Ditemukan 191478 dokumen yang sesuai dengan query
"Modern humanity possess the real possibility of destroying all human life - whether through nuclear or ecological catastrophe. These unique negative realities were possible,however, only because of the correspondingly unique accomplishments of modern or global civilization...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Jakarta: Grasindo, 2007
291.17 AGA
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Agnestesia Putri Aryani
"Selama ini, kematian dianggap sebagai akhir dari pemenuhan utilitas yang ingin dicapai selama hidup. Meskipun demikian, teori yang dipaparkan oleh Azzi dan Ehrenberg (1975) justru menyatakan adanya kepercayaan akan kehidupan setelah kematian mau tidak mau membuat manusia harus mempertimbangkan utilitas yang ingin dicapai kelak. Sedekah dan partisipasi dalam kegiatan keagamaan, dianggap sebagai investasi yang dapat memberikan jaminan terhadap pencapaian utilitas pada kehidupan setelah kematian. Penelitian ini menemukan adanya hubungan substitusi antara sedekah dan partisipasi serta pengaruh positif dari tingkat keimanan seseorang terhadap sedekah dan partisipasi tersebut. Selain itu, ditemukan pula bahwa peningkatan usia akan meningkatkan sedekah dan partisipasi yang dilakukan seseorang.
People tend to think that death is the end of their pursuit to maximization of utility. Instead, Azzi and Ehrenberg?s theory of lifecycle consumption (1975) said that afterlife belief give another perspective for us, to considering about the afterlife utility. Religious giving and participation in a religious activity, considered as investment for a guarantee of a better afterlife utility. This study find a substitute relation between religious giving and participation. Also, the religious giving and participation have a positive and significant impact for every additional age and increasing in belief. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S59000
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Inter-religious harmony has become commplace now-a-days.This is a symbol of the dawning of a new conciousness that accepts-and in many cases celebrates - the reality of cultural and religious difference...."
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Jakarta: Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat DEPAG RI,
370 EDJPPAK
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library
Syahrudin Ahmad
Palu: Yayasan Kajian Al-Qur'an Siranindi (YKQS), 2009
291.1 SYA m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Syaefuddin Ahrom Al-Ayubbi
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena pemakaian media sosial khususnya twitter yang digunakan oleh kelompok radikal dalam menyebarkan ajarannya yang membenturkan antara agama dengan kebhinekaan. Penulis berusaha melakukan analisis terhadap aktivitas akun twitter @AlissaWahid yang melakukan kontra narasi terhadap ajaran radikal yang berada di twitter dengan pesan islam damai, islam rahmatan lil alamin, islam yang menghargai perbedaan. Alhasil, setiap pesan yang di posting di twitter mendapatkan respon dari follower akun @AlissaWahid. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan analisis Konten. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara mendalam 'In-Depth Interview' dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat dan menjelaskan perilaku ataupun aktivitas Alissa Wahid dalam menyebarkan pesan islam yang damai dan menghargai kebhinekaan. Selain itu penulis juga ingin mengetahui apakah konten dan pesan yang di upload didalam akun twitternya mampu membentuk sikap kebhinekaan generasi milenial.
This research is supported by the phenomenon of the use of social media especially twitter used by radical groups in spreading the gospel banging between religions with diversity. Writers strove do the analysis afterwards on the activities of twitter accounts @ alissawahid who performs counter narrative of the teaching of radical that they are located in twitter with islamic messages robbers are not at peace, islam rahmatan lil alamin, of mass religious devotion which celebrate diversity. As a result, every message on posts on twitter get a response from follower account @AlissaWahid. This study using a qualitative approach which is a descriptive by adopting content analysis. Data collection through observation, in depth interviews in-depth interview and documentation. The purpose of this research is to look around and explain alissa wahid behavior or activity to spread islamic messages of peace and unity in diversity. In addition a writer too needs to know if content and a message uploaded in account twitter capable of forming attitude unity in diversity milenial generation."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T52735
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Eneng Khairun Nisa
"Penelitian ini tentang komitmen religius dan apresiasi terhadap tubuh pada perempuan berhijab dan tidak berhijab. Sebanyak 753 perempuan muslim berusia 12-40 tahun telah melengkapi instrumen penelitian, di antaranya Religious Commitment Inventory-10, Body Appreciation Scale-2, serta sebagian dari Hijab Index. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara komitmen religius apresiasi tubuh dan pada perempuan muslim berhijab dan tidak berhijab.
Hasil lain juga menunjukkan bahwa perempuan yang berhijab memiliki skor komitmen religius yang lebih tinggi dibandingkan perempuan tidak berhijab. Di sisi lain, tidak ditemukan adanya perbedaan antara kelompok usia remaja dan dewasa muda pada variabel komitmen religius dan apresiasi tubuh.
This research examined religious commitment and body appreciation among Muslim female with and without hijab. A total of 753 Muslim female were completed research instrument assessing religious commitment (Religious Commitment Inventory-10), body appreciation variable (Body Appreciation Scale-2), and the frequency of hijab use (part of Hijab Index).Results showed that religious commitment and body appreciation were significantly correlated among muslim female with and without hijab. Female with hijab had greater religious commitment score than female without hijab. However, there were no significant differences between adolescents and young adults muslim female in religious commitment and body appreciation."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S59027
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hidayat
"
ABSTRAKPenelitian ini berusaha melihat pengaruh sosialisasi politik keagamaan menggunakan metode tarbiyah (pendidikan Islam) terhadap identifikasi dan loyalitas partai. Penelitian ini juga berusaha menguji hipotesis bahwa pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS) peserta tarbiyah lebih loyal dibandingkan pemilih PKS non-tarbiyah. Seluruh subjek penelitian (N=160) adalah mahasiswa pemilih PKS dengan rincian sebanyak 40 orang adalah pemilih PKS non-tarbiyah, dan 120 orang mahasiswa pemilih PKS peserta tarbiyah.
Menggunakan analisis Sructural Equation Modelling (SEM) hasil penelitian menunjukkan bahwa sosialisasi politik keagamaan dengan metode tarbiyah merupakan prediktor yang positif dan signifikan terhadap identifikasi partai dan loyalitas PKS. Hasil uji multivariat (MANOVA) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara tiga kelompok tarbiyah (kelompok tersosialisasi tinggi, sedang, dan tidak ikut tarbiyah) pada kombinasi linear dari sejumlah variabel terikat. Lebih lanjut, uji univariat ANOVAs menunjukkan perbedaan signifikan antara tiga kelompok tarbiyah berlaku untuk setiap variabel terikat yaitu sikap keseluruhan, identifikasi partai, komponen identifikasi partai (afeksi, kognisi, ideologi, dan identitas sosial), dan loyalitas partai.Selanjutnya, nilai mean setiap variabel terikat menunjukkan bahwa semakin kuat sosialisasi tarbiyah yang diterima seseorang semakin kuat pula identifikasi dan loyalitasnya terhadap PKS.
ABSTRACTThis research trying to find the religious political socialization effect using tarbiyah (Islamic education) method upon party identification and party loyalty. This reseach also try to examine the assumption that tarbiyah participants are more loyal to Partai Keadilan Sejahtera (PKS) than non-tarbiyah. All this reseach respondents (N=160) are students who vote PKS in 1994 general election and devided into two category: participate with tarbiyah socialization (N=120) and non-tarbiyah (N=40).By using Structural Equation Modelling (SEM) analysis, the results indicated that religious political socialization using tarbiyah method is a positif and significant predictor for party identification and loyalty to Partai Keadilan Sejahtera (PKS). The result of Multiple Analysis of Variance (MANOVA) tests indicated that there were significant difference among three tarbiyah socialization groups (highly, medium, and none-socialized) in linear combinations of the dependent variabels. Follow up univariate ANOVAs indicated there are a significant different among these groups for each dependent variabel; overall attitudes, party identification and its components (affect, cognition, social identity, and ideology), and party loyalty. In addition, the mean values of these dependent variabels indicated that more strongly tarbiyah socialization acquired by the partisan, will leads to more strong party identification and a loyalty to PKS."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
"Etika religius mempersiapkan sarana yang diperlukan bagi dialog antar agama yang berbeda namun menganut ajaran tentang Tuhan yang satu dan yang sama. Etika religius adalah landasan kokoh untuk mendorong kerja sama antara umat berbeda agama mencapai pemahaman yang sama tentang tujuan akhir hidup manusia adalah pemenuhan hakikat kodratinya sebagai ciptaan rasional. Sebagai ciptaan manusia itu rapuh dan karenanya melawan kehendak Tuhan dengan berbuat dosa dan sebagaimana dinyatakannya dalam peran dan pemelaratan harapan hidup. Konflik antar agama muncul dari pandangan yang picik orang beriman yang tampak saleh tetapi sesungguhnya munafik dan ingat diri. Melalui etika religius orang beragama diusahakan menjadi sadar akan kerentanannya sebagai ciptaan sehingga perlu belajar, berpikir, dan berkerja sama membuka ruang bagi hadirnya terang di tengah-tengah panggilan Tuhan bagi semua orang untuk nerjalan "bareng" menuju Tuhan sang awal dan akhir pemenuhan hidup manusia."
300 RJES 19:2 (2014)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library