Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160813 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kathine Diah Purnama Ayu
"Literasi Media adalah salah satu prasyarat untuk mengawasi televisi bagi khalayak yang aktif dan dapat diandalkan, sehingga televisi tidak semata-mata dikuasai oleh orientasi terhadap 'rating' yang pada akhirnya mengarah pada 'market driven orientation.' Literasi Media juga merupakan 'pintu masuk' bagi khalayak pemirsa televisi, penyelenggara pendidikan dan pengambil kebijakan publik untuk menjadi filter dari terpaan programa televisi dan menjembatani tidak memadainya perundangan dan peraturan penyiaran.
Aspek penting dari literasi media adalah adanya 'critical viewing' atau kemampuan kritis untuk menilai tayangan. Ini penting dimiliki khalayak mengingat televisi sebagai media massa memiliki dua peran, yaitu sebagai tembaga penjunjung idealisme sekaligus institusi bisnis, yang membuat televisi merasa 'sah' jika mendahulukan kepentingan bisnis dan terasa 'mengabaikan' kepentingan khalayak.
Demokrasi tak akan ada tanpa warga negara yang babas mendapatkan informasi. Kebebasan mengakses informasi memerlukan masyarakat yang mempunyai multi-literasi dan literasi media yang memadai dan paham akan hak, kewajiban dan kesempatannya dalam berperan serta.
Studi ini menggali pemahaman khalayak pemirsa yang berdomisili di Jakarta Selatan tentang hak, kewajiban dan tanggung jawabnya dalam berperan serta untuk menyelenggarakan televisi nasional seperti tercantum dalam pasal 52 Undang - Undang No.32 tahun 2002 tentang Penyiaran, untuk mencapai penyiaran televisi nasional yang bermutu, beretika, berbudaya dan bertanggung jawab.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tehnik pengumpulan data melalui focus group discussion, wawancara mendalam, observasi dan kajian pustaka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa informan kunci belum paham hak, kewajiban dan tanggung jawab mereka sebagai khalayak pemirsa yang dewasa dan bertanggung jawab, sebagai bagian dari masyarakat madani, dalam memengaruhi kualitas penyelenggaraan penyiaran televisi nasional di Indonesia. Literasi media khalayak pemirsa masih terbatas, bahkan pada kelompok dengan pendidikan lulus universitas dan berstatus kerja sebagai guru atau pendidik sekalipun.
Tipisnya kepedulian khalayak pemirsa, sikap apatis terhadap pemerintah yang disertai persoalan yang lebih urgen seperti persoalan kemiskinan dan ekonomi , berpotensi menurunkan kesadaran dan pemahaman akan peran hak, kewajiban dan tanggung jawab khalayak pemirsa, yang pada akhirnya mengurangi kemampuan mereka melakukan kontrol. Hal ini mengancam mutu penyiaran yang berkualitas, beretika dan bertanggung jawab yang pada akhimya merugikan khalayak di bawah umur dan pihak yang berbagai..."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22404
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prabowo Sri Hayuningrat
"ABSTRAK
Dalam persaingan merebut perhatian pemirsa, stasiun televisi selalu
berusaha menciptakan inovasi-inovasi baru dalam tayangannya, termasuk reality
show. Penayangan reailty show mengundang cukup banyak kontroversi dari
masyarakat karena isinya yang mengandung banyak rekayasa. Penelitian kualitatif
yang bersifat deskriptif ini menggunakan definisi Potter mengenai kemampuan
message-focused pemirsa dalam melihat media literacy khalayak dewasa dini
terhadap tayangan reality show Orang Ketiga. Menggunakan paradigma
konstruktivis, kemampuan yang akan dilihat dalam penelitian ini adalah analisis,
membandingkan/mengkontraskan, evaluasi, dan abstraksi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa khalayak dewasa dini menunjukkan media literacy ketika
menyaksikan tayangan tersebut. Faktor-faktor yang membentuk media literacy
khalayak antara lain adalah latar belakang keluarga, pekerjaan, pergaulan, serta
tingkat pengalaman khalayak dalam mengkonsumsi media massa.

ABSTRACT
The latest innovation created by TV stations to grab audience share is
reality television shows. These shows stir lots of controversy on the amount of
scripted materials that needed to create them. Using constructivist paradigm and
qualitative approach, this descriptive research observes media literacy on early
adulthood audience on Orang Ketiga reality show based on Potter?s message-
focused media literacy skills: analyze, compare/contrast, evaluate, and making an
abstraction. The result shows that early adulthood audience demonstrates
sufficient media literacy when watching Orang Ketiga. Factors that build media
literacy on the audience were, among others, family background, professional
background, social relationship and audience?s experience with mass media."
2010
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Veronika
"ABSTRAK

Penelitian ini membahas mengenai literasi teknologi, literasi media dan literasi informasi, yang memiliki tujuan untuk mengetahui bagaimana literasi teknologi remaja di Distrik Abepura, bagaimana literasi media remaja di Distrik Abepura, bagaimana literasi informasi remaja di Distrik Abepura, serta bagaimana hubungan antara literasi teknologi, literasi media, serta literasi informasi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain eksplanatif, dimana responden dalam penelitian ini adalah remaja yang berada di Distrik Abepura, Papua. Pengumpulan datan dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik non parametrik untuk membuktikan hipotesa pada penelitian ini.

Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang positif dan kuat antara variabel literasi teknologi, literasi media serta literasi informasi.


ABSTRAK

This study discusses about the technological literacy, media literacy and information literacy, which has the goal to find out how technology, media, and information literacy of adolescents in District Abepura, and how relationship between the technological, media, and information literacy. This research is a quantitative research design with explanative, where respondents in this study are adolescents in Abepura District, Papua. Collection of compaction is done by distributing questionnaires. Data analysis methods used are non-parametric

statistical analysis to prove the hypothesis in this study. The results showed a strong positive relationship between the variables and technological, media and information literacy

"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T42478
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Fitria
"Dampak dari efek media teiah menjadi perdebatan scjak dahulu. Dibutuhkan suatu sikap kritis dari individu untuk menyadari bahwa fjdak semua pesan media bermanfaat buat mereka. W. James Potter (2005) menyatakan bahwa anak-anak diperlakuktm sebagai audience khusis karena beresiko tinggi untuk terkena dampak negatif dari efek pesan media karena mereka berada pada posisi terendah dalam perkembangan kognitili emosi dan moral- serta karena mereka kekurangan pengalaman nyata untuk memproses pesan media dengan baik. Tesis ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk melihat bagaimana hubungan media use dan media exposure terhadap tingkat Media Literacy, serta untuk mengetahui variabel mana yang paling mempengaruhi tingkat media literacy. Penelitian dilakukan pada siswa-siswi Sekolah Dasar di Kota Malang kecamatan Lowokwam yang dipilih mclalui teknik probability sampling, yaitu proparsional random sampling. Data yang di dapat dari selumh responden tersebut Kemudian diproses dengan menggunakan teknik statistik multivariate, yaitu analisis muItioIeregresi.Hasii pengujian statistik kemudian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara variabel Media Use terhadap variabel tingkat Media Literacy. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengaruh langsung yang signifikan hanya terdapat pada hubungan antara variabel Media Exposure terhadap variabel Tingkat Media Literacy.

The impact of media effects to children has been the subject of much debate since time immemorial. It is critical for viewers to be aware that the messages they receive from media sources may not necessarily been entirely important. James W. Potter (2005) assert that children have been treated as a special audience for being at higher risk for negative effects of media messages because they are at lower levels of development-cognitively, emotionally, and morally--and because they lack the degree of real-world experience necessary to process media messages well. This research prompt one to test if media use and media exposure does actually correlate with level of media literacy, and guides this research’s leading question of which variable affect more in explaining level of media literacy. Research has been conduct thrugh elementary students in 4"‘ and 5"‘ grade in Malang, Lowokwaru. Through quantitative survey study, a conelation between media use and media exposure is significantly supported. Multiple regression method shows that media exposure is the most determining factors to explain level of children media literacy."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33892
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Gaol, Las Asimi
"Fenomena hoax marak terjadi di Indonesia, sebelum dan sesudah pemilu. Di era post-truth saat ini, kebenaran informasi seperti berita cenderung lebih dinilai berdasarkan emosi dan keyakinan seseorang, sejalan dengan penjelasan konsep motivated reasoning. Namun, penyebaran berita bohong juga bisa dijelaskan dengan firehose of falsehood, yakni teknik pengungkapan berita bohong dalam skala besar sehingga mereka percaya itu benar. Mekanisme yang menjelaskannya adalah konsep ilusi kebenaran berdasarkan kelancaran pemrosesan informasi. Penjelasan ini telah dibuktikan oleh penelitian di AS dan penelitian ini ingin mereplikasi penelitian eksperimental secara konseptual menggunakan 2 (Type: true vs lie, dalam) x 2 (Paparan: sekali vs dua kali, dalam) x 2 (Peringatan: tanpa peringatan vs Dengan peringatan, antara) desain campuran. Selain itu, moderasi gaya kognitif pada efek eksposur pada akurasi yang dirasakan juga diselidiki. Pengumpulan data menggunakan LimeSurvey dan dilakukan secara tatap muka. Pesertanya adalah 174 mahasiswa UI pengguna WhatsApp berusia 18-24 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh terhadap jenis berita, namun tidak menunjukkan pengaruh keterpaparan dan peringatan terhadap ketepatan yang dirasakan sehingga tidak mereplikasi temuan penelitian sebelumnya. Diduga, literasi media yang baik dilihat dari pengaruh utama jenisnya mempengaruhi hasil ini. Interaksi antara variabel dan moderasi masih belum dapat disimpulkan karena jumlah sampel yang tidak mencukupi.

The hoax phenomenon is rife in Indonesia, before and after the election. In the current post-truth era, the truth of information such as news tends to be more assessed based on one's emotions and beliefs, in line with the explanation of the concept of motivated reasoning. However, the spread of fake news can also be explained by firehose of falsehood, a technique for disclosing fake news on a large scale so that they believe it is true. The mechanism that explains it is the illusion of truth concept based on the smooth processing of information. This explanation has been proven by research in the US and this study wants to replicate experimental research conceptually using 2 (Type: true vs lie, in) x 2 (Exposure: once vs twice, in) x 2 (Warning: no warning vs with warning) , between) mixed designs. In addition, cognitive style moderation on the effects of exposure on perceived accuracy was also investigated. Data collection using LimeSurvey and carried out face to face. The participants were 174 UI students using WhatsApp aged 18-24 years. The results of this study indicate an influence on the type of news, but do not show the effect of exposure and warning on perceived accuracy so that they do not replicate the findings of previous studies. It is suspected that good media literacy in terms of the main influence of its type influences this result. The interaction between variables and moderation is still inconclusive due to insufficient sample size."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Tanjung Sari
"[ABSTRAK
Berbagai penelitian mengenai media menunjukkan bahwa media memiliki efek
terhadap sikap seseorang. Sehubungan dengan penggunaan media, pemerintah
melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
melakukan sosialisasi terkait program peningkatan kesejahteraan masyarakat
kurang mampu. Sosialisasi yang bertujuan memperkenalkan program yang
dikemas dalam istilah Kartu Sakti Jokowi menggunakan berbagai macam metode
salah satunya media massa. Bagaimana pengaruh media exposure dan media
literacy terkait berita program pada sikap penerima bantuan menjadi pertanyaan
dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk melihat
pengaruh media exposure dan media literacy terkait berita program terhadap sikap
penerima bantuan pada pemerintah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
media exposure berpengaruh signifikan terhadap media literacy karena media
literacy tidak akan terjadi tanpa adanya terpaan media. Selanjutnya media
exposure tidak mempengaruhi sikap penerima bantuan karena masyarakat
penerima bantuan sudah memiliki sumber informasi lain dalam memahami isi
berita media terkait program. Hal ini diperkuat dengan adanya pengaruh yang
signifikan antara media literacy dengan sikap. Artinya, pemahaman terhadap
konten media mempengaruhi sikap penerima bantuan. Meskipun berita memilki
sentimen negatif, tidak mempengaruhi sikap masyarakat untuk tidak menyukai
program bantuan pemerintah. Hal ini terjadi karena berbagai metode sosialisasi
yang dilakukan TNP2K menjadi sumber informasi yang menumbuhkan
pemahaman masyarakat penerima manfaat.

ABSTRACT
Many research about media indicated that media has effect towards someone’s
behavior. In accordance with the media usage, the government through Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) held dissemination
related to the prosperity improvement program for poor community.
Dissemination which aimed to introduce the program in the package of
KartuSaktiJokowi using some methods, which one of them is mass media. How is
the influence of media exposure and media literacy related to the program news
coverage towards the behavior of aid beneficiaries became a question in this
research. This research used quantitative method to see the influence of media
exposure and media literacy related to the program news coverageof the aid
beneficiaries behavior towards the government. The result of this research has
shown that media exposure is significantly influential to media literacy because
media literacy will not happened without media exposure. Media exposure has no
influence in the aid beneficiaries behavior because the aid beneficiaries have had
other information resources in understanding media content related to the
program. This is strengthened with the significant influence between media
literacy with the behavior. This means that the understanding towards media
content influences the beneficiaries behavior. Although there were news with
negative sentiment, the community’s behavior was not influenced to dislike the
government aid program. This happened because many dissemination methods
done by TNP2K became resource of information which grows the understanding
of aid beneficiaries, Many research about media indicated that media has effect towards someone’s
behavior. In accordance with the media usage, the government through Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) held dissemination
related to the prosperity improvement program for poor community.
Dissemination which aimed to introduce the program in the package of
KartuSaktiJokowi using some methods, which one of them is mass media. How is
the influence of media exposure and media literacy related to the program news
coverage towards the behavior of aid beneficiaries became a question in this
research. This research used quantitative method to see the influence of media
exposure and media literacy related to the program news coverageof the aid
beneficiaries behavior towards the government. The result of this research has
shown that media exposure is significantly influential to media literacy because
media literacy will not happened without media exposure. Media exposure has no
influence in the aid beneficiaries behavior because the aid beneficiaries have had
other information resources in understanding media content related to the
program. This is strengthened with the significant influence between media
literacy with the behavior. This means that the understanding towards media
content influences the beneficiaries behavior. Although there were news with
negative sentiment, the community’s behavior was not influenced to dislike the
government aid program. This happened because many dissemination methods
done by TNP2K became resource of information which grows the understanding
of aid beneficiaries]"
2015
T43946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baran, Stanley J.
Jakarta: Erlangga, 2012
302.23 BAR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Luna Saraswati
"Penyebaran berita bias, yaitu beritayang direkayasa, dimanipulasi, atau sarat akan subjektivitas penulis berita menjadi fenomena yang semakin marak. Dibutuhkan keterampilan menganalisis dan mengevaluasi berita secara kritis untuk menghindari konsumsi informasi yang tidak akurat dan menyesatkan. Interaksi dengan orang lain melalui fitur komentar juga menjadi kekhasan dalam media berita daring yang dapat mempengaruhi persepsi bias dalam media berita. Edukasiliterasi media berita dilakukan supaya konsumen berita lebih kritis dan objektif dalam menganalisis dan mengevaluasi berita. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh literasi media berita dan komentar pengguna terhadap persepsi dalam media berita. Peneliti melakukan studi eksperimental dengan desain faktorial 2 x 2 pada 72 mahasiswa UI. Hasil analisis two-way ANOVA menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan pada pengaruh literasi media berita dan komentar pengguna terhadap persepsi bias dalam media.

Bias in news as a result of fabrication, manipulation, or media subjectivity has become a common phenomenon. A skill to critically analyze and evaluate news is needed to avoid consuming information that is inaccurate and deceiving. Interaction with other people through the user-comment feature too has become an online news media uniqueness that can affect individuals perception of news media. News media literacy education is needed so news consumer can be more critical and objective in analyzing and evaluating news article. This study is conducted to see the effect of new media literacy and user comment on perception of bias in media. An experimental study with factorial 2 x 2 design on 72 UI students is conducted. Two-way ANOVA analysis shows that both news media literacy and user comment significantly effect perception of bias."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eno Khairunnisa
"Bias dalam media sudah menjadi fenomena yang wajar dewasa ini. Masyarakat perlu keterampilan agar bisa lebih kritis dan objektif dalam mengevaluasi konten media dan mempersepsi bias khususnya yang ada dalam pemberitaan, salah satu caranya adalah dengan intervensi news media literacy (NML). Individu dengan literasi media berita yang tinggi dapat mempersepsi bias dalam media lebih baik dibandingkan yang literasinya rendah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan kemampuan persepsi bias dalam media pada mahasiswa dengan kemampuan news media literacy tinggi dan rendah, sebelum dan sesudah diberikan intervensi news media literacy. Peneliti melakukan studi kuasi eksperimental, pretest-posttest design pada 68 mahasiswa Universitas Indonesia. Hasil analisis gained score menunjukkan tidak ada perbedaan peningkatan skor persepsi bias yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian intervensi pada kedua kelompok tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa keterbatasan penelitian diantaranya karakteristik sampel dan instrumen penelitian.

Bias in the media has become a natural phenomenon today. Society needs skills to be more critical and objective in evaluating media content and perceiving bias in particular in the news, one way is by intervening in news media literacy (NML). Individuals with high news media literacy can perceive bias in the media better than those with low literacy. This research was conducted to see differences in the ability of perception bias in the media in students with high and low news media literacy abilities, before and after news media literacy interventions were given. Researchers conducted a quasi-experimental, pretest-posttest design study on 68 University of Indonesia students. The obtained score analysis results showed that there was no significant difference in the increase in the perception score of bias before and after the intervention in the two groups. This is caused by several limitations of the study including the characteristics of the sample and research instruments."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>