Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 100852 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Dalam era informasi dewasa ini, pendidikan menghadapi tantangnan yang berbeda dengan era industri.Tantangan pendidikan abad 21 adalah membangun masyarakat berpengetahuan (Knowledge-based society)....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Masrura Mailany
"[ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi telah merambah ke berbagai bidang, salah satunya bidang pendidikan. Salah satu wujud pemanfaatan teknologi informasi di bidang pendidikan adalah munculnya e-learning. E-learning telah menjanjikan peningkatan kualitas belajar mengajar. Namun hingga saat ini jumlah institusi perguruan tinggi yang menerapkannya masih sangat sedikit. Sementara itu, penggunaan beberapa sistem informasi yang saat ini sudah diterapkan, masih belum dapat memberi gambaran mengenai sejauh mana kesiapan terhadap implementasi e-learning. Melihat kondisi tersebut, maka dirumuskan metode yang terdiri dari faktor-faktor yang dapat digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat kesiapan perguruan tinggi terhadap implementasi e-learning. Metode tersebut terdiri dari 4 tingkat kesiapan yang diperoleh dari kuesioner yang menggunakan 5 skala Likert. Hasil analisis menghasilkan lima faktor-faktor, yaitu policies, technology infrastructure, human resources, financial dan content. Faktor-faktor tersebut diujikan terhadap tiga perguruan tinggi dan diperoleh bahwa UMJ dan USNI berada pada level 3, sedangkan UIN Jakarta berada pada level 4. Hasil analisis berdasarkan karakteristik perguruan tinggi diperoleh bahwa perguruan tinggi dengan status negeri dan memiliki akreditasi yang tinggi cenderung lebih siap dibandingkan dengan perguruan tinggi dengan status swasta dan memiliki akreditasi yang rendah. Berdasarkan faktor yang butuh peningkatan, maka disusun strategi untuk meningkatkan tingkat kesiapan yang terdiri dari, faktor policies, (1) memasukkan rencana penggunaan e-learning dalam rencana strategis organisasi; faktor human resources, (2) meningkatkan kemampuan dalam menggunakan sarana TI; dan (3) mendorong mahasiswa untuk lebih aktif dalam berdiskusi dan memberikan pendapat; faktor financial, (4) merencanakan dan mengalokasikan anggaran untuk e-learning dalam jangka pendek dan jangka panjang; dan faktor content, (5) mendigitalisasi semua konten materi perkuliahan.

ABSTRACT
The development of information technology has penetrated into various sectors, one of which is education. One of IT utilizations in education is e-learning. The presence of e-learning has been able to improve the quality of teaching and learning. But now the number of higher education institutions that implement e-learning is still scarce. Meanwhile, the use of information system, is still not be able to measure the extent of readiness to the implementation of e-learning. Therefore, a method was formulated which consists of factors to measure the extent to which the level of higher education institution readiness for the implementation of e-learning. This method has four levels that obtained from questionnaire using Likert rating scale: 1-5. The research revealed five factors, namely, policies, technology infrastructure, human resources, financial and content. These factors were tested against three universities and the results showed that UMJ and USNI are at level 3, while UIN Jakarta is at level 4. Based on analysis of characteristics of the universities revealed that the public universities with high accreditation are more ready than the private universities with low accreditation. Based on the factors that need improvement, was prepared a strategy to improve the level of readiness that consists of, policies factor, (1) enter the planned use of e-learning in the organization's strategic plan; human resources factor, (2) improve the ability to use IT facilities; and (3) encourage students to be more active in discussing and giving opinions; financial factor, (4) plan and allocate budgets for e-learning in the short term and long term; and content factor, (5) digitizing all the content of lecture material., The development of information technology has penetrated into various sectors, one of which is education. One of IT utilizations in education is e-learning. The presence of e-learning has been able to improve the quality of teaching and learning. But now the number of higher education institutions that implement e-learning is still scarce. Meanwhile, the use of information system, is still not be able to measure the extent of readiness to the implementation of e-learning. Therefore, a method was formulated which consists of factors to measure the extent to which the level of higher education institution readiness for the implementation of e-learning. This method has four levels that obtained from questionnaire using Likert rating scale: 1-5. The research revealed five factors, namely, policies, technology infrastructure, human resources, financial and content. These factors were tested against three universities and the results showed that UMJ and USNI are at level 3, while UIN Jakarta is at level 4. Based on analysis of characteristics of the universities revealed that the public universities with high accreditation are more ready than the private universities with low accreditation. Based on the factors that need improvement, was prepared a strategy to improve the level of readiness that consists of, policies factor, (1) enter the planned use of e-learning in the organization's strategic plan; human resources factor, (2) improve the ability to use IT facilities; and (3) encourage students to be more active in discussing and giving opinions; financial factor, (4) plan and allocate budgets for e-learning in the short term and long term; and content factor, (5) digitizing all the content of lecture material.]"
2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"The goal of this study is to identify factors that influence lecturer's intention to adopt e-learning technology..."
MOJUEKB
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elvina Sugito
"Pada era globalisasi seperti saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat di Indonesia. Penerapan Sistem Informasi Teknologi Informasi SI TI telah menjadi hal yang umum dan banyak diterapkan di berbagai sektor termasuk dunia pendidikan. Universitas Tarumanagara Untar adalah salah satu universitas yang melakukan implementasi SI TI dalam kegiatan belajar mengajarnya. Fakultas Teknologi Informasi FTI Untar merupakan salah satu fakultas yang melakukan implementasi SI TI yang berupa "E Learning System" Namun dalam pemanfaatannya tidak semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah tingkat penerimaan pengguna terhadap sistem sehingga pemanfaatannya dirasakan belum optimal dan tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan.
Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa FTI Untar. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi kuesioner dan wawancara Kuesioner dibuat berdasarkan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT yang telah dimodifikasi. Peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik Partial Least Square PLS dan menggunakan aplikasi bernama SmartPLS. Data diolah berdasarkan tiga kategori pengguna yaitu pengguna secara umum pengguna laki laki dan pengguna perempuna.
Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi pengguna secara umum adalah e learning motivation facilitating conditions dan behavioral intention. Pada pengguna laki laki faktor faktor yang memengaruhi penggunaan E Learning System adalah content quality facilitating conditions dan behavioral intention. Pada pengguna perempuan faktor faktor yang memengaruhi adalah e learning motivation dan behavioral intention. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa memang terdapat perbedaan antara pengguna berjenis kelamin laki laki dan perempuan dalam mengimplementasikan suatu teknologi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Keban, Philipus
"ABSTRACT
Inovasi pembelajaran e-learning merupakan model pembelajaran baru di Indonesia dalam pendidikan dimana memberikan peran dan fungsi yang besar bagi dunia pendidikan. Hal ini untuk menjawab kekurangan dan kelemahan pendidikan konvensional (pendidikan pada umumnya) diantaranya adalah keterbatasan ruang dan waktu dalam proses pendidikan konvensional. Teknologi informasi yang mempunyai standar platform internet bisa menjadi solusi permasalahan tersebut karena sifat dari internet yaitu memungkinkan segala sesuatu saling terhubung murah, sederhana dan terbuka sehingga internet bisa digunakan oleh siapa saja (everyone), dimana saja (everywhere), kapan saja (everytime) dan bebas digunakan (available to every one). Karakteristik ICT apabila diterapkan pada dunia pendidikan nelalui e-learmlng sangat positif karena siswa dapat belajar dimana saja dan kapan saja. IbM yang diajukan adalah transfer metode e-learning berbasis ICT. IbM ini didasari pennasalahan khusus yang dihadapi mitra (SMA Assaadah Bungah Gresik dan MAN Bungah Greslk) adalah perlunya peningkatan SDM guru dalam pengembangan e-learning untuk mewujudkan konsep sekolah berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Pemikiran ini berangkat dari tuntutan pengembangan system pembelajaran tradisional menuju pemanfaatan ICT. Penyelesaian masalah kebutuhan mitra dilakukan dengan tiga strategi yaitu ceramah informasi pentingnya pembelajaran e-learning; pelatihan e-learning untuk guru dan siswa dan pendampingan e-learning untuk guru dan siswa."
Surabaya: Lembaga Pengabdian, Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Masyarakat (LP4M) Universitas Airlangga, 2017
JLM 1: 1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Tjahjono
"ABSTRAK
Persaingan usaha dalam bidang pendidikan semakin ketat. Informasi yang akurat sangat membantu manajemen institusi dalam mengambil keputusan. Teknologi Informasi sangat berperan dalam menentukan. keunggulan bersaing karena informasi yang dihasilkan untuk menganalisis bisnis menjadi lebih akurat. Teknologi Informasi sangat diperlukan dalam mewujudkan nilai strategis keunggulan bersaing, tetapi biaya yang diperlukan untuk implementasi proyek tidak sedikit. Oleh karena itu, pada perhitungan biaya dan keuntungan investasi harus dilakukan dengan teliti.
Penggunaan analisis cost-benefit traditional kurang akurat, karena justifikasi manfaat yang sulit diukur (intangible benefit) tidak begitu jelas terlihat. Metodologi Information Economics adalah konsep yang dapat membantu dalam menilai dampak ekonomis dari suatu investasi teknologi informasi, baik manfaat yang terukur (tangible benefit) maupun manfaat yang sulit terukur (intangible benefit). Dalam metodologi Information Economics ada pembagian yang jelas antara domain bisnis dan domain teknologi. Disamping itu metode ini juga menghitung Value Linking, Value Acceleration, Value Restructuring dan Innovation Valuation dari suatu proyek.
Thesis ini menerapkan metodologi Information Economics dalam mengevaluasi investasi teknologi informasi dalam proyek Sistem Informasi Formulir Registrasi Studi (SI-FRS) pada Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Karena proyek yang dikerjakan adalah proyek tunggal, maka perhitungan lebih difokuskan pada perhitungan ROI. Metodologi ini dapat digunakan juga sebagai acuan dalam penilaian proyek, apabila proyek yang dikerjakan lebih dari satu proyek.

ABSTRACT
Today, competition in the field of education is becoming very tight. Accurate information is very effective to support the management of institution in decision making. Information technology plays a very important role in determining institution's competitive advantage because the produced information used to analyze business is more accurate. Information technology is needed in realising in strategic values of competitive advantage, but the fund required for the project implementation is almost always large. Therefore, the calculation of cost and benefit of the investment must be done very carefully.
The use of traditional cost benefit analysis is less accurate, because justification of intangible benefit is very difficult to measure. The intangible benefit is not clearly shown. The Information Economics methodology is a concept, which is able to assist in quantifying economics impacts of an IT investment both, the tangible and intangible benefits. In the Information Economics methodology there is a clear description about business domain and technology domain. Also this methodology takes care of Value Linking, Value Acceleration, Value Restructuring and Innovation Valuation of the project.
This thesis applies Information Economics methodology to evaluate information technology investment of Study Registration Form Information System (SI-FRS) project at University of 17 Agustus 1945 Surabaya. Because the project is a single project, calculation is more focused on R0I (Return on Investment). This methodology can be used as a reference in project evaluation, for multiple projects.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery
"ABSTRAK
Teknologi informasi merupakan salah satu alat untuk meningkatkan produktivitas perusahaan serta meningkatkan daya saing perusahaan. Tetapi tidak jarang investasi teknologi informasi malah menjadi pengeluaran yang sia-sia. Untuk itu perlu dilakukan justifikasi finansial. Penghitungan justifikasi tradisional seperti traditional cost-benefit analysis masih beluin optimal. Pada penghitungan traditional cost-benefit analysis ada manfaat yang tidak bisa dikuantifikasi secara finansial, karena banyak manfaat penerapan TI dalam perusahaan bersifat intangible.
Information economics yang diperkenalkan oleh Marylin M. Parker menjawab masalah tersebut. Melalui teori ini maka manfaat dan biaya proyek TI dapat dikuantifikasi, dengan menambahkan nilai-nilai yang diperoleh misalnya peningkatan kinerja sebuah fungsi, percepatan perolehan hasil suatu fungsi, peningkatan produktivitas dan sebagainya kedalam manfaat. Disamping itu juga dapat dilakukan pengkajian terhadap faktor-faktor business domain dan technology domain.
Tesis ini menerapkan konsep information economics dalam mengevaluasi proyek penerapan Intranet di BTN. Hasil dari pengamatan dapat diketahui bahwa proyek Intranet BTN memiliki nilai yang strategis bagi BTN dalam menghadapi pesaingnya. Dan juga merupakan proyek yang strategis bagi pengembangan bisnis di STN.

ABSTRACT
The information technology is one of the instruments to increase the business productivity and business competition. However, the investment of information technology sometimes can become worthless. Therefore, we must make a financial justification. The traditional justification such as traditional cost-benefit analysis is not yet optimal because there exists a benefit which cannot he financially quantified or intangible.
The information economics introduced by Marylin M. Parker solves this problem. Using her theory the benefit and cost of the information technology project can be quantified, by adding the values that we have got such as the intensification performance of a function, the product acceleration of a function, increasing the productivity, et cetera into benefit. Besides, we can also study about the factors of the business domain and technology domain.
In this thesis we report the application of the information economics concept to evaluate the use of the Intranet in BTN. The result of this application shows that the Intranet project yields a competitive advantage for BTN to face its competitors and this project is strategic to develop business in BTN.
"
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jugo Widioro
"Berkaitan dengan penerapan atau dukungan layanan TI yang ada saat ini terhadap proses bisnis perusahaan, dilakukanlah penelitian yang berkaitan dengan tata kelola TI. Penelitian yang dikerjakan ini berupa analisa terhadap tata kelola TI yang diterapkan oleh perusahaan. Kemudian dilakukanlah pengembangan usulan solusi berkaitan dengan tata kelola TI, dengan menggunakan standar Maturity Level berbasis COBIT.
Kekuatan Maturity Level yang dimiliki VICO Indonesia perlu didukung engan pengelolaan faktor-faktor non teknis yang dapat menjadi kendala operasional bisnis. Seperti memperhatikan ketersediaan SDM yang handal dan bersifat jangka panjang, dan mempertimbangkan segala bentuk investasi TI dengan usia Kontrak Kerja Sama dengan BPMIGAS. Hal-hal semata bermanfaat untuk mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi aktivitas bisnis.

Related to the applications or support of current existing IT services in the business processes of he company, this research is performed related to the IT governance. This research is performed by analyzing the IT governance at VICO Indonesia company, and to propose a solution related to IT governance, by using COBIT sytandard, focusing in MAturity Level valuation.
The strength of Maturty Level of VICO Indonesia needs to be support with the management of non-technical factors which will became as operational obstacle. Concerns in availability and capability of human resources for the long term, and consideration in IT investment which in line with the PSC period should be manage to optimie the effectiveness and efficiency of business process."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T27729
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Weldy Rahman Nazmi
"Penggunaan Teknologi Informasi (TI) sangat penting pada era informasi. Berdasarkan Global Status Report on the Governance of Enterprise IT (GEIT) tahun 2011, telah dilakukan survei di 21 negara. Hasil survei menunjukkan bahwa 94% responden menyatakan teknologi informasi sangat penting atau penting bagi organisasinya. Pentingnya penerapan TI ini harus didukung dengan tata kelola TI yang baik pula. Penerapan tata kelola TI mempunyai pendekatan (model dan framework) beragam sehingga dalam penerapannya terdapat beragam variasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa berbagai penerapan tata kelola TI di 29 instansi pemerintah dan 19 swasta di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan melakukan pemetaan menggunakan model Van Grembergen, Weill & Ross, ITGI, AS-8015 dan framework COBIT. Berdasarkan pemetaan tersebut dilakukan perancangan dan perbandingan terhadap perbedaan dan persamaan untuk mendapatkan karakteristik masing-masing instansi.
Hasil penelitian ini adalah adanya karakteristik yang berbeda pada instansi pemerintah dan swasta. Karakteristik tata kelola TI pada instansi pemerintah antara lain adanya regulasi pemerintah sebagai stakeholder value driver , yaitu Peraturan Presiden Pengadaan Barang dan Jasa dan Peraturan Menteri Kominfo tentang Panduan Umum Tata Kelola TIK Nasional. Selain itu Stakeholder value driver diarahkan oleh Tupoksi, informasi cepat & akurat, keterbukaan informasi, pelayanan prima, administrasi yang bersih dan cepat, dan kinerja TI yang optimal. Sedangkan pada instasnsi swasta, karateristik yang berbeda adalah regulasi pemerintah sesuai sektor perusahaan seperti perbankan, telekomunikasi, asuransi, dan lain-lain yang merupakan stakeholder value driver / bussiness pressure. Stakeholder value driver lainnya yaitu pertumbuhan bisnis, persaingan bisnis, perkembangan teknologi, perkembangan pasar, peningkatan layanan dan Return of Investment. Hasil kajian terhadap kesesuaian antara model dan framework dari teori dengan penerapannya, 24 instansi pemerintah dan 14 instansi swasta yang sudah 100% memenuhi (comply) terhadap komponen tata kelola TI yang digunakan.

The use of Information Technology (IT) in the era of information is very essential. Based on the Global Status Report on the Governance of Enterprise IT (GEIT) in 2011, a survey has been conducted in 21 countries. The survey results showed that 94% of respondents confirmed that information technology is important or very important to their organization. The importance of IT application must be supported by good governance as well. The implementation of IT governance has various method (model and framework) so there are also several types in its impelentation.
The purpose of this research was to analyze the implementation of IT governance in 29 government agencies and 19 private sectors in Indonesia. The research was conducted by maping and used Van Grembergen, Weill & Ross, ITGI, AS-8015 models and also COBIT framework. Based on the mapping, in order to obtain the characteristics of each agency, the design and comparison of differences and similarities was done.
From the data analysis, it has been recognized that there are different characteristics in government agencies and private sectors. The characteristics of IT governance in government agencies such as government regulation as stakeholder value driver, which are Presidential Regulation about Procurement and Regulation of Minister of Kominfo on Pedoman Umum Tata Kelola TIK Nasional. Besides, Stakeholder value drivers is directed by Tupoksi, the information is fast and accurate, the information is accessible, the service is excellent, the administration is clean and fast, and maximum IT performance. While the characteristics in the private sectors are government regulation related to the companies sector, such as banking, telecommunication, insurance, etc. Other stakeholder value driver, such as namely business growth, business competition, technological development, market development, service improvement and return on investment. The result of this research on the compatibility between model and framework of the theory to its application, there are 24 government agencies and 14 private sectors that has been 100 % complied upon the component of IT governance applied.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shifa Nur Annida
"Seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, kalangan pendidikan mulai memanfaatkan penerapan teknologi informasi contohnya seperti penerapan sistem informasi akademik di Politeknik Negeri Media Kreatif. Mengingat adanya beberapa permasalahan yang terjadi dalam penerapan sistem informasi akademik di Polimedia antara lain jumlah aktifitas login pengguna terhadap sistem yang masih sangat rendah yaitu sebesar 11%, sistem informasi akademik masih sering mengalami down pada saat sistem tersebut sedang digunakan dan melakukan banyak aktivitas, serta kurang serasi antara hasil yang terdapat pada sistem dengan kenyataan yang ada dilapangan, maka dibutuhkan suatu penilaian dan pengecekan apakah sistem informasi akademik tersebut sudah berjalan sesuai dengan fungsinya.
Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis Structural Equation Modeling (SEM) untuk menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan dengan bantuan tools SmartPLS. Pada penelitian ini menggunakan data primer yang didapat dari penyebaran kuisioner kepada 200 responden. Penelitian ini pun menggunakan kerangka pemikiran yang diambil dari model yang diusulkan oleh DeLone dan McLean serta penambahan beberapa variabel dari model UTAUT, yang berguna untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang menentukan kesuksesan suatu sistem informasi. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan organisasi dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerapan sitem informasi akademik sehingga dapat dilakukan perbaikan. Hasil akhir penelitian ini didapatkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan sistem informasi akademik terdiri dari tiga faktor yaitu kualitas sistem, kualitas layanan, dan juga pengaruh sosial yang ada di Polimedia.

Concomitant with the growth of Information System nowdays, our educational institution is trying to absorb the implementation of this current technology into the latest academic system which being applied in Politeknik Negeri Media Kreatif. Considering the issue which often occurred in Polimedia academic information system implementation phase that creates a low key percentage of user actvity login system who takes only 11%, academic information system is often getting down when its system activity is being actively used during peak hour. Since there is an unharmonious lack of the result from system with the actual fact on the site, it needs an objective assessment and examination about the current academic information system whether that system already works functionally based on its purpose.
In conducting this research, researchers used a method of Structural Equation Modeling (SEM) analysis with using SmartPLS tool. In this study using primary data obtained from questionnaires to 200 respondents. This reaserch also uses some model approach of the experts that the model proposed by DeLone and McLean, as well as the addition of several variables of UTAUT. This model is use to know what are the variables that determine the success of an information system.Given this research, the organization is expected to determine the factors that influence the application of academic information system so that it can be repaired. The final results of this study showed that the factors that affect the application of academic information system consists of three factors: system quality, service quality, and social influences also exist in Polimedia.
"
[Depok;, ]: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>