Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 66407 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Betty Sri Laksmi Jenie
Bogor: Pusat Antar Universitas IPB , 1988
628.51 BET s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ariyanti
"ABSTRAK
Program telehealth di Indonesia dapat menjangkau masyarakat yang berada di daerah terluar dan perbatasan, dimana fasilitas pelayanan kesehatan belum merata ketersediaannya. Penelitian ini bertujuan memperoleh potensi implementasi telehealth di Indonesia dengan menggunakan pendekatan analisis dari segi ekonomi dan teknologi. Metode penelitian menggunakan pendekatan data kuantitatif yang didukung dengan data kualitatif. Perhitungan biaya program telehealth dalam penelitian ini direncanakan untuk puskesmas yang berada di daerah tertinggal di seluruh Indonesia dalam kurun waktu lima tahun (2016-2020). Hasil kajian menunjukkan bahwa biaya program telehealth untuk sektor kesehatan di Indonesia cukup besar. Biaya terbesar pada tahun keempat yaitu berkisar Rp 180 Miliar. Meskipun demikian biaya tersebut masih terjangkau dari anggaran pemerintah yang dialokasikan untuk Kementerian Kesehatan. Program telehealth juga dapat menjadi tonggak untuk implementasi Internet of Things di sektor kesehatan bagi masyarakat publik. Maka dari itu, implementasi telehealth sangat mungkin diterapkan di Indonesia."
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika,Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Kementerian Komunikasi dan Informatika , 2017
302 BPT 15:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Erna Sofiana
"Makanan jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi gizi bagi anak-anak usia sekolah. Di lingkungan sekitar sekolah banyak sekali dijumpai makanan jajanan baik yang disediakan oleh kantin sekolah maupun pedagang kaki lima dan umumnya rutin dikonsumsi oleh sebagian anak usia sekolah. Menurut Djaya (2003), Jenis TPM berpengaruh terhadap kontaminasi makanan matang. PKL beresiko 4,91 kali dibandingkan jasaboga. Dan berdasarkan jenis makanan yang disajikan PKL memiliki resiko 3,50 kali dibandingkan jasaboga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan higiene dan sanitasi dengan kontaminasi E. coli pada jajanan di Sekolah Dasar. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini meliputi karakteristik penjamah makanan meliputi jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pengetahuan serta perilaku dan variabel pendukung seperti fasilitas sanitasi yang meliputi sanitasi tempat berjualan, sanitasi alat, pembuangan sampah dan penyimpanan bahan makanan. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang (cross sectional). Dengan sampel sebanyak 34 Sekolah Dasar di wilayah Kecamatan Tapos Depok, E. coli pada sampel berbagai jenis makanan diukur dengan metode MPN (Most Probable Number).
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa jajanan yang tidak memenuhi syarat di Sekolah Dasar Kecamatan Tapos Depok sebesar 44,1%. Sedangkan pada variabel sanitasi alat ditemukan adanya hubungan dengan kontaminasi E. coli. Didapatkan 55,9% sanitasi alat yang kurang baik dengan p = 0,045 dengan OR 0,179. Karena seperti kita ketahui bahwa sanitasi alat masak dan makan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari prinsip-prinsip higiene sanitasi makanan. Karena jika tidak dibersihkan dan didesinfeksi dengan benar dapat menjadi sumber kontaminasi. Pada variabel karakteristik penjamah makanan yang meliputi pendidikan, masa kerja, pengetahuan, perilaku pada penelitian ini tidak berhubungan dengan kontaminasi E. coli dengan p>0,05.
Snack plays a fairly important role in providing nutritional energy intake for school-age children. In the environment around the school in the environment around the school found a lot of good snack foods provided by school canteens as well as street hawkers and generally consumed regularly by most school age children. According Djaya (2003), type the TPM effect on cooked food contamination. Street hawkers are at risk of 4.91 x compared jasaboga. Based on the type of food served at risk of street hawkers 3.5 x compared jasaboga.
The purpose of this study was to determine the cleanliness and sanitation connection with contamination of E. coli on snacks in elementary schools. The variables examined in this study include the characteristics of food handlers include gender, education, employment, knowledge and behavior and support variables such as sanitation facility that includes a place selling sanitary, sanitary equipment, waste disposal and storage of foodstuffs. This study uses a cross-sectional design . With a sample size of 34 elementary schools in the District of Tapos Depok, E. coli in samples of various types of food is measured by the method of MPN (Most Probable Number).
The results of this study indicate that the snacks are not eligible in Depok Tapos Elementary School District at 44.1%. While the variable sanitation equipment found an association with E. coli contamination. Obtained 55.9% of poor sanitation devices with p = 0.045 to 0.179 OR. Because as we all know that cookware and food sanitation is an integral part of the hygienic principles of food sanitation. Because if not properly cleaned and disinfected can be a source of contamination. In the variable characteristics of food handlers, including education, employment, knowledge, behavior in this study is not related to contamination of E. coli with p> 0.05.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"MDGs (Millenium Development Goals) formulated new approach to human development. The main characteristics of this approach are: firstly ,direct human development and secondly clear targets on development that should be archieved
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dede Kusmana
"Di alam jagat raya (angkasa/space) dikenal partikel elektron yang bergerak secara teratur yang dapat diamati, lebih tepat disebut Space Resonance (resonansi semesta, getaran jagat raya). Partikel elektron (positron) dapat digambarkan sebagai sepasang persimpangan dan pertemuan gelombang skalar sperikal (spherical scalar waves) pada pusatnya. Struktur dasar positron menjadi hukum-hukum dasar fisika yang asli, termasuk teori kuantum, teori relativitas, inertia, muatan dan elektromagnetis. Salah satu asumsi yang disepakati adalah teori Wave equation (persamaan gelombang), yang melukiskan struktur partikel elektron bermuatan berbentuk gelombang simetris dan speris (lonjong).
Setiap partikel elektron mempunyai dua gelombang, satu yang masuk (In-going wave) dan satu yang keluar (Out-going waver (Gambar 1).
Resonansi Semesta terus menerus menggetarkan alam semesta yang abadi, yang menyebar dan berinteraksi dengan gelombang-gelombang lainnya. Dengan perantaraan gelombang itu pula terjadi komunikasi antar partikel. Partikel yang lebih besar (atom) berkomunikasi, seperti atom C (karbon) dengan atom C atau dengan atom 0 (oksigen) atau dengan atom H (hidrogen). Atom C menjelma di arang (karbon tanah), tetapi juga di intan.
Segala sesuatu di alam semesta selalu saling tergantung satu sama lain. Setiap partikel atau materi berkomunikasi dengan gelombang kuantum dari materi lainnya, sehingga pertukaran energi dan hokum-hukum fisika merupakan suatu simponi alat semesta. Terdapat dua dunia nyata dan paralel yang ambil bagian dalam perangai materi (Prinsip Mach). Dunia pertama yang telah kita kenal, dikuasai oleh hukum alam dan diobservasi menggunakan panca indera serta instrumen laboratorium. Dunia kedua berbentuk skalar gelombang partikel (elektron, proton, neutron dan ether) yang tidak terlihat oleh mata kita, dan hanya dikenal bila terjadi pertukaran energi (frekuensi).
Dunia yang kita tempati bergerak secara teratur dan bentuknya tidak bulat penuh tetapi berbentuk lonjong, serta lintasannya berbentuk speris. Demikian juga partikel yang ada di jagat raya juga bergerak secara speris."
Jakarta: UI-Press, 2003
PGB 0149
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Barnis Lady Mentari Alamdani
"ABSTRAK
Pelaku rawat informal berisiko untuk mengalami stres berlebih dan koping maladaptif dalam merawat klien diabetes pada perawatan paliatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat stres dan strategi koping pelaku rawat informal dalam perawatan paliatif. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan melibatkan sebanyak adalah 40 pelaku rawat sebagai responden. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner PSS 14 items dan CSI-SF 32 items. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pelaku rawat mengalami stres sedang (95%) dan koping yang sering digunakan adalah koping adaptif. Tidak ada hubungan antara tingkat stres dan karakeristik pelaku rawat informal (95% CI; p >0.05). Penelitian ini merekomendasikan penyedia jasa pelayanan paliatif untuk mengevaluasi pelayanan yang ada sehingga mengurangi stres dari para pelaku rawat informal dalam perawatan paliatif."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
610 JKI 19:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nelmi Silvia
"Latar Belakang: Pekerja kantor dengan komputer berisiko untuk mengalami nyeri leher dan bahu. Bila nyeri leher dan bahu ini tidak ditangani dengan baik akan dapat mengganggu aktivitas pekerja baik di tempat kerja maupun di luar pekerjaan. Oleh karena itu diperlukan suatu penanganan yang tepat pada kasus nyeri leher dan bahu ini. Laporan ini dibuat untuk memperoleh bukti apakah latihan leher dan bahu efektif dalam mengurangi nyeri leher dan bahu pada pekerja kantor dengan komputer.
Metode: Pencarian literatur dilakukan secara online dengan menggunakan database Pubmed dan Cohrane library. Judul dan abstrak yang didapatkan kemudian ditapis berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Telaah kritis dilakukan dengan menggunakan kriteria oleh Center-for Evidence Based Medicine, University of Oxford yang mencakup validity, importance dan applicability.
Hasil: Didapatkan enam artikel yang relevan. Semua studi merupakan randomized controlled trial. Secara keseluruhan semua studi cukup valid, walaupun ada studi yang memiliki angka drop-out yang tinggi. Dari enam studi, aspek importance hanya dapat dinilai pada tiga studi karena tidak diketahui berapa effect size pada tiga studi lainnya. Pada tiga studi yang dapat dinilai aspek importance, walaupun ada hasil yang menunjukkan efek perbaikan yang bermakna secara statistik, namun efeknya secara klinis hanya minimal sampai sedang. Oleh karena tingkat kepentingannya yang rendah, maka tidak dilanjutkan lagi penilaian applicability.
Kesimpulan: Belum ditemukan bukti yang cukup kuat bahwa latihan leher dan bahu efektif dalam mengurangi nyeri leher dan bahu pada pekerja kantor dengan komputer. Oleh karena itu kita belum dapat menyarankan latihan leher dan bahu ini sebagai terapi untuk mengurangi nyeri leher dan bahu pada pekerja kantor dengan komputer.

Background: Computer office workers are at risk to have neck and shoulder pain. If neck and shoulder pain is not controlled properly, it can disrupt the worker?s activities both at work and outside work. Therefore proper treatment is needed for neck and shoulder pain. This report aims to obtain evidence whether neck and shoulder training is effective in reducing neck and shoulder pain among computer office workers.
Method: A literature search was conducted online using database of Pubmed and Cochrane library. Titles and abstracts were obtained and then screened based on inclusion and exclusion criteria. Critical appraisal was conducted using criteria by Center-for Evidence Based Medicine, University of Oxford include validity, importance and applicability.
Results: Six articles were found to be relevant. All studies are randomized controlled trials. Overall, all studies are quite valid although there are studies which have high drop-out rate. From six studies, aspect of importance only can be assessed in three studies because the effect size in three other studies was unknown. In the three studies where aspect of importance could be assessed, although there are outcomes that were statistically significant, the clinically improvement were only minimal to moderate. Because the level of importance is low, assesment of applicability was not conducted.
Conclusion: No sufficient evidence was found that neck and shoulder training is effective in reducing neck and shoulder pain among computer office workers. Therefore neck and shoulder training as therapy for reducing neck and shoulder pain among computer office workers can not be recommended.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T58659
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hiasinta A. Purnawijayanti
Jakarta: Kanisius, 2001
363.192 PUR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Rejeki
Bandung: Rekayasa Sains, 2020
613.62 SRI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar
"Tenaga sanitasi Puskesmas merupakan tenaga yang sangat menentukan keberhasilan program kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas. Oleh karena itu tenaga sanitasi tersebut harus terampil dan memiliki kinerja yang baik. Tolak ukur kinerja adalah cakupan penggunaan air bersih dan cakupan inspeksi sanitasi sarana air bersih_ Masalah dalam penelitian belum adanya gambaran tentang kinerja Petugas Sanitasi Puskesmas di Kabupaten Pidie dan falctor-faktor yang berhubungan dengan kinerja, sehingga perlu dilalcukan suatu penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja Petugas Sanitasi Puskesmas dilihat dari cakupan penggunaan air bersih dan cakupan inspeksi sanitasi sarna air bersih, dimana kinerja baik bila cakupan 2 60 % dan kinerja kurang bila cakupan < 60 %. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Pidie Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Rancangan penelitian yang digunakan adalah crass sectional, sedangkan sampel penelitian semua Petugas Sanitasi Puskesmas khususnya yang menangani program air bersih di Kabupaten Pidie, yaitu sebanyak 23 orang (total populasi).
Hasil penelitian menunjukan bahwa cakupan penggunaan air bersih baru mencapai 44,96 % dan cakupan inspeksi sanitasi sarana air bersih 10,83 %, masih dibawah target yang ditentukan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja Petugas Sanitasi Puskesmas di Kabupaten Pidie masih kurang. Variabel-variabel yang diteliti meliputi faktor predisposisi (jenis kelamin, pengalaman kerja dan pendidikan), faktor pemungkin (pelatihan, tugas rangkap, buku pedoman kerja dan peralatan), faktor penguat (dukungan pimpinan, supervisi/bimbingan teknis dan insentif). Dari semua variabel yang diteliti hanya variabel insentif yang mempunyai hubungan yang bermakna terhadap kinelja Petugas Sanitasi Puskesmas dilihat dari cakupan inspeksi sanitasi sarana air bersih. Penelitian ini menyarankan perlu peningkatan dana operasional. pemenuhan peralatan dan sarana, pedoman kerja (petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis), reward (penghargaan), peningkatan kualitas supervisi dan pelatihan umuk memperbaiki kinerja Petugas Sanitasi Puskesmas dimaksud.

The sanitation oiiicer of Public Health Center is otlicer who to determine. The successfull sanitation?s program, especially water suppy program. Therefore, the sanitation officer have to be skilled and good-exellent of his job performance. The indicators of job performance are covering of water supply and sanitation inspection of water supply fasilities. The problem in this study, that had not description of sanitation officer job performance in district of Pidie and the factors related to job performance. The study had objectives to know the sanitation otiicer job performance that observed from covering of water-supply using and emering of sanitation inspection of water-supply facilities, if coverage at least 60%, the performance is said good-exellent, and lower than 60% of covering is considered unsatisfactory performance. The Study in district of Pidie, Province of Daerah Istimewa Aceh. The study used cross sectional design and all of the sanitation oliicer in district of Pidies as sample especially who handled of water-supply program. Total sample amount 23 sanitation officer.
The results of study showed that the covering of water-supply using only 44,96% and the covering of sanitation inspection of water supply facilities l0_83%. Means, under the target that determined. The study conclude that the job performance of sanitation officer in district of Pidie is unsatisfactory. The variables that are studied; predisposing factors (sex, esperience of working and education), enabling factors (training, double job, guider's book of working and tools), reinforcing factors (the chief supporting, supervision, incentive) and incentive is variable significant related to performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>