Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127348 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pandanaceae is one of the three large and important families within the Monocotyledoneae consisting of approximately 900 species found in the Old World Tropis...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Sekar Dini
"Penggunaan agen biologi di laboratorium selain memiliki dampak negatif juga memiliki dampak positif. Dampak negatif yang muncul dalam penggunaan agen biologi di laboratorium adalah timbulnya risiko infeksi pada pekerja akibat bahan-bahan biologi berbahaya. Selain itu, dampak negatif lainnya adalah munculnya risiko penyalahgunaan agen biologi oleh pihak-pihak tertentu. Universitas Indonesia yang memiliki tujuan untuk menjadi universitas riset, harus juga memperhatikan hal tersebut. Dampak-dampak negatif yang dapat muncul dari penggunaan bahan biologi tersebut dapat ditanggulangi dengan menerapkan biorisk management yang dapat melindungi pekerja maupun lingkungan sekitar.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi dari biorisk management yang terdapat di laboratorium COE IBR-GS FMIPA UI yang dianalisis dengan menggunakan standar WHO, CDC, dan Laboratory Biosafety Guideline yang dikeluarkan pemerintah Kanada. Dalam laboratorium COE IBRGS, sudah terdapat beberapa sistem yang mendukung keselamatan dan kesehatan bagi pekerja. Namun, terdapat beberapa komponen dari biorisk management yang belum dilaksanakan, tidak sesuai, dan harus diperbaiki.

The use of biological agents in the laboratory in addition to having positive impact also has a a negative impact. Negative impact that arise in the use of biological agents in the laboratory is the emergence of an infection risk to workers due to hazardous biological materials. In addition, other negative impact is the emergence of the risk of misuse of biological agents by certain parties. University of Indonesia, which has a goal to become a research university, must also pay attention to it. Negative impacts that may arise from the use of biological materials can be overcome by applying biorisk management that can protect workers and the environment.
The purpose of this study is to know the implementation of the biorisk management in the laboratory COE IBR-GS FMIPA UI which analyzed using the standard WHO, CDC, and the Laboratory Biosafety Guidelines from Canadian government. In the laboratory COE IBR-GS, there have been some systems that support the safety and health for workers. However, there are several components of the biorisk management have not been implemented, not appropriate, and should be improved.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Meliza Zubir
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara psychological well-being dan college adjustment pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Tahun pertama di perguruan tinggi memberikan tantangan bagi mahasiswa terutama dalam proses penyesuaian diri. Pada masa ini psychological well-being bermanfaat bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan tersebut. Psychological well-being penting bagi individu yang sedang mengalami masa transisi dalam kehidupan. Pengukuran psychological well-being menggunakan alat ukur Ryff's Scale of Psychological Well-Being dan pengukuran college adjustment menggunakan alat ukur Student Adaptation to College Questionnaire yang disusun oleh Baker dan Siryk. Partisipan penelitian ini berjumlah 226 mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia. Data penelitian kemudian diolah dengan menggunakan teknik statistik Pearson Product-Moment Correlation. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan antara psychological well-being dan college adjustment pada mahasiswa tahun pertama Universitas Indonesia (r = 0.595; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01).

This research was conducted to find the correlation between college adjustment and psychological well-being among first-year college students of Universitas Indonesia. Psychological well-being was measured by using Ryff's Scale of Psychological Well-Being and college adjustment was measured by using the Student Adaptation to College Questionnaire by Baker and Siryk. The participants of this research were 226 first-year college students of Universitas Indonesia. Data was processed using Pearson Product-Moment Correlation technique. The main results of this research showed that psychological well-being positively correlated significantly with college adjustment (r = 0.595; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2021
333.95 MET
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Panitia pengembangan dan teknologi kelautan serta industri maritim direktorat teknologi inventarisasi sumberdaya alam BPP teknologi, 1996
R 333.95 INF
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Panitia Pengembangan Riset dan Teknologi Kelautan Serta Industri Maritim
Jakarta : Panitia Pengembangan Riset dan Teknologi Kelautan Serta Industri Maritim, 1997,
R 333.95 Inf
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Surbakti, Arwin
"ABSTRAK
Penelitian ini mengenai pengaruh keberadaan Taman Nasional terhadap pengetahuan keanekaragaman hayati dan nilai pelajaran biologi siswa SMU. Pelaksanaannya dilakukan di SMUN-SMUN sekitar Taman Nasional Way Kambas pada tahun 1995/1996.
Pengumpulan data untuk pengetahuan keanekaragaman hayati dilakukan melalui angket yang sebeiumnya sudah diujicobakan di SMUN-SMUN Kodya Bandar Lampung, sedangkan data pelajaran biologi berasal dari catur wulan 1,11,111. Penelitian terhadap 212 siswa menunjukkan bahwa nilai rata-rata pengetahuan keanekaragaman hayati adalah 6,3 (nilai terendah 5,9 dan tertinggi 6,8). Nilai rata-rata paling tinggi berasal dari siswa SMUN Kota Gajah. Niiai rata-rata siswa seluruh SMUN dikategorikan sedang.
Kunjungan yang dilakukan secara pribadi oleh siswa tidak berpengaruh terhadap pengetahuan keanekaragaman hayati siswa. Niiai rata-rata pelajaran biologi adalah 6,3 (nilai terendah 5,8 dan tertingg 6,8) dan nilai paling tinggi diperoleh siswa SMUN Way Jepara. Nilai rata-rata seluruh siswa SMUN dikategorikan sedang. Kunjungan siswa secara pribadi oleh siswa berpengaruh terhadap prestasi pelajaran biologi. Kunjungan secara ekstrakurikuler tidak terlaksana. Tidak ada korelasi antara pengetahuan keanekaragaman hayati dengan nilai pelajaran biologi.

ABSTRACT
Indonesia is a megadiversity country (KLH, 1993). However, species extinction has been concern, among others due to primary forest exploitation (Turner et al. 1994). National parks are the last refuges of primary forest. Therefore, through the formal education. processes the sustainbility of biodiversity is hopely guaranteed (Walhi, 1995). This research has been conducted on the highschool (SMU) surrounding the Way Kambas National Park, Central Lampung province. The questionnaries have been used to gather the knowledge on biodiversity among students of the SMU, while the grades on biology have been gathereed through their quarterly points (reported by teachers).
The results showed that ;
There is-no corelation between the biology grades and the knowledge on biodiversity among the 212 students. There is no relation on distance of the school to the national park and the knowledge on biodiversity and the grades on biology. The is no organized visit by the school to the park.
It is recommended that :
The schools must used more properly the Way Kambas National Park to increase and improve the quality of their formal educational programs. The Way Kambas National Park management must make extension program more effectively, especially for the surrounding schools. The research must be extended to other national park of the country, for more understanding of the value of national park to the nations.
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ino Fadhil
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan Rhizopus azygosporus UICC 539 dalam mendegradasi pati 1% dan 2% pada suhu 30ºC, 35ºC, 40ºC, 45ºC, dan 50º C. Rhizopus azygosporus UICC 539 di Potato Sucrose Agar (PSA) usia 5 hari pada suhu 30ºC dibuat menjadi blok agar berdiameter 6 mm. Blok agar mengandung sel R. azygosporus (106 sel/mL) ditanam pada Czapek Dox Agar (CDA) modifikasi dengan penambahan pati 1% (b/v) dan 2% (b/v), kemudian diinkubasi pada suhu 30ºC, 35ºC, 40ºC, 45ºC, dan 50º C, selama 3 dan 5 hari. Kontrol adalah CDA modifikasi dengan pati 1% dan 2% tanpa blok agar serta CDA tanpa pati sebagai kontrol negatif. Hasil degradasi pati ditunjukkan sebagai zona bening dengan menambahkan larutan Lugol iodin pada medium perlakuan setelah 3 dan 5 hari. Kemampuan degradasi pati dihitung menggunakan Enzymatic Index (EI) dengan R/r, yaitu R adalah diameter zona bening dan r adalah diameter koloni. Hasil penelitian menunjukkan bahwa R. azygosporus UICC 539 mampu mendegradasi pati 1% dan 2% pada suhu 30º–50ºC. Kemampuan R. azygosporus UICC 539 mendegradasi pati semakin meningkat, seiring peningkatan suhu pertumbuhan dan waktu inkubasi.

This study aims to test the ability of Rhizopus azygosporus UICC 539 to degrade 1% and 2% starch at temperatures of 30ºC, 35ºC, 40ºC, 45ºC, and 50º C. Five-day old R. azygosporus UICC 539 in Potato Sucrose Agar (PSA) at 30ºC was made into agar blocks in 6 mm diameter. Agar blocks containing R. azygosporus cells (106 cells/mL) were grown on modified Czapek Dox Agar (CDA) with the addition of 1% (w/v) and 2% (w/v) starch, and incubated at 30ºC, 35ºC, 40ºC, 45ºC, and 50ºC, for 3 and 5 days. Controls were modified CDA with 1% (w/v) and 2% (w/v) starch without agar blocks and CDA without starch as negative control. Indication of starch degradation was shown as a clear zone by adding Lugol’s iodine solution to the medium after 3 and 5 days. The ability of R. azygosporus UICC 539 to degrade starch was calculated using Enzymatic Index (EI) formulation: R/r, where R was the diameter of the clear zone and r was the diameter of the colony. The results showed that R. azygosporus UICC 539 was able to degrade 1% and 2% starch at 30ºC–50ºC. The ability of R. azygosporus UICC 539 to degrade starch increased with increasing temperature and incubation time."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nabilah Amalina Rozi
"Berdasarkan pendekatan Positive Youth Development (PYD) perkembangan remaja yang optimal ditentukan oleh berbagai faktor pada lingkup internal dan eksternal serta interaksi keduanya dalam kehidupan. Perkembangan optimal pada remaja dicerminkan dengan kesejahteraan psikologis yang baik. Sejalan dengan pandangan PYD, penelitian terdahulu menunjukkan bahwa beberapa faktor internal tersebut adalah gender, usia, kekuatan dan kesulitan psikologis, serta gejala trauma. Sedangkan beberapa faktor eksternal adalah indikator status sosial ekonomi keluarga, partisipasi dalam aktivitas terorganisir di sekolah, dan status daerah tempat tinggal. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah kontribusi berbagai faktor internal dan eksternal dalam memprediksi kesejahteraan psikologis remaja, baik secara bersamaan maupun mandiri di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study dan merupakan studi skala nasional yang mencakup 13.072 siswa sekolah menengah pertama dan atas/sederajat dari seluruh Indonesia (Musia = 15,66, SD = 1,62). Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring. Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Pscyhological Well-Being Scale-18 (PWB-18), Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ), Children’s Revised Impact of Event Scale-13 (CRIES-13), dan data sosiodemografis. Analisis multiple linear regression menunjukkan hasil yang signifikan; kesejahteraan psikologis remaja dapat diprediksi secara bersamaan oleh kelompok variabel faktor internal (usia, perilaku prososial, hiperaktivitas, masalah kenakalan, masalah emosional, dan masalah pertemanan) dan eksternal (pendidikan ayah dan partisipasi dalam aktivitas terorganisir) (F(8,13063) = 710,39, p < ,001, R2 = ,303). Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini mendukung penelitian terdahulu bahwa berbagai faktor dalam keseharian remaja dapat berperan dalam menentukan kesejahteraan psikologis mereka. Informasi dari penelitian ini dapat digunakan oleh penelitian selanjutnya terkait kesejahteraan psikologis remaja dan dimanfaatkan oleh berbagai pemangku kepentingan dalam kehidupan remaja untuk melakukan upaya promotif terhadap kesejahteraan psikologis remaja.

According to Positive Youth Development (PYD) framework, positive outcomes of youth development are determined by various internal and external factors as well as their interactions in daily life. A positive outcomes of adolescents development is represented by a good psychological well-being. In line with PYD framework, research has indicated that the internal factors are gender, age, psychological strengths and difficulties, and symptoms of trauma. Meanwhile, the external factors are indicators of socioeconomic status of the family, participation in organized activities at school, and the status of the area of residence. This study aims to examine the contributions of various internal and external factors in predicting the psychological well-being of adolescents, both simultaneously and independently amidst the COVID-19 pandemic. Using a cross-sectional study design, a nationwide study was done comprising 13,072 middle and high school students from around Indonesia (Mage = 15.66, SD = 1.62). Data collection was done by distributing online questionnaires. Measurements were carried out using the Psychological Well-Being Scale-18 (PWB-18), Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ), Children's Revised Impact of Event Scale-13 (CRIES-13), and socio-demographic data. Multiple linear regression analysis showed a significant result; psychological well-being of adolescents could be predicted simultaneously by the groups of internal (age, prosocial behavior, hyperactivity, conduct problems, emotional problems, and peer problems) and external (father's education and participation in organized activities) factors (F(8,13063) = 710.39, p < .001, R2 = .303). The results obtained in this study supported the findings of the previous research that various factors in the daily lives of adolescents could play a role in determining their psychological well-being. Information from this study could be used by further research related to the psychological well-being of adolescents and by various stakeholders in adolescents’ life to promote the psychological well-being of adolescents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>