Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 102155 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gun Gun Siswadi
"Paradigma komunikasi dan informasi teiah terjadi perubahan sangat mendasar terutama pada konsep dan praktek komunikasi. Saat ini proses komunikasi Iebih cenderung bersifat sirkuler, tidak Iagi Iinier. Demikian juga dengan peran pemerintah yang semula dominan sebagai penyedia dan pengatur informasi teiah berubah menjadi penyedia dan fasilitator informasi dan komunikasi. Sementara itu, permasalahan komunikasi dan informasi yang dihadapi adalah masih sering teriadinya kesimpangsiuran informasi daiam menyampaikan kebijakan dan aturan maupun Iayanan yang dikeluarkan oleh berbagai instansi pemerintah. Akibatnya terjadi kesenjangan informasi baik antar wilayah maupun antar pribadi.
Perubahan paradigma tersebut sangat berpengaruh pada kegiatan di bidang komunikasi dan informasi Iermasuk pelayanan informasi yang dilaksanakan pemerintah. Lembaga Informasi Nasional (LIN) sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen yang mengemban tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pelayanan informasi nasional melaiui diseminasi informasi harus dapat mengantisipasi perubahan paradigma tersebut. Oleh karena itu, strategi komunikasi diseminasi informasi pubiik yang dilakukan oleh LIN menggunakan berbagai media baik meialui media elektronik, media cetak, media Iuar ruang, media tatap muka, dan media on-line.
Pokok bahasan dalam tesis ini adaiah mengenai strategi komunikasi diseminasi informasi publik yang dilaksanakan LIN. Sedangkan analisis yang digunakan daiam studi ini adaiah menggunakan metode peneiilian kualitatif. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui wawancara mendalam atau depth interview. Penggunaan teknik ini disebabkan memiliki sejumiah kelebihan antara Iain dapat lebih cepat memperoleh informasi yang diharapkan.
Kerangka konsep yang digunakan daiam penelitian ini adaiah disesuaikan dengan tujuan penelitian. Oleh karena itu pendekatan yang digunakan adaiah dengan menggunakan strategi komunikasi berdasarkan konsep marketing communications plan (P.R Smith, 1998). SOSTAC Planning System.
Dalam melakukan strategi diseminasi informasi publik yang dilakukan LIN adalah dengan menggunakan pendekatan media dan masih bersifat parsiai dan belum terintegrasi, Sehingga tidak atau belum menggunakan strategi pemasaran modem atau STP (Segmentation, Targeting, Positioning) marketing yang merupakan inti dari strategi pemasaran modern. Disamping itu daiam pelaksanaan tugas dan fungsi belum memiliki SOP (standard Operation Procedure) sebagai acuan dan mekanisme dalam menyelesaikan program dan kegiatan.
Oleh karena itu, daiam merancang strategi komunikasi diseminasi informasi publik terlebih dahulu harus ditakukan pemetaan atau pengkajian terhadap apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Sehingga strategi yang disusun akan sesuai dengan aspirasi dan keinginan masyarakat dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan situasi dan kondisi.
Adapun rekomendasi akademik yang disarankan adalah perlu melakukan penelitian lebih lanjut tentang karakteristik khalayak sasaran, baik dari aspek konseptual, teoritikal dan metodologi."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22326
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arifin Wibisono
"Skripsi ini membahas mengenai penerapan portal Mahkamah Agung RI untuk
mewujudkan keterbukaan informasi publik. Penelitian ini berbentuk penelitian
deskriptif yang menggunakan paradigma positivis. Penelitian ini mencoba
menggambarkan bagaimana hasil penerapan portal www.mahkamahgung.go.id
dan kaitannya dengan pelaksanaan transparansi dan keterbukaan informasi publik
dari Mahkamah Agung RI kepada masyarakat sebagai publiknya. Hasil penelitian
ini menyebutkan bahwa penerapan portal Mahkamah Agung RI belum berjalan
dengan baik dari segi bentuk relasi e-government dan peningkatan transparansi
dan keterbukan informsi publik.

Abstract
This thesis is about the Implementation of Mahkamah Agung RI?s portal to
Establish Public Information Transparency. This reearch formed in descriptive
analysis which uses positivist paradigm. It tries to describe how about the
implementation of portal www.mahkamahagung.go.id and the relation with Public
Information Transparency activites from Mahkamah Agung RI to its public. The
result of this research told that Implementation of Mahkamah Agung RI?s portal
doesn?t work good yet from the side of the e-government?s relation and the
increasing of Public Information Transparency.;"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Hartono
"Secara umum misi pemerintah yakni sebagai aparat pelayanan (Service), pemberdayaan (empowerment) dan pembangunan (development). Pentingnya Humas Pemerintah di Lembaga Informasi Nasional (LIN) adalah memberikan dukungan pelayanan informasi. Kondisi demikian membawa konsekuensi tersndiri di dalam hubungan dengan publiknya, baik secara internal maupun eksternal.
Sejak Departemen Penerangan diadakan pada Iahun 1998, terjadi kevakuman dari pemerintah untuk menyebarluaskan informasi-informasi penting secara nasional. Keberadaan LIN sendiri dibentuk melalui proses selama hampir lima tahun yang strukturnya adalah sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND). Dengan status itu berimplikasi Iuas Ierhadap pembentukan beberapa unit kerja yang ada didalamnya. Penempatan Humas LIN secara struktur di level Eselon IV, tampak belum diberdayakan sebagaimana mestinya untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal.
Tesis ini menjelaskan tentang fungsi dan peran Humas LIN pada era reformasi, dimana keberadaannya secara internal dan eksternal masih dihadapkan pada pelbagai kendala dalam pelayanan informasinya. Konsep-konsep yang digunakan dalam huhungannya dengan penulisan ini adalah menyangkut pemberdayaan dikaitkan dengan tugas pokok dan fungsi manajemen, serta kedudukannya sebagai Humas pemerintah dalam pembentukan opini publik dan citra positif bagi organisasi khususnya di LIN.
Metoda yang digunakan dalam penelitian ini yakni menggunakan pendekatan kualitatif, dengan tipe penelitian deskriptif yang dianalisis dengan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Humas LIN yang secara struktur ada dalam organisasi belum diberdayakan sebagaimana mestinya karena terjadinya tumpang tindih dengan unit kerja operasional Iain yang melakukan pelayanan informasi. Humas LIN baru difungsikan secara terbatas di Iingkungan internal, sementara untuk publik eksternal posisi itu dilakukan oleh unit kerja operasional yang secara struktur Iebih tinggi kedudukannya dalam organisasi.
Permasalahan utama yang menyebabkan kendala dalam pemberdayaan Humas LIN itu juga menyangkut; segi kelembagaan, sumber daya manusia yang Iidak mendukung secara kuantitas dan kualitas, minimnya dukungan peralatan sehingga tidak mampu membuat jaringan, kurang tersosialisasinya produk Iayanan informasi serta Iemahnya dukungan anggaran."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Adrini
"Analisis Situasi
Kondisi sanitasi di Indonesia masih memprihatinkan dan belum memenuhi target pencapaian MDGs hingga tahun 2015 sehingga pemerintah membuat program edukasi sanitasi tingkat nasional. Kondisi sanitasi di D. I. Yogyakarta (DIY) sudah cukup baik, namun kondisi ini perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar manfaat yang diterima lebih maksimal. Selama ini, program edukasi yang dibuat pemerintah menyasar orang tua, oleh sebab itu dibuatlah program edukasi yang ditujukan untuk anak-anak khususnya siswa SLTP. Dalam ranah lingkungan, pemerintah mengacu pada MDGs yang ditetapkan oleh lembaga United Nations (UN), yang pada tahun ini bertema “International Year of Water Cooperation”. Oleh sebab itu, sejalan dengan cita-cita pembangunan sanitasi, aksi ini harus di dukung oleh semua kalangan masyarakat.
Tujuan
Mengedukasi siswa SLTP se-DIY untuk meningkatkan kesadaran dalam bidang sanitasi sehingga melakukan action yakni mengupayakan peningkatan sanitasi di lingkungan sekitar mereka.
Strategi
Melakukan pemasaran sosial sebagai strategi humas untuk meningkatkan aksi khalayak sasaran dengan menggunakan pendekatan 9P dalam marketing.
Khalayak Sasaran
Geografis: Penduduk di wilayah administratif DIY.
Demografis: Penduduk dengan jenis kelamin pria dan wanita. Status Sosial Ekonomi (SSE): SSE A, B, dan C, serta menjalani tingkat pendidikan SLTP
Psikografis: Orang yang peduli terhadap isu lingkungan, berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mengetahui bahasa populer, kreatif, inovatif, open minded, percaya diri, mampu membuat karya tulis/poster/green tips, serta memiliki kemampuan public speaking.
Teknografis: Pengguna aktif jejaring sosial, memiliki akses terhadap internet minimal 4 jam per hari, mampu mengoperasikan Microsoft office (Word, Excel, Power Point) atau aplikasi untuk presentasi dan menulis lainnya, memiliki dan mengerti cara mengoperasikan peralatan dokumentasi.
Objektif
Meningkatkan aksi pemeliharaan sanitasi terhadap sanitasi di kalangan pelajar SLTP sebanyak 30% dalam waktu 1 tahun pelaksanaan kampanye.
Meningkatkan engagement dengan khalayak sasaran melalui media sosial sebanyak 30% dalam waktu 1 tahun pelaksanaan kampanye
Pesan Kunci
Jaga Sanitasi: Reduce, Reuse, Recycle, dan Repair!!
Program
Pemilihan Duta Sanitasi Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Sosialisasi Sanitasi
Greenovation Fair
Jadwal
Jadwal periode pelaksanaan kegiatan adalah satu tahun yakni pada tahun 2013 dengan perincian kegiatan sebagai berikut:
Pemilihan Duta Sanitasi Provinsi DIYdilakukan pada bulan Januari - Juli
Sosialisasi Sanitasi dilakukan pada bulan Juli - September
Greenovation Fair dilakukan pada bulan September - November
Anggaran
Adapun total anggaran yang dikeluarkan untuk keseluruhan rangkaian program ini adalah Rp. 315.177.000,-
Evaluasi
Evaluasi yang dilakukan terdiri atas tiga macam:
Input, yakni evaluasi terhadap segala proses/program yang berlangsung dalam rangka mengadakan kegiatan
Output, yakni evaluasi terkait hasil kegiatan
Outcome, yakni pengukuran dampak dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan program (media monitoring, event report)

Situation Analysis
The sanitation condition in Indonesia still below the 2015 MDGs target, therefore the government convey the national education program on sanitation. The sanitation conditions in D. I. Yogyakarta, are above the nation’s average achievement but still below the 2015 MDGs target. Thus, we need to boost the effort. The government program so far only dedicated to the adults. Thus, the educational program on sanitation subjected to the children is needed. Especially for high school students. In environmental area, the Government is up to MDGs constructed by the UN. For this year, the theme is “International Year of Water Cooperation”. Therefore this action requires public support to make it success.
Goals
To educate the students and enhance the awareness from DIY’s junior high school students in sanitation. So that, they will initiate the action to preserve and develop the sanitation.
Strategy
Implement the social marketing strategy as Public Relations (PR) program to increase the target adopter’s initiative on on sanitation. Also, this program is using 9 Ps approaches on marketing.
Target Adopters
Geographic: The geographic characteristic is the citizen of D.I. Yogyakarta province.
Demographic: The demographic characteristics are male and female.
Social Economy Status: the social economy status of this program are A, B, C and doing the education in junior high school.
Psychographic: The one who has the awareness in environmental issues, has the ability to speak and write in Indonesian language properly, aware about popular language, creative, innovative, open-minded, self-confidence, has the ability to create posters, essays, and green-tips, also public speaking ability.
Techno graphic: The target adopters are people who actively involved in social media. Has an access to internet for minimum 4 hours a day, able to operate the Microsoft office, able to operate the documentation tools.
Objective
To enhance the action on sanitation preservation in Junior High School Students for about 30% in one year campaign period
To increase the engagement with target adopters trough social media for about 30% in one year campaign period.
Key Messages
Jaga Sanitasi: Reduce, Reuse, Recycle, dan Repair!!
Program
The election of sanitation ambassador
Socialization on sanitation
Greenovation fair
Schedule
The periods of this campaign lies between January to December 2013.
The election of sanitation ambassador will be held in January to July 2013
Socialization on sanitation will be held in July to September 2013
Greenovation fair will be held in September to November 2013
Budget
The sum of money needed to conduct this campaign are Rp. 315.177.000,-
Evaluation
Evaluation to program Social Marketing Program, Educational Campaign on Sanitation 2013 will be based on:
Input: evaluation on all the process needed to conduct the program
Output: evaluation on all production results
Outcome: measurement on all the following impact from the program and evaluation on the final result (media monitoring, event report).
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Awing Priscilla Purnomo
"Penelitian ini adalah penelitian yang ditujukan untuk membuktikan hipotesis penulis mengenai adanya pengaruh publisitas pada image, pembuktian dilakukan dengan menguji pengaruh anatara publisitas mengenai vokalis baru Keris Patih terhadap Image dimata penggemar.. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei dengan pemilihan sample secara accidental non probabilitas. Hasil temuan penelitian ini adlah terdapatnya hubungan bersifat lemah antara variabel publisitas dengan variabel image, dan adanya variabel-variabel lain yang tidak terbaca secara langsung dalam penelitian ini.

This study was held to prove the writers? hypothesis on publicity and image relationship. Despite the fact , that there were other study done before on the subject. This study would like to present a deeper comprehension on the relations, and also to bring a new dimension to this kind of study. This research was an explanative quantitative research. To find the relations among publicity and image in the fans? eye writer has done a survey to MahaPatih (Keris Patih fans) around publicity about the new vocalist of Keris Patih, and the image of Keris Patih in their eye.. Findings in this research proven that publicity has a low implication to the image on fans."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Arlika Rahmayanti
"ABSTRACT
Penelitian ini mendeskripsikan strategi pengelolaan pesan melalui media sosial Twitter yang dilakukan oleh Humas Direktorat Jenderal Pajak dan peranannya dalam membangun citra di mata masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Direktorat Jenderal Pajak merupakan salah satu instansi pemerintah yang dalam menjalankan program kehumasan memanfaatkan cyber public relations. Bentuk cyber public relations yang digunakan salah satunya adalah media sosial, Twitter. Dalam mengelola pesan di Twitter, Humas Direktorat Jenderal Pajak menggunakan 2 pendekatan yaitu pendekatan emosi emotion appeal dan pendekatan humor humorious appeal dan berhasil menciptakan citra yang friendly, muda, tidak kaku, transparan dan menyenangkan. Bagi masyarakat, hal ini dianggap positif dan layak menjadi percontohan bagi instansi pemerintah lainnya.

ABSTRACT
This study describes the strategy of managing messages through social media, Twitter made by Public Relations of Direktorat Jenderal Pajak and its role in building the image in the eyes of the society. This research is a qualitative research. The results showed that the Direktorat Jenderal Pajak is one of the government institution in running Public Relations programs utilizing Cyber PR. The form of Cyber PR used one of them is social media, Twitter. In managing messages on Twitter, the Public Relations of Direktorat Jenderal Pajak uses two approaches emotion appeal and humorious appeal and succeeds in creating a friendly, young, non rigid, transparent and fun image. This is certainly positive and feasible to be a good example when the image of other institution are still known old, rigid, closed and have a distance with the society."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keumala Safira Ramadhani
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas bagaimana fungsi humas dapat diterapkan pada badan pemerintahan terkait inovasi dalam mencapai dan meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pelayanan kesehatan. Selain itu, melalui kemitraan dengan WeCare yang telah memiliki sistem serta platform yang mapan, pemerintah dapat menjangkau masyarakat dan komunitas lokal terkait permasalahan yang dihadapi dan WeCare dapat mengakselerasi dan mengamplifikasi operasinya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil penelitian menyarankan bahwa pemerintah perlu menjaga sustainability program, menguatkan kebijakan publik yang mendorong sektor swasta bidang kesehatan untuk turut berpartisipasi dalam WeCare.id/bandung, dan menguatkan manajemen relasi dengan masyarakat sebagai donatur di samping masyarakat sebagai penerima bantuan.

ABSTRACT
This study focuses on how public relations functions could be applied on governmental work related to innovation on achieving and increasing public expectation on healthcare services. Furthermore, through a partnership with WeCare that already established its system and platform, the government could reach local communities and the public related to the issues they rsquo re facing while WeCare would be able to amplify and accelerate its operations. This study case uses qualitative research as its method. The data were collected through in depth interview and desk research. This study suggests government should ideally guarantee this partnership rsquo s sustainability, strengthen public policy that encourage private sector in healthcare services to participate in WeCare.id bandung, and to reinforce relation management with WeCare.id bandung donators in lieu with the existing relation management with public as the aid recipient. "
2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supandi
"ABSTRAK
Departemen Perhubungan adalah salah satu Departemen yang memiliki resiko krisis yang sangat tinggi karena membawahi empat moda transportasi yaitu Perhubungan darnt, Perhubungan Laut, Perhubungan Udara dan Perkeretaapian. Krisis terjadi ketika kecelakaan pesawat atau kapai lout atau moda lain dengan lrorban yang begitu banyak yang juga menarik perl!atian publik. Saat itu leljadi kepanikan, kesedihan, dan ketidakpastian me!anda stakeholder tennasuk para korban. Alur pencarian infurmasi menjadi sangat tinggi ketika para korban ingin mendapatkan infromasi tentang kecelakaan tersebut Krisis ini membawa dampak negatif bagi reputasi dan citra Departemen Perhubungan. Dalam situasi inilah kebcradaan humas sangat penting dalam menyampaikan infonnasl yang tepat kepada publik.
Tujuan penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui komunikasi krisis yang dilakukan Puskom Publik Departemen Perbubunga.n pada saat kecelakaan tcJ:jadl; kedua, untuk mengetahui bagaimana Puskom PubUk menghadapi pemberitaan negatif dari media massa dan ketiga bagaiamana peran Puskom PubJik daiam menjaga citra lembaga. Konsep yang dipakai adalah gabungan teori dari beberapa pakar komunikasi terkait dtngan komunukasi krisis yang dielaborasi menjadi bcberapa aspek dan indikator. Metode yang digunakan adalah deskriptifkualitatif dengan strategi studi kasus tunggal dimana data didapat dari wawancara mendalam, penelusuran dokumen dan arsip terkail Temuan dari penelitian ini adalah bahwa komunikasi krisis yang dilakukan Puskom Publik belum optimai, masihjauh dari kondisi ideal. Namun demikian Puskom Pubiik sudah cukup baik dalam menangani pemberitaan negatif dari media massa. Begitu juga Puskom Publik melalui program-programnya sudah cukup dalam menjaga citra Departemen Perhubungan mcskipun masih harus ditingkatan.

Abstract
Ministry of Transportation is one of risky institution in which it hand!es four major transportation sectors namely land transport, sea transport, air transport and railways. Crisis happens when accident occurs with many victims and arouse public attention and curiosity. There are uncertainty~ panic, hatred and sadness among the stakeholder including the victim and the family. They need all information about the accidents quickly and accurately. In this bad circumstances then the presence of public relation is very significance.
The goals of this thesis are first to know how the crisis communication he!d by Public Communication Center (Puskom Publik) Ministry of Transportation; Secondly to know how Puskom Publik handles the bad news exposed by the press during the crisis and thirdly to know how the role of Puskom Publik in managing good image of institution in the crisis situation. The writer use concept of crisis communication elaborated from several experts in crisis communication into some aspects and indicators. The methodology to use in this thesis is descriptive qualitative with single case analysis. The data is collected from deep interview with info!TI1ant and key informant, document analysis and also from related archives. The results of the thesis show that the crisis communication held by Puskom Publik during the crisis is not good enough, there still some weaknesses. However in the crisis Puslrom Publik could manage the bad news exposed by press well and also Puskom Publik through the program is able in handling good image and reputation Ministry of Communication, especially the crisis situation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32490
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Publikasi Deppen RI , 1982
070.595 IND h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Ayu Mirta
"Penelitian ini mengangkat fenomena Kampanye Informasi publik di Indonesia.Pemerintahan Jokowi-JK mengusung Revolusi Mental sebagai gerakan perubahan pola pikir seluruh elemen bangsa.Seluruh lembaga pemerintah diinstruksikan mendukung gerakan ini dengan ruang Lingkup pelaksanaan disesuaikan dengan kontribusi lembaga pemerintah dalam sasaran Nawacita pemerintah.Dalam mengajak masyarakat, pemerintah melakukan Kampanye informasi publik Revolusi Mental dengan dukungan pengelolaan komunikasi publik/GPR.Kemendikbud salah satu lembaga pemerintah yang berkontribusi dibidang pembangunan kepribadian dalam kampanye informasi publik Revolusi Mental.
Peneliti membatasi studi penelitian pada kasus yang dilaksanakan diHumas Kemendikbud, khususnya dalam perencanaan proses tersebut, peneliti menggunakan Model Proses Pembuatan Strategi dari Hart, disempurnakan oleh Moss dan Warnaby.
Metode penelitian Kualitatif digunakan dengan pendekatan interpretif untuk menggali pengalaman Narasumber dan desain deskriptif menggambarkan secara detail tahapan dalam proses pembutan strategi. Melalui wawancara dan observasi, diketahui bahwa peran anggota organisasi dalam proses pembuatan strategi dapat mengalami perubahan peran. Faktor perubahan struktur organisasi, belum adanya peraturan pendukung serta latar belakang Narasumber menjadi faktor belum optimalnya pelaksanaan model ini diHumas Pemrintah dalam memelaksanakan kampanye informasi publik dalam konteks GPR di Indonesia.

The research based onthe phenomenon of public information campaign in Indonesia. Jokowi-JK carries Revolusi Mental as a movement to change nation's mindset from all elements by instruct all government agencies to support this movement. The state agencies scope of implementation is targeted in government's vision in Nawacita. In public outreach, the government made public information campaign Revolusi Mental Revolution is supported byGPR. Kemendikbud one of the state agencies contributes Revolusi Mental public information campaigns to development personality.
Researcher narrowed the case study in Kemendikbud Public Relations, especially in planning the strategy process. Researcher use Model-Making Process Strategy of Hart, enhanced by Moss and Warnaby.
Qualitative research methods used by the interpretive approach to explore the experience of informants and Descriptive describes in detail the stages in the process strategy making. Through interviews and observation, it is known that members of the organization's role in the strategymaking process can change roles. Organizational structure changing, lack of regulatory support and background informant are some of the factor that this model has not beenimplemented optimally by state agencies Public Relations in implementing GPR context in public information campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T45715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>