Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99070 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nining Betawati Prihantini
"Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh derajat keasaman (pH) awal Medium Ekstrak Tauge (MET) terhadap kerapatan sel mikroalga marga Chlorella Beijerinck pada saat peak. Penelitian bersifat eksperimental dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri atas 5 perlakuan, yaitu nilai pH awal media 5, 6, 7, 8, dan 9. Kerapatan sel tertinggi (5.677.625 sel/ml) pada saat peak terjadi dalam media perlakuan pH awal 7. Kerapatan sel terendah (3.374.100 sel/ml) pada saat peak terjadi dalam media perlakuan pH awal 5. Hasil uji Anova (pada pï?¾0,05) menunjukkan adanya pengaruh pH awal media perlakuan yang berbeda terhadap kerapatan sel Chlorella (sel/ml) saat peak. Hasil uji perbandingan berganda terhadap kerapatan sel Chlorella saat peak menunjukkan adanya perbedaan nyata (p>0,05) pada setiap media perlakuan, kecuali antar media perlakuan pH awal 8 dengan pH awal 9.

The Growth of Chlorella spp. in Tauge Extract Medium (TEM) with Various Initial pH. Research on the effect of tauge extract medium initial pH value on Chlorella Beijerinck cell densities at peak condition had been done. The research was an experimental study with complete random design with 5 treatments (tauge extract medium with initial pH 5,6,7,8, and 9). At peak condition the highest cell density (5.677.625 sel/ml) was occured in medium with initial pH 7 and the lowest (3.374.100 sel/ml) in medium with initial pH 5. Anova test shown that there was an effect (p valueï?¾0,05) of tauge extract medium initial pH value on Chlorella cell densities (cell/ml) at peak condition. Multiple comparison test showed that mean of cell numbers of Chlorella differed among treatments (p valueï?¾0,05) except between media with initial pH 8 and 9."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyo Prabowo Hidayanto
"Produksi hidrogen secara biologi (biohidrogen) dengan menggunakan mikroorganisme dari golongan alga merupakan suatu terobosan baru yang menawarkan produksi potensial penggunaan hidrogen dari berbagai sumber energi yang dapat diperbarui. Beberapa penelitian baru yang telah dilakukan adalah mengenai berbagai macam pemanfaatan sintesis hidrogen sebagai salah satu sumber energi terbarukan dengan bahan baku limbah industri secara anaerob sebagai medium tumbuh dengan bantuan agen biologi seperti alga dan bakteri. Dalam penelitian ini, sintesis hidrogen dilakukan melalui pemanfaatan medium tumbuh yang berasal dari limbah susu kambing dan limbah kecap dengan bantuan metabolisme mikroalga hijau Chlorella sp. melalui proses fermentasi cahaya. Selain itu akan dilakukan analisis hubungan antara kepadatan sel Chlorella sp. dan sumber karbon yang terdapat pada medium susu dan kecap dengan produksi hidrogen yang diperoleh serta analisis faktor penentu metabolisme Chlorella sp. Hasil sintesis hidrogen menggunakan GC-TCD menunjukkan bahwa medium susu menghasilkan jumlah hidrogen yang lebih baik dibandingkan kecap sampai sekitar 9 kali lipat yaitu mencapai 40,432 mL Hidrogen / L Kultur. Pada medium susu terlihat bahwa jumlah kepadatan sel Chlorella sp. yang dihasilkan lebih besar jika dibandingkan kecap karena medium susu memiliki selektivitas nutrien bagi selnya yang lebih baik. Selain itu, penelitian ini menunjukkan bahwa metabolisme Chlorella sp. sangat ditentukan oleh, tingkat keenceran medium dan jumlah sumber karbon yang berasal dari kandungan karbohidrat medium. Oleh karena itu, sintesis hidrogen dengan memanfaatkan proses metabolisme Chlorella sp. cukup menjanjikan di masa mendatang walaupun masih dibutuhkannya penelitian yang lebih mendalam.

Production of biological hydrogen (biohydrogen) using microorganism from algae is a new approach that offering potential production of hydrogen application from all renewable sources. Recent experiments conducted the various application of the synthesis of hydrogen production as a renewable energy come from industrial wastewater medium in anaerobic condition by microbial agents like algae or fungi. In this research, synthesis of hydrogen was conducted using growth medium that come from goat milk and soy wastewater by Chlorella sp. metabolism activity through photofermentation process. In addition, the correlation of cell density of Chlorella sp. and carbon content from milk and soy growth medium with hydrogen production was analyzed. The dominant factors that affect metabolism process of Chlorella sp. were also analyzed. Using GC-TCD, milk medium showed more significant hydrogen production amount than soy medium that was 9 times higher than soy medium production with 40,432 mL Hidrogen / L culture from its amount. Moreover, cell density amount of Chlorella sp. from milk medium was more significant than soy medium because milk medium had better nutrient selectivity than soy medium to its cell. Also, milk medium had lower carbon content than soy medium. Thus, this research revealed that metabolism process of Chlorella sp. were determined primarily by the degree of dilution from the growth medium and carbon source amount from carbohydrate content of the growth medium. Therefore, the production of hydrogen using metabolism process of Chlorella sp. will be worthy in the future, although it still needs the further and deeper study."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T44310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jeanne Adiwinata Pawitan
"ABSTRAK
Sun-chlorella yang belakangan ini gencar dipasarkan, merupakan tablet chlorella yang dibuat dari ganggang hijau air tawar dnn dianjurkan untuk diberikan baik pada orang sehat (mulai dari anak-anak sampai manula) untuk menjaga kesehatan, maupun pada orang yang sedang mangidap penyakit kronis sebagai makanan kesehatan alamiah untuk mampercepat penyembuhan.
Produsen chlorella mengunggulkan produknya dengan menyatakan bahwa chlorella boleh dikatakan tidak mempunyai efek samping, namun belakangan ini ada satu laporan pene1itian yang menyatakan bahwa chlorella bersifat toksik pada biakan cell line BHK (Baby Hamster Kidney).

ABSTRACT
The Effect of Sun-Chlorella on the Micronucleation of Erythrocyte In Fetal RatSun-chlorella (tablets made of fresh water green algae) is vigorously launched on the market recently and recommended for healthy (from the children to the aged) individuals to promote health, as well as for individuals suffering from chronic diseases as natural healthy food supplement to promote recovery. Chlorella's producers advertised its product and claimed that chlorella has almost no side effect. However, recently a research on chlorella reported that it was toxic when added to the BHK. (baby hamster kidney) cell culture.
The aim of this eksperimental research is to know wether chlorella is toxic, by testing its mutagenicity on rats. We administered chlorella to pregnent rats and screened the erythrocyte of the fetuses to search for the increase of micronucleated erythrocyte. This is a rapid procedure to test the mutagenicity of a substance.
In this research we used 36 female rats, divided randomly to 4 groups, mated, and on day-14 of pregnancy was given: sunchlorella 0.8 mg/g body weight (group I), sun chlorella S mg/g body weight (group II), aquadest (group III), no treatment (group IV). From each group 3 rats were sacrificed after 30 hours, 3 others after 4B hours, and the rest after 54 hours. From each rat 2 fetuses were removed (1 from the left and 1 from the right horn of the uterus), the fetuses were dissected and 3 blood smears were made from each fetus. Blood smears were stained using Wright's stain, and per fetus 1000 erythrocyte were screened for micronucleus. Statistical analysis using l?tiruskal Wallis test reveals that the amount of micronucleated erythrocytes were significantly different between the 4 groups (P .0015). It can be concluded that the administration of Sun"chlorella to pregnant rats lowered the amount of micronuCleated erythrocytes, and the decrease is greater in the groups given 10 times than in the groups given 100 times the dosis; So Sun chlorella might be beneficial to promote health, and non toxic if used appropriately."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Cultivation of chlorella vulgaris buitenzorg with alteration of light illumination using a maximum carbon dioxide trnasfer rate (CTR) base curve syccessfully enhanced the CTR value up to 1.74 times compared to alteration of light illumination with a growth base curve...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sesilia Genesy Thirza Ivanna K
"ABSTRAK
Salah satu permasalahan utama dalam produksi mikrolaga Chlorella vulgaris adalah metode pemanenan yang tidak efektif dan efisien. Flokulasi, merupakan salah satu metode pemanenan yang memiliki potensi yang baik karena prosesnya sederhana dan hemat energi. Flokulasi dilakukan menggunakan flokulan organik alami yang aman dikonsumsi, salah satunya adalah biji Moringa oleifera, atau yang dikenal dengan tanaman kelor. Biji M.oleifera mengandung bahan aktif flokulan berupa protein. Pada penelitian ini dilakukan variasi metode preparasi flokulan biji M.oleifera untuk melihat pengaruhnya terhadap aktivitas flokulasi, yaitu presentase flokulasi dan yield biomassa dan kandungan nutrisi biomassa C.vulgaris yang dihasilkan. Tiga variasi metode preparasi flokulan yang dilakukan adalah pemurnian satu tahap denggan ekstraksi larutan garam, pemurnian dua tahap dengan ekstraksi larutan heksana dan garam dan tanpa pemurnian dengan penyaringan bubuk biji secara langsung. Pada seluruh flokulan hasil variasi, didapatkan presentase flokulasi yang baik, sebesar 70-90% dan yield biomassa 0,6- 1 g/L. Dosis optimal flokulan yang didapatkan adalah 100 mg/L dengan presentase flokulasi dan yield biomassa per dosis flokulan sebesar 0,71-0,87%/mg flokulan dan 0,006-0,008 g/mg flokulan. Aktivitas flokulasi paling baik ditunjukkan oleh flokulan yang dipreparasi dengan dua tahap pemurnian, namun dalam praktiknya pemurnian satu tahap lebih efisien karena metode preparasinya yang lebih sederhana dan aktivitas flokulasi yang dihasilkan tidak berbeda jauh dengan metode pemurnian dua tahap. Uji kandungan nutrisi biomassa hasil flokulasi, yaitu lipid, protein, dan klorofil tidak meneunjukkan perbedaan yang signifikan pada seluruh flokulan biji M.oleifera yang digunakan ataupun kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa flokulan biji M.oleifera tidak mengubah dan mempengaruhi kandungan nutrisi biomassa C.vulgaris.

ABSTRACT
One of the main problems in the production process of microalgae C.vulgaris is the harvesting method, that is unefficient and uneffective. Flocculation, instead, is one of the harvesting method that has good potential because its process is simple and consume less energy. Flocculation is done using natural organic flocculant, that is non toxic for consumption. One of natural organic flocculant is Moringa oleifera seeds. M. oleifera seeds contain protein, which acts as flocculant active agent. In this study, several flocculation preparation methods are tested. Tests are done to see the effect of preparation methods toward flocculation activities and nutritional contents of biomass. Three different preparation methods are tested in this study, one step purification with extraction using salt solution, two steps purification with extraction using hexane and salt solution, and without purification. From the flocculation test, it is confirmed that all the flocculants show good flocculation activities. The flocculation percentages are 70-90% and biomass yields are 0,6-1 g/L. The optimal dosage of flocculant is 100 mg/L, which shows flocculation presentage per dosage 0,71-0,87%/mg flocculant and biomass yield per dosage ,006-0,008 g/mg flocculant. The best flocculation activities are showed by the two step purification method, but practically wise, the best method is one step prufication because it is simpler and more cost effective. The nutritional tests show no significant diffrences between biomass that are flocculated using each flocculant. These test include lipid, protein, and chlorophyll assays. Therefore, the addition of M.oleifera flocculant does not change or affect C.vulgaris biomass nutritional contents.
"
2015
S59065
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ihsan Wiratama
"Permasalahan lingkungan seperti pemanasan global dan menipisnya cadangan bahan bakar fosil menjadi sorotan dunia pada masa kini. Penelitian ini meneliti kemampuan fiksasi CO2 oleh mikroalga Chlorella vulgaris dan lipid yang dikandung oleh mikroalga, yang mana dapat digunakan untuk sintesis biodiesel. Penelitian ini dilakukan menggunaka Chlorella vulgaris dalam medium pertumbuhan berbasis pupuk organik cair, yang harganya lebih ekonomis dibandingkan dengan medium pertumbuhan mikroalga, selama 204 jam. Variasi konsentrasi pupuk organik cair yang digunakan adalah 10%, 30% dan 50% dengan medium Walne sebagai kontrol.
Hasil yang didapatkan adalah pertumbuhan mikroalga terbaik didapatkan pada konsentrasi pupuk organik cair 50% dengan laju pertumbuhan terbaik pada konsentrasi pupuk organik cair 30% (0,008 ± 0,001) dalam rentang waktu 204 jam. Fiksasi CO2 terbaik didapatkan pada konsentrasi pupuk organik cair 30%, (21,29% ± 28,29) dan yield lipid terbaik didapatkan pada konsentrasi pupuk organik cair 30% (0,17%) Studi ini dapat digunakan sebagai dasar dalam perbesaran skala industri biodiesel berbasis medium pupuk organik cair.

Environmental problems such as global warming and depletion of fossil fuel reserves si in the world spotlight now. This study examines the ability of CO2 fixation by Chlorella vulgaris microalgae and lipids contained by microalgae, which can be used for biodiesel synthesis. The research was conducted using Chlorella vulgaris in growth medium based on liquid organic fertilizer, which the price is more economical compared to microalgae growth medium, for 204 hours. Variations of the concentration of organic liquid fertilizer used was 10%, 30% and 50% with Walne medium as the control medium.
The results obtained are the best microalgae growth occurs at 50% liquid organic fertilizer concentration with the best growth rate at 30% liquid organic fertilizer concentration (0.008 ± 0.001) after 204 hours. Best CO2 fixation occurred at 30% liquid organic fertilizer concentration (28.29 ± 21.29%) and the best lipid yield si at 30% liquid organic fertilizer concentration (0.17%) This study can be used as a basis in the upscaling of biodiesel industry based on liquid organic fertilizer medium.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54312
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anondho Wijanarko
"Penelitian yang dikembangkan disini merupakan kelanjutan kegiatan penelitian yang telah dilakukan di Tokyo Institute of Technology (TIT). Penelitian di TIT dititik beratkan pada upaya peningkatan kemampuan fiksasi CO2 oleh mikroba fotosintesa di daerah subtropis, sementara penelitian yang dilakukan ini merupakan upaya peningkatan produksi biomassa daerah tropis yang memiliki nilai ekonomis.
Eksplorasi dari beberapa balai penelitian ditanah air menunjukkan bahwa ada beberapa jenis mikroba fotosintesa lokal yang memiliki kandungan zat esensiil kesehatan yang layak untuk dikembangkan yaitu: Spirulina plarensis Jacatra dan Chlarella vulgaris Buitenzorg.
Penelitian ekperimental ini bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan fiksasi CO2 dan produksi secara hayati spesies mikroba fotosintesa alam tropis asupan pangan Chlorella vulgaris Buitenzorg dalam kolom gelembung tunggal maupun seri dengan kombinasi perlakuan pengaturan pencahayaan.
Hasil penelitian dengan menggunakan spesies lokal ini diharapkan menjadi masukan upaya memaksimalkan fiksasi CO2 dalam kolam-kolam terbuka (open pond system) atau sistem tertutup (closed system) maupun produksi asupan pangan dengan aerasi dengan emisi gas buang keluaran "flare sistem" industri tenaga listrik (PLTU, PLTGU) yang terintegasi dengan unit produksi asupan pangan ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
D879
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosa Hervita
"Mikroalga dan bakteri dapat melakukan simbiosis dalam kondisi nutrisi yang terbatas. Azospirillum sp. telah dikenal sebagai plant-growth-promoting bacterium (PGPB) yang meningkatkan pertumbuhan dan yield dari berbagai tanaman pertanian dan dapat mempromosikan pertumbuhan beberapa spesies chlorophyte air tawar dari genus Chlorella, yang salah satunya adalah Chlorella vulgaris. Pada penelitian ini dilakukan kultivasi kultur campuran mikroalga Chlorella vulgaris : bakteri Azospirillum irakense dengan perbandingan volume 2:1, 1:1, dan 1:2 dalam fotobioreaktor tertutup berbentuk huruf L. Kultur campuran dikultivasi selama lima hari dalam temperatur ruang, dikocok dengan kecepatan 137 rpm dan disinari dengan intensitas cahaya 240 lux. Sampel dari hasil kultivasi kultur campuran kemudian dianalisis menggunakan perhitungan jumlah sel, pengukuran Optical Density (OD), dan pengujian Acetylene Reduction Assay (ARA). Dari pengujian ARA terbukti bahwa Azospirillum irakense dapat memproduksi enzim nitrogenase yang diperlukan dalam proses fiksasi nitrogen. Dari hasil penelitian diperoleh perbandingan volume kultur campuran yang menghasilkan pertumbuhan mikroalga Chlorella vulgaris yang optimum adalah pada perbandingan 2:1 dengan laju pertumbuhan spesifik sebesar 0,185 per hari.

Microalgae and bacterium can perform symbiosis under nutrient-limiting condition. Azospirillum sp. is a known plant-growth-promoting bacterium (PGPB) that enhances growth and yield of many terrestrial crop plants and can promote growth of several freshwater species of the chlorophyte genus Chlorella, which one of them is Chlorella vulgaris. In this research, cultivation of mix-culture microalgae Chlorella vulgaris : bacterium Azospirillum irakense has been done with volume ratio 2:1, 1:1, dan 1:2 in closed L-tube photobioreactors. Mix-culture cultivated for five days on ambient temperature, shaken at 137 rpm dan illuminated at 240 lux. Sample of mix-culture was analyzed with total cell counting, Optical Density (OD) measurement, and Acetylene Reduction Assay (ARA) measurement. The result of ARA measurement showed that Azospirillum irakense could produce nitrogenase enzyme which needed in nitrogen fixation process. The result of experiment showed that volume ratio of mix-culture to produce optimum growth of microalgae Chlorella vulgaris is 2:1 with specific growth rate 0.185 per day."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wigajatri Purnamaningsih
"Eksperimen untuk mengamati karakteristik fluoresensi Chlorella spp. dengan menggunakan laser Nitrogen yang memiliki stabilitas dan frekuensi repetisi tinggi (energi 5 mJ, durasi pulsa 5 ns) telah dilakukan. Hasil percobaan menunjukkan untuk rentang konsentrasi 2.625 sel/ml hingga 2.769.000 sel/ml, intensitas fluoresensi pada λ = 687 dan konsentrasi sel memiliki hubungan linier. Juga ditunjukkan pada kultur Chlorella spp usia 7 hari, variasi pH pada awal kultur berpengaruh terhadap konsentrasi sel yang dihasilkan.

The Study on Fluorescence Characteristics of Chlorella spp: pH Influence on Culture. Experiments for measuring the fluorescence characteristics of Chlorella spp. by using high stability and high repetition rate nitrogen laser of energy 5 mJ with pulse duration of 5 ns have been carried out. The results show that for a cell concentration range from 2,625 cells/ml up to 2,769,000 cells/ml, the fluorescence intensities at pada λ = 687 nm have a linear relationship with the cell concentration. It has been also found that for a 7 days old chlorella culture, the pH variation at the starting culture influenced the cell concentration."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2003
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tangguh Wijoseno
"ABSTRAK
Menurut data statistik dari BPS, jumlah penduduk indonesia kini telah mencapai 225 juta jiwa, dengan angka pertumbuhan bayi mencapai 1,39% pertahun atau setara dengan 3,5 juta jiwa. Dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang begitu tinggi ini jelas akan menimbulkan suatu dampak sistemik bagi kehidupan bangsa Indonesia. salah satu Potensi masalah yang ditimbulkan dari bertambahnya jumlah penduduk menurunnya ketahanan pangan masyarakat. Dewasa ini telah dikembangkan berbagai sumber pangan alternatif yang kaya akan kandungan essensial yaitu mikroalaga Chlorella. sp. Mikroalga Chlorella vulgaris dikenal sebagai makhluk hidup yang kaya akan karbohidrat, protein, dan lemak dimana zat ? zat ini begitu penting dalam memperkuat ketahanan pangan. Besarnya kadar kandungan essensil tersebut dapat dipengaruhi oleh jenis medium pertumbuhannya sebagai sumber nutrisi. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan data kadar kandungan essensil pada Mikroalga Chlorella vulgaris dengan variasi nutrisi pada medium yang diberikan sehingga memudahkan para peneliti untuk mengidentifikasi jenis nutrisi terbaik untuk mendapatkan kandungan essensil yang optimal. Pada penelitian sebelumnya, sudah dilakukan perbandingan pengaruh medium EDTA dan Urea untuk menguji kadar kandungan essensil pada mikroalga Chlorella vulgaris. Pada penelitian ini akan digunakan medium Beneck dan BG-11 sebagai sumber nutrisi. Penelitian dilakukan dengan cara mengembangbiakkan satu jenis mikroalga Chlorella vulgaris di dua Fotobioreaktor yang berbeda. Fotobioreaktor pertama diisi dengan medium Beneck sebagai kontrol dan fotobioreaktor kedua diisi dengan medium BG-11 dan reaktor ketiga diisi dengan medium . Setelah sampai pada masa pemanenan, dilakukan pengambilan biomassa dan dilakukan uji kandungan dan kadar kandungan essensil lemak, lipid, beta karoten, dan protein. Berdasarkan penelitian ini di dapatkan berhasil di dapatkan data kepadatan sel di tiap ? tiap medium. Dalam medium control yaitu medium beneck kepadatan sel mencapai 0.8 g/L, medium walne 0.7392 g/L, dan medium BG-11 mencapai 1.1030 g/L. ada pun kandungan lipid Chlorella vulgaris dari medium beneck sebesar 37 %, lipid dalam medium walne sebesar 43% dan lipid dalam medium BG-11 sebesar 39%. Dalam penelitian ini uga didapatkan nilai Carbon Ttransfer Rate (CTR) di tiap medium. Keberhasilan penelitian ini akan memudahkan bagi para peneliti lainnya dalam menentukan medium dan nutrisi terbaik bagi mikroalga Chlorella vulgaris untuk mendapatkan kandungan essensil yang penting dalam menunjang kecukupan nutrisi bagi manusia.
.
"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S840
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>