Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 56408 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutagalung, M. Husen
"Kagitan Pariwisata di statu perkampungan masyarakat tradisional yang masih memegang adat istiadatnya, sering mendapat tantangan keras. Karena pariwisata dianggapnya sebagai suatu yang akan mengancam keberadaan adat istiadat mereka. Munculnya aktifitas ‘pariwisata’dengan pemahaman tersendiri pada masyarakat setempat, berawal dari pandangan-pandangan yang berbeda terhadap kegiatan tersebut dalam suatu masyarakat.
Penelitian yang mengambil lokasi di perkampungan masyarakat Naga, di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini. Menyajikan tenting pandangan masyarakat setempat terhadap kegiatan pariwisata di perkampungan tersebut. Dalam penelitian ini ditampilkan suatu masyarakat tradisional Sunda di Jawa Barat yang memiliki kekuatan kultural, khususnya keberdayaan sebagai masyarakat tradisional, yang menjadikan komunitas tersebut sebagai masyarakat yang mandiri, dalam menentukan corak dan warna pembangunan pariwisata di masyarakat.
Masyrakat kampung Naga salam pandangannya terhadap aktifitas Saba budaya, dapat digolongkan kepada masyarakat yang adcocacy, yaitu menerima aktifitas tersebut, sebagai hubungan harmonis antar masyarakat lokal (host) dan Wisatawan (Guest)
Tourism activities in the status of traditional community villages that still hold their customs, often face tough challenges. Because tourism is considered as something that will threaten the existence of their customs. The emergence of 'tourism' activities with its own understanding of the local community, begins with different views on these activities in a society.
This research took place in the Naga community village, in Tasikmalaya Regency, West Java. Presenting the views of the local community on tourism activities in the village. This study shows a traditional Sundanese society in West Java which has cultural strength, especially empowerment as a traditional society, which makes the community an independent society, in determining the style and color of tourism development in the community.
The people of Naga village, in their views on Saba cultural activities, can be classified into adcocacy communities, namely accepting these activities, as a harmonious relationship between local communities (hosts) and tourists (Guests).
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24453
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Made Adhi Gunadi
"Community-based tourism (CBT) as an approach in the development of tourism can be viewed as an alternative to the development of tourism which have so far has been widely acknowledged. As a relatively new approach to tourism development, it's interesting the to study and analyze its application in a research aimed to identifying values of local wisdom of Kampung naga, and then review it using the qualitive approaches, with data collection through observation, interviews and literature review. The especially the value of togetherness, simplicity, independent, and specific pattern on spacial and agriculture, are able to encourage implementation of CBT principles in Kampung Naga."
Universitas Pancasila, 2016
790 JTDA 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dinamikan mayarakat Kampung Naga di Kabupaten Tasikmalaya terkontrol oleh adat istiadat. Penelitian ini bertujuan menganalisis dinamika masyarakat tradisional Kampung Naga yang bertujuanuntuk: 1) Mengidentifikasi adat istiadat masyarakat Kampung Naga, 2) mengidentifikasi dinamika masyarakat, 3) merekomendasikan strategi pemberdayaan masyarakat . Desain penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Peneliti menggunakan alat instrumen uatam (human instrument) dengan alat bantu pedoman wawancara, observasi dan field note dengan subjek 5 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Adat istiadat terdiri dari tradisi wasiat, amanat, pentangan dan akibat; 2) Dinamika masyarakat terdiri atas perubahan teknologi, mata pencaharian, pendapatan dan kepemilikan fasilitas hidup; 3) strategi pemberdayaan direkomendasikan melalui inovasi yang bersifat adaptif terhadap adat istiadat."
MIMBAR 28:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Her Suganda
Bandung: Kiblat Utama, 2006
306 HER k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabila Gunawijaya
"Manusia dan lingkungan alam saling terkait dan saling mempengaruhi. Budaya memainkan peran penting dalam adaptasi manusia terhadap lingkungan, dan komunitas adat seperti Kampung Naga bertindak sebagai penjaga budaya dan warisan leluhur. Dalam mengatur aktivitas mereka, masyarakat Kampung Naga mengikuti aturan leluhur dan adat istiadat yang masih kental hingga saat ini. Pola permukiman mereka didasarkan pada nilai-nilai budaya Sunda yang diwariskan secara turun-temurun. Dalam pengelolaan lingkungan, mereka mempraktikkan pola permukiman terpusat dengan pengaruh budaya dan spiritual yang kuat. Wilayah profan dan wilayah lindung dikelola sesuai dengan ketentuan adat dan falsafah hidup Sunda. Selain itu, mereka memiliki siklus yang berkelanjutan dalam mengolah limbah-limbah dari aktivitas manusia, sejalan dengan falsafah Sunda dan menciptakan lingkungan yang lestari tanpa terpengaruh oleh modernisasi. Dengan demikian, masyarakat Kampung Naga berperan sebagai pusat kontrol dalam menjaga keseimbangan lingkungan mereka. Penelitian ini mengungkapkan bahwa budaya memainkan peran penting dalam mengatur aktivitas masyarakat Kampung Naga dan mempertahankan keseimbangan dengan lingkungan alam

Humans and the natural environment are interconnected and mutually influential. Culture plays a crucial role in human adaptation to the environment, and indigenous communities like Kampung Naga act as custodians of culture and ancestral heritage. In organizing their activities, the people of Kampung Naga adhere to ancestral rules and customs that still hold strong today. Their settlement patterns are based on the inherited cultural values of the Sundanese. In environmental management, they practice a centralized settlement pattern with a strong influence of culture and spirituality. The exploitation and protected areas are managed in accordance with customary regulations and the Sundanese way of life. Additionally, they have a sustainable waste processing cycle for human activities, in alignment with the Sundanese philosophy, creating an environment that remains sustainable and unaf ected by modernization. Thus, the community of Kampung Naga serves as a control center in maintaining the balance of their environment. This research reveals that culture plays a significant role in organizing the activities of the Kampung Naga community and preserving the balance with the natural environment"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1995
304.2 SIS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hari Radiawan
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991
303.4 HAR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Warwer, Onesimus
"Penelitian ini menemukan bahwa kegiatan pariwisata budaya dan lingkungan di Kecamatan Wamena dan Kurulu Daerah Tingkat II Jayawijaya Irian Jaya telah menimbulkan respons warga-warga masyarakat setempat dalam aspek kehidupan ekonomi, sosial dan budaya mereka. Kedua potensi ini yang akhirnya dijadikan produk wisata oleh masyarakat Dani untuk memperoleh penghasilan. Hasil penelitian ini sekaligus mengungkapkan suatu pola perubahan kebudayaan melalui akulturasi. Perilaku orientasi pasar dari kelompok-kelompok individu dalam masyarakat Dani yang bergerak di jasa kepariwisataan belum terwujud sepenuhnya karena sistem ekonomi pasar masih merupakan hal baru dalam kehidupan masyarakat Dani. Pendapatan yang diperoleh diutamakan untuk acara adat yang sekaligus mempertahankan status sosial dalam struktur klan. Sangat erat dengan pemahaman dan kesiapan masyarakat Dani dalam menyiapkan produk wisata, maka pranata ekonomi, perkawinan, religi dalam kebudayaan Dani mulai dikaitkan dalam kegiatan pariwisata. Interaksi sosial lebih luas dapat terwujud karena terjadi jual beli jasa kepariwisataan antara pemandu wisata dengan wisatawan, penduduk lokal, pemilik toko cindera mata, dan akomodasi. Unsur-unsur budaya luar yang diadopsi dalam konteks kegiatan kepariwisataan adalah ukiran kayu, karapan babi, dan penguasaan bahasa Inggris oleh sekelompok individu.
Informan dalam penelitian ini adalah rumah tangga-rumah tangga, individu-individu yang menjadikan kegiatan pariwisata sebagai kegiatan ekonomi utama mereka, atau untuk memperoleh penghasilan tambahan. Tokoh-tokoh masyarakat di daerah penelitian adalah juga informan yang tidak hanya memberikan data tentang respons utama warga-warga Dani terhadap kegiatan pariwisata, unsur-unsur budaya Dani yang didayagunakan dalam kegiatan pariwisata, tetapi juga pranata-pranata lain yang terkait dengan kegiatan pariwisata, serta unsur-unsur kebudayaan asing yang diolah warga masyarakat Dani untuk kemudian disesuaikan dengan unsur kebudayaan lama sehingga unsur-unsur baru ini menjadi bagian dari kebudayaan Dani."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>