Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177302 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Supriyadi Bektiwibowo
"Upaya pemenuhan kebutuhan nutrisi yang optimal sangat diperlukan dalam menunjang tumbuh kembang seorang anak, sehingga seorang yang profesional dalam pelayanan kesehatan anak perlu memperhatikan dan memahami masalah gizi anak terutama dalam hal diagnosis dan penanganannya.
Dalam keadaan sakit status nutrisi memiliki pengaruh yang sangat bermakna karena selain untuk tumbuh kembang nutrisi juga diperlukan untuk mempercepat proses penyembuhan, mencegah terjadinya malnutrisi dan mempersingkat masa rawat, dengan demikian status nutrisi ikut berperan dalam mempengaruhi perjalanan dan menentukan prognosis suatu penyakit. Malnutrisi yang dialami oleh pasien yang dirawat di rumah sakit terjadi akibat pemenuhan zat gizi yang tidak optimal, terutama pada penderita penyakit yang berat. Pearce dkk, melaporkan malnutrisi dapat terjadi pada hampir 40-50 % pasien bedah dan umum yang dirawat di rumah sakit. Di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI-RSCM diketahui bahwa hal yang sama juga telah terjadi terutama setelah perawatan selama 14 hari. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan nutrisi belum diberikan secara memadai kepada pasien yang membutuhkan dan kurangnya perhatian tenaga kesehatan terhadap perbaikan masalah nutrisi.
Pada masa pasca operatif status metabolik akan meningkat 10 %, bila dukungan nutrisi tidak diberikan secara adekuat maka akan menimbulkan proses proteolisis dari otot tubuh secara berlebihan dan pada tahap lanjut akan terjadi proses katabolisme. Akibat trauma operatif pengeluaran energi juga akan meningkat sebagai akibat respons hormonal.
Beberapa penelitian mengenai pentingnya dukungan nutrisi pada masa pasca operatif menunjukkan dukungan nutrisi yang diberikan dapat mengurangi insiden terjadinya komplikasi infeksi pada masa pasca operatif dan memperbaiki proses penyembuhan luka operasi serta dapat memperpendek masa perawatan di rumah sakit, sehingga selain dapat meningkatkan kualitas hidup pasien juga dapat mengurangi beban biaya pasien yang dihubungkan dengan lamanya masa perawatan dan tingkat morbiditasnya.
Nutrisi enteral merupakan pilihan yang utama dalam memberikan dukungan nutrisi pada anak yang sakit, karena lebih mudah melakukannya, biaya lebih murah serta lebih fisiologis dan dapat menghindari komplikasi yang sering terjadi pada nutrisi parenteral. Sebuah meta-analisis yang membandingkan efikasi pemberian nutrisi enteral dan parenteral secara dini pada kasus bedah resiko tinggi menunjukkan bahwa pemberian nutrisi enteral dini lebih efektif dalam mengurangi kejadian sepsis dibandingkan dengan pemberian nutrisi parenteral pada masa pasca operatif.
Pengkajian status nutrisi harus dilakukan pada setiap anak yang dirawat di rumah sakit sehingga pertimbangan untuk melakukan dukungan nutrisi yang adekuat sudah diprediksi sejak awal. Berat badan adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana, mudah dilakukan dan diulang serta merupakan indeks untuk status nutrisi sesaat. Pemeriksaan laboratorium sebagai salah satu cara penilaian status nutrisi dapat dipergunakan balk sebagai pemeriksaan penunjang diagnosis, misalnya untuk memastikan adanya defisiensi nutrien yang ditemukan atau diduga masih subklinis pada pemeriksaan klinik, antropometrik maupun dietetik."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Carmen M.
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Peneltian: Malnutrisi merupakan gejala yang sering dijumpai pada pasien kanker kolorektal. Pada penderita sering terjadi anoreksia, mual, muntah yang dapat menyebabkan asupan makanan berkurang, disamping adanya peningkatan kebutuhan energi dan gangguan metabolisme. Adanya hubungan berbagai faktor dapat menyebabkan malnutrisi. Transferin merupakan salah satu parameter sensitif untuk menilai adanya perubahan status nutrisi pada pemberian tunjangan nutrisi. Yoghurt merupakan susu yang telah mengalami fermentasi menjadi komponen-komponen yang lebih mudah dicerna, mudah diabsorpsi, mempunyai nilai gizi tinggi dan tidak menimbulkan laktosa intolerans. Telah dilakukan penelitian experimental pada pasien kanker dengan pemberian yoghurt 3 x 160g/hari + gula 3 x 20g/hari dibandingkan dengan tunjangan nutrisi susu 3 x 200 ml/hari + gula 3 x 20 g/hari selama 7 hari. Pada awal dan akhir pada kedua kelompok dilakukan pemeriksaan antropometrik dan kadar transferin serum.
Hasil menunjukkan bahwa :
Prevalensi malnutrisi pada penderita kanker cukup tinggi (76.74%). Dengan pemberian tunjangan nutrisi yoghurt didapatkan kenaikan transferin dan berat badan bermakna (p<0.05). Sedangkan pada kelompok susu kenaikan'transferin dan berat badan tidak bermakna (p > 0.05). Respon penderita kanker terhadap pemberian tunjangan nutrisi tidak selalu lama, tergantung dari_ penyebab malnutrisi. Akan tetapi dapat disimpulkan dengan pemberian nutrisi adekuat pada penderita kanker masih dapat ditingkatkan dan dipertahankan status nutrisi penderita, sehingga status nutrisinya tidak bertambah buruk."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kustati Budi Lestari
"[ABSTRAK
Penulisan Karya Ilmiah ini bertujuan untuk memberikan gambaran dalampemberian asuhan keperawatan pada anak pasca bedah dengan pemenuhankebutuhan nutrisi yang terintegrasi dengan teori keperawatan Model KonservasiLevine di Ruang Pediatric Intensive Care Unit Kelelahan pada pasiendisesebabkan kurangnya asupan nutrisi sebelum operasi dan kehilangan energiselama proses operasi apabila kondisi tersebut tidak segera diatasi dapat menjadimalnutrisi Pasien pasca bedah harus segera di beri nutrisi melalui parenteral enetral atau oral Tindakan Keperawatan berdasarkan ke 4 konservasi yaitumenjaga kepatenan aliran TPN dan memastikan kebutuhan nutrisi anak terpenuhi untuk mencapai keseimbangan energi Perawat juga melakukan pendekatankonservasi integritas sosial untuk mendapatkan dukungan dari orang tua Selamamemberikan asuhan keperawatan anak mencapai keseimbangan energi yangdiberikan secara parenteral parsial dan oral serta melibatkan keluarga dalamproses perawatan tersebut ABSTRACT This Scientific Paper aims to provide an overview of the provision of nursingcare in children post surgical by integrated nutritional fulfillment by using LevineConservation Model nursing theory in Pediatric Intensive Care Unit Room Fatigue of patients caused of nutritional deficiencies intake pre surgical and lossenergy during surgery process when the condition is not immediately resolvedcan generate malnutrition effect Patients of post surgical should be givennutrition through parenteral enetral or oral Nursing treatment based on 4conservations is to maintain the patency of TPN stream and to ensure the child 39 snutritional needs is fulfilled to get energy balance Nurses also undertakeconservation of social integrity approach to obtain the parents support Duringprovide separated parenterally and orally nursing care child achieve energybalance and involve families in the treatment process ;This Scientific Paper aims to provide an overview of the provision of nursingcare in children post surgical by integrated nutritional fulfillment by using LevineConservation Model nursing theory in Pediatric Intensive Care Unit Room Fatigue of patients caused of nutritional deficiencies intake pre surgical and lossenergy during surgery process when the condition is not immediately resolvedcan generate malnutrition effect Patients of post surgical should be givennutrition through parenteral enetral or oral Nursing treatment based on 4conservations is to maintain the patency of TPN stream and to ensure the child 39 snutritional needs is fulfilled to get energy balance Nurses also undertakeconservation of social integrity approach to obtain the parents support Duringprovide separated parenterally and orally nursing care child achieve energybalance and involve families in the treatment process , This Scientific Paper aims to provide an overview of the provision of nursingcare in children post surgical by integrated nutritional fulfillment by using LevineConservation Model nursing theory in Pediatric Intensive Care Unit Room Fatigue of patients caused of nutritional deficiencies intake pre surgical and lossenergy during surgery process when the condition is not immediately resolvedcan generate malnutrition effect Patients of post surgical should be givennutrition through parenteral enetral or oral Nursing treatment based on 4conservations is to maintain the patency of TPN stream and to ensure the child 39 snutritional needs is fulfilled to get energy balance Nurses also undertakeconservation of social integrity approach to obtain the parents support Duringprovide separated parenterally and orally nursing care child achieve energybalance and involve families in the treatment process ]"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Marcella Widjaja
"Latar Belakang: Postoperative gastrointestinal tract dysfunction (POGD) merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien pascaoperasi yang menyebabkan peningkatan morbiditas dan lama rawat inap. Malnutrisi sering terjadi pada periode perioperasi. Indeks massa bebas lemak menjadi salah satu penilaian untuk identifikasi pasien dengan malnutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa bebas lemak praoperasi dengan POGD menggunakan skor Intake-Feeling Nauseated, Emesis, Exam, Duration (I-FEED) dan lama rawat inap pasien pascalaparotomi elektif. Metode: Studi potong lintang dilakukan pada 92 subjek berusia 18-64 tahun yang menjalani laparotomi elektif di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo selama bulan Maret-Mei 2023. Pengukuran indeks massa bebas lemak praoperasi menggunakan bioelectrical impedance analysis (BIA) SECA mBCA-525. Penilaian POGD berdasarkan American Society for Enchanced Recovery and Perioperative Quality Initiative Joint Consensus Statement menggunakan skor I-FEED. Penilaian rawat inap dengan data rekam medis dan perhitungan lama rawat pascaoperasi. Dilakukan analisis univariat, bivariat dan analisis multivariat pada studi ini. Hasil: Rerata indeks massa bebas lemak pasien 16,5  2,3 kg/m2 dengan kategori rendah sebanyak 29,3%. POGD terjadi pada 41,3% subjek dan median lama rawat pascaoperasi 4 (2-17) hari. Tidak ditemukan korelasi yang bermakna secara statistik pada indeks massa bebas lemak praoperasi dengan POGD menggunakan skor I-FEED dan lama rawat inap pascaoperasi. Analisis klasifikasi indeks massa bebas lemak praoperasi yang rendah meningkatkan risiko kejadian POGD (OR 2,84; 95% CI 1,13-7,16). Analisis lanjutan dengan regresi linier menunjukkan serum albumin praoperasi dan durasi operasi menjadi faktor yang paling berkorelasi dengan skor I-FEED serta asupan protein dan karbohidrat berkorelasi dengan lama rawat pascaoperasi. Kesimpulan: Tidak ditemukan korelasi bermakna antara indeks massa bebas lemak praoperasi dengan POGD menggunakan skor I-FEED dan lama rawat inap pasien pascalaparotomi elektif.

Background: Postoperative gastrointestinal tract dysfunction (POGD) is a complication that increases morbidity and length of stay. Malnutrition often occurs in the perioperative period. Fat-free mass index is one of the assessments for identifying patients with malnutrition that caused complication. This study aims to assess the association between preoperative fat-free mass index and POGD using the Intake-Feeling Nauseated, Emesis, Exam, Duration (I-FEED) score and postoperative length of stay in elective laparotomy patients. Methods: This cross-sectional study was conducted on 92 subjects aged 18-64 years at Dr. Cipto Mangunkusumo Hospital who underwent elective laparotomy from March to May 2023. The fat-free mass index was measured using a multi-frequency bioelectrical impedance analysis (BIA) SECA mBCA-525. The POGD assessment was based on the American Society for Enchanced Recovery and Perioperative Quality Initiative Joint Consensus Statement using the I-FEED score. The length of stay assessment calculated with postoperative length of hospitalization and medical record. Univariate, bivariate, and multivariate analyses were performed in this study. Results: The average of patient’s fat-free mass index was 16.5  2,3 kg/m2 and found 29.3% of subjects in low category. 41.3% of subjects developed POGD, and median length of postoperative hospital stay was 4 (2-17) days. There was no statistically significant correlation between preoperative fat-free mass index and POGD using I-FEED score and postoperative length of hospital stay. Classification analysis of low preoperative fat-free mass index increased the risk of POGD (OR 2.84; 95% CI 1.13-7.16). Further analysis using linear logistic for other confounding factors revealed that preoperative serum albumin and duration of surgery were the most correlated factors in I-FEED score. Protein and carbohydrate intake were correlated with postoperative length of hospital stay. Conclusion: There is no correlation between preoperative fat-free mass index and POGD using I-FFEED score and length of stay after elective laparotomy."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Eva Maria Christine
"Malnutrisi energi dan protein merupakan suatu masalah umum yang ditemukan pada pasien rawat inap di rumah sakit. Berbagai studi menunjukkan sebanyak 40% pasien bedah sudah mengalami malnutrisi pada saat masuk ke rumah sakit. Studi tersebut menunjukkan terdapat hubungan langsung antara penurunan berat badan pra bedah dengan laju mortalitas pasca bedah. Terapi nutrisi perioperatif yang adekuat telah dilaporkan dapat menurunkan laju morbiditas dan menurunkan masa rawat inap secara bermakna. Serial kasus ini terdiri atas empat kasus terapi nutrisi perioperatif pada pasien malnutrisi dengan kanker periampular yang menjalani pembedahan pankreatikoduodenektomi. Pasien adalah laki-laki, berusia antara 40-60 tahun, dengan kanker periampular (pankreas dan ampula Vateri). Keempat pasien kasus ini mengalami sindrom kaheksia-kanker, yaitu ditemukan penurunan BB sebesar 10-15% dalam ena bulan terakhir, anemia, fatigue, dan hipoalbuminemia. Kebutuhan energi total dihitung dengan menggunakan persamaan Harris-Bennedict dengan menambahkan faktor stres sebesar 1,5. Pemberian kalori dan nutrisi dilakukan secara bertahap dan ditingkatkan sesuai dengan perbaikan keadaan klinis, gastrointestinal, dan toleransi asupan pasien. Pemantauan dan evaluasi pasien dilakukan sesuai dengan perubahan subyektif dan obyektif. Selain itu, konseling dan edukasi mengenai terapi nutrisi diberikan setiap hari pada pasien. Selama perawatan, keempat pasien serial kasus ini menunjukkan perbaikan, baik secara subyektif maupun obyektif. Kebutuhan energi total tercapai selama periode pra bedah dan tujuh hingga sembilan hari pasca bedah. Masa rawat pasien ini adalah 12-20 hari. Perbaikan status nutrisi tidak tercapai pada pasien ini, namun terjadi perbaikan kapasitas fungsional dan proses penyembuhan luka yang adekuat. Terapi nutrisi perioperatif yang diberikan diharapkan mampu meningkatkan atau mempertahankan status nutrisi pasien, prognosis pasca bedah, serta meningkatkan kapasitas fungsional dan kualitas hidup pasien secara keseluruhan.

Energy and protein malnutrition are common issues in hospitalized patient worldwide. Various studies had reported that 40% of surgical patient were already malnutrition when admitted to the hospital. The study reported that there were direct relationships between lost of body weight with mortality rate post surgery. Adequate perioperative nutritional therapy had been reported could decrease the morbidity rate and length of stay significantly. This case series consist of four perioperative nutritional management cases in malnourished patients with periampullary cancer that undergone pancreaticoduodenectomy surgery. Patients were male, age between 40-60 years, with periampullary cancer (pancreas & ampulla of Vatery). This four patients were having cancer-cahexia syndrome, which was characterized by lost of body weight 10-15% in the last six months, anemia, fatigue, and hypoalbuminemia. Total energy requirement were calculated with Harris-Bennedict equation with stress factor equal to 1,5. Energy and nutrition were given gradually and increased according to the improvement of clinical & gastrointestinal condition, and food intake tolerance of the patients. Monitoring and evaluation of the patients were applied according to the changes of subjective and objective parameter. Besides that, counseling and education were also given everyday to all of the patients. During the hospitalization, this four case series patients showed improvement, in both subjective and objective parameter. Total energy requirement was achieved in preoperative periode and seven until nine days postoperative in all of this patients. Length of stay of this patients were 12-20 days. Improvement of nutritional status were not found in this patients, but there were significant improvement of functional capacity and wound healing happened in them. Perioperative nutritional management applied to the patients were expected could increase or maintain the patiens’ nutritional status, improve prognosis post surgery functional capacity, and eventually leads to improvement of overall quality of life of the patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erlita Nur Anggraeni
"Tesis ini membahas mengenai perlindungan hukum terhadap pemegang polis selaku konsumen sehubungan dengan pelaksanaan GCG Terintegrasi demi terwujudnya prinsip Good Corporate Governance (GCG) di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai BUMN di dalam bidang usaha perasuransian. Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif-empiris (doktrinal).
Hasil penelitian ini menyarankan bahwa PT Asuransi Jiwasraya (Persero) selaku pelaku usaha harus secara konsisten menerapkan prinsip-prinsip yang terkandung di dalam Good Corporate Governance (GCG), yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), tanggung jawab (responsibility), independen (independency), kewajaran (fairness), dalam kegiatan operasionalnya dan memenuhi ketentuan-ketentuan yang ada, baik itu ketentuan dalam bidang perasuransian maupun ketentuan-ketentuan lainnya, khususnya dalam hal ketentuan yang mengatur mengenai perlindungan konsumen sehingga diharapkan apabila PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dikelola dengan tata kelola perusahaan yang baik maka PT Asuransi Jiwasraya dapat menghasilkan produk dan jasa baik dimana nantinya hal tersebut akan semakin meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumennya.
Di samping itu juga, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sebagai entitas utama terhadap anak perusahaannya yang bergerak di bidang usaha jasa keuangan, yang merupakan konglomerasi keuangan harus dapat mengkontrol dan mengawasi anak perusahaan tersebut agar tata kelola anak perusahaan tersebut menerapkan pedoman GCG Terintegrasi sehingga mencerminkan prinsip Good Corporate Governances dalam rangka mewujudkan perlindungan hukum terhadap konsumen dalam usaha bisnis yang dijalankan.

This thesis discusses about legal protection of policyholders as a consumer with respect to the implementation of integrated GCG towards realization of the Good Corporate Governance (GCG) principles in PT Asuransi Jiwasraya (Persero) as the state-owned enterprises in the field of insurance undertakings. This research is the normative-empirical legal research (doctrinal).
The results of this study suggest that PT Asuransi Jiwasraya (Persero) as a business should consistently apply the Good Corporate Governance (GCG) principles, such as transparency, accountability, responsibility, independency, fairness in its operational activities and comply with the provisions of the existing provisions in the field of insurance as well as other provisions, particularly in terms of provisions governing consumer protection so that expected if PT Asuransi Jiwasraya (Persero) managed with the good corporate governance then PT Asuransi Jiwasraya (Persero) can produce good products and services where later it will further improve the confidence and satisfaction of its customers.
In addition, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) also as the main entity against its subsidiaries which are not engaged in the business of financial services, which is a conglomerate should be able to control and oversee the subsidiary in order for the subsidiary governance implemented the guidelines of integrated GCG so that reflect the Good Corporate Governances principles in order to realize the legal protection of the customer in a business venture that is running.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2016
T45191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Fidiansjah
"ABSTRAK
Merujuk pada tugas dan wewenang lembaga legislatif, dibutuhkan karakteristik sumber daya manusia yang dapat mewujudkan pembangunan nasional secara berkesinambungan. Untuk meningkatkan kinerjanya secara menyeluruh, tidak cukup hanya memenuhi unsur kesehatan fisik, mental dan sosial saja, melainkan juga harus memenuhi kesehatan spiritual. Tulisan ini membahas peran kecerdasan spiritual bagi peningkatan kinerja lembaga legislatif di Indonesia sehingga dapat memberi dampak yang positif untuk tercapainya pembangunan nasional sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dan UUD NRI 1945.
"
Jakarta: Biro humas settama lemhanas RI, 2018
321 JKLHN 35 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>