Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192213 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Gatot Soepriyono
"Harga dan kinerja dari IPO merupakan salah satu isu yang tidak pernah berhenti dalam literatur bidang keuangan. Sebagai hasil dari debat panjang terhadap sebab dari imbal hasil awal yang tidak normal dari IPO dan penurunan kinerja jangka panjang dari IPO, berbagai hipotesis telah dihasilkan oleh para peneliti dibidang keuangan. Literatur bidang keuangan secara empiris memuat keduanya baik mendukung ataupun menyanggah keterangan hipotesis-hipotesis tersebut. Penelitian ini ditujukan untuk meneliti imbal hasil dari IPO dengan data yang dihasilkan bursa saham di Indonesia, yaitu BEJ (Bursa Efek Jakarta), untuk periode 2000, 2001 and 2002, dalam dua tahap. Tahap pertama, hubungan antar imbal hasil dianalisa dengan analisis regresi univariat. Tahap kedua, faktor-faktor imbal basil diuji dengan analisis regresi multivariat cross section.
Pada tahap pertama diperoleh hasil bahwa initial returns secara statistik signifikan lebih dipengaruhi oleh intraday returns dibandingkan opening price returns. Hubungan antara intraday returns dan opening price returns ditemukan negatif, ini diperkirakan karena pasar mulai mengkoreksi nilai saham IPO. Dan hubungan antara imbal hasil jangka panjang dengan imbal hasil jangka pendek juga ditemukan negatif, ini disebabkan pasar dalam jangka panjang telah mengkoreksi peni laian yang berlebihan (overvaluation) dan kesengajaan (fads) dari para investor pada awal perdagangan.
Perbedaan rerata imbal hasil diuji terhadap setiap proporsi dari variabel rencana penggunaan dana IPO untuk investasi (INVEST), membayar hutang (DP), dan sebagai modal kerj a (WC), secara statistik pada setiap variabel tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antar proporsi. Namun perbedaan rerata imbal hasil dikarenakan penjualan saham pemilik lama (SS) atau tujuan IPO lainnya (INVEST, DP, dan WC), rerata imbal basil secara statistik signifikan brbeda pada periode 12 dan 36 bulan.
Perbedaan secara statistik tidak ditemukan antara privatisasi dan bukan¬privatisasi pada setiap rerata imbal hasil.
Secara statistik tidak ditemukan perbedaan rerata imbal hasil antar proporsi dari variable pendapatan kotor IPO (GP), presentase saham IPO yang ditawarkan (OP), dan rasio harga penawaran IPO dengan labs sebelum IPO per saham (PER).
Hanya pada periode 36 bulan, secara statistik ditemukan perbedaan rerata imbal hasil antar proporsi dari variable umur perusahaan (AGE) dan rasio hutang terhadap ekuitas (DER).
Juga hanya pada periode 12 bulan, secara statistik ditemukan perbedaan rerata imbal hasil antar proporsi dari variable besarnya perusahaan (FS).
Pada tahap kedua diperoleh hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja saham TO yaitu ukuran perusahaan (FS), penggunaan dana IPO untuk modal kerja (WC) dan shareholder sale (SS) secara statistik signifikan berpengaruh positif cukup kuat (R2 = 53%) pada imbal hasil jangka panjang (periode 36 bulan). Sementara ukuran perusahaan (FS) pada imbal hasil jangka pendek berkorelasi negatif. Faktor pembayaran hutang (DP) secara signifikan berkorelasi positif pada imbal hasil jangka pandek.

The Pricing and performance of IPO is one of those issues that are never laid to rest in the finance literature. As a result of the long standing debate on the reasons of abnormal initial returns from IPO and long-term under-performance of IPOs, various hypotheses have been formulated by finance researchers. The empirical finance literature contains both supporting and conflicting evidence for these hypotheses. This study aimed to investigate the IPO returns by the data generated by an emerging market, namely JSX (Jakarta Stock Exchange), for the period 2000, 2001 and 2002, in two stages. In the first stage, the relation between returns was analyzed by univariate regression analysis. In the second stage, the determinants of returns were examined by the cross sectional multivariate regression analysis.
On the first stage were found the results that initial returns were statistically significant prefer influenced intraday returns to opening price returns. Relationship among intraday returns and opening price returns were found negatif, perhaps, these are because market had just been beginning to correct IPO stocks. And relationship among long-term returns and short-term returns were negative, caused in long-run period market was correcting overvaluation and fads of investors in initial trading.
Comparation of mean returns were examined between proportions of variable of using IPO fund to investment (INVEST), debt payment (DP), and working capital (WC), statistically on each variables were not found significant differences between proportions. Unless comparation of mean returns caused by shareholder sale (SS) to the other IPO purposes (INVEST, DP, and WC), the mean returns were statistically significant different in 12 and 36 months periods.
Statistically differences were not found among privatization and non.-privatization on each mean returns.
Statistically were not found mean return differences between proportions of variable of gross proceed (GP), percentage IPO stock offered to the public (OP), and ratio of the IPO offering price to pre-IPQ earning per share (PER).
Only in 36 months period, statistically were found mean return differences between proportions of variable of firm age (AGE) and ratio debt to equity (DER).
Also only in 12 months period, statistically was found mean return difference between proportions of variable of firm size (FS).
On second stage were found results that factors were influencing IPO stock performance are firm size (FS), usage of IPO fund for working capital (WC) and shareholder sale (SS), statistically significant had strong enough positive influences (R2 = 53%) in long-term return (36 months period). Meanwhile firm size (FS) had negative correlation with short-term returns. Debt payment (DP) factor had significantly positive correlation in short-term returns.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20537
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raden David Febriminanto
"Objektif dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan prosedur analisis data panel (fixed effect model) pada 206 perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2001-2010 atau 10 tahun. Ada lima rasio sebagai determinan struktur modal yang digunakan yaitu rasio tingkat pengembalian terhadap aset perusahaan; rasio profatibilitas atau kemampulabaan; ukuran perusahaan; pertumbuhan penjualan dan rasio pertumbuhan aset perusahaan.
Penelitian ini ingin melihat hubungan kelima determinan tersebut terhadap struktur modal, dimana kelima determinan ini diambil dari gap penelitian terdahulu yang memberikan hasil yang berbeda. Kemudian hasil hubungan tersebut diperbandingkan dengan teori tentang struktur modal yang terdiri dari teori keagenan, Jensen dan Meckling (1976), Pecking Order Theory Myers (1984), Trade off model dan Signaling Theory, Bhattacharya (1979). Populasi dalam studi ini adalah 206 perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menggunakan purposive sampling.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa rasio tingkat pengembalian terhadap aset perusahaan dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sebagian besarhasil penelitian memberikan dukungan terhadap teori pecking order Myers (1984).

The objective of this paper is to examine determinants of capital structure of firms which listed on Indonesia Stock Exchange. The investigation has been performed using panel data procedure for a sample of 206 public firms listed on the Indonesia Stock Exchange during 2001-2010. There are five determinants used in this paper: Return on Assets, Size of firm, Growth of Assets, Growth of Sales and Net to Profit Margin.
This paper intended to examine the effect of five determinants of capital structure, which these determinants taken from previous gap research. Then the effect compared by theory of capital structure; Agency Theory, Jensen and Meckling (1976), Pecking Order Theory Myers (1984), Trade Off Model and Signaling Theory (1979), Bhattacharya (1979). Population in this study are public company listed in Indonesia Stock Exchange were taken as a sample using a purposive sampling method.
The result of this study indicate that Return on Assets and size of firm have significant effect on capital structure. The result mostly support Pecking Order Theory Myers (1984).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes
"Pokok masalah penelitian ini ialah kinerja keuangan perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan pengaruh penggunaan hutang ketika terjadi fluktuasi tingkat bunga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perkembangan kinerja keuangan, pengaruh penggunaan hutang terhadap kemampulabaan perusahaan, dan hubungan peringkat antara harga saham per laba (PER) dengan tingkat kesehatan perusahaan publik di BEJ selama periode 1989-1993.
Data diperoleh dari laporan keuangan terutama neraca dan laporan laba-rugi dari perusahaan-perusahaan publik di BEJ, selain perusahaan-perusahaan asuransi, bank, dan perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam jasa keuangan lainnya.
Variabel penelitian adalah Z Skor sebagai ukuran kesehatan perusahaan; Current Ratio yang menunjukkan tingkat likuiditas perusahaan; ROE dan ROI yang mengukur kemampulabaan perusahaan; Leverage Ratio yang memperlihatkan besarnya hutang perusahaan; dan PER yang umumnya digunakan pemodal sebagai patokan penilaian saham di BEJ.
Statistik deskriptif, analisis varians, analisis regresi, dan analisis peringkat Spearman digunakan dalam penelitian ini. Statistik deskriptif dan analisis varians memperlihatkan perkembangan kinerja keuangan perusahaan. Pengaruh penggunaan hutang dapat dilihat dari model regresi hasil penelitian. Hasil analisis korelasi peringkat Spearman menunjukkan pada umumnya tidak ada korelasi antara PER dan Z Skor.
Dengan asumsi-asumsi tertentu yang digunakan dalam penelitian ini, secara umum dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan perusahaan publik belum mengalami peningkatan walaupun telah terjadi perubahan struktur modal selama periode 1989-1993."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tanjung, Abdul Hafiz
"ABSTRAK
This research was conducted to examine signaling hypothesis and trading range hypothesis for companies splitting their stock in Jakarta Stock Exchange for the period of2000- 2003. Two statistical analysis were used in this research, parametric statistic i.e. independent t test, paired t test, and the non parametric statistic i.e. Whitney U test. Normality and equality of variance were done to determine which analysis to be used. Sample size of ihis research consists of 28 companies which split their stocks and 60 companies which do not split their stocks. Sample
was chosen by simple random sampling. The result of this research shows that there
is a signaling on profit growth differences in the year 2001, and there is no signaling
on yearly profit increase over 4 years before stock splits. On the other hand, there
is a trading rmlge on market stock price in the year 2000 and 2003; this was also
shown by trading volume stock."
[Universitas Nasional PASIM; Fakultas Ekonomi UI, Fakultas Ekonomi UI], 2007
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Al Hasanah
"ABSTRACT
Penelitian ini meneliti seasoned equity offering SEO yang dilakukan oleh perusahaan dalam melakukan penambahan modal kerja. SEO merupakan penawaran penerbitan saham baru yang dilakukan oleh perusahaan go public dan biasanya dalam bentuk rights offering. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh seasoned equity offering terhadap kinerja pasar dan kinerja operasional perusahaan sektor nonkeuangan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2016. Proksi yang digunakan untuk kinerja pasar adalah abnormal return, sedangkan proksi untuk kinerja operasional menggunakan growth of revenue, growth in earning before tax, net profit margin, return on equity, dan growth in fixed asset. Metode penelitian yang digunakan adalah buy-and-hold return dan change and level model. Penelitian ini menemukan bahwa perusahaan yang melakukan SEO memiliki perbedaan abnormal return, baik bernilai positif dan negatif. Hasil dari penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat penurunan pada excess operating performance pada variabel growth of revenue, growth in earning before tax, net profit margin, return on equity dan peningkatan pada growth in fixed asset. Kondisi ini menunjukkan bahwa SEO berpengaruh terhadap kinerja pasar dan kinerja operasional perusahaan. Dengan demikian, perusahaan perlu mempertimbangkan kebijakan investasi yang dilakukan setelah melakukan SEO.

ABSTRACT
This study examines seasoned equity offering SEO conducted by the company in addition to their working capital. The SEO is a new offering made by a public company and usually in the form of a rights offering. This study aims to analyze the impact of seasoned equity offering to market performance and operational performance of company in non financial sector listed in Indonesia Stock Exchange period 2006 2016. The proxy used for measuring market performance is abnormal return, while the proxy for measuring operational performance are growth of revenue, growth in earning before tax, net profit margin, return on equity, and growth in fixed asset. The research method is a buy and hold return and lsquo change and level rsquo model. The study found that companies that do SEO have a differ abnormal returns, both positive and negative return. The results of this study also found that there is a deterioration in excess operating performance on growth of revenue, growth in earning before tax, net profit margin, return on equity, and improvement on growth in fixed asset. This condition shows that SEO has an effect to market performance and operational performance of company. Thus, company needs to consider the investment policy after doing SEO."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratiwi Anindia Anugrah Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur modal yang di proksikan dengan LTD, STD, Debt to Equity, growth, tangibility dan risk, serta size sebagai variabel kontrol, terhadap kinerja perusahaan yang diproksikan dengan ROA, ROE dan EPS pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode lima tahun mulai dari 2009 sampai dengan 2013. Pengujian dilakukan dengan model regresi least square. Hasil penelitian ini menemukan bahwa struktur modal memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.

This research is aimed to analyze the relationship between capital structure (LTD, STD, Debt to Equity, growth, tangibility and risk) and size as control variable toward firm performance (ROA, ROE and EPS) on manufacturing firms during the period of five years starting from 2009 up to 2013. The tests were conducted with the least square regression model. The results of this research found that capital structure significantly has influence on firm performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S57857
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Mukti Saleh IBP
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi struktur modal perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan untuk menjelaskan variabel dependen adalah ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, dividend payout ratio, debt service capacity, degree of operating leverage. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, dividend payout ratio, debt service capacity, degree of operating leverage merupakan determinan yang signifikan secara statistik dari struktur modal.

The purpose of this study was to analyze the factors that influence the capital structure of companies listed on the Indonesian Stock Exchange. Independent variables that were used to explain dependent variable are size of the firm, business risk, growth of the firm, profitability, dividend payout ratio, debt service capacity, dan degree of operating leverage. This research is quantitative explanatve interpretive. The research shows that size of the firm, business risk, growth of the firm, profitability, dividend payout ratio, debt service capacity, dan degree of operating leverage are statistically significant determinants of capital structure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S57632
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfonsus Pradana Danisworo
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kenaikan leverage dan free cash flow terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Proksi dari manajemen laba adalah akrual diskresioner (discretionary accruals) yaitu akrual yang dapat dipengaruhi oleh kebijakan manajemen. Sedangkan proksi untuk leverage adalah rasio debt to asset, dan proksi untuk free cash flow diperoleh melalui arus kas operasi dikurangi dengan penjumlahan dari net capital expenditure dengan perubahan pada working capital. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan Generalized Least Square regression.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan yang mengalami kenaikan leverage memiliki pengaruh signifikan dengan manajemen laba, dan perusahaan yang mengalami kenaikan leverage dan memiliki free cash flow yang tinggi tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Di sisi lain, perusahaan yang memiliki free cash flow rendah memiliki pengaruh terhadap manajemen laba.

This study is aimed to analyze the effect of the leverage increases and free cash flow in the listed manufacturing firms in Indonesia Stock Exchange during the period of 2009 to 2013. Proxy for earnings management is discretionary accruals, the accruals that influenced by management?s policy. On the other side, proxy for leverage is the ratio of debt to assets, and proxy for free cash flow is obtained through operating cash flow reduced by the sum of net capital expenditure to changes in working capital. This research is a quantitative research using the Generalized Least Square regression.
The result of this study showed that firms which selected as leverage increasing firms has a significant correlation with earnings management. On the other side, there is no significant correlation between the firms which classified as a highly leveraged firms and has a high free cash flow, with earnings management. On the other side, firms that have low cash flow has a significant correlation with earnings management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2015
S58408
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radian Permana
"Tujuan dari penelitian ada dua, pertama adalah uuntuk mengetahui apakah variabel
bebas (beta dan volatility of earnings) berpengaruh terhadap struktur modal yang diproksi
dengan debt to equity ratio (DER) dan debt to asset ratio (DAR) selama tahun 2000-2002.
Kedua, untuk melihat pengaruh struktur modal terhadap abnormal return Penelitian
dilakukan dengan menggunakan seluruh sampel perusahaan non financial yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta (BEJ) scjak tahun 1999-2002.
Vaxiabel beta diperoleh dari hasil regresi antara return pasar sebagai variabel bebas
terhadap return saham individu. Volatility of earnings (EV) diperoleh dari standar deviasi net
income dibagi total aktiva Regresi data panel dengan metoda pooled cross-.section dilakukan
untuk menganalisa hubungan antara beta dan EV terhadap struktur modal (DER dan DAR)
dan juga regresi antara variabel struktur modal (DER dan DAR) terhadap abnormal return.
Dari hasil regresi pooled cross-section antara variabel beta dan EV terhadap struktur
modal (DAR dan DER) diperoleh hasil uji F yang signifikan secara bersama-sama pada
tingkat kepercayaan 5%. Sedangkan, hasil uji-t memberikan hasil yang tidak signifikan untuk
variabel beta dan EV. Hasil uji-t untuk variabel struktur modal (DER dan DAR) terhadap
abnormal return diperoleh hasil uji-t signitikan antara DAR terhadap variabel abnormal
return pada tingkat kepercayaan 5%. Sedangkan regresi antara DER terhadap abnormal
return diperoleh hasil uji statistik yang tidak signiikan. Hasil yang tidak signinkan
disebabkan oleh adanya krisis ekonomi pada pertengahan 1997, dimana nilai kurs USD untuk
Rupiah menjacli sangat tinggi. Sedangkan, banyak pemsahaan yang rnemiliki hutang dalam
bentuk USD. Akibatnya., nilai nominal dan beban bunga menjadi lebih tinggi. Sehingga,
banyak perusahaan yang mempunyai equity negatif , kehilangan keuntungan dari penggunaan
hutang dan risiko sistimatis yang lebih besar. Kemampuan perusahaan untuk recovery akibat
krisis ekonomi berbeda-beda untuk tiap perusahaan

Abstract
This research consists of two objectives, first to identify whether independent variable (beta
and volatility of earnings) are influential on the capital structure as assigned (proxy) with debt
to equity ratio (DER) and debt to asset ratio (DAR) in 2000-2002. Second, to identify the
impact of capital structure on abnormal return. This research was conducted by using all
samples of non-financial companies listed in Jakarta Stock Exchange (JSX) since 1999 until
2002.
Beta variable is obtained from the regression between market return as independent variable
on return of individual stock of non-financial companies. Volatility of earnings (EV) is
obtained from the standard deviation of net income divided by total assets. Pooled cross-
section regressions are carried out to analyze relations between beta and EV on each capital
structure (DER and DAR) and regression between capital structure variable (DER and DAR)
on abnormal return.
The result of regression pooled cross-section of beta and EV variables on the capital structure
(DAR and DER), show significantly F-test results at 5 % reliance level. The output of t-test for
Beta and EV variables on the capital structure, both DAR and DER are not significant. The
output of t-test for capital structure variable (DAR and DER) on abnormal return, DAR
significant outcome was obtained for abnormal return variable at reliance level of 5%, but not
for DER. The insignificant results cause of economic crisis during 1997, where is exchange
rate USD to Rupiah very high. Beside that, almost the companies? samples have debt in USD.
Consequently, nominal and interest expense are higher than the year before. So, almost the
companies have negative equity, loss profit from debt effect and high systematic risk The
company capability to recovery cause of economic crisis is differently for every company."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15786
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairil Aditya Arifin
"Tujuan penelitian ini ada dua, yaitu: untuk mengetahui bagaimana perbedaan kualitas akrual pada saat sebelum IPO dengan sesudah IPO dengan mengukur akrual innate dan akrual diskresioner, dan untuk mengetahui apakah akrual innate dan akrual diskresioner memiliki pengaruh yang signifikan terhadap cummulative abnormal return saham perusahaan selama tiga tahun setelah IPO. Penelitian ini mengobservasi 50 perusahaan yang melakukan IPO di Indonesia dalam periode waktu antara tahun 2000-2007 dengan menggunakan uji beda t-test dan metode regresi cross-section.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan antara akrual innate tiga tahun sebelum IPO dengan tiga tahun sesudah IPO, dimana akrual innate sebelum IPO memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan sesudah IPO. Sementara, akrual diskresioner tidak terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah IPO. Penelitian ini juga menunjukkanm bahwa, dibandingkan akrual diskresioner, akrual innate lebih berpengaruh signifikan positif terhadap cummulative abnormal return setelah tiga tahun IPO.

There are two aim of purposes in this study: to describe the differences of accrual quality before IPO and after IPO, by measuring the innate accrual and discretionary accrual, and to discover whether innate accrual and discretionary accrual have a significant impact on cummulative abnormal return three years after IPO. This study includes 50 samples of firms doing IPO in Indonesia between 2000-2007 using t-test and cross-section regression method.
The result of this study proves that, there is a differences between three years before IPO and three years after IPO,where innate accrual at before IPO has a larger value than after IPO. While, discretionary accrual doesn’t show any differences at before and after IPO. This study also proves that, rather than discretionary accrual, innate accrual shows more significant and positive impact to cummulative abnormal return three years after IPO.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>