Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140952 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arief Rofiadi
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membentuk portofolio optimal atas saham syariah yang konsisten pada Jakarta Islamic Index (JII) periode 2003 s.d. 2006. Berdasarkan latar belakang bahwa saham-saham yang masuk dalam JII selalu berubah setiap 6 bulan, kita akan memperoleh dua kelompok data saham yaitu yang konsisten dan tidak konsisten. Suatu saham dikatakan konsisten apabila namanya selalu masuk dalam JII selama periode penelitian. Pilihan terhadap saham JII yang konsisten didasari pertimbangan: (1) Bila berpedoman pada aturan main yang dibuat untuk saham JII, maka saham konsisten kecenderungannya lebih baik daripada saham yang tidak konsisten (2) Perlunya mengukur kinerja saham-saham syariah yang saat ini ada di JII.
Penelitian diawali dengan upaya mengetahui saham apa yang konsisten dalam JII selama periode 2003-2006 yang menghasilkan 9 saham yang konsisten. Variabel¬variabel yang dilakukan perhitungan meliputi return, varians, kovarians korelasi, dan beta saham, baik secara individual maupun dalam bentuk portofolio. Dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Markowitz untuk menyelesaikan persamaan minimalisasi dari fungsi objektif yang merefleksikan risiko serta kendala-kendala yang bersesuaian, maka diperoleh alternatif alokasi saham yang dapat menghasilkan imbal hasil yang optimal.
"
2007
T 20676
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desi Nuraida
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat variabel keputusan memasukkan saham dalam portofolio dipengaruhi oleh variabel rasio keuangan yang mencakup Asset, DER (Debt Equity Ratio), PER (Price Earning Ratio), PBV (Price to Book Value), Likuiditas, Jumlah Pemegang Saham, Return, ROE (Return on Equity), Kualitas Manajemen (Return on Invested Capital), Volatilitas, Size dan Dividend Yield.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Regresi Logistik. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang diuji dengan variabel dikotomi masuknya saham dalam portofolio.
Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode analisa regresi logistik, ke-12 variabel diteliti tingkat korelasi masing-masing dengan variabel pemilihan saham. Dari ke-12 variabel yang paling berpengaruh signifikan pada tahun 2000 adalah DER, Aset, PBV, ROE, dan Jumlah Pemegang Saham. Selanjutnya pada tahun 2001 variabel-variabel yang berpengaruh signifikan adalah Likuiditas, Aset, PBV, PER, Dividend Yield, dan Kualitas Manajemen. Sedangkan pada tahun 2002 adalah Size, Aset, PBV, PER, Jumlah pemegang Saham, Volatilitas dan Kualitas Manajemen.
Secara keseluruhan hasil penelitian yang diperoleh dari ke-12 variabel pada periode 2000 - 2002 yang berpengaruh signifikan adalah Aset, PBV, PER, Jumlah Pemegang Saham dan Kualitas Manajemen.

The research is aimed to notice the decision of involving the stock in portfolio influenced by the variable of financial ratio that cover Asset, DER (Debt Equity Ratio), PER (Price Earning Ratio), PBV (Price Book Value), Liquidity, Number of Stockholder, Return, ROE (Return On Equity), Management Quality (Return On Invested Capital), Volatility, Size and Dividend Yield.
Method which used in this research is Regress Logistics. In this research some examine variable with dichotomy variable entry of share in portfolio.
This research indicates that by using method analyst logistics regression, accurate by 12 variable of each correlation with variable election of share. Of most having an effect on 12 variable of significantly in the year 2000 is DER, Asset, PBV, ROE, and Amount Stockholder. Hereinafter in the year 2001 variables having an effect on significantly is Liquidities, Asset, PBV, PER, Dividend Yield, and Quality Management, While in the year 2002 is Size, Asset, PBV, PER, Amount of stockholder, Volatilities and Quality Management.
The result got through Logistics regression that variable of Asst, PBV, PER, Number of Stockholder and Management Quality significantly influenced the dichotomy of selecting equity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T20136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Aprioni
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mensimulasikan metode portofolio sekaligus pengalokasian anggaran bagi proyek-proyek PT OPQ. Metode yang digunakan adalah metode prioritisasi dan optimasi Sharpe. Metode prioritisasi dilakukan untuk mengelompokkan proyek-proyek ke dalam beberapa kelompok prioritas berdasarkan kriteria tertentu. Sedangkan, optimasi Sharpe dilakukan untuk menentukan bobot optimal alokasi dana investasi ke setiap proyek di masing-masing kelompok prioritas sehingga dapat memaksimalkan besaran Sharpe korporat. Berdasarkan hasil simulasi, terlihat bahwa tidak semua proyek yang termasuk dalam prioritas atas mampu membentuk Sharpe yang optimal. Oleh karena itu, diperlukan optimasi lebih lanjut sebagai dasar pengalokasian anggaran investasi. Selain itu, hasil simulasi juga menunjukkan bahwa hasil Sharpe Ratio korporat yang diperoleh melalui metode optimasi lebih tinggi dibandingkan metode tanpa optimasi. Metode prioritisasi dan optimasi ini membantu PT OPQ untuk dapat mengalokasikan anggaran investasi secara lebih terarah dan komprehensif karena dihitung tidak hanya dari faktor finansial, membantu menyajikan risiko proyek dengan lebih terukur, serta menunjukkan probabilitas tercapainya target sehingga penentuan target dapat dilakukan lebih optimal.

ABSTRACT
This research was conducted to simulate portfolio method as well as budget allocation for PT OPQ projects. The method used are prioritization and Sharpe optimization. Prioritization method is conducted to allocate the projects into some prioritization groups. Furthermore, Sharpe optimization is conducted to allocate investment budget into the projects in every prioritization groups that maximize company rsquo s Sharpe ratio. Based on the simulation results, seems that not all projects included in the top priority are able to form an optimal Sharpe. Therefore, further optimization is needed as a basis for allocating investment budget. In addition, the simulation results also show that the results of corporate Sharpe Ratio obtained through optimization method is higher than the corporate Sharpe Ratio obtained through method without optimization. This prioritization and optimization method gives PT OPQ more clear direction to allocate investment budget and it is counducted more comprehensively because it is calculated not only based on financial factors, this method also show the project risk more measurably, and shows the probability of achieving the target so that the targeting can be done more optimally."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emy Trimahanani
"ABSTRAK
Investasi dalam portfolio adalah merupakan salah satu cara mengembangkan dana. Di mana dana yang ditanam dalam sekumpulan aset atau surat berharga tersebut diharapkan akan memberikan hasil maksimum pada tingkat resiko tertentu, atau resiko minimum pada tingkat hasil tertentu. Kehadiran dan kemajuan pasar modal di Indonesia sangat membantu para calon investor atau fund manager dalam mengelola sumber pembelanjaan. Karena melalui penempatan dana di pasar modal, khususnya dalam bentuk saham, ada berbagai kemungkinan keuntungan yang dapat diperoleh, antara lain capital gain, dividen, nilai saham itu sendiri, ataupun jaminan kredit.
Permasalahan yang dihadapi calon investor adalah, dengan begitu banyaknya saham yang ditawarkan di bursa efek (khususnya Bursa Efek Jakarta), dengan hasil dan resiko yang beragam pula, bagaimanakah investasi portfolio akan dilakukan agar memberikan hasil optimal ?
Berdasarkan pada permasalahan tersebut di atas maka penelitian ini mencoba menerapkan teknik optimasi untuk membantu memudahkan penentuan portfolio saham yang optimal, dengan suatu cara yang relatif mudah tetapi diharapkan hasilnya cukup dapat diandalkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh saham yang tercatat di Bursa Efek Jakarta ( PT. BEJ ) dan aktif diperdagangkan sejak bulan Januari sampai dengan Agustus 1994. Untuk mendapatkan saham-saham yang paling aktif diperdagangkan, dipilih peringkat saham yang disusun oleh PT. BEJ berdasarkan " 20 Most Active Stocks In The Regular Market by Trading Volume ", yang kemudian setelah disaring diperoleh 20 saham calon unggulan portfolio.
Model yang digunakan untuk menentukan portfolio optimal adalah model Goal Programming ( Charles & Cooper ), yaitu suatu pengembangan dari model linear programming, yang dapat memaksimumkan beberapa tujuan sekaligus.
Komputasi dilakukan dengan menggunakan program LINDO ( Linear
Interactive Discrete Optimizer ). Sedangkan uji terhadap korelasi antar saham calon unggulan dilakukan dengan mengukur koefisien korelasi, menggunakan program Microstat.
Hasil temuannya adalah : dengan menggunakan model dan data tersebut di atas maka dari 20 saham calon unggulan temyata terpilih 8 saham yang akan membentuk portfolio dengan hasil optimal. Apabila dimisalkan dana yang tersedia adalah sebesar Rp. 100.000.000 maka setiap rupiah dana akan kembali dan akan memberikan hasil yang optimal setelah ditanamkan pada 8 saham tersebut dengan proporsi tertentu.
Penggunaan Goal Programming untuk menentukan portfolio optimal ternyata memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah model ini sangat praktis digunakan untuk menentukan portfolio saham yang optimal karena parameter nya dapat diubah-ubah sesuai kebutuhan. Kelebihan lainnya adalah model ini memungkinkan calon investor memaksimumkan beberapa sasaran sekaligus dan menyusunnya sesuai prioritas. Sedangkan kelemahan model ini adalah, akurasi hasilnya sangat tergantung pada pemilihan saham-saham calon unggulan.
Bagi para calon investor atau fund manajer yang akan menggunakan model ini, disarankan untuk benar-benar teliti dalam menentukan dasar pemilihan calon saham unggulan. Demikian juga harus memperhatikan korelasi hasil atau return antar saham calon unggulan, apabila ingin mendapatkan hasil yang terbaik."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Susana Makahinda
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang terimplikasi oleh strategi organisasional yaitu strategi prospektor dan defender dan menyebutkan perbedaan antara abnormal return dari setiap strategi organisasional.
Variabel yang diimplikasikan berpengaruh terhadap strategi organisasional adalah pertumbuhan laba, pertumbuhan penjualan, dividers payout ratio dan return on investment. Life cycle theory digunakan untuk menganalisa perbedaan dari kinerja keuangan perusahaan prospector dan defender.
Hasil penelitian memperlihatkan pertumbuhan laba perusahaan prospektor dan defender berbeda secara nyata (signifikan pada 0.05). untuk pertumbuhan penjualan perusahaan prospektor dan defender berbeda tetapi tidak signifikan (pertumbuhan penjualan perusahaan prospektor dan defender hampir sama). Sedangkan untuk Dividen Payout Ratio perusahaan prospector dan defender berbeda tetapi tidak signifikan (hampir sama). Return on Investment perusahaan prospektor berbeda secara signifikan dengan Return on Investment perusahan defender.
Uji multivariate dilakukan untuk melihat perbedaan antara prospektor dan defender dihubungkan dengan abnormal return. Hasil pengujian memperlihatkan pertumbuhan laba dari perusahan prospektor dan defender, berpengaruh secara signifikan terhadap abnormal return. Untuk pertumbuhan penjualan dan Dividend Payout Ratio bagi masing-masing tipe perusahaan tidak berpengaruh terhadap abnormal return. Sedangkan pada perusahaan defender Return on Investment mempunyai pengaruh yang signifikan (nyata)."
Depok: Universitas Indonesia, 2003
T20467
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yanti Sufianti
"Tesis ini menyajikan hasil penelitian mengenai kinerja investasi etis, khususnya investasi syariah, di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah investasi syariah yang melakukan proses screening (mengeluarkan saham-saham yang dinilai tidak sesuai dengan syariah) dalam pembentukan portofolionya dapat memberikan kinerja yang sama baiknya dengan investasi konvensional yang tidak melakukan proses screening.
Perbandingan kinerja dilakukan dengan membandingkan tiga hal, yaitu membandingkan kinerja indeks, kinerja reksadana dan kinerja portofolio. Sebagai ukuran kinerja digunakan rata-rata return bulanan. Pada perbandingan kinerja indeks, dilakukan uji-t antara rata-rata return bulanan yang dihasilkan oleh indeks LQ 45 dengan rata-rata return bulanan yang dihasilkan oleh Jakarta Islamic Index (JII). Walaupun rata-rata return bulanan LQ 45 (0.73% per bulan) lebih basal dibandingkan rata-rata return bulanan Jll (031% per bulan), tetapi hasil uji-t menunjukkan nilai yang tidak signifikan (probabilitas untuk menerima Ho sebesar 99.5%), sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata return bulanan indeks LQ45 dengan rata-rata return bulanan JII. Hasil yang sama (tidak signifikan) juga diperoleh pada perbandingan dengan menggunakan rata-rata return mingguan dan return harian.
Selain dibandingkan dengan indeks LQ45 sebagai proxi dari indeks konvensional, dilakukan juga perbandingan dengan Indeks Harga saham Gabungan (IHSG) sebagai proxi kinerja pasar. Dari uji-t yang dilakukan, diperoleh basil yang tidak signifikan (probabilitas untuk menerima HO sebesar 86%), sehingga dapat disimpulkan juga bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata return bulanan yang dihasilkan JII dengan return bulanan yang dihasilkan MSG. Demikian pula, jika digunakan rata-rata return mingguan dan rata-rata return harian. Kesimpulan umum yang dapat diambil dari perbandingan kinerja indeks ini adalah, tidak ada perbedaan kinerja yang signifikan antara investasi syariah dengan investasi konvensional dan tidak ada perbedaan kinerja yang signifikan antara investasi syariah dengan kinerja pasar.
Selanjutnya dilakukan perbandingan kinerja reksadana antara reksadana syariah dengan reksadana konvensional. Untuk menghindari bias yang disebabkan perbedaan kemarnpuan rnanajer investasi dalam menghasilkan abnormal return, maka perbandingan dilakukan antara rekasadana syariah dengan reksadana konvensional yang dikelola oleh satu manajer investasi. Reksadana terpilih adalah Danareksa Syariah sebagai wakil reksadana syariah dengan Danareksa Mawar sebagai wakil dari reksadana konvensional yang keduanya dikelola oleh PT. Danareksa Investment Management. Perbandingan pertama dilakukan dengan melihat rata-rata return bulanan yang dihasilkan oleh kedua reksadana. Terlihat bahwa Danareksa Syariah, selama periode 2001-2002 dapat menghasilkan rata-rata return bulanan yang lebih balk dari Danareksa Mawar. Rata-rata return bulanan Danareksa Syariah adalah berapa 0.6% per bulan sedangkan rata-rata return bulanan Danareksa Mawar adalah berapa 0.04% per bulan. Dari uji-t yang dilakukan ternyata hasilnya tidak signifikan (probabilitas untuk menerima Ho sebesar 76.7%) sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata return bulanan yang dihasilkan oleh kedua reksadana ini secara statistik tidak berbeda. Dari hasil perbandingan rata-rata return bulanan, secara umum dapat dikatakan bahwa reksadana syariah menunjukkan kinerja yang tidak berbeda dengan reksadana konvensional.
Perbandingan kedua dilakukan dengan menggunakan model Jensen's alpha. Pada perbandingan ini akan dilihat perbedaan kinerja reksadana syariah dengan kinerja pasar. Dari hasil regresi yang dilakukan terlihat bahwa nilai alpha yang dihasilkan Danareksa Syariah lebih besar dibanding nilai alpha Danareksa Mawar. Tetapi karena kedua alpha tidak signifikan pada tingkat 5%, maka dapat dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja kedua reksadana. Nilai alpha yang tidak signifikan juga menunjukkan bahwa kinerja Danareksa Syariah sama dengan kinerja pasar.
Selain menggunakan model Jensen's alpha juga dilakukan perbandingan dengan menggunakan model Carhart. Dengan menggunakan model ini dapat diketahui juga gaya manajer investasi dalam rnemilih saham-saham untuk portofolio reksadana. Perbandingan kinerja dengan menggunakan Carhart model menunjukkan bahwa nilai alpha reksadana syariah lebih baik dari reksadana konvensional. Tetapi karena kedua alpha juga tidak signifikan pada tingkat 5% maka disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kinerja kedua reksadana. Selain itu terlihat bahwa hanya variabel pasar saja yang signifikan mempengaruhi excess return reksadana syariah sedangkan variabel-variabel size, book-to-market rasio dan momentum tidak berpengaruh secara signifikan terhadap excess return reksadana syariah, sehingga dapat dikatakan bahwa dalam pembentukan portofolionya, manajer investasi baru mempertimbangkan faktor pasar saja.
Terakhir dilakukan perbandingan antara kinerja portofolio syariah dengan portofolio konvensional. Portofolio syariah dibentuk dari saham-saham anggota Jakarta Islamic Index sedangkan untuk portofolio konvensional dibentuk dari saham-saham anggota LQ 45. Dari perbandingan kinerja ini juga akan dilihat kriteria apa saja yang dapat digunakan dalam pemilihan saham sehingga investasi syariah dapat memberikan kinerja yang lebih baik atau sama baiknya dengan investasi konvensionaI.
Adapun kriteria yang dipertimbangkan mengacu pada model Carhart, yaitu kriteria size, rasio book-to-market, rasio earnings per price dan kriteria momentum. Pada pembentukan portofolio dengan menggunakan kriteria size, kinerja terbaik ditunjukkan oleh portofolio syariah dengan size besar, sedangkan pada pembentukan portofolio dengan menggunakan kriteria rasio book-to-market, kinerja terbaik diperlihatkan oleh portofolio syariah dengan rasio book-to-market rendah. Kinerja portofolio konvensional yang sedikit lebih baik dibandingkan kinerja portofolio syariah terlihat pada pembentukan portofolio dengan kriteria rasio earnings per price rendah. Sedangkan dengan menggunakan strategi momentum, portofolio syariah yang dibentuk dari saham-saham winner menunjukkan kinerja yang paling baik. Tiga dari empat kriteria yang digunakan menunjukkan bahwa, portofolio syariah dapat memberikan kinerja yang lebih baik dari portofolio konvensional."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T20619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azizah Fitriyani
"Indikator utama untuk menilai kinerja reksa dana adalah dengan mengukur Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit penyertaan. NAB per unit sangat berfluktuatif, tergantung pada harga masing-masing efek/instrumen investasi dimana portofolio diinvestasikan Penurunan NAB dipengaruhi secara tidak langsung oleh risiko pasar yang merupakan risiko yang umum terjadi pada portofolio.
Perhitungan risiko pasar dari investasi pada portofolio reksa dana sangat penting ditakukan sebagai landasan bagi investor dan manajer investasi dalam pengambilan keputusan untuk menentukan strategi investasinya.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengukuran risiko pasar pada Reksa Dana PNM Syariah dengan mempergunakan model Value at Risk (VaR) dan untuk mengetabui potensi kerugian maksimum yang mungkin teijadi dari kepemilikan portofolio reksa dana serta menguji apakah model Value at Risk (VaR) cukup valid dipergunakan dalam mengukur risiko pasar pads Reksa Dana Syariah.

Main indicator to measure performance of mutual fimd is to measure Net Asset Value of a share unit. The Net Asset Value per unit share fluctuates depend on the price of each investment instrument which is invested in a portfolio. Decrement in Net Asset Value is influenced by indirect market risks that are common events in portfolio.
Market Risk calculation of an investment in a mutual fund portfolio is very important to be done as bases for investors and investment managers to make decision in their investment strategy.
The purpose of this research is to determine how to measure market risk at PNM Syariah mutual fund based on Value at Risk (VAR) model_ The second purpose is to calculate qualitatively a possible maximum risk that could be occurred in mutual fund portfolio share. This reseach is also to proof the validity of Value at Risk model by measuring market risk in Syariah Mutual Fund.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13571
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Uncok Guruh R.J.T.
"RINGKASAN EKSEKUTIF
Pasar modal Indonesia telah berkembang dengan pesat sebagai salah satu
institusi keuangan bukan bank. Hingga akhir tahun 1997, tercatat 231
perusahaan yang telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakal'ta
seiring meningkat pula keinginan investor baik institusi maupun perorangan
menginvestasikan dananya di bursa efek.
Untuk mendapatkan pengembalian yang diharapkan dalam jumlah relatif
tetap, investor berinvestasi tidak hanya pada satu macam saham tapi
beragam saham lainnya. E. J. Elton, M. J. Gruber, dan M. W. Padberg
mengembangkan persamaan-persamaan untu k memperoleh portofolio
saham yang optimum. Pada karya akhir ini, persamaan-persamaan tersebut
digunakan, yaitu dengan cara membandingkan antara rasio kelebihan
pengembalian terhadap beta dengan nilai tertentu (cutoff rate). Jika rasio
kelebihan pengembalian terhadap beta lebih besar dari cutoff rate, maka
saham tersebut terpilih sebagai bagian dari saham portofolio, namun hila
sebaliknya, maka saham tersebut tidak termasuk dalam portofolio.
Persamaan-persamaan tersebut dipergunakan untuk memilih saham dan.
menentukan proporsi dana tiap saham.
Dalam karya akhir ini pula akan diamati proses diversivikasi dan
pengaruhnya terhadap rata-rata standard deviasi dimana rata-rata resiko
portofolio berkurang secara signifikan ketika sejumlah saham ditambahkan
dalam portofolio. Dari beherapa kombinasi dua saham akan diamati pula
pengaruh koefisien korelasi terhadap diversivikasi saham.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Yudatmono
"Saham PT lndosat, Tbk. ("ISAT") merupakan satu dari beberapa saham yang masuk dalam kategori blue chip karena sahamnya sangat likuid disebabkan volume dan frekwensi perdagangannya yang tinggi. Disamping itu pula bila dilihat dari segi fundamental bisnisnya sangat bagus karena mempunyai kinerja keuangan yang bagus dari tahun ke tahun yang semakin baik dan mempunyai pangsa pasar yang signifikan di dalam bidang bisnis telepon seluler, sambungan telepon internasional, dan jasa penyewaan satelit. Atas alasan tersebut, saham ini banyak diburu oleh para investor yang berharap untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki saham tersebut dalam jangka waktu singkat maupun lama. Namun demikian investasi di saham ISAT tersebut, para investor tentunya akan menghadapi Risiko berupa potensi kerugian yang mungkin terjadi dari aktivitas melakukan perdagangan jual-beli saham tersebut. Potensi kerugian ini tentunya harus dipahami dan diukur betul agar para investor dapat memperkecil bahkan menghindari kerugian yang mungkin terjadi. Oleh karena itu, para investor harus memiliki patokan ukuran kuantitatif yang jelas mengenai seberapa besar dalam hal ini batas kerugian maksimum yang dapat ditoleransi dalam bentuk angka agar dalam kegiatan investasinya tidak mengalami kerugian yang sangat besar.
Potensi kerugian ini harus diukur dengan suatu metode yang ilmiah yang mana cara, proses, maupun hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula. Adapun metode di bidang ilmu keuangan untuk mengukur potensi kerugian yang ada saat ini banyak dipakai dan dikenal luas adalah Value-at-Risk (VAR) yang mana banyak digunakan di sektor perbankan, asuransi, dan pasar modal yang mana mulai dikembangkan di akhir tahun 1990-an. Diantara metode yang ada saat ini, VaR memiliki 3 pendekatan yang biasa digunakan untuk melakukan perhitungannya, yakni Histrorical Simulation Method, Variance-Covariance Method, dan Monte Carlo Simulation Method. Dari 3 tiga metode atau pendekatan ini tentunya bisa digunakan oleh para analis dan para investor untuk tujuan memperkecil kerugian di dalam aktivitas perdagangannya. Tentunya dari masing¬masing metode mempunyai kekurangan maupun kelebihan. Berdasarkan literatur dan pengalaman para praktisi, memang tidak ada metode yang paling akurat dalam setiap perhitungan dengan 3 pendekatan dengan menggunakan faktor pasar yang berbeda. Oleh karena itu, para analis dan para investor perlu mengetahui metode mana kiranya yang memberikan pencadangan kerugian yang paling besar dan yang paling akurat untuk memprediksi kerugian yang sebenarnya terjadi untuk kasus ini saja, khususnya saham ISAT untuk sepanjang periode tahun 2005 dengan menggunakan data time series 500 hari perdagangan (2 tahun) ke belakang.
Di dalam penulisan tesis ini setelah melakukan penelitian maka besarnya pencadangan yang hares dilakukan oleh para investor dalam melakukan perdagangan ISAT sepanjang periode tahun 2005 berdasarkan VaR harian adalah sebesar maksimum 52,24% (dengan Variance-Covariance Simulation Method dan Historical Simulation Method) dan minimum sebesar 1,06% (dengan Monte Carlo Simulation Method) serta metode yang paling akurat untuk mengukur VaR adalah dengan Variance-Covariance Simulation Method.

PT Indosat, Tbk. 'share ("ISAT") is one of shares which belongs blue chip share, it is due to the shares is very liquid in market because such shares have high volume and frequency in trading. In addition, if ISAT is reviewed its fundamental business, its financial report is very impressive from year to year and have good market share in cellular, international calls, and satellite rent. Based on such reasons, these shares are frequently seek by investors who have a hope for getting profits from owning such shares in short as well as long period. This loss potential should be measured to avoid the possible loss. Therefore, investor should have a clearly quantitative benchmark about how much the maximum loss is able to be tolerated in the investment activities in order to avoid a large number of potential losses.
This potential loss should be measured by a method scientifically, and its process, or its result which is able to be got responsibility scientifically. A method in financial science for measuring potential loss which widely recognized is Value-at-Risk (VAR). Such method is frequently used in sectors as banking, insurance and capital market in which is developed since year 1990 late. Currently, VAR has 3 approaches in calculating data such as Historical Simulation Method, Variance-Covariance Simulation Method, and Monte Carlo Simulation Method. From such methods, they are able to be used by analysts and investors for decreasing loss in their trading activities. Based on literature and analysts' experience, there is no best accurate method in every calculating data by using 3 approaches by using different market factors. Therefore, analysts and investors are necessary to know which method shall render greatest loss saving and the best accurate result for forecasting the real loss. The subject of this case is ISAT for along year 2005 by using time series data (500 trading days or 2 years) to past.
In this thesis, after doing research then the sum of saving should be committed by investors in trading ISAT for along 2005 based on daily VAR is maximum at 52,24% (calculated by using Monte Carlo Simulation Method). The best approached for calculating VAR is by using Variance-Covariance Simulation Method."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T19718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supardi Najamuddin
"ABSTRAK
Asset dan liabilities merupakan besaran pokok yang secara prinsip harus dikelola dengan baik oleh bank dalam aktifitas bisnisnya. Pengelolaan ini dituangkan dalam kebijakan Assets dan Liabilities Management (ALMA). Tujuannya antara lain adalah untuk memastikan pertumbuhan bank yang wajar, peningkatan laba yang maksimal, nlenjaga likuiditas yang memadai. Strategi pencapaian tujuan ini dituangkan dalam business plan perusahaan termasuk didalamnya adalah struktur laporan keuangan.
Dalam pelaksanaannya pencapaian sebagaimana yang tertuang dalam business plan tidaklah rnudah mengingat kendala-kendala yang ada. Untuk memaksimalkan laba perlu dilakukan pengukuran dan penilaian atas komponen earning asset yang dimiliki. Apakah pendapatan dari pengelolaan earning asset telah mencapai kondisi yang optimum? Salah satu metode untuk mengukur tingkat optimalisasi assets adalah dengan menggunakan metode Linear Programming.
Penelitian ini dilakukan pada BNI Syariah yang merupakan salah satu divisi dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. namun hanya dibatasi pada earning asset saja. Penelitian ini telah mengumpulkan data dari earning asset exposures dalam kurun waktu Januari 2003-Desember 2006. Selain datanya, tingkat keuntungan dari masing-masing komponen yang diteliti juga diperoleh. Setelah data dikumpulkan, diperoleh nilai rata-rata rate of return atau imbal hasilnya.
Nilai rata-rata ini kemudian dimasukkan sebagai koefisien dalarn model fungsi tujuan yang telah dibuat. Selanjutnya ditentukan fungsi kendala dengan memasukkan keterbatasan yang ada. Setelah itu dilakukan pengolahan data dengan menggunakan software lindo untuk memperoleh nilai optimumnya. Hasi! pengolahan dengan menggunakan linear programming menunjukkan nilai yang diharapkan (optimum return) yang berbeda dengan nilai kondisi sebelumnya. Selisihnya merupakan room available atau peluang yang masih mungkin dilakukan untuk mengoptimumkan return of earning asset.

ABSTRACT
Asset and liability are two major items which essentially need to be well administered by banks in their business activities. This management is put in the Assets and Liability Management (ALMA) policies. Its objectives are to ensure the growth of bank, maximum increase of profit and to maintain sufficient liquidity. The strategy to reach these objectives is set in the company's business plan which also includes financial statement.
In its effort to accomplish the goals set in the business plan, it is hard to identify all existing obstacles. To optimize profit, measurement and analysis of earning assets are necessary. Has the earning received from earning asset management reached an optimum condition? One of the methods to measure an optimum level of assets is to use Linear Programming method.
This research is conducted in BNI Sharia' Unit which is one division of the PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., but is limited only to its earning assets. The data used in this research encompasses earning asset exposures in period of January 2003-December 2006. Furthermore, profit level from each of the observed components could be found. After the data was collected, an average of rate of return could be obtained.
This average was then put as co-efficiency in the function model. Next, constraint function was determined by putting the existing limitation. The next step is to elaborate the data using lindo software to obtain optimum value. The result from using the linear programming showed the expected value (optimum return). The difference means room available or the opportunity which still might be done to optimize the return of earning asset.
"
2007
T20652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>