Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9774 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Fruit fly (Bactrocera tau) is the most destructive pest on some fruits in Indonesia.Monitoring of the pest population is essential as one of the procedures in the IPM concept....."
INJOAGS
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fahirania Sekarayu Astawan
"Latar Belakang Glukosa darah puasa terganggu (GDPT) sebagai salah satu kondisi prediabetes berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur karena pengaruh kandungan serat dan antioksidan terhadap kesehatan pankreas dan metabolisme glukosa darah. Penelitian mengenai hubungan konsumsi buah citrus dan sayur merah-oranye dengan GDPT pada wanita usia subur (WUS) masih terbatas. Metode Penelitian analisis sekunder dari dataset penelitian potong lintang berjudul ‘Hubungan Asupan dan Status Gizi dengan Jumlah Mikrobiota dan Marker Metabolik pada Wanita Suku Minangkabau dan Sunda’ ini melibatkan 360 WUS yang dipilih melalui Population Proportional Sampling. Konsumsi buah citrus (jeruk) dan sayur merah-oranye (wortel dan tomat) diperoleh dari wawancara ahli gizi terlatih menggunakan Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire. Setelah berpuasa 12-14 jam, 10 ml darah WUS diambil dari vena fossa cubiti dan dimasukkan vacutainer EDTA. Glukosa darah puasa diukur menggunakan kolorimetri enzimatik dengan glukosa oksidase-fenol aminofenazon. Hasil Rerata usia WUS 36 tahun, mengonsumsi buah citrus saja 14,4%, sayur merah-oranye saja 21,4%, keduanya 57,8%, dan tidak keduanya 6,38%. Setelah dikontrol dengan aktivitas fisik dan indeks massa tubuh, konsumsi sayur merah-oranye berhubungan bermakna dengan kejadian GDPT yaitu sebagai faktor protektif. (OR=0,403, p=0,043). Konsumsi buah citrus tidak berhubungan bermakna dengan kejadian GDPT (p=0,138). Konsumsi keduanya tidak berhubungan bermakna dengan kejadian GDPT (p=0,655). Kesimpulan Konsumsi sayur merah-oranye mampu menurunkan risiko GDPT secara bermakna pada populasi WUS suku Minangkabau dan Sunda. Edukasi gizi disarankan untuk meningkatkan konsumsi sayuran tersebut dalam pola makan harian beraneka ragam.

Introduction Impaired fasting blood glucose (IFBG) as a prediabetes condition is associated with fruit and vegetable consumption because of the influence of fiber and antioxidant content on pancreatic health and blood glucose metabolism. Research on the relationship between consumption of citrus fruit and red-orange vegetables with IFBG in women of reproductive age (WRA) is still limited. Method This secondary analysis of research dataset entitled 'Relationship of Intake and Nutritional Status with the Number of Microbiota and Metabolic Markers in Minangkabau and Sundanese Women' involved 360 WRA who were selected using the Population Proportional Sampling. Consumption of citrus fruits (oranges) and red-orange vegetables (carrots and tomatoes) was obtained from interviews with trained nutritionists using Semi-Quantitative Food Frequency Questionnaire. After the subject fasted for 12- 14 hours, 10 ml of blood was taken from the cubital fossa vein, placed in EDTA vacutainer. Fasting blood glucose was measured using enzymatic colorimetry with glucose oxidase-phenol aminophenazone. Results The average age of WUS was 36 years, 14.4% consumed only citrus fruit, 21.4% only consumed red-orange vegetables, 57.8% both, and 6.38% neither. After controlling for physical activity and body mass index, consumption of red-orange vegetables was significantly related to the incidence of GDPT, namely as a protective factor. (OR=0.403, P=0.043). Consumption of citrus fruit was not significantly related to the incidence of GDPT (P=0.138). Consumption of both was not significantly related to the incidence of GDPT (P=0.655). Conclusion Consumption of red-orange vegetables can significantly reduce the risk of GDPT in the Minangkabau and Sundanese WRA populations. Nutrition education is recommended to increase consumption of these vegetables in their daily diverse diet."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfonsa Reni Oktavia
"Konsumsi sayur-buah masih rendah pada mahasiswa baik di rural maupun urban. Konsumsi buah dan sayur adalah hal yang penting untuk mencegah munculnya penyakit degeneratif. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada mahasiswa di daerah rural dan urban. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta dengan jumlah sampel 196 mahasiswa. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat, chi-square, dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan frekuensi konsumsi sayuran yang kurang pada mahasiswa lebih tinggi di daerah urban. Berbeda dengan frekuensi konsumsi buah yang kurang pada mahasiswa di daerah rural lebih tinggi. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi sayuran di daerah rural dengan tingkat pendidikan ayah p=0,031 dan persepsi citra tubuh p=0,041 sedangkan di daerah urban yang berhubungan signifikan yaitu pengetahuan p=0,047 dan persepsi citra tubuh p=0,049. Konsumsi buah di daerah rural berhubungan signifikan dengan persepsi citra tubuh p=0,016, sedangkan di daerah urban yaitu uang bulanan p=0,006. Faktor dominan dalam konsumsi sayuran di daerah rural yaitu pendidikan ayah, sedangkan di daerah urban yaitu pengetahuan adapun faktor dominan dalam konsumsi buah di daerah urban yaitu uang bulanan. Untuk meningkatkan konsumsi buah dan sayur perlu peningkatan pengetahuan dan alokasi uang saku agar tercukupi sesuai anjuran.Kata kunci:Faktor individu, konsumsi buah, konsumsi sayur, mahasiswa, rural dan urban

Consumption of fruit vegetables is still low in college students both in rural and urban. Consumption of fruits and vegetables is an important thing to prevent the emergence of degenerative diseases. The purpose of this research is to know the factors related to the consumption of fruits and vegetables to college students in rural and urban areas. This research use cross sectional research design. Implemented at Universitas Negeri Yogyakarta with a sample of 196. The analysis used is univariate, chi square, and multiple logistic regression analysis. The results showed the frequency of less vegetable consumption in college students was higher in urban areas. In contrast to the frequency of less fruit consumption in college students in higher rural areas. There was a significant correlation between consumption of vegetables in rural area with education level of father p 0,031 and perception of body image p 0,041 while in urban area significant relation was knowledge p 0,047 and perception of body image p 0,049. Fruit consumption in rural areas was significantly related to perception of body image p 0,016, while in urban area that is monthly money p 0,006. The dominant factor in the consumption of vegetables in rural areas is the education of the father, while in the urban areas of knowledge as for the dominant factor in the consumption of fruit in the urban area is monthly money. To increase the consumption of fruits and vegetables need to increase knowledge and allocation of allowance to be fulfilled as recommended."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T49484
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandya Angelia Nasania
"Anak usia sekolah cenderung kurang mengonsumsi sayur dan buah, padahal perilaku kurang mengonsumsi sayur dan buah dapat meningkatkan risiko mengembangkan penyakit kronis di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan serta faktor yang paling dominan berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah pada siswa kelas V di 6 SD Negeri terpilih di DKI Jakarta, yaitu SDN Cipinang Muara 08 Pagi, SDN Pejaten Barat 05 Pagi, SDN Menteng 03 Pagi, SDN Kebun Jeruk 02 Pagi, SDN Ciracas 10 Pagi dan SDN Semper Timur 07 Pagi. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan desain penelitian cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 235 anak. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner oleh responden (self-registered questionnaire). Data dianalisis dengan menggunakan uji chi-square (bivariat) dan regresi logistik ganda (multivariat).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya terdapat 28,1% responden yang mengonsumsi sayur dan 32,8% responden yang mengonsumsi buah masing-masing minimal satu porsi dalam sehari. Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara kesukaan, keyakinan diri, intensi, contoh teman sebaya, dukungan orang tua, dukungan teman sebaya, kebiasaan makan bersama keluarga, ketersediaan di rumah dan ketersediaan di sekolah dan waktu luang dengan konsumsi sayur, serta jenis kelamin, kesukaan, intensi, dukungan orang tua, kebiasaan makan bersama keluarga dan ketersediaan di rumah dengan konsumsi buah. Faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi sayur adalah contoh teman sebaya, sedangkan faktor dominan yang berhubungan dengan konsumsi buah adalah ketersediaan di rumah.

School-age children tend to consume less fruit and vegetables, whereas less consumption of fruits and vegetables may increase the risk of developing chronic diseases in the future. This study aims to determine the factors associated with and the most dominant factor associated with the consumption of vegetables and fruit in Fifth Grade Students at Six Selected Public Elementary Schools in DKI Jakarta, namely SDN Cipinang Muara 08 Pagi, SDN Pejaten Barat 05 Pagi, SDN Menteng 03 morning, Kebun Jeruk SDN 02 Pagi, SDN 10 Pagi Ciracas and SDN Semper Timur 07 Pagi. This research is a quantitative research with cross sectional design study and a total sample of 235 children. Data were collected through questionnaires by respondents themselves (self-registered questionnaire). Data were analyzed using chi-square test (bivariate) and multiple logistic regression (multivariate).
The results showed that there are only 28.1% of respondents who eat vegetables and 32.8% of respondents who eat fruit each of at least one serving a day. Statistical analysis showed a significant relationship between liking, self-confidence, intentions, peer modelling, parent support, peer support, the habit of eating with the family, home availability and the availability in schools and leisure time with vegetables consumption, as well as gender, liking, intentions, parent support, the habit of eating with family and home availability with fruit consumption. The dominant factor associated with the vegetables consumption is peer modelling, while the dominant factor associated with the fruit consumption is home availability.;
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Generally ,price fluctuation of vegetables is higher than fruits,paddy and secondary,crops.meaning that the imbalance of supply volume and onsumer need is freguently occured on vegetables
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Naomi Wiramah
"Buah dan sayur kaya akan serat, vitamin, dan mineral sehingga bermanfaat untuk melancarkan pencernaan, mencegah kegemukan dan penyakit kronis, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun, persentase perilaku kurang konsumsi buah dan sayur pada masyarakat Indonesia tergolong tinggi, terutama di Jakarta Selatan. Remaja diketahui merupakan kelompok usia yang paling jarang mengonsumsi buah dan sayur. Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri 97 Jakarta ini menggunakan metode cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2016, dengan besar sampel 148 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden.
Berdasarkan nilai mean skor konsumsi buah (1,51 porsi/hari) dan sayur (1,29 porsi/hari), diketahui bahwa 56,8% responden kurang mengonsumsi buah dan/atau sayur. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayur berhubungan positif dengan kesukaan (p-value= 0,0020; OR (95% CI= 4,070 (1,712−9,677))), pengetahuan gizi (p-value= 0,0001; OR (95% CI= 3,903 (1,908−7,983))), efikasi diri (p-value= 0,0010; OR (95% CI= 4,151 (1,802−9,565))), pengaruh orangtua (p-value= 0,0001; OR (95% CI= 4,250 (2,043−8,842))), dan ketersediaan (p-value= 0,0001; OR (95% CI= 3,593 (1,750−7,379))), namun tidak berhubungan dengan pengaruh teman (p-value= 1,0000; OR (95% CI= 1,323 (0,181−9,651)).

Fruits and vegetables are so rich in fibers, vitamins, and minerals that they can be very useful to smooth the digestive system, prevent any obesity, chronic disease and enhance the immune system as well. On the other hand, the percentage of inadequate of consuming fruits and vegetables are still increasing by most Indonesian people, especially many of whom are living in South of Jakarta. Adolescents are considerably known the average age of groups who rarely in consuming both fruits and vegetables. The objective of this research is intended to find out what factors are related to the students habitual activity regarding the mentioned issue above on lack of consuming them by using a cross-sectional approach. Data collected from February through June of 2016, along with the sample size of 148 students. Data collected carried out by means of questionnaires filled out by each respondent.
Based on the mean score of the consumption of fruits (1.51 servings/day) dan vegetables (1.29 servings/day) revealed that 56.8% of respondents have lack of fruits and vegetables consumption. The results of the bivariate analysis showed that fruits, vegetables consumption are positively related to preferences (p-value= 0.0020; OR (95% CI= 4.070 (1.712−9.677))), nutritional knowledge (p-value= 0.0001; OR (95 % CI= 3.903 (1.908−7.983))), self-efficacy (p-value= 0.0010; OR (95% CI= 4.151 (1.802−9.565))), parents influence (p-value= 0.0001; OR (95% CI= 4.250 (2.043−8.842))), and availability (p-value= 0.0001; OR (95% CI= 3.593 (1.750−7.379)), but not related to friends influence (p-value= 1,0000; OR (95% CI= 1,323 (0,181−9,651))."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S65568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moehd. Baga Kalie
Jakarta: Penebar Swadaya, 1995
634.04 MOE m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Grote, Ulrike
Tubingen: Institute for Scientific Co-operation , 1995
658.8 GRO e (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sherly Octaviana Sari
"ABSTRAK
Profil PerusahaanPT Sewu Segar Nusantara SSN merupakan pemegang merek Sunpride yang didirikan pada tahun 1995 sebagai salah satu kelompok investasi unggulan dari Gunung Sewu Kencana GSK dan pada awalnya bergerak dalam distribusi dan pemasaran buah lokal jenis pisang Cavendish. Pada tahun 2001, Sunpride mulai melebarkan bisnisnya dengan membuka cabang distribusi di Pulau Jawa dan dengan jenis varian buah lainnya yaitu Nanas Honi, Guava Crystal, dan Pepaya Calina. Komitmennya dalam agro investasi dibuktikan dengan berfokus pada buah nusantara hasil kerjasama dengan sister company PT Nusantara Tropical Farm NTF yang mengelola perkebunan Sunpride di Lampung dan beberapa kota di Indonesia seperti Aceh dan Blitar sejak tahun 2004. PT Sewu Segar Nusantara mengembangkan langkah-langkah kontrol kualitas ketat yang dipercaya dan diandalkan dengan mengutamakan kesegaran dan kualitas produk. Pada tahun 2007, PT Sewu Segar Nusantara juga mulai berfungsi sebagai partner lokal untuk berbagai merek buah internasional untuk mencukupi kebutuhan buah yang notabene tidak dapat dibudidayakan di Indonesia. Saat ini Sunpride telah memasarkan 11 produk buah lokal dan internasional antara lain: Pisang Cavendish, Nanas Honi, Guava Crystal, Pepaya Calina, Melon Golden, Jeruk Baby, buah mangga, buah naga, Kiwi Zespri, Apel Pink Lady, dan Pear Singo.Analisis SituasiStrengthsa. Memiliki jaringan pemasok yang menjamin mutu baik kualitas maupun kuantitas melalui kerjasama dengan Nusantara Tropical Farm NTF untuk empat jenis buah yakni Pisang Cavendish, Nanas Honi, Guava Crystal, dan Pepaya Calina yang menjadi produk unggulan Sunpride sehingga ketersedian pada 4 jenis buah tersebut selalu aman dan memadai.b. Berada di bawah naungan investasi unggulan Gunung Sewu Kencana GSK sehingga posisi Sunpride sebagai salah satu lini bisnis memiliki prospek berkelanjutan yang baik.c. Memiliki sumber daya finansial yang cukup untuk menyelenggarakan program komunikasi yang memungkinkan Sunpride mengembangkan kegiatan komunikasi kreatifnya.d. Telah menjalin kerjasama dengan banyak peritel antara lain: The Food Hall, Transmart Carrefour, Giant, Lottemart, Ranch Market, Hero, Alfamart, Rumah Buah, Hypermart, Family Mart, Foodmart, All Fresh, Total Buah, dan lainnya sehingga lebih unggul dalam persaingan dengan brand lokal sejenis karena produknya dapat ditemui tidak hanya di peritel besar tetapi juga peritel yang lebih mudah dijangkau seperti Seven Eleven, Indomaret, dan Alfamart.e. Berdiri sejak tahun 1995 sehingga memiliki pengetahuan yang cukup dalam mengelola pasar buah dan segala dinamikanya.Weaknessa. Kurang konsistennya ketersediaan produk mengakibatkan Sunpride dikenal sebagai merek buah Pisang Cavendish saja.b. Kualitas tampilan premium produknya menyebabkan Sunpride dikenal sebagai merek pemasok buah impor yang diasosiasikan dengan penggunaan teknologi GMO Genetically Modified Organism , pestisida dan bahan-bahan kimia lainnya sehingga menimbulkan rasa cemas pada sebagian orang dengan tingkat awareness terhadap produk alami yang tinggi untuk mengkonsumsi buah-buahan Sunpride.c. Program stakeholder relations yang dijalankan masih belum bisa menanggulangi lemahnya kemitraan yang dijalin dengan petani binaan di daerah sehingga loyalitas petani dan pola pikir kedaerahan yang masih belum berhasil dirubah berdampak langsung pada ketersediaan produk.d. Belum pernah menjalin kerjasama dengan pemerintah dalam hal bisnis sehingga program yang dijalankan terkesan berorientasi pada keuntungan finansial pihak swasta dan tidak nampak sebagai kontribusi solusi persoalan nasional.e. Strategi PR yang selama ini dilakukan masih berfokus pada eksposur media melalui media visit, media trip, media gathering, dan penyebaran press release. Kurangnya engagement dengan stakeholders lainnya, khususnya komunitas mengakibatkan komunikasi yang dilakukan kurang tepat sasaran.f. Media coverage yang didapat Sunpride masih hanya sebatas publikasi setelah acara yang tidak bertahan lama dan tidak berkelanjutan sehingga awareness terhadap merek Sunpride mudah dilupakan masyarakat. Opportunitiesa. Melalui model bisnis dan kemampuan yang dimiliki, Sunpride dapat berkontribusi terhadap iklim industri produk lokal Indonesia yang mensejahterakan mulai dari petani, hingga konsumen berkenaan dengan kemandiriaan pangan yang digencarkan pemerintah. Hal ini bisa menjadi poin penting untuk melakukan kerjasama dengan pemerintah sehingga meningkatkan dukungan dan government relations.b. Bisnis proses melalui jalinan kemitraan dengan petani binaan di daerah berpotensi untuk dikembangkan sehingga bukan hanya sekedar untuk mengatasi ketersediaan produk tetapi juga menambah citra produk lokal terhadap merek Sunpride.c. Belum ada produk buah lokal yang menjadi top of mind di Indonesia sehingga dengan segala potensinya, Sunpride sangat berpotensi untuk muncul sebagai top of mind merek buah dari dan untuk Indonesia.Threatsa. Budaya dan pola pikir petani lokal masih cenderung kurang agresif dan terbuka terhadap implementasi inovasi teknologi dan kemitraan dengan pihak swasta mengakibatkan sulitnya melakukan pendekatan kerjasama.b. Tren mengkonsumsi produk impor masih kuat di kalangan masyarakat urban di Indonesia sehingga kurang peduli terhdap kehadiran merek lokal.c. Masyarakat kurang memperhatikan brand dalam memilih buah sehingga akan membeli buah dengan merek apapun yang tersedia dan terlihat menarik.d. Potensi pasar terbesar untuk produk buah masih berada di general market atau pasar basah pedagang kaki lima dan pasar tradisional dengan lebih sedikit tuntutan produk sehingga membutuhkan upaya lebih keras dalam memasarkan Sunpride yang memiliki segmentasi pasar modern dengan segala kualifikasi yang diinginkan konsumennya.Pernyataan MasalahMinimnya ketersediaan buah-buahan Sunpride di pasar modern peritel akibat kurangnya kerjasama dengan petani binaan menyebabkan lemahnya stakeholder relations dan berakibat juga pada penetrasi citra Sunpride sebagai merek buah lokal bagi konsumennya.Usulan ProgramProgram special event dengan tema Lokal Handal, yang terdiri dari empat kegiatan :Lokal Sinergi: Government outreach untuk mendukung program Lokal Handal sekaligus menginisiasi kerjasama lebih lanjut.Lokal Kolaborasi; Community engagement dengan asosiasi gabungan kelompok tani gapoktan dan mensukseskan special event Festival Buah Banyuwangi melalui sponsorship.Lokal Aksi: Wanen Garap sebagai capacity building dan kemitraan dengan petani lokal.Lokal Apresiasi: Acara syukuran pada musim panen pasca Wanen Garap.Lokal Publikasi: Media Relations untuk memperkenalkan program dan kemitraan Sunpride dengan pihak-pihak terkait.Tujuan Program1. Mendukung keberhasilan program kampanye brand awareness.2. Melakukan pendekatan dengan stakeholders terkait kemitraan dalam ketersediaan produk Sunpride.3. Mengoptimalisasi komunikasi dalam kemitraan dengan petani lokal sebagai salah satu produsen buah Sunpride.Khalayak SasaranKhalayak Sasaran Primer Petani 1. Secara geografisTinggal menetap / tinggal sementara / bekerja di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur2. Secara demografisa. Laki-laki dan perempuanb. Usia 15-64 tahunc. SES B - D3. Secara Psikografisa. Berada di zona nyamanb. Tingkat loyalitas rendahc. Mementingkan keuntungan jangka pendekd. Melakukan kebiasaan setempat sebagai bagian dari budaya dan tradisiKhalayak Sasaran Sekunder Masyarakat 1. Secara Geografisa. Tinggal menetap / tinggal sementara / bekerja di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.b. Tinggal menetap / tinggal sementara / bekerja di luar wilayah Jawa Timur2. Secara Demografisa. Laki-laki dan perempuanb. Usia 15-64 tahunc. SES B - D3. Secara Psikografisa. Sedang mencari hiburanb. Gemar berkumpul dengan masyarakat setempatPesan KunciSunpride berusaha untuk turut memperkuat posisi buah lokal di negeri sendiri dengan membina petani lokal melalui program ldquo;Lokal Handal rdquo; 1. Kemitraan dengan pemerintah dan petani lokal dilakukan melalui edukasi inovasi terpadu dan apresiasi petani dalam menghasilkan buah lokal dengan standar mutu yang tinggi secara alami.a Bersama dengan pemerintah mewujudkan kemandirian pangan bangsa melalui agroindustri.- Bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian untuk mewujudkan pengembangan hortikultura yang kuat dan mandiri.- Menjadi fasilitator yang bekerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat untuk mengembangkan potensi Kabupaten Banyuwangi.b Kampanye buah lokal dan apresiasi petani bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pada acara Festival Buah Banyuwangi.- Panggung hiburan yang menampilkan musik rakyat untuk petani dan keluarga sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kerja keras petani.- Berkumpul bersama dengan penikmat buah lokal sebagai sarana saling berinteraksi dan menjaga kearifan lokal dan budaya setempat.c Transfer pengetahuan, inovasi dan motivasi dalam meningkatkan kesejahteraan diri sendiri, keluarga dan negara melalui kegiatan Wanen Garap.- Edukasi dan pelatihan pengolahan tanah dan kultur jaringan alami dengan cara yang asik dan akrab, serta studi kasus untuk memecahkan permasalahan setempat.- Kunjungan ke perkebunan Sunpride untuk praktek lapangan menerapkan hasil dari pelatihan.- Menginformasi prospek agroindustri nasional dan meningkatkannya melalui jalinan kerjasama dengan Sunpride.d Apresiasi kerja keras dan ungkapan rasa syukur a la petani Jawa Timur pada musim panen.- Bersama petani lokal binaan Sunpride merayakan musim panen raya lewat syukuran ider bumi untuk menjaga kearifan lokal setempat.AnggaranRp 936.330.128EvaluasiTahapan evaluasi yang digunakan adalah:1. Tahap Input2. Tahap Output3. Tahap OutcomesSetiap tahap memiliki tolak ukur dan instrumen masing-masing
ABSTRACT
Company ProfilePT Sewu Segar Nusantara SSN is the holding company of Sunpride which established in 1995 as one of the flagship investment of Gunung Sewu Kencana GSK and was originally engaged in the distribution and marketing of local fruit Cavendish bananas. In 2001, Sunpride began expanding its business by opening distribution branches in Java with other types of fruit variants such as Pineapple Honi, Crystal Guava and Papaya Calina. The commitment to invest in agroindustry proves by focusing on local fruit distribution in collaboration with Sunpride sister company PT Nusantara Tropical Farm NTF which manages plantations in Lampung and several cities in Indonesia such as Aceh and Blitar since 2004. PT Sewu Segar Nusantara develops a trusted strict quality control measurement and relied upon by emphasizing the freshness and quality of the products. In 2007, PT Sewu Segar Nusantara also began as a local partner for variety of brands to meet the needs of international fruits which naturally can not be cultivated in Indonesia. Currently Sunpride has marketed 11 local and international fruit products include Cavendish Banana, Honi Pineapple, Crystal Guava, Calina Papaya, Golden Melon, Orange Baby, mango, dragon fruit, Zespri Kiwi, Pink Lady Apple and Singo Pear.Situation AnalysisStrengthsa. Having a network of suppliers that guarantee both the quality and quantity of cooperation with Nusantara Tropical Farm NTF for the four types of fruits that Cavendish Bananas, Honi Pineapples, Guava Crystal, and Calina Papaya for being superior products of Sunpride hence the availability of the 4 types of those fruits are always safe and adequate.b. Under the auspices of superior investment Gunung Sewu Kencana GSK so that Sunpride position as one of the business lines have sustained a good prospect.c. Having sufficient financial resources to carry out communications program that allows Sunpride develops creative communication activities.d. Has cooperated with many retailers include The Food Hall, Transmart Carrefour, Giant, Lottemart, Ranch Market, Hero, Alfamart, Home Fruit, Hypermart, Family Mart, Foodmart, All Fresh, Total Fruit, and others to put Sunpride as superior in competition with similar local brands because its products can be found not only in the big retailers but also more convenient retailers such as Seven Eleven, Indomaret, and Alfamart.e. Established since 1995 as to have sufficient knowledge to manage the fruit market and all its dynamics.Weaknessa. Less inconsistency in the availability of products resulting Sunpride just only known as Cavendish banana fruit brand only.b. The quality premium product display leds Sunpride known as a imported fruit supplier brand which associated with technology of GMO Genetically Modified Organism , pesticides and other chemical, so that tends to create anxiety in some people with the high level of awareness of natural products to consume fruits of Sunpride.c. Stakeholder relations program which currently running still can not cope with the weakness of the partnership with assisted farmers in the area so the loyalty of farmers and regional mindset that still can not successfully changed the direct impact on product availability.d. Have not been cooperating with the government in terms of the programs run the business so impressed only as private financial gain oriented and does not appear as a contributor to the solution of national problems.e. PR strategy that has been done still focuses on media exposure through the media visit, media trips, media gathering and distribution of press releases. The lack of engagement with other stakeholders, particularly the community resulted in communications that made it tackles.f. Media coverage which obtained Sunpride still only on limited publication after the event which did not last any long and sustained so that awareness of the Sunpride as a brand easily forgotten.Opportunitiesa. Through business models and capabilities, Sunpride can contribute to Indonesian local industry climate to enhance farmers prosperity, to consume local product regarding to independent in food supply as the government intensified. This could be an important point to cooperate with the government to increase support and government relations.b. Business processes through a partnership with assisted farmers in the area could be developed so its not only to address the product availability but also to the brand image of Sunpride as local products.c. There are no local fruit products as a top of mind in Indonesia so with all its potentials, Sunpride could to emerge as a top of mind fruit brand from and for Indonesia.Threatsa. Culture and mindset of the local farmers still tend to be less aggressive and unopen to the implementation of technological innovation and partnerships with the private sector made it difficult to approach a cooperation.b. Consuming imported products trend is still strong among urban communities in Indonesia which have less concern to local brand presence.c. Society pay little attention to the brand for selecting the fruit so that they will buy fruit with any brand available and attractive look.d. The largest potential market for fruit products still on the market and general market or wet hawkers and traditional market with fewer demands products that require a lot more effort in marketing Sunpride which has a market segmentation modern with all the desired qualifications consumers.Problem StatementThe lack of Sunpride fruits availability in modern markets retailers due to the lack of cooperation with assisted farmers led to weak stakeholder relations and has implications also for penetration of Sunpride image as a local fruit brand for consumers.ProgramSpecial program event with the theme of Lokal Handal, which consists of five activities 1. Lokal Sinergi Government outreach to support local programs reliable simultaneously initiate further cooperation.2. Lokal Kolaborasi Community engagement with farmers group association and sponsorship suppot on local special event Banyuwangi Fruit Festival.3. Lokal Aksi Wanen Garap as capacity building and partnership program with local farmers4. Lokal Apresiasi Expression of gratitude and appreciation toward harvest session on after Wanen Garap.5. Lokal Publikasi Media relations to introduce the collaboration program between Sunpride and stakeholders.Program rsquo s GoalSupporting the grand awareness campaign.Approaching all relevant stakeholdersOptimizing communication in partnership with local farmers as one of the producers of fruit SunprideTarget AudiencePrimary Target Audience Farmers 1. Geographicallya. Permanent residence temporary working in the district of Banyuwangi, East Java2. Demographicallya. Male and femaleb. Age 15 64c. SES B D3. Psychographicsa. Being in the comfort zoneb. Low level of loyaltyc. Concerned with short term gainsd. Perform local customs as part of the culture and traditionSecondary Target Audience People 1. Geographicallya. Permanent residence temporary working in the district of Banyuwangi, East Java.b. Permanent residence temporary working outside East Java2. Demographica. Boy and girlb. Age 15 64c. SES B D3. Psychographicsa. Was looking for entertainmentb. Likes to gather with local communitiesKey MessageSunpride is trying to help strengthen the position of local fruit in their own country by fostering local farmers through the program Lokal Handal 1. Partnerships with local governments and farmers do integrated innovation through education and appreciation of local farmers to produce fruits with high level of quality naturally.a Together with the government realizing food self sufficiency of the nation through the agro industry. In collaboration with the Directorate General of Horticulture, the Ministry of Agriculture to realize the development of a strong and independent horticulture. Being a facilitator in cooperation with the local government to develop the potential of Banyuwangi.b Campaign and appreciation of local fruit farmers in cooperation with the Government of Banyuwangi in Banyuwangi Fruit Festival. Providing entertainment featuring folk music to the farmers and families as an integral part of the hard work of farmers. Together with local fruit lovers as a means of interacting and maintaining local knowledge and local culture.c Transfering knowledges, innovation and motivation in improving the welfare of yourself, your family and the country through activities Wanen Garap. Education and training of tillage and natural culture in a way that is cool and familiar, as well as case studies to solve local problems. Visits to the plantation to the practice field Sunpride implement the results of the training. Inform prospects of the national agro industry and improve through cooperation with Sunpride.d The appreciation of the hard work and an expression of gratitude a la farmers in East Java during the harvest season. Together with local farmers built Sunpride celebrate the harvest thanksgiving Ider Bumi to keep the local wisdom.Total BudgetRp 936.330.128Evaluation MethodsStages of evaluation used is 1. Input Phase2. Output Phase3. Outcomes PhaseEach stage have benchmark and instruments respectively "
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ari Prihantini
"Buah dan sayur mengandung berbagai jenis vitamin dan mineral yang bermanfaat, serta mengandung pigmen yang berfungsi sebagai pemberi warna buah dan sayur, diantaranya adalah beta karoten dan likopen. Likopen berkhasiat sebagai anti oksidan pelindung sel-sel tubuh dari radikal bebas, dan banyak terdapat dalam tomat dan semangka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kandungan likopen dalam beberapa jenis buah dan sayuran yang berwarna merah yang diambil dari pasar tradisional dan supermarket. Buah dan sayur yang sudah dihaluskan, diekstraksi dengan n-Heksan. Ekstrak tersebut dianalisis menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis dengan n-Heksan sebagai pelarut. Sampel dianalisis pada panjang gelombang 501 nm, nilai koefisien variansi antara 0,17%-0,95% dan nilai uji perolehan kembali antara 92,35%-97,09%. Dari 13 sampel yang digunakan, terdapat 3 macam buah yang terdeteksi mengandung likopen, yaitu jambu merah, jeruk Bali dan pepaya. Masing-masing kadarnya; 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg dan 1.23293±0.01109 mg/kg.

Fruits and vegetables contain a lot kind of beneficial vitamins, minerals and pigments that gave color to them. Beta carotene and lycopene were two kind of pigments can be found in fruits and vegetables. Lycopene can be used as antioxidant, which has the ability to protect body's cells from free radicals, and mostly can be found in tomatoes and watermelons. The purpose of this research was to analyze lycopene contain in several kind of red fruits and vegetables, randomly picked up from traditional markets and supermarkets. Smashed fruits and vegetables were extracted with n-Heksan. The lycopene contain were analyzed using Spectrophotometric UV-Vis method, with n-Hexane used as solvent. Those samples analyzed at 501 nm, with coefficient variant between 0,17-0,95% and the percentage of the recovery were between 92,35-97,08%. From 13 samples analyzed, 3 kind of fruits with lycopene contain detected. Those are red guava (Psidium guajava), pomelo (Citrus maxima) and papaya (Carica papaya). With each lycopene contain 6,10417±0,04630 mg/kg, 1,38014±0,03007 mg/kg and 1.23293±0.01109 mg/kg."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2009
S32941
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>