadap kejahatan drugs, kini juga menjalankan fungsi korektif dalam bentuk rehabilitasi drugs. Penelitian ini mencoba menggambarkan bagaimana program terapi dan rehabilitasi bagi pecandu dan penyalah guna drugs dilihat melalui sudut pandang kriminologis. Penelitian ini melihat dari pemahaman rehabilitasi, konsep The Making of The Blind Men, serta model peradilan pidana terhadap mereka yang masuk rehabilitasi melalui sistem peradilan pidana. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran bagaimana rehabilitasi drugs sangat diperlukan dan munculnya konteks mantan pecandu.

This study discusses the Technical Implementation Unit Therapy and Rehabilitation (UPT T & R) managed by the National Narcotics Agency (BNN). Starting from BNN, which is repressive agency against drugs crime, is now also running a corrective function in the form of drugs rehabilitation. This study tries to describe how the therapy and rehabilitation programs for addicts and abusers drugs in perspectif of criminology. The research looked at the understanding of rehabilitation, the concept of The Making of The Blind Men and the criminal justice model to those who enter rehabilitation through the criminal justice system. The results of this study can give you an idea how the drugs rehabilitation is required and the context of the emergence of an ex-addict."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aliya Ayunita
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai faktor modifikasi, kepercayaan pribadi, isyarat untuk beraksi, dan perilaku pemanfaatan UPT T & R BNN pada pengguna layanan. Pendekatan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus pada pengguna layanan sebagai informan serta konselor sebagai informan kunci dilakukan pada penelitian ini. Data dikumpulkan dengan metode wawancara mendalam dan dianalisis dengan analisis isi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat isyarat untuk beraksi yang membuat pengguna layanan terdorong untuk memanfaatkan UPT T & R BNN. Selain itu diketahui pula faktor modifikasi pengguna layanan, kepercayaan pengguna layanan mengenai napza dan UPT T & R BNN, serta kesulitan maupun manfaat yang dirasakan pengguna layanan dari menggunakan UPT T & R BNN. Penulis menyarankan agar sosialisasi mengenai kegiatan di UPT T & R BNN lebih ditingkatkan.

This study is aimed to obtain information about factors of modification, individual beliefs, cues to action, and behaviour in utilization of UPT T & R BNN by service users. Qualitative research approach with case study design on service users as informants and counselors as key informants were conducted in this study. Data were collected by in-depth interviews and analyzed by content analysis. The result showed there are cues to action that make service users are encouraged to utilize UPT T & R BNN. Also this sudy found modification factor of service users, service user’s beliefs on drug and UPT T & R BNN, as well as the difficulties and benefits of UPT T & R BNN that service users obtain. The researcher suggests that socialization of UPT T & R BNN activities can be more enhanced."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47472
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohd. Rusdi Bin Yaacob
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S7100
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhotimah
"Pelayanan kesehatan yang bermutu merupakan salah satu kebutuhan dasar yang diperlukan setiap orang. Layanan rehabilitasi merupakan bagian dari layanan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup seseorang dengan mengatasi permasalahan akibat penggunaannya narkobanya. Terbatasnya kualitas dan kuantitas lembaga rehabilitasi dalam memberikan layanan menimbulkan dampak terhadap penerima layanan rehabilitasi. Penelitian ini bertujuan untuk didapatkannya strategi peningkatan dan penjaminan mutu layanan rehabilitasi sebagai arah dan kebijakan ke depan dalam meningkatkan kualitas layanan rehabilitasi. Metode yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan melibatkan penentu kebijakan dan sasaran kebijakan dan melakukan CDMG (Consensus Decision Meeting Group). Berdasarkan hasil penelitian didapatkan dari analisis faktor lingkungan eksternal kebijakan dan standar rehabilitasi menjadi sebuah peluang, sementara anggaran, koordinasi dan sinergitas K/L serta peran serta masyarakat menjadi sebuah ancaman. Analisis faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan adalah visi dan misi, organisasi, kepuasan penerima layanan dan prevalensi sementara yang menjadi kelemahan adalah aksesibilitas, SDM, sarana dan prasarana, sistem informasi dan penelitian serta pengembangan. Saat ini posisi Deputi Bidang Rehabilitasi berada pada posisi tumbuh dan membangun serta berada di quadran ke depan. Berdasarkan hasil analisis faktor lingkungan tersebut strategi yang dibutuhkan dalam peningkatan dan penjaminan mutu layanan rehabilitasi adalah mengoptimalkan sebuah kekuatan dan peluang dan mengurangi atau menekan kelemahan dan ancaman melalui strategi penerapan standar rehabilitasi, peningkatan kepuasan penerima layanan dan pengembangan rehabilitasi di lingkungan Deputi Bidang Rehabilitasi.

Quality health service is one of the basic needs that everyone needs. Rehabilitation services are part of health services with the aim of improving the health and quality of life of a person by overcoming problems due to the use of drugs. The limited quality and quantity of rehabilitation institutions in providing services has an impact on the recipients of rehabilitation services. This study aims to find a strategy to improve and guarantee the quality of rehabilitation services as a future direction and policy in improving the quality of rehabilitation services. The method used is qualitative research by involving policy makers and policy targets and conducting a CDMG (Consensus Decision Meeting Group). Based on the research results, it was obtained from the analysis of external environmental factors, the policies and rehabilitation standards were an opportunity, while the budget, coordination and synergy of Ministries / Agencies and community participation became a threat. Analysis of internal environmental factors that become strengths are vision and mission, organization, service recipient satisfaction and prevalence while weaknesses are accessibility, human resources, facilities and infrastructure, information systems and research and development. Currently the position of Deputy for Rehabilitation is in a position to grow and develop and is in the future. Based on the results of the analysis of environmental factors, the strategy needed to improve and guarantee the quality of rehabilitation services is to optimize a strength and opportunity and reduce or suppress weaknesses and threats through the strategy of implementing rehabilitation standards, increasing service recipient satisfaction and developing rehabilitation within the Deputy for Rehabilitation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuki Ruchimat
"Tesis ini membahas tentang fenomena burnout  dan aliensi dari petugas pelayanan dan rehabilitasi sosial di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional, yang berada di KEcamatan Cigombong, Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Fenomena burnout dan aliensi yang dilihat adalah selama mereka menjadi staf. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa Balai Besar Rehabilitasi BNN manajemen waktu kerja yang fleksibel, supervisi yang tepat dan berkala, melakukan upaya pengembangan profesi pekerjaan sosial di bidang rehabilitasi bagi pecandu, penyalahguna, dan korban penyalahguna narkoba. Selain itu, dalam upaya meminimalisir terjadinya burnout dan alienasi dari petugas, perlu dikembangkan standar etika dan profesi pekerjaan sosial di bidang rehabilitasi adiksi narkoba, peningkatan kesejahteraan yang tidak hanya bersifat material saja, serta memberikan dukungan kepada para pegawai recovering addict yang sedang dalam proses pemulihan (recovery)

This thesis discusses the phenomenon of burnout and alienation from social services of social rehabilitation officer at the Center for Rehabilitation of the National Narcotics Agency, which is located in District Cigombong, Lido, Bogor, West Java. The phenomenon of burnout and alienation which seen was that happens to those who are assigned as a staff. This study is a qualitative research with descriptive design. Results of the study suggest that BNN Rehabilitation Center should provide flexible working time management, proper and periodic supervision, develop the social work profession in the field of rehabilitation for addicts, abusers, and victims of drug abusers. Additionally, in an effort to minimize the occurrence of burnout and alienation, BNN Rehabilitation Center should needs to be developed ethical standards and the social work profession in the field of drug addiction rehabilitation, improvement of well-being that is not merely material, as well as providing support to employees recovering addict who is in the process of recovery.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Purwanto
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat efisiensi relatif dari 31 Unit
Pelaksana Teknis Badan Pengawas Obat dan Makanan (UPT BPOM) tahun 2013
dan 2014 dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA).
Pemilihan metode DEA dikarenakan kelebihannya mengolah lebih dari satu input dan output. Input terdiri dari 3 variabel, yaitu jumlah pegawai, jumlah peralatan laboratorium, dan jumlah anggaran. Output terdiri dari 8 variabel, yaitu jumlah sarana produksi dan distribusi obat dan makanan yang diperiksa, jumlah sampel produk obat dan makanan yang diuji, jumlah iklan yang diawasi, jumlah kasus, jumlah pengaduan, jumlah sertifikasi, jumlah Sekolah Dasar yang diintervensi, jumlah komunikasi, edukasi dan informasi. Hasil perhitungan dengan pendekatan output menunjukkan pada tahun 2013 secara teknis terdapat 24 efisien dan 7 UPT BPOM tidak efisien. Sedangkan tahun 2014, secara teknis terdapat 23 yang efisien dan 8 UPT BPOM yang tidak efisien. Bagi UPT BPOM yang belum efisien secara teknis dapat diperbaiki nilai efisiensinya dengan meningkatkan output berdasarkan hasil perhitungan DEA.

ABSTRACT
This research is to analyze the relative efficiency level of 31 Technical
Operational Unit The Nasional Agency of Drug and Food Control (UPT BPOM)
in 2013 and 2014 using Data Envelopment Analysis (DEA). DEA chosen is
because is abble to handle more input and output. Inputs use 3 variable are
numbers of employees, numbers of laboratory equipment, and budget. Outputs use 8 variable is numbers of site production and distribution drug and food, numbers of sample product drug dan food tested, numbers of advertisement supervised, , numbers of case, numbers of complaint and quetions, numbers of sertification, numbers of primary school intervention and nuber of communication, education and information. The results using output oriented showed in 2013, 24 classified as technically efficient and 7 classified as technically inefficient. In 2014, 23 classified as technically efficient and 8
classified as technically inefficient. For UPT BPOM which are tehcnically inefficient, is necessary to repair the efficiency with improve output variabel
based on DEA.
"
2016
T46053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Agustina Fitrahayati
"Tulisan ini membahas tentang Strategi SWOT Dalam Pencegahan Relapse Melalui Analisis Peran Keluarga Pada Penyalah Guna Narkoba Di UPT Terapi Dan Rehabilitasi BNN. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan fakta bahwa tingkat peran keluarga dalam pencegahan relapse pada penyalah guna narkoba di UPT Terapi dan Rehabilitasi BNN tergolong rendah hal ini hal ini dikarenakan peran keluarga dalam memberikan dukungan kepada residen belum optimal.
Berdasarkan dari Analasisi SWOT Strategi yang dapat dilakukan oleh BNN adalah Optimalisasi pemberdayaan edukasi keluarga mengenai akan pentingnya peran keluarga untuk menjaga sistem keluarga dalam mendukung pemulihan residen yang berkesinambungan dan peningkatan fasilitas pendukung system pelayanan dan program sebagai strategi dalam mencegah terjadinya relapse pada penyalah guna narkoba.
Kendala-kendala pada peran keluarga dalam pencegahan relapse adalah : 1. Persepsi dan pola pikir keluarga terhadap penyalah guna narkoba masih negative; 2. Masih rendahnya nilai-nilai keagaman dalam keluarga; 3. Keluarga sebagai kelompok dukungan masih memiliki jarak terhadap residen; 4. Keluarga sebagai kelompok dukungan belum memberikan perhatian secara maksimal; 5. Interaksi keluarga dimana struktur didalam keluarga tidak memainkan peran dan fungsi masing-masing anggota keluarga; 6. Keseimbangan didalam keluarga tidak normal; 7. Batas-batas didalam keluarga tidak lagi dijalankan; 8. Ketidakjelasan Keluarga menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan perannya; 9. Adanya ketidakjelasan visi dan misi didalam keluarga; 10. Peran aktif keluarga dalam mengikuti FSG masih rendah; 11. Fasilitas ruang kunjung keluarga yang dapat menjaga privasi antara keluarga dengan residen belum optimal; 12. Waktu visit yang ditetapkan oleh lembaga tidak berdasarkan kebutuhan keluarga, sehingga kelompok dukungan kurang maksimal.

This thesis discusses about Strategic SWOT Analysis Through in Relapse Prevention Family Role of Drug Abusers of UPT Therapy and Rehabilitation of National Narcotics Agency. The method used in this research is a quantitative approach. Based on the results of the study found that the level of the role of families in preventing relapse in drug abusers at UPT Therapy and Rehabilitation of National Narcotics Agency is low. Caused the role of the family in providing support to resident is not optimal.
Based on the analysis of SWOT strategies that can be done by National Narcotics Agency (BNN) is the family education regarding optimization of empowerment of the important role of family to keep the family system in support of a sustainable recovery and improvement resident facilities and program support services system as a strategy to prevent relapse in drug abusers.
There are some impacts on the role of families in preventing relapse, they are: 1. Family perception and mindset of the drug abusers still negative; 2. Religious value in the family is still low; 3. Family as a support group still have a distance to the resident; 4. Support the family as a group have not been paying attention to the maximum; 5. Family interaction in families where the structure does not play a role and function of each member of the family; 6. Balance within the family is not optimal; 7. Boundaries no longer run in the family; 8. Family vagueness in carrying out his duties in accordance with the role; 9. Any lack of clarity in the vision and mission of the family; 10. Active role in following Family Support Group activity is still low; 11. Facility of visit’s family that can maintain privacy between families with resident is not optimal;12. Visit’s time defined by the institution is not based on the needs of the family, so the support group less than the maximum.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erlang Samoedro
"Latar belakang penelitian : Prevalens penyalahgunaan obat semakin tinggi di Indonesia dan menimbulkan pengaruh pada bidang kesehatan. Konsumsi zat dan obat ? obatan terlarang memiliki pengaruh pada kesehatan paru. Pemeriksaan fungsi paru pada pecandu menunjukkan hasil yang tidak jelas.
Metode penelitian : Studi deskriptif analitik yang melibatkan 144 subyek yang memenuhi kriteria inklusi. Foto toraks dilakukan untuk mengetahui status Tuberculosis paru dan dieksklusi bila terdapat gambaran TB paru. Subyek dilakukan pemeriksaan spirometri dan kuesioner.
Hasil penelitian : Seratus empat puluh empat subyek ikut dalam penelitian. Seratus dua puluh satu subyek adalah laki - laki, 128 subyek mempunyai hasil spirometri normal. Gambaran spirometri restriksi 3 orang dan obstruksi 1 orang. Terdapat korelasi antara penurunan VEP1/KVP dengan usia p=0,000 r=-0,454 (korelasi sedang), lama menghisap kanabis p=0,01 r=-0,345 (korelasi lemah), lama menghisap metamphetamin p=0,004 r=-0,25 (korelasi lemah), lama menggunakan heroin injeksi p=0,025 r= - 0,337 (korelasi lemah), lama merokok p=0,000 r=-365 (korelasi lemah) dan konsumsi rokok perhari p=0,04 r=-0,238 (korelasi lemah). Terdapat hubungan bermakna antara pengguna heroin injeksi dengan HIV OR 27,4 p=0,037 CI 95% 3,27-229,6.
Kesimpulan : Terdapat korelasi antara penurunan VEP1/KVP dengan usia, lama menghisap kanabis, lama menghisap metamphetamin, lama menggunakan heroin injeksi, lama merokok dan jumlah konsumsi rokok perhari. Pengguna heroin injeksi memiliki risiko HIV 27,4 kali.

Background: The increasing drug user prevalence in Indonesia affecting health sectors. The lungs health were affected by the use of illicit drug. Lung function test amongs drug users still unclear.
Methods: This descriptive analitic study involves 144 drug users whom met the inclusion criteria. Thorax foto was performed to find out the subject with Tuberculosis and exclude from the study. Subjects are then performed spirometry test and interviewed using questionaire.
Results: One hundred forty four subjects were included in this study. One hundred twenty one (84,03%) were male, 128 subjects were normal spirometry. Restriction were found in 14 subject and obstruction were found in 1 subject. There were corelation between VEP1/FVC with age p=0,000 r=-0,454 (moderate corelation), time using canabis p=0,01 r= -0,345 (weak corelation), time using metamphetamin inhalation p=0,004 r=-0,25(weak corelation), time using heroin injection p=0,025 r= - 0,337 (weak corelation), time using cigarette p=0,000 r=-0,365 (weak correlation), amount cigarette consume/day p=0,04 r=-0,238(weak correlation). There were relation between HIV and the heroin injection OR 27,4 p=0,037 CI 95% 3,27-229,6.
Conclusion: There were weak correlation between reduce FEV1/FVC with time of smoking, the amount of cigarette consume perday, time of canabis inhalation, time of metaphetamin inhalation, time of heroin injection . The heroin injection had 27,4 times higher risk for HIV."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>