Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33074 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2008
R 618.9 For
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan RI, 2008
R 618.9 For
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen kesehatan , 1999
618.92 IND m VI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 2008
R 618.9 IND m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan, 1999
618.92 IND m II (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Trias Nisa
"Alat ukur K-ABC adalah alat ukur yang digunakan untuk melihat inteligensi dan prestasi seseorang di mana di dalam alat ukur ini terdapat dua skala yaitu Skala Mental dan Skala Prestasi. Skala Mental terbagi menjadi dua skala, yaitu Skala Sekuensial dan Skala Simultan. Dengan diadaptasinya alat ukur K-ABC untuk digunakan di Indonesia maka diharapkan adaptasi alat ukur ini dapat menjadi salah satu alternatif alat ukur yang dapat membantu psikolog maupun pengajar untuk memahami kemampuan siswa.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini akan dianalisis apakah item-item dalam setiap subtes yang terdapat dalam Skala Mental sudah tersusun berdasarkan tingkat kesulitannya dan apakah sudah memiliki validitas yang layak terhadap Kuesioner Penilaian Guru.
Metode yang digunakan untuk melihat tingkat kesulitan item adalah metode statistik modern yaitu Item Respons Theory. Sedangkan untuk melihat kelayakan validitas digunakan metode klasik yaitu Criterion-related Validity dengan metode Concurrent Validity. Pengolahan data untuk Item Respons Theory menggunakan program QUEST sedangkan untuk validitas menggunakan program SPSS10. Jumlah sampel keseluruhan yang digunakan untuk melihat tingkat kesulitan item adalah sebanyak 120 siswa, jumlah sampel tersebut juga dilihat berdasarkan profil kemampuannya sebanyak 120 siswa dan sebanyak 30 siswa dengan rentang usia 4 sampai 5 tahun 11 bulan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh item dalam subtes-subtes yang ada masih belum tersusun berdasarkan tingkat kesulitannya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa uji validitas adaptasi slat ukur K-ABC Skala Mental usia 4 sampai 5 tahun 11 bulan dengan kuesioner penilaian guru untuk subtes jendela ajaib, gerakan tangan, pengulangan angka , analogi matriks, dan ingatan spasial berkorelasi sedang, sementara subtes mengenali wajah, urutan kata dan rangkaian gambar memiliki korelasi rendah dan subtes pendekatan gestalt dan segitga tidak berkorelasi secara signifikan.
Disarankan agar penelitian ini dilanjutkan dengan memperbanyak jumlah sampel, memperluas wilayah untuk pengambilan sampel, dan mempertimbangkan kembali Kuesioner Penilaian Guru dalam hal item dan instruksi pelaksanaannya."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T16825
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marlin Tiambun. S
"Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian MP-ASI pada bayi umur 7-12 bulan di Puskesmas Kemiri Muka Depok Tahun 2011. Desain yang digunakan adalah cross sectional, populasi penelitian adalah ibu yang memiliki bayi umur 7-12 bulan, sampel 120 orang ibu yang memiliki bayi. Hasil penelitian adalah 51,7% pemberian MP-ASI sudah dilakukan sesuai standar. Hasil analisis bivariat dengan chi square ada hubungan bermakna antara pengetahuan, informasi, dukungan petugas kesehatan, dukungan keluarga dengan perilaku pemberian MP-ASI. Meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga melalui promosi kesehatan dan penyediaan poster, leaflet, terkait MP-ASI. Frekuensi pelatihan konseling ditingkatkan bagi petugas kesehatan terkait MP-ASI.

The purpose of this study was to determine the factors associated with the behavior of MP-breastfeeding in infants aged 7-12 months in Kemiri Muka Public Health Center Depok City in 2011. The design used was cross sectional, population study were infants aged 7-12 months, samples area 120 mother who have baby. Study result shows that 51.7% of giving a side dish of Mother Breast- Feeding has been carried according to standard. Result of bivariate analysis by chi square test found that there are meaning correlation between knowledge, information, health officer support, family support and behavior of giving a side dish of Mother Breast Feeding. Improving mother and family knowledge through health promotion and provides poster, leaflet in regard to side dish of Mother Breast- Feeding. Frequency of counseling training for health officer of side dish of Mother Breast Feeding needs to be enhanced."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Pendahuluan: Congenital Talipes Equinovarus(CTEV) dan Developmental Dysplasia of the Hip (DDH) merupakan salah satu kelainan kongenital tersering dalam sistem muskuloskeletal. Pada patogenesis CTEV dan DDH, terdapat persamaan kemungkinan etiologi yaitu pada gaya mekanik intra-uterin panggul dan kaki yang menimbulkan gangguan perkembangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi pasien CTEV yang menderita DDH, serta hubungan antara CTEV dengan timbulnya DDH.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain studi potong lintang. Dari data registrasi CTEV di Poliklinik Orthopaedi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun 2011-2012 ditemukan 91 orang anak dengan CTEV primer. Dilakukan skrining dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mengeksklusi pasien di luar rentang usia 6 bulan hingga 5 tahun, pasien dengan gangguan neuromuskular, dan kelainan kongenital. Terdapat 22 orang pasien yang memenuhi kriteria tersebut dan dilakukan pemeriksaan foto polos panggul untuk mengukur Indeks Acetabular (IA). IA<25° dinyatakan normal, 25-30° dinyatakan borderline DDH, dan >30° dinyatakan displasia berat.
Temuan dan Diskusi Penelitian: Terdapat distribusi pasien yang homogen secara jenis kelamin (50% laki-laki, 50% perempuan), dan lokasi CTEV (50% bilateral, 50% unilateral). Didapatkan 19 subyek dengan IA di bawah 250 dan 1 subyek dengan IA antara 25-300. Didapatkan 2 subyek (9%) yang memiliki dysplastic hip dengan IA di atas nilai normal 300, kedua subyek tersebut memiliki bilateral CTEV dan menjalani serial casting ≥ 8 kali. Tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara prevalensi DDH dengan rentang usia (p = 1), dengan jenis kelamin (p = 0.89), dengan lokasi CTEV (p = 0.89), dan dengan frekuensi casting (p = 0.05). Walaupun begitu, prevalensi hip dysplasia pada CTEV cenderung terjadi pada anak dengan CTEV bilateral dan menjalani serial casting ≥ 10 kali sehingga temuan ini dapat menjadi makna yang penting secara klinis.
Simpulan: Prevalensi displasia panggul pada anak CTEV berusia 6 bulan hingga 5 tahun pada penelitian ini adalah 9% dan cenderung dialami oleh anak dengan CTEV bilateral dan menjalani serial casting 8 kali atau lebih.
, Introduction: Congenital Talipes Equinovarus (CTEV) and Developmental Dysplasia of the Hip (DDH) are one of the most common pediatric orthopaedic problems ini musculoskeletal system. There is similar pathogenesis between CTEV and DDH in mechanical force that causes developmental disorders. The goals of this research are to determine the prevalence of CTEV that will suffer DDH in later time, and the relationship between CTEV and DDH.
Methods: This is a descriptive analytic study with cross sectional design. Ninety one patients with primary CTEV were registered in Orthopaedic Clinic at Cipto Mangunkusumo Hospital between 2011 and 2012. To exclude patients with neuromuscular disorders and congenital problems; screening is performed by conducting historical and physical examination. Patients between age 6 months and 5 years were included in this study. Twenty two patients met the criteria and pelvic x-ray was performed to measure the Acetabular Index (AI). AI<250 was considered normal; AI 25-300 was borderline DDH; and AI >300 was considered severe dysplasia.
Result and Discussion: Patient distribution was homogenous in gender (50% are boys, 50% are girls), and the location of CTEV (50% bilateral and 50%). There were 19 subjects with AI lower than 250 and 1 subject with AI between 250-300. Both subjects underwent ≥ 8 times serial casting. There was no significant difference between DDH prevalence with age range (p = 1), with gender (p = 0.89), with CTEV location (p = 0.89), and with casting frequency (p = 0.05). However, dysplastic hip prevalence in CTEV tend to occur in bilateral CTEV with serial casting ≥ 10 times which could be important on clinical setting.
Conclusion: Hip dysplasia prevalence on children with CTEV aged 6 months to 5 years was 9% and tend to occur in children with bilateral CTEV underwent ≥ 10 times serial casting.]"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ansori
"Bayi umur 4 - 6 bulan mulai mendapatkan makanan pendamping ASI (MP-AS1) secara bertahap, disamping masih tetap mendapat ASI. Pada masa ini kekebalan anak yang didapat secara pasif dari ibunya mulai menurun, sementara bayi mulai mendapatkan makanan yang kurang mencukupi dari kebutuhannya. Beberapa basil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi KEP pada bayi lebib dari 15% berdasarkan indeks status gizi (BB/U). Hal ini menunjukkan bahwa masalah gizi pada bayi merupakan hal yang serius yang perlu segera ditangani.
Penelitian ini menganalisis data sekunder dari Penelitian " Pola menyusui, Usia penyapihan dan Pemberian MP-ASI dalam Kaitannya dengan Status Gizi Batita (6 - 36 bulan) Di Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Mir Sumatera Selatan Tabun 2001". Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh tentang kekuatan hubungan umur pertama kali pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi. Pada penelitian ini desain yang digunakan adalah cross sectional (potong lintang). Sampel adalah bayi umur 6 - 12 bulan yang mendapatkan ASI. Analisis yang digunakan adalah univariat, bivariat dan multivariat_
Hasil penelitian didapatkan bahwa prevalensi KEP sebesar 20,7%, rata-rata umur pemberian MP-ASI 3,8 bulan, sedangakan bayi yang diberi MP-ASI < 4 bulan sebesar 31,0%. Asupan energi dari rata-rata 764 kkal sedangkan asupan protein 16 gr. Dari basil analisis multivari.at didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara umur pertama kali pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi umur 6 - 12 bulan. Bayi yang mendapatkan MP-ASI pada umur < 4 bulan kemungkinan akan mengalami risiko gizi kurang 5,2251 kali dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan MP-ASI pads mnur 4 - 6 bulan setelah dikontrol oleh asupan energi. Ternyata asupan energi berperan sebagai confounder, atau mempunyai pengaruh dalam meningkatkan hubungan umur pertama kali pemberian MP-ASI dengan status gizi bayi.
Untuk meningkatkan status gizi bayi maka perlu dilakukan peningkatan pelaksanaan monitoring pertumbuhan melalui kegiatan UPGK di posyandu, selain itu kepada ibu menyusui hams diupayakan untuk tidak memberikan makanan prelakteal dan memberikan MP-ASI dini, karena bila sudah mendapat makanan prelakteal dan IvfP-ASI yang diberikan pada umur < 4 bulan bisa merugikan bayi. Petugas kesehatan berperan penting dalam memberikan pendidikan/konseling terhadap ibu hamil tentang manajemen laktasi. Agar bayi dapat memenuhi kebutuhan gizinya perlu dikembangkan makanan lokal melalui pelatihan pembuatan makanan lokal yang memenuhi syarat gizi dan cita rasa.

The Relationship between the First Age of Introducing Complementary Feeding with Nutritional Status of Babies aged 6 - 12 Months at Pedamaran Subdistrict Ogan Komering Ilir District South Sumatera in 2001Babies aged 6 -12 months begins to get complemernary feeding gradually while still breast feeded. In this age, baby immunity which was received passively from his mother decreases, while he begins to receive an inadequate food. Several researches show that protein energy malnutrition (PEM) prevalence to babies is more than 15% based on nutritional status index (Weight/Age). This shows that baby nutrition remains serious matter to overcome.
The research analyzes secondary data obtained from the previous research titled "Breast feeding pattern, weaning age and complementary feeding in relation to the nutrition status of baby under three years ( 6 - 36 months) at Pedamaran Subdistrict, Ogan Komering Ilir District, South Sumatera in 2001". This research purpose is to obtain the relational strength between the first age of introducing complementary feeding and nutritional status of babies 6 - 12 months. This research uses cross sectional design, through univariat, bivariat, and multivariate analyses. Samples are baby aged 6 - 12 months who received Breast milk
The research result shows that Protein Energy Malnutrition (PEM) prevalence is 20,7%, mean of ages introducing complementary feeding is 3,8 months, mean of babies of age of introducing complementary feeding < 4 months is 31,0%, mean of energy intake is 764 kkal, and mean of protein intake is 16 gr. Multivariate analysis shows that there is significant relationship between first age of introducing complementary feeding and nutritional status of infant age 6 -12 months. Babies who received complementary feeding <4 months possible might experience with under nutrition (Weight/Age) risk more than 5,2251 than babies who received complementary feeding at 4 - 6 months of age after controlled by energy intake. Apparently, energy intake plays as confounder role, or has influence to increase the relationship between first age of complementary feeding and nutritional status of infants.
In order to improve baby nutritional status, there should be monitoring improvement through UPGK program at Posyandu. In addition, mother is expected not to administer prelacteal food and able to administer exclusive breast-feeding, because babies given prelacteal and administered of introducing complementary feeding at the age <4 months, they will be harmful. On the other hand there should be information given both to health officers and pregnant mothers about lactation management . In order to baby nutrient necessity, there should be it needs local/ordinary foods development through the training of local food production which fulfills nutrition condition and flavor.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T582
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>