Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112432 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budiman Mador M. O. S.
"UU No.13 tahun 1992 tentang Perkeretaapian telah memberikan kewenangan untuk melakukan monopoli di sektor angkutan kereta api kepada suatu badan penyelenggara. PT KA dalam hal ini merupakan satu-satunya badan penyelenggara yang didirikan untuk dapat menjalankan kewenangan badan penyelenggara tersebut. Sebagai satu-satunya operator kereta api di Indonesia, PT KA memiliki keunggulan ekonomis, yaitu posisi monopoli terhadap penyediaan jasa angkutan kereta api tersebut, dibandingkan dengan badan usaha lain yang mempergunakan jasa angkutan kereta api tersebut. Dengan kondisi yang tidak seimbang tersebut, badan usaha lainnya yang memilih kereta api sebagai satu-satunya altematif yang paling tepat untuk tujuan pengangkutan, tetap mengadakan hubungan perjanjian dengan PT KA tersebut. Kondisi yang tidak seimbang dalam penutupan perjanjian tersebut melahirkan klausula-klausula yang memberatkan bagi pengguna jasa angkutan dan tidak sesuai dengan kepatutan. Suatu kondisi tidak adanya keseimbangan pelaksanaan hak dan kewajiban antara kreditur dan debitur, adalah tidak sesuai dengan falsafah Pancasila. KUHPER, yang menganut asas kebebasan berkontrak, dengan ketiadaan keseimbangan kondisi ekonomis pada waktu penutupan perjanjian tidaldah rnembuat perjanjian tersebut menjadi langsung tidak sah dan tidak mengikat, akan tetapi dengan adanya akibat pelaksanaan prestasi yang berat sebelah dan tidak sesuai kepatutan oleh pengguna jasa angkutan kereta api tersebut, membuat perjanjian tersebut dapat dimintakan pembatalannya kepada hakim. Berdasarkan praktek yurisprudensi di Indonesia, hakim dapat saja mencari perjanjian yang dimintakan pembatalannya tersebut, dengan membatalkan klausula yang tidak sesuai dengan kepatutan tersebut dan mengubahnya sesuai rasa keadilan hakim yang paling baik (ex aqua et bona) ataupun membatalkan perjanjian tersebut secara keseluruhan.

Law number 13 year of 1992 concerning on Railway provides monopoly authority to a certain coordinator institution in the rail transportation sector. In this case, Railway State-Owned Company (PT KA) is the only institution established in order to maintain the authority. As the only railway operator in Indonesia, PT KA has economical benefit, the monopoly position in providing the railway transportation service, compared to other business entities which also use the railway transportation service. Due to the imbalance position, those business entities, which choose the railway as the only perfect alternative for their transportations, still maintain/is still entitled to maintain their contract with PTKA. The imbalance position in closing the contract has raised severe clauses for the user of the railway transportation, and these are unfair. A condition in which imbalance implementation of the contract's right and obligation exists does not meet the Philosophy of Pancasila. According to the Codification of Civil Law (KUHPER), which consists of the Principle of the Freedom of Contract, the imbalance of economic condition in closing the contract does not make the contract become illegal and invalid, but as the result of the existence of the imbalance in obligation implementation as well as the unfairness raised by the railway transportation user has caused the contract to be terminated by the Judges as long as there is a request to do so. In accordance with the Indonesia Jurisprudence, a Judge could interfere the agreement which has been made by the parties by terminating the unfair clauses and amending them based on the Judge's fairest value (ex aquo et bono), or even completely terminating the contract."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19444
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Arya Wirawan
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2010
S25100
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pradieqta Uli Paramesywarie
"Kenaikan permintaan produk tertentu, seperti produk pelumas menyebabkan kenaikan pada mobilitas kendaraan pengangkutnya. Semakin banyak permintaan maka semakin banyak juga kedatangan kendaraan pengangkut ke tempat penyimpanan atau warehouse. Kapasitas warehouse yang terbatas untuk melayani aktivitas bongkar muat kendaraan pengangkut membentuk sebuah antrian kendaraan di area warehouse. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memperbaiki waktu antrian kendaraan pengangkut di dalam warehouse melalui rancangan model simulasi. Metode simulasi sistem diskrit digunakan dalam penelitian untuk menggambarkan kegiatan kendaraan di dalam warehouse saat sebelum dan sesudah melakukan bongkar muat. Dua skenario diuji untuk memperbaiki waktu antrian kendaraan pengangkut sehingga dapat membantu PT X untuk membuat keputusan dalam memilih solusi perbaikan. Dua skenario yang diuji untuk mengurangi waktu antrian kendaraan pengangkut antara lain simultaneous 5-gate service dan appointment scheduling.

The increase in demand for certain products, such as lubricants, has resulted an increase in the mobility of the transport vehicles. The more requests, the more the arrival of transport vehicles to the storage or warehouse. The limited capacity of the warehouse to serve loading and unloading activities for transport vehicles forms a queue of vehicles in the warehouse area. This study aims to improve the queuing time of transport vehicles in a warehouse through a simulation model design. The discrete event simulation method is used in this research to describe vehicle activities in the warehouse before and after loading and unloading. Two scenarios were tested to improve the queuing time of transport vehicles so that they can help PT X to make decisions in choosing repair solutions. Two scenarios were tested to reduce the queue time for transport vehicles, namely simultaneous 5-gate service, and appointment scheduling.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Harris Michael
"

Dengan berkembangnya industri jasa pelayaran dan bongkar muat kapal yang dikarenakan semakin banyaknya kebutuhan kegiatan pengiriman kargo/hasil tambang antar pulau melalui transportasi laut pastinya akan bertambah juga jumlah Perusahan kompetitor penyedia jasa angkutan laut. Oleh karena itu agar usaha tetap bisa berkembang suatu Perusahaan perlu merencanakan strategi-strategi yang dapat membantu Perusahaan dalam bersaing dan mengembangkan bisnisnya Dalam mengembangkan bisnisnya, Perusahaan perlu memutuskan langkah strategis, tentunya pengambilan keputusan strategi tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, baik secara internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi alternatif yang dapat membantu Perusahaan penyedia jasa pelayaran angkutan laut kargo/hasil tambang dalam mengembangankan bisnisnya dan cocok untuk diterapkan pada kondisi lingkungan internal dan eksternal Perusahaan saat ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi dari analisis SWOT, Analytic Hierarchy Process (AHP), dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Metode analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal Perusahaan, yang kemudian dapat dikelompokkan menjadi faktor kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman Perusahaan. Kemudian, sub-faktor dari faktor SWOT tersebut digunakan untuk Menyusun strategi alternatif pengembangan bisnis menggunakan analisis matriks TOWS. Pendekatan AHP digunakan untuk mendapatkan bobot faktor dan sub-faktor SWOT perusahaan dan QSPM dilakukan untuk memperoleh total nilai ketertarikan strategi berdasarkan faktor dan subfaktor SWOT terbobot. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa, strategi ST1 (Memenuhi permintaan kebutuhan jasa angkutan kargo dan hasil tambang dari perusahaan holding dan BUMN) memiliki nilai Total TAS (Total Attractivenes Score) yang paling besar dengan nilai 3,14. Hal ini juga menunjukkan bahwa strategi ST1 dapat mencapai sasaran faktor yang paling mempengaruhi perusahaan dan terdapat hubungan yang kuat antara kepentingan key factor Perusahaan dengan karakteristik strategi ST1.


With the development of the shipping and loading and unloading service industry due to the increasing need for inter-island cargo/mine product shipping activities via sea transportation, the number of competing companies providing sea transportation services will certainly increase. Therefore, in order for a business to continue to grow, a company needs to plan strategies that can help the company compete and develop its business. This study aims to design alternative strategies that can help companies providing sea freight shipping services for cargo/mining products in developing their business and are suitable for application to the Company's current internal and external environmental conditions. The method used in this study is a combination of SWOT analysis, Analytic Hierarchy Process (AHP), and Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). The SWOT analysis method is used to identify the Company's internal and external factors, which can then be grouped into the Company's strengths, weaknesses, opportunities and threats. Then, the sub-factors of the SWOT factors are used to develop alternative business development strategies using the TOWS matrix analysis. The AHP approach is used to obtain the weight of the company's SWOT factors and sub-factors and QSPM is carried out to obtain the total value of strategic interest based on the weighted SWOT factors and sub-factors. From this study it shows that the ST1 strategy (fulfilling the demand for cargo and mining product transportation services from holding companies and BUMN) has the highest Total Attractiveness Score (TAS) with a value of 3.14. This also shows that the ST1 strategy can achieve the target factors that most influence the company and there is a strong relationship between the interests of the company's key factors and the characteristics of the ST1 strategy.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahnidar Lukman
" BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupannya manusia selalu saling membutuhkan satu sama 1ainnya, karena manusia adalah merupakan mahluk sosial. Demikian pula dalam memenuhi kepentingan-kepentingan, baik untuk mempertahankan hidup dan mencukupi kesejahteraan mereka. Sudah merupakan kenyataan, bahwa dunia ini telah dikaruniai oleh yang Maha kuasa dengan berbagai-bagai macam kekayaan alam. Namun kekayaan alam itu tersebar diberbagai tempat. Di satu tempat dihasilkan beberapa jenis keperluan manusia, sedangkan di tempat lain diciptakan pula benda lain yang juga dibutuhkan oleh manusia tersebut.
Oleh karena itu untuk memenuhi keperluan mereka diperlukan pengangkutan untuk saling mengirimkan hasil-hasil produksi mereka. Pengangkutan tersebut berguna untuk membawa hasil-hasil dari suatu negara ke negara lain ataupun dari suatu daerah ke daerah lain. Begitu pula dalam rangka memenuhi keperluannya dan mencapai maksudnya, manusia perlu berkunjung ke suatu negara lain ataupun ke daerah lain, dan untuk hal ini pun diperlukan pengangkutan. Salah satu jenis pengangkutan yang cukup penting ialah pengangkutan melalui laut dengan mempergunakan kapal laut. Sebagaimana diketahui negara Indonesia adalah merupakan negara kepulauan meliputi daratan laut. Darat meliputi ±1,9 juta Km persegi dan laut ± 3 juta Km persegi dan ini merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Dalam ketatapan MPR tahun 1973, TAP MPR No. 1V/ MPR/1978 jo TAP MPR No. II/MPR/1983, ditegaskan bahwa Wawasan Nusantara meliputi :
a. adanya satu kesatuan Politik.
b. adanya satu kesatuan dalam bidang Sosial Budaya.
c. adanya satu kesatuan Ekonomi.
d. adanya satu kesatuan Pertahanan dan Keamanan 1) .
Untuk mancapai prinsip Wawasan Nusantara tersebut harus dapat diciptakan suatu perhubungan yang aman dan tertib. Pengangkutan taerupakan sarana yang utama. Hubungan dari kota ke kota atau dari pulau ke pulau maupun hubungan dengan negara lain, tergantung dari kelancaran pengangkutan.
Pada saat ini, sudah tidak mungkin lagi untuk membatasi diri, berbicara hanya dalam ruang lingkup satu negara. Begitupun Indonesia yang telah ikut dalam pergaulan dunia umumnya dan perdagangan internasional khususnya, harus berperan secara aktif agar jangan sampai ketinggalan dalam mewujudkan komunikasi yang lancar, tertib, dari aman. Disamping pengangkutan melalui udara dan darat, pengangkutan di laut merupakan alat yang penting. Oleh karena itulah perlu diberikan perhatian yang besar terhadap pengaturan dan pembinaan di bidang pangangkutan laut.
Tentang hukum pengangkutan laut di Indonesia saat ini berlaku Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (UU-Per) dan sebagian besar ketentuan-ketentuan yang terdapat di dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (UU D).
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang diberlakukan di Indonesia pada tahun 1947 berdasarkan asas konkordansi. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata berlaku karena menyangkut hal persetujuan pengangkutan, juga karena ada lax generalis antara lain mengenai hipotek yang terkait dengan hipotek kapal laut. Buku ke III dari Kitab Undang Undang Hukum Perdata yang berjudul Tentang Perikatan mengatur persetujuan pada umumnya dari persetujuan-persetujuan tertentu, Sedangkan mengenai segala hal yang berhubung?.
"
1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aldila Ananda Firstia
"Crowdsourced Delivery Two-Echelon Vehicle Routing Problem with Truck and Trailer Routing Problem (2E-VRP TTRP) merupakan masalah pencarian rute kendaraan untuk mengirim barang ke pelanggan melalui dua pusat distribusi yang berbeda, yaitu depot dan titik transfer. Pada eselon pertama, barang akan dikirimkan dari depot ke titik transfer atau langsung ke pelanggan dengan menggunakan truk. Sementara, pada eselon kedua, barang akan dikirim dengan menggunakan sistem crowdsourced delivery, yaitu dengan menggunakan jasa kurir pekerja lepas dengan jadwal yang fleksibel dan mengunakan transportasi pribadi. Kurir tersebut akan mengambil barang yang telah diantar oleh truk ke titik transfer dan selanjutnya meneruskan pengantaran ke pelanggan. Pada skripsi ini digunakan Metode Adaptive Large Neighborhood Search (ALNS) untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menggunakan perangkat lunak. Konsep dari metode ini adalah memperbaharui struktur lingkungan melalui destroy dan repair operator dengan menggunakan probabilitas bahwa suatu operator tententu dipilih disesuaikan kembali sesuai dengan kinerja selama iterasi sebelumnya. Solusi yang ingin dicapai adalah solusi dengan total biaya pengiriman yang minimum. Berdasarkan hasil percobaan, dengan menggunakan 50 pelanggan, 1 depot, 9 titik transfer, 20 pelanggan yang dilayani sistem crowdsourced delivery, dan 3000 iterasi, diperoleh bahwa Metode ALNS dapat digunakan untuk mengoptimalkan masalah Crowdsourced Delivery 2E-VRP TTRP dengan penghematan total biaya perjalanan sebesar 40,76%.

Crowdsourced Delivery Two-Echelon Vehicle Routing Problem with Truck and Trailer Routing Problem (2E-VRP TTRP) is a problem where goods must be sent to customers through two different distribution centers, namely depot and transfer point. In the first echelon, the goods will be sent from the depot to the transfer points or directly to the customers by trucks. Meanwhile, in the second echelon, the goods will be sent using a crowdsourced delivery system, by using couriers that have flexible schedule and using their own transportations. The couriers will pick up the goods that have been delivered by the trucks to the transfer points and deliver it to the customers. In this final project, the Adaptive Large Neighborhood Search (ALNS) Method is used to solve the problem by using software. The concept of this method is to update the neighborhood structure through the destroy and repair operators by using the probability that a certain operator is selected to be readjusted according to performance during the previous iterations. The solution to be achieved is a solution with a minimum total delivery cost. Based on the experimental results, using 50 costumers, 1 depot, 9 transfer points, 20 costumers served by the crowdsourced delivery system, and 3000 iterations, it is found that the ALNS Method was be used to optimize the Crowdsourced Delivery 2E-VRP TTRP with a total travel cost savings of 40,76%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Agung Hernowo
"Skripsi ini membahas tanggung jawab nakhoda dalam pengangkutan barang; clean B/L yang tidak sesuai dengan resi mualim karena adanya letter of indemnity yang diterbitkan oleh pengirim barang (shipper) untuk pengangkut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif yang bersifat deskriptif dengan data primer dan data sekunder yang diolah secara kualitatif.
Hasil penelitian menyarankan bahwa guna menghindari pengingkaran dari shipper, maka Letter of Indemnity yang dibuat oleh shipper seharusnya dijamin oleh pihak Bank; Pemerintah Indonesia seharusnya segera meratifikasi Hague Rules 1978, mengingat perangkat hukum tersebut sangat diperlukan dalam angkutan laut.

This mini thesis is to study the master's liability in carrying cargo under clean B/L which is not comply with the mate?s receipt due to presence of the letter of indemnity issued by the shipper. The research use a normative method with descriptive characteristic with primer and seconder data.
The result suggest that to avoid disavow of the shipper, the letter of indemnity should be guarantee by the bank. Indonesian government should ratify Hague Rules 1978 since said law instrument is required in sea transportation. "
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S25062
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Nugroho Rasuanto
"SBU Total Logistik merupakan unit usaha di PT. Pos Indonesia yang bergerak di bidang jasa logistik. Mengingat usianya yang baru berusia 2 tahun maka munculah tuntutan untuk melakukan kajian atau evaluasi atas kinerja (performance) aktifitas Supply Chain Management yang dilakukannya. Pengukuran dan evaluasi ini selain melihat rangkaian aktivitas yang dilakukan dalam Supply Chain Management itu sendiri juga sebaiknya melibatkan tolak ukur lain seperti kepuasan pelanggan yang menikmati jasa layanan SBU Total Logistik PT. Pos Indonesia.
Di sisi lain terdapat kondisi di mana dalam masa operasi selama 2 tahun ditemukan adanya indikasi penurunan jumlah pelanggan tetap SBU Total Logistik. Hal ini diduga berkaitan dengan performa Supply Chain Management yang diterapkan oleh unit tersebut. Sementara itu pihak manajemen mengungkapkan bahwa mereka tidak pemah menurunkan standar operasional di lapangan dan seluruh sistem pelayanan telah berjalan sebagaimana seharusnya.
Atas dasar tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengkaji hubungan antara Supply Chain Management Performance saluran distribusi SBU Total Logistik PT. Pos Indonesia dengan kepuasan (satisfaction) pelanggan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey deskriptif yaitu melalui penyebaran kuesioner dengan target responden adalah para pelanggan perusahaan (corporate customer) tetap dari SBU Total Logistik PT. Pos Indonesia. Adapun penelitian ini dimulai dengan menganalisis secara terpisah antara Supply Chain Management Performance dan Customer Satisfaction untuk melihat kondisi independen masing-masing dan selanjutnya mencari hubungan antara keduanya.
Hasil penelitian atas Supply Chain Management Performance saluran distribusi SBU Total Logistik PT. Pos Indonesia yang diukur dengan menggunakan enam aspek yang meliputi cooperation, commitment, trust, conflict, conflict resolution dan compliance menunjukan bahwa aspek conflict resolution merupakan aspek yang telah dijalankan paling baik dan aspek compliance merupakan aspek yang dijalankan belum sepenuhnya baik. Sementara itu tingkat kepuasan responden dalam melakukan kerjasama supply chain dengan PT. Pos Indonesia menunjukkan tingkat kepuasan yang tinggi dimana hal ini dilihat dari tingginya nilai respon atas keuntungan dan kepuasan bertransaksi bisnis dengan SBU Total Logistik PT. Pos Indonesia.
Selanjutnya hasil analisis regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Supply Chain Management Performance terhadap Customer Satisfaction, di mana aspek Cooperation dalam variabel Supply Chain Performance merupakan satu-satunya aspek yang memiliki hubungan dan pengaruh yang paling signifikan dibandingkan aspek-aspek yang lainnya.
Adapun saran yang diberikan untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut adalah agar SBU Total Logistik lebih mengupayakan peningkatan konsep kerja sama (Cooperation) yang memiliki kaitan tujuan bisnis jangka panjang dimana hal ini penting bila SBU Total Logistik berkeinginan untuk lebih meningkatkan kepuasan pelanggannya. Sementara itu keberadaan kelima unsur lain dari Supply Chain Management Performance yaitu commitment, trust, conflict, conflict resolution dan compliance sebaiknya tetap menjadi perhatian untuk tidak diabaikan karena apabila seluruh keenam unsur ini mampu berperan dengan baik maka kinerja Supply Chain SBU Total Logistik akan jauh lebih baik pula dan otomatis akan turut juga mempengaruhi kepuasan pelanggan.

SBU Total Logistik is a business unit of PT. Pos Indonesia in logistic service. As it was 2 years old, the unit has a need for study and evaluation of Supply Chain Management performance. In addition to measurement and evaluation of Supply Chain Management activities, it is necessary to involve other measurements such as customer satisfaction that have benefit from SBU Total Logistik service of PT. Pos Indonesia.
On the other side, there is indication of decrease in the number of regular SBU Total Logistik customers for 2 years in operation. It is supposedly relating to Supply Chain Management performance by the unit. While management expressed that they never do reduction of operational standard in the field operation and the entire service system were well work.
Based on the matters, the research is designed to examine the relationship between Supply Chain Management Performance of SBU Total Logistik PT. Pos Indonesia distribution channel and customer satisfaction. The research is conducted by using a descriptive survey method with the distribution of questionnaires to the regular corporate customers of the SBU Total Logistik of PT. Pos Indonesia as the target respondents. The research is beginning by separately analyses of Supply Chain Management Performance and Customer Satisfaction to observe independent conditions of each Supply Chain Performance and Customer Satisfaction, and then to seek for relationship of both sides.
The results of the research in Supply Chain Performance, the SBU Total Logistik distribution channel of PT. Pos Indonesia, measured by using six aspects including cooperation, commitment, trust, conflict, conflict resolution, and compliance, shown that the conflict resolution is the aspect put in best work and compliance is put in still not yet completely work. At the same time, the respondent satisfaction in cooperation of supply chain and PT. Pos Indonesia suggest high satisfaction. It is true of high response to profit and satisfaction in business deal with SBU Total Logistik of PT. Pos Indonesia.
Furthermore, the results of the regression analysis shown that there is relationship between Supply Chain Performance and Satisfaction, where aspect of Cooperation in the Supply Chain Performance variable is the only aspect with most significant effect and correlation than other aspects.
To follow up the results of the research, the SBU Total Logistik is proposed to seek for conceptual improvement of Cooperation in relation to long-term business goals, for purposes to increase its customer satisfaction. In meanwhile, the existence of other five elements of Supply Chain Performance - commitment, trust, conflict, conflict resolution, compliance - should be paid attention. As all of five elements take significant roles, the Supply Chain performance of SBU Total Logistik may be much more significant value and therefore influence customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Lestari
"Salah satu metode perumusan strategi yang paling efektif ialah SWOT dan untuk memilih strategi alternatif adalah QSPM. Skripsi ini menggunakan SWOT dan QSPM untuk menentukan strategi bertemakan supply chain management. Penelitian mengambil tempat beberapa perusahaan kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. Permasalahan yang terjadi akibat sistem informasi yang belum terintegrasi dengan baik dan sistem pengukuran kinerja yang belum baik. Jadi, digunakanlah SWOT dan QSPM untuk merumuskan dan memilih strategi dalam peningkatan kinerja pada supply chain management.
Dalam skripsi ini akan dibahas kinerja supply chain management yang berada di industri minyak dan gas di bawah depatemen supply chain management. Dengan mengikuti beberapa tahapan dalam penerapan SWOT dan QSPM yaitu menganalisis hasil kuesioner-kusioner yang didapat. Singkat kata, strategi peningkatan kinerja supply chain management pada KKKS yaitu Sinergi diantara KKKS untuk mencapai kinerja SCM yang maksimal. Artinya, strategi ini digunakan untuk peningkatan kinerja supply chain management pada KKKS. Semua hasil dari penerapan SWOT dan QSPM akan tertuang dalam skripsi ini.

One of the most effective strategy formulation is SWOT and to choose alternative strategies are QSPM. This paper uses SWOT and QSPM to determine theme of supply chain management strategies. The study took place several contracting companies cooperation contract located in Jakarta, Indonesia. Problems arising from information systems that have not been well integrated and the performance measurement system that has not been good. So, SWOT and QSPM is used to formulate and choose the strategy in improving the performance of the supply chain management.
In this paper will discuss the performance of supply chain management in the oil and gas industry under the supply chain management depatemen. By following a few steps in the application of the SWOT and analyzing the results of questionnaires QSPM-kusioner obtained. It means, the strategy for improving the performance of supply chain management at the synergy between contracting companies cooperation contract to achieve maximum performance of the SCM. That is, this strategy is used to improve the performance of supply chain management at the contracting companies cooperation contract. All satisfactory results of the application of SWOT and QSPM be stated in this paper.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>