Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 206710 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Christina Lipuringtyas Rudatin
"Strong public vocational higher education institution is needed as a key asset in today?s competence-based society, As a Competence Human Resource producer, it's core competence contribute with fundamental and applied knowledge to enhance human resource competencies to meet industry requirement. As a Public Vocational Higher Education Institution, Business Administration Study Program of the Jakarta State Polytechnic still wanted by many candidates students as well as industries.
This research was aimed to identify what is the core competence of Business Administration Study Program of the Jakarta State Polytechnic and how the will use it to exploit any opportunities they have.
Using survey method, 30 person (lecturer and management of the study program ) are given two kind of questionnaire as an instrument to collect data. Quantitative and qualitative methods were employed to analyze data. The research find that there are tive core competencies in Business Administration Program Study, they are; Location, Education System, Teaching Methodology, Ability to profile competencies of industry; ability to develop a competence-based curriculum.
The research also can find a model ofthe root of competitiveness of the program study, start from core competence to end product. Using the core competence, the Business Administration Study Program can develop a new business unit in being a consultant in several area especially in human resource development in business administration area.
However, as a vocational higher education institution, Business Administration Study Program need to develop and improve their physical resources otherwise they will left behind by competitor."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22291
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Younger, Sandra Millers
"Explore the concept of core competencies and why organizations achieve success in a highly competitive era by identifying their core capabilities. Also includes the success Wal-Mart has achieved using core capabilities to guide its business activities. This issue of Infoline investigates the concept of core competencies its history, advantages, applications, and risks and explains why so many organizations are achieving success in the face of cut-throat global competition simply by doing the right thing and doing it well."
Alexandria, VA: [American Society for Training and Development Press, American Society for Training and Development Press], 2006
e20435561
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Cerny, Rosanne
"What does it truly take to provide excellent library service to children? The Association for Library Service to Children (ALSC) has outlined seven core competencies?skills and best practices that are the building blocks for professional development for children?s librarians."
Alexandria, VA: [American Library association, American Library association], 2006
e20435878
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Medya
"Sebuah fenomena baru telah hadir di tengah masyarakat yang mungkin
akan terus menguat dan me|uas_ Secara bergantian orang sering menyebutnya dengan berbagai sebutan yaitu: "g|obaIisasi", 'keterbukaani dan "perdagangan bebas". Kehadirannya telah meningkatkan suhu persaingan usaha hingga oleh beberapa ahli dikatakan bahwa tingkat kompetisi saat ini berada pada level hypercompetitive.
Tldak ada yang dapat terhlndar dari gejala ini; termasuk dunia usaha. Diperiukan langkah-langkah antisipatif untuk menyikapi situasi yang "unpredictable" tersebut. Bagi kalangan bisnis artinya perlu menyusun suatu upaya yang dapat membuat perusahaan tidak sekedar mampu bertahan, namun lebih jauh lagi, dapat terus berkembang meraih peluang-peluang baru dimasa mendatang. ltulah yang melatarbelakangi penulls melakukan penelitian di PT. Pan Asia daiam rangka membantu perusahaan mengantisipasi situasi yang turbuiance ini.
Dalam kajian ini iandasan teori yang digunakan yailu Resource-Based Theory yaitu suatu pandangan berbasis sumberdaya. Melalui kajian ini penulis ingin mengetahui apa sesungguhnya sumber-sumber daya unggulan yang dimiliki perusahaan untuk dapat menjadi basis daya saing berkelanjutan dan sekaligus sebagai landasan perolehan peluang-peiuang baru.
Data-data yang diperlukan diperoleh melalui wawancara dengan Key-Informant, observasi langsung, dan kajian pustaka. Key-Informant ini dipilih berdasarkan kepada keahiiannya. Seteiah itu dilakukan pernetaan sumberdaya perusahaan identnikasi kompetensi inti, dan merancang arsitktur perolehan peluang-peluang baru.
Dari hasil analisis dan pembahasan akhimya dapat diketahui bahwa perusahaan memiliki beberapa sumberdaya unggulan yang memungkinkannya untuk tidak sekedar survive, namun Iebih dari itu, dapat berkembang dengan sejumiah peiuang baru di bidang iasa-jasa: marine survey, warehousing, dan sertifikasi.
Sebagai masukan, penulis menyarankan agar dibentuk sebuah bagian yang bedanggungjawab khusus memanajemeni kompetensi intl perusahaan."
2001
T4764
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Sukoreno
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryani Kusumaningsih
"Outsourcing dewasa ini banyak dipraktekkm. di berbagai perusahaan, dimana kebijakan tersebut diterapkan sebagai salah satu upaya untuk mencapai efektivitas dan efisiensi bisnis serta meningkatkan keunggulan bersaing pemsahaan. Namun demikian pada prakteknya, penerapan outsourcing ini seringkali kurang dilz.ndasi dasar pemikiran dan perencanaan yang komprehensif sehingga terjadi deviasi dari tujuan semula, terutama sepanjang proses penerapannya. Oleh karena itu untuk menjaga konsistensi dan optimalisasi penerapan outsourcing tersebut, perlu dilakukan evaluasi terhadap berbagai aspek yang terkait dalam penerapan kebijakan outsourcing tersebut secara komprehensif. Dalam. kaitannya dengan hal itu, karya akhir ini difokuskan pada evaluasi terhadap penerapan outsourcing di Departemen CE serta peluang diterapkannya outsourcing untuk aktivitas lainnya.
Dalam rangka menghadapi persaingan yaug semakin sengit, pemsahaan mempunyai kecenderungan untuk semakin menekankan efisiensi dan efektivitas aktivitasnya. Salah satunya adalah dengan kembali pada core competence perusahaan yang bersangkutan dan mulai menyerahkan kegiatan-kegiatan di luar core competence-nya kepada pihak lain yang memiliki core competence pada kegiatan tersebut atau lebih dikGnal dengan istilah outsourcing.
Sebagai pihak yang menerapkan outsourdng untuk beberapa aktivitv.s, maka PT. ABC, yang notabene adalah sebuah perusahaan pertambangan terbesar di Indonesia perlu melakukan evaluasi terhadap strateginya tersebut. Salah satu aktivitasnya yang belum lama dialihkan dan perlu evaluasi adalah aktivitas drilling di Departemen CE yang merupakan salah satu departemen dalam fungsi operasionalnya.
Pada kenyataannya outsourcing yang diterapkan departemen tersebut sudah memenuhi beberapa manfaat dan tujuan utamanya, yaitu menurunkan biaya pengeboran sebesar 30%, mendapatkan manfaat teknologi yang dimiliki provider, serta tidak mengelola sumber daya manusia untuk bidang ini. Hanya saja aktivitas tersebut menje.di kurang optimal karena penurunan biaya yang dapat dilakukan belum sampai pada titik ortirnal. Pada dasarnya biaya yang diperlukan untuk aktivitas drilling di PT. ABC, masih dapat ditekan namun tetap mendapatkan kuantitas serta kualitas jasa provider yang setara.
Masih berkaitan dengan kebijakan outsourcing, identifikasi dan definisi core competence merupakan salah satu tahap yang bersifat fundamental dalam penerapan kebijakan tersebut. Dalam kaitannya dengan Departemen CE di PT. ABC, core competence departemen ini adalah kemampuannya untuk memberikan rekomendasi akurat tentang berbagai hal yang menyangkut masalah hidrologi dan geoteknik suatu lahan, baik yang diperuntukkan sebagai areal pertambangan maupun dalam kaitannya dengan program communily development.
Lebih lanjut ditemukan bahwa masih ada aktivitas yang bukan merupakan core competence departemen ini, yaitu survei yang masih dikelola secar-a intemal dan berpeluang besar untuk diserahkan pada provider. Adanya pduang outsourcing di bidang survei ini lebih didasari oleh pertimbangan bahwa, teknologi pada seksi tersebut masih tergolong padat karya, sementara itu teknologi dan metode di bidang survei cukup cepat berubah dan berkembang. Banyak peralatan kerja yang kini dimiliki PT. ABC telah. dilengkapi (built-in) dengan teknologi survei dan masing-masing kontraktor yang bekerja sama dengan PT. ABC telah melakukan survei sendiri. Aitinya porsi kerja seksi ini telah jauh berkuran.g sehingga tidak lagi efisien jika hams berdiri sendiri sebagai suatu seksi. Sementara itu data yang dimiliki seksi ini juga tidak tergolong rahasia. Artinya resiko yang akan dihadapi oleh PT. ABC jika menerapkan outsourcing untuk seksi ini lebih pada proses pengaiihan sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya. Kalupun ada resiko lain, seperti kehilangan kompetensi di bidang survei, maka hal itu tidak bersifat krusial bagi PT. ABC.
Dalam kaitannya dengan hal tersebut, maka PT. ABC perlu mempersiapkan mekanisme dengan berhati-hati, sehingga tercapai win-win solution bagi PT. ABC sendiri, job holder survei maupun provider. Mengingat kondisi keuangan PT. ABC yang baik, salah satu opsi yang mungkin diberikan adalah golden shake hand kepada para. job holder dalam rangka pemutusan hubungan kerja. Sementara itu good will perusahaan terhadap para karyawan yang telah lama berjasa dapat ditunjukkan dengan memasukkan unsur pengaliban karyawan dalam proses negosisasi dengan provider. Dengan demikian ketiga pihak yang terlibat dalam proses outsourcing tersebut memperoleh manfaat masing-masing. PT. ABC akan semakin fokus terhadap core competence yang dimilikinya, sementara itu para job holder tetap merasa aman dengan pekerjaan dan karimya, sementara provider memperoleh kontrak kerja sekaligus sumber daya manusia yang berpengalaman."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pratidina Murty Gayatri
"Dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat, pemsahan saling berlomba untuk menerapkan strategi dan kiat bam untuk memenangkan persaingan itu. Salah satu strategi yang sedang populer di berbagai negara untuk meningkatkan efisiensi pemsahaan dalam rangka memenangkan persaingan adalah melalui outsourcing. PT. National Gobel (PT.Nabel) mempakan contoh pemsahaan nasional yang menerapkan outsourcing dalam usaha meningkatkan daya saing pemsahaannya.
Selama ini core competence yang diandalkan PT. Nabel adalah kualitas produknya yang awet dan tahan lama. Namun semakin kuatnya persaingan di industri elektronik saat ini mengakibatkan PT.Nabel hams memperhitungkan faktor competitive pricing bagi produknya, mengingat konsmnen Indonesia sangat mementingkan faktor harga dalam pembelian produk elektronik. Untuk dapat menekan harga akhir produknya, salah satu usaha yang dilakukan PT. Nabel adalah dengan meng-outsource-kan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mengurangi biaya produksi.
Dalam thesis yang berjudul "Penerapan Strategi Outsourcing Pada PT. National Gobel" ini, penulis bermaksud menganalisa penerapan outsourcing yang dilakukan PT.Nabel dan melihat perbandingan efeknya terhadap insourcing. Mengingat luasnya cakupan bidang outsourcing yang dilakukan, penulis mengambil beberapa contoh aktivitas untuk dianalisa, yaitu penyediaan bottom plate untuk komponen Standing Electric Fan, pembuatan packing design dan product mock-up.
Dari hasil analisis ketiga contoh aktivitas ini didapatkan bahwa penilaian kesuksesan outsourcing tidak selalu dilihat dari ada tidaknya penekanan biaya operasi/produksi. Karena itu, penting untuk diingat apa sebenamya tujuan awal penerapan outsourcing pada suatu aktivitas.
Akhirnya pada penutup Bab V, penulis memberikan saran mengenai hal-hal yang dapat dilakukan PT. Nabel untuk meningkatkan manfaat outsourcing-nya, baik secara umum maupun yang spesifik per aktivitas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Morrison, Don A.
"Core competency files for 105 library paraprofessional, professional, and support positions. Files designed to be edited."
University Place, WA: Local Government Institute, 2002
023MORC001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Bernthal, Paul R.
"The study culminated in this report, which contains a new competency model that defines the profession in the context of its strategic contribution to perfoemance. It also addreses the need for the profession to balance its contribution to the organizations financial perfoemance with the social well being of people as they work."
Alexandria, VA: [American Society for Training and Development Press;, ], 2004
e20438643
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Supradjanti
"Dalam hubungan dengan Semangat otonomi daerah sesuai dengan UU No
22 RI, Tahun 1999 dan UU No 25 RI, Tahun 1999, pemerintah Kabupaten Fakfak
banyak melakukan perubahan, Salah satunya bempa pemekaran lembaga
pemerintahan BAPPEKAB sebagai bentuk antisipasi otonomi daerah- Selain itu,
Kabupaten Falcfak juga menghadapi penyusutan kewenangan luas wilayah dan
siunber-surnber pendapatan daerah akibat adanya pemekaran lcabupaten_ Dua hal
di atas, membuat lembaga BAPPEKAB mempunyai tantangan yang cukup berat
dalam merencanakan kegiatan pembangunan daerahnya.
Menghadapi tantangan yang demikian besar, diperlukan Sumber daya
manusia yang tangguh untuk mewujudkan keinginan membangun daerahnya
sendiri. Bupati Fakfak mengeluarkan SK No.18 tahun 2001 yang dapat dnadikan
acuan para stafnya dalam bekerja, dan sekaligus dapat clijaclikan sebagai Core
Competency ideal dalam studi Core Competency existing dicari dengan cara
BEI (Behavioral Event Interview), semua istilah Core Comperency disini
menggunakan LOMA?s Competency Dictionary.
Antara Core Competency ideal dan Core Competency existing terdapat
kesenjangan, narnun demikian Core Competency ideal dapat dijadikan sasaran
antara menuju Core Compelency global sesuai dengan arahan Spencer and
Spencer, bila para pemangku jabatan di BAPPEKAB Fakfak ini benar-benar
hendak go internasional
Perubahan Core Competency akan menyebabkan adanya tuntuan
perubahan dalam rnanajemen Sumber Daya Manusia yaitu tuntutan pernbuatan
spesiiik kompetensi bagi para pernangku jabatan dan program Evaluasi Jabatan,
Rekrulmen dan Seleksi, Sistern Penimbangan Karya, Pelatihan dan
Pengembangan sebagai masa transformasi I yang perlu akan dilanjutkan dengan
pembuatan Rencana Jenjang Karir pada masa transformasi II."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
T38489
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>