Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180182 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yurina Sari
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan layanan rumah sakit yang berguna memberikan feedback bagi pihak manajemen, karena dengan mutu pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan. Kepuasan pasien sendiri akan memberikan dampak minat beli ulang pasien dan promosi bagi rumah sakit.
Latar belakang penelitian ini adalah kinerja rawat inap RS Haji yang rendah dan menurun dibawah angka ideal dan belum adanya informasi mengenai kepuasan pasien serta hubungannya dengan minat beli ulang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat inap dan minat beli ulang serta hubungan keduanya.
Metoda yang digunakan adalah deskriptif analitik, dengan desain cross sectional dengan melakukan wawancara kepada 100 orang pasien rawat inap RS Haji. Analisa data secara kuantitatif menggunakan analisis univariat, bivariat dengan uji Fisher dan korelasi Spearman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien mempunyai tingkat kepuasan yang tinggi terhadap kualitas pelayanan ditinjau dari 5 dimensi ServQual dimana nilai persepsi kenyataan sama atau melebihi harapan mereka. Hal ini dapat dilihat dari diagram kartesis dimana 86% atribut dimensi kualitas pelayanan berada pada kuadran dua, tiga dan empat dan rata-rata tingkat kepuasan pasien yaitu sebesar 100%. Jumlah pasien yang puas sebesar 89 % dan yang kurang puas sebesar 11%. Selain itu kepuasan diketahui secara bermakna mempunyai hubungan yang lemah dengan minat beli ulang (r = 0,378 dan p = 0,00).
Untuk meningkatkan kepuasan pasien dan minat beli ulang rawat inap maka disarankan untuk melakukan perbaikan dengan melengkapi fasilitas rumah sakit dengan peralatan yang modem, membuat ruang rawat inap yang bersih dan nyaman, memberikan pelatihan kepada seluruh petugas, perawat dan dokter untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah pasien dan menanamkan pentingnya kepuasan pasien sehingga para dokter dapat dengan mudah dihubungi untuk selalu membantu masalah pasien. Survei kepuasan pasien dilakukan secara rutin sebagai salah satu alat untuk memantau kualitas pelayanan.

Patient satisfaction is one of the indicators for measuring hospital service and giving feedback for management, because of a good service quality will give satisfaction, in the other hand patient satisfaction will give effect for reutilization interest and hospital promotion.
Background: hospital effort achievement still low, especially inpatient with low BOR and BTO. Surely it is a challenge for hospital in its effort facing competitions. And there is no information about pasien satisfaction related to reutiliziation interest. Objective of this research is to describe patient satisfaction and inpatient reutilization interest and the relationship between both.
Method: descriptive analysis with cross sectional design and interviewing to 100 patients. Research methodology is quantitative analysis with univariate analysis, bivariate (Fisher test and Spearman Correlation).
Result: Patient satisfaction is high through five dimension of ServQual. The score for the reality is same or even more than their expectation. In scatter diagram, 86% of service attributes are in second, third and fourth quadrant. The average of customer satisfaction score is 100% with 89% patients were satisfied and 11% were not satisfied. Satisfaction is known significantly related to inpatient reutilization interest with weak correlation.
Improving patient satisfaction and reutilization is to increase its quality service. The important is improving inward quality service with adding more modem equipment, make a clean and comfortable inpatient room, giving a training for employees, nurses, and doctors to raise their ability to solve patient problem and the important of patient satisfaction, so that the doctors can be easy to contact for helping the patient problem. Beside that, routine patient satisfaction survey as a tool for observing hospital service quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2006
T20063
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Mela Roselawaty
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator untuk menguknr keberhasilan layanan rumah sakit yang berguna memberikan feedback bagi pihak manajemen, karena dengan mutu pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan . Kepuasan pasien sendiri akan memberikan dampak yang positif bagi promosi rumah sakit.
Latar belakang penelitian ini adalah kinerja rawat inap RS Bhakti Mulia yang rendah dengan BOR dan BTO dibawah angka ideal dan banyak keluhan terhadap pelayanan. Padahal RSBM dituntut untuk memberikan pelayanan yang lebih baik agar dapat bertahan dan bersaing dengan rumah sakit sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat inap dan minat pemanfaatan kembali serta faktor-faktor yang berhubungan dengannya.
Metoda yang digunakan adalah deskriptif analitik, desain cross sectional dengan melakukan wawancara kepada 80 orang pasien perawatan umum. Analisa data secara kuantitatif menggunakan analisis univariat, hivariat korelasi Pearson dan Regresi Linier Ganda.
Hasil penelitian meniinjukkan bahwa pasien mempunyai persepsi yang cukup terhadap kualitas pelayanan di seluruh titik simpul pelayanan . Kualitas pelayanan di masing-masing titik simpul pelayanan menunjukkan hubungan yang bermakna dengan tingkat kepuasan (nilai pe-a). Sedangkan kualitas pelayanan ruang perawatan secara bermakna mempunyai hubungan yang paling kuat dengan kepuasan keseluruhan (r=0.694 p=0.000) . Hasil regresi linier ganda menunjukkan bahwa pelayanan seluruh titik simpul dapat menjelaskan 52,7% variasi kepuasan dan pelayanan ruang perawatan merupakan fakior dominan yang berhubungan dengan kepuasan keseluruhan (Beta=O,481, p=0.000). Selain itu kepuasan diketahui secara bermakna mempunyai hubungan yang kuat dengan minat pemanfaatan kembali rawat inap (r=0.648 p=0.000).
Untuk meningkatkan kepuasan pasien dan pemanfaatan rawat inap maka disarankan untuk melakukan perbaikan pelayanannya, terutama pada pelayanan ruang perawatan dengan cara meningkatkan jumlah dokter spesialis full time atau dibuat suatu kebijakan ketaatan komitmen waktu terhadap dokter spesialis part time. Sedangkan upaya lainnya adalah pelatihan customer service kepada petugas TPP, radiologi dan kasir untuk meningkatkan kemampuan berromunikasi, perlu dipikirkan meningkatkan alat pemeriksaan laboratorium dan obat-obatan di apotik. Survey kepuasan pasien dilakukan secara rutin sebagai salah satu alai untuk memantau kualitas pelayanan .

Patient satisfaction is one of the indicators for measuring hospital service and giving feedback for management, because of a good service quality will give satisfaction, in the other hand patient satisfaction will give positive effect for hospital promotion.
Background: hospital effort achievement still low, especially inpatient with low BOR and BTO and it is still found more complaint for hospital services; surely it is a challenge for hospital in its effort facing competition.
Objective of this research is to describe patient satisfaction and inpatient reutilization interest with its related factors.
Method: descriptive analysis with cross sectional design and interviewing to 80 patients in general ward. Research methodology is quantitative analysis with univariate analysis, bivariate (Pearson Correlation) and multiple linear regressions.
Result: Patient has fair perception to the service quality at the all service sections. Inward service has strongest relation with satisfaction (r=-0,594 p=0.000). Linear regression analysis showed that perceptions of all sector can explain 52, 7% of patient satisfaction variation (r2 = 0.527). Inward service quality perception is dominant factor related to patient satisfaction. Satisfaction is known significantly and strong correlation with inpatient reutilizations interest.
Improving patient satisfaction and reutilization is to be suggested to increase its quality service. The most important is improving inward quality service with adding for full timer specialized, or to be made. a time commitment policy for part timer specialized, further more giving service customer training for employee who directly contact with client to improve their communication ability. It needs to be raised laboratory equipment and drugs in the pharmacy. Besides that, routine patient satisfaction survey as a tool for observing hospital service quality."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19327
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryanti Mansoer
"Dari hasil residensi tentang `Tinjauan Manajemen Dokter di RS Pelni Jakarta' didapatkan bahwa ada keluhan pasien tentang pelayanan dokter di ruang rawat inap. Hal tersebut ditunjang dengan hasil angket Divisi Keperawatan semester II/1996 terhadap 240 pasien rawat inap, dimana keluhan tertinggi untuk sumber daya manusianya adalah ke dokter. Keluhan tersebut sebanyak 11,6 %.
Bartitik tolak dari hal-hal di atas, dilakukan penelitian kepuasan pasien di ruang rawat inap RS Pelni, untuk mengetahui tingkat kepuasan mereka terhadap pelayanan dokter dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan tersebut.
Dari kepustakaan, didapatkan bahwa segi pasien dan segi dokter mempengaruhi kepuasan itu. Segi pasien, karakteristik pasien itu sendiri : umur, jenis kelamin, pendidikan, penghasilan, dan perubahan sakit. Segi dokter : kehadiran/kunjungan, ternama, senoritas, responsit keramahan, ketrampilan, informatif dan biaya.
Penelitian ini berbentuk survei, bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan `cross sectional'. Lokasi penelitian : ruang rawat inap RS Pelni Jakarta, kecuali ruang Anak/Bayi, ICU/ICCU, dan ruang K.P. Populasi penelitian adalah pasien yang berada di lokasi penelitian yang dikelompokkan dalam kelas perawatan (Super VIP, VIP, Mama, KelasI-III). Sampel penelitian berjumlah 208 orang dengan kriteria : dewasa, dirawat > 3 hari, keadaan umum baik, dan bisa berkomunikasi. Cara pengambilan sampel dengan `proportional stratified random sampling'. Pengumpulan data primer dengan kuesioner dan wawancara, dilakukan selama 1 bulan (1 - 30 Juni 1997).
Hasil penelitiannya : 68 % responden mengatakan puas, dan 32 % mengatakan tidak puas terhadap pelayanan dokter. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan responden adalah : keteraturan kunjungan dokter, cara pemeriksaan, tingkat responsif dokter, informatif, dan senoritas dokter. Karakteristik responden tidak berpengaruh.
Saran penelitian lebih banyak ditujukan untuk dokter, yaitu : lebih informatif tentang keadaan penyakit pasien dan biaya, sebaiknya melakukan kunjungan dan memeriksa pasien di ruangan dan tidak pada jam istirahat malam, juga jalan keluar untuk mengatasi keluhan kunjungan adalah dengan kerja tim, yang sudah dijalankan di RS Pelni Jakarta. Saran-saran ini sebaiknya ditujukan pads sebagian kecil dokter yang menimbulkan ketidakpuasan responden ini, tidak pada semua dokter; karena ketidakpuasan responden berulang untuk dokter-dokter yang sama.

The preliminary study conducted at Pelni Hospital in November 1996 on ` Observation of Doctor's Management at Pelni Hospital' found that level of patient satisfaction on Doctor's services was lower than expected. Another study conducted by Nursing Division term U 11996 on 240 patient , found that the highest dissatisfaction for Human Services were from Doctor's services (11.6%).
Based on those observation, this study was conducted to measure the level of patient satisfaction toward Doctor's services and determinant factors influencing patient satisfaction.
From the library studies, the patient satisfaction is affected by patient and Doctor perspectives. The patient factors influencing the patient satisfaction, are : gender, education, income, and illness changes. From the Doctor perspectives are : presences of Doctor, famous, seniority, response, polite, expertise, information and costs.
The study is conducted using Cross Sectional design with Survey methodology. The survey site is all inpatient rooms at Pelni Hospital (Super VIP, VIP, Superior, First, Secondary and Economic class), exclude the children room, ICUILCCU and Tuberculosis rooms. Total population of the study is all patient treated in Inpatient Department, while the sample of the study is calculated and derived using Proportional Stratified Random Sampling approach. Total sample for this study is 208 patient distributed proportionally in all rooms.
The study found that one third (32 %) of the patient is dissatisfied with Doctor's services. Factors influencing their satisfaction are : Doctor's presences, ways of handling, level of responsiveness, and seniority of the Doctor, while the characteristic of respondent are not affecting patient satisfaction level.
The study suggest that the hospital should add more into Doctors; Doctors have to be more informative in explaining patient illness and costs. Doctors should visit and check on patient in their room on regular time and not during the evening. Furthermore, success on managing patient satisfaction is to work as a team, which has been introduced at Pelni Hospital the last several months.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1997
T-4576
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anny Tri Dewo
"Dewasa ini Manajemen Rumah Sakit harus mulai memperhatikan pentingnya orientasi terhadap kebutuhan pelanggan apabila tidak ingin kehilangan pelanggan ditengah persaingan Rumah Sakit yang semakin ketat. Pelanggan yang merasa mendapatkan prioritas serta memperoleh kebutuhan yang diinginkan terwujud dari kepuasannya terhadap pelayanan Rumah Sakit dapat diharapkan untuk menjadi pelanggan yang loyal. Demikian pula dengan RS. Tria Dipa yang merupakan rumah sakit swasta, type D + yang memiliki 75 tempat tidur, terletak di daerah Jakarta Selatan, orientasi terhadap kepuasan pelanggan dinilai sebagai hal yang penting agar dapat meningkatkan usaha rumah sakit secara keseluruhan.
Bagi pengembangan usaha Rumah Sakit penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kepuasan pasien jaminan dan n on jaminan di bagian rawat inap R S. Tria Dipa, dapat mengidentifikasi penyebab ketidakpuasan pasien agar dapat segera ditingkatkan oleh manajemen rumah sakit. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi keluhan pasien yang tidak ditindaklanjuti oleh pihak rumah sakit. Pada penelitian ini bagian pelayanan di rumah sakit yang diteliti adalah bagian pendaftaran pasien rawat Inap, administrasi dan keuangan, serta lingkungan rumah sakit.
Penelitian ini menggunakan metode survei dimana variabel babas serta variabel terikat diobservasi dalam waktu bersamaan.. Sampel yang diambil adalah 100 responden pasien jaminan dan non jaminan, masing-masing 50 responden. Semua responden adalah pasien dewasa yang telah dirawat minimal 3 hari dan dalam keadaan sadar pada waktu survei. Analisis statistik yang dipergunakan adalah analisis univariat tentang distribusi kepuasan pasien terhadap proses pelayanan rawat inap RS. Tria Dipa. Analisis bivariat melihat apakah ada hubungan antara pasien jaminan dan non jaminan terhadap pelayanan di rawat inap RS. Tria Dipa digunakan uji Chi Square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat kepuasan pasien jaminan dan non jaminan. Hasil juga menunjukkan adanya ketidak puasan pasien yang signifikan pada pelayanan bagian pendaftaran, pelayanan adminsitrasi dan kepuasan terhadap lingkungan rumah sakit.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasien jaminan yang tidak puas sebesar 22 % lainnya sebesar 78 % merasa puas. Sedangkan pasien langganan non jaminan yang tidak puas sebesar 10 % sisanya sebesar 90 % merasa puas. Faktor yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat kepuasan adalah kelas perawatan terhadap pelayanan bagian pendaftaran, pendidikan dengan kepuasan lingkungan rumah sakit, pendidikan dan penghasilan pasien dengan tingkat kepuasan pelayanan administrasi.
Berdasarkan hal tersebut disarankan perlunya pelatihan khusus pegawai pada bagian penerimaan dan administrasi, komputerisasi serta penambahan lahan parkir di lingkungan RS. Tria Dipa.

In the midst of though competition between hospitals, to keep client's loyalty hospital management should consider the importance of orientation towards client's need. Loyalty will be developed if clients are felt prioritized and obtain their needs, or in other words, satisfied with the hospital services. Tria Dipa Hospital as a private hospital type D with 75 beds, located in South Jakarta, considers that orientation towards client satisfaction as important to improve hospital business.
To develop hospital business, this study aims to analyze the satisfaction of insurance and non-insurance patients in Tria Dipa Hospital wards and therefore identify the causes of dissatisfaction among patients to be handled by hospital management. Thus, there will be no complaint, which is not followed up by hospital. This study covered registration, finance and administration, and hospital environment areas.
This study used survey method where independent and dependent variables were observed simultaneously. There were 50 insurance patients and 50 non-insurance patients. All respondents were adult patients hospitalized for a minimum 3 days period and in conscious state during survey. Statistical analysis employed in this study was univariate analysis on satisfaction distribution and bivariate analysis to test whether there was a difference in satisfaction level between insurance and non-insurance patients.
The result showed there was a difference in satisfaction level between insurance and non-insurance patients. The result also showed significant patient dissatisfaction on registration, administration, and hospital environment.
The conclusions of this study are there were 22% insurance patients who were not satisfied and 10% non-insurance patients who were not satisfied. Factors that significantly related to satisfaction level are ward's class to registration service, education to hospital environment, education and income to administration service.
Based on the above results, it is suggested to conduct special training for personnel in the registration and administration areas, computerization, and adding parking space in Tria Dipa hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13193
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Riksa Wibawa Resna
"Perubahan tekanan ekonomi, situasi politik, arus informasi yang berkembang pesat, peningkatan kesadaran pengguna jasa pelayanan akan kebutuhan kesehatan dan berdirinya rumah sakit swasta dengan kepemilikan baik lokal maupun asing menuntut perubahan yang besar dalam layanan kesehatan.
Rumah sakit sebagai sarana rujukan dan pusat pelayanan kesehatan yang cukup lengkap diharapkan mampu bersaing dalam rneningkatkan mutu layanan yang diberikan kepada pengguna jasa rumah sakit. Secara umum diakui bahwa mutu berkaitan dengan kepuasan pasien/masyarakat profesional, manajemen dan pemilik rumah sakit itu sendiri. Pelayanan kesehatan yang bermutu perlu didukung oleh sumber daya manusia yang memadai, handal dan berkompeten. Sumber daya manusia dirumah sakit terdiri dari berbagai macam unsur yang terkait didalamnya yang berperan dalam pemberian layanan yang komprehensif.
Unit rawat inap merupakan salah satu pelayanan yang bersifat revenue center yang disediakan rumah sakit sehingga tingkat kepuasan pasien yang dirawat di unit tersebut bisa digunakan sebagai salah satu indikator mutu pelayanan. Evaluasi pasien rawat inap yang dilakukan di RS Honoris memperlihatkan bahwa daya tanggap dan keahlian perawat sering menjadi sumber keluhan pasien yang disampaikan oleh pasien terhadap pelayanan di ruang rawat inap, baik lisan maupun tulisan.
Konsep penelitian ini didasarkan atas modifikasi konsep dari Krowinski W.J. dan Steiber S.R., 1996. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 200 orang pasien yang dirawat untuk mendapatkan gambaran tentang hubungan antara persepsi pasien atas layanan keperawatan terhadap minat beli ulang layanan keperawatan di instalasi rawat inap rumah sakit Honoris.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dari jumlah responden 200 orang 63.5 % diantaranya menyatakan puas terhadap layanan keperawatan rawat inap RS Honoris walaupun masih ada beberapa hal seperti kemampuan perawat menyiapkan lingkungan kerja sebelum bekerja seperti menutup kain gorden sebelum memandikan pasien, menyebut nama pasien sebelum melakukan tindakan, menjaga kebersihan WC dan kemampuan perawat untuk sering datang mengontrol keadaan pasien yang masih dipersepsikan kurang oleh pasien dan perlu mendapatkan perhatian oleh pihak manajemen.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 91.5 % responden menyatakan akan kembali membeli layanan keperawatan di RS Honoris. Terdapat 2 dimensi mutu layanan keperawatan yang mempengaruhi minat beli ulang layanan keperawatan di rumah sakit yaitu: komunikasi dan respon perawat terhadap panggilan. Rata-rata minat beli ulang jasa pelayanan rawat inap di RS Honoris paling tinggi setelah melihat kemampuan komunikasi perawat.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh rumah sakit sebagai salah satu alat untuk menyusun strategi perbaikan mutu pelayanan keperawatan khususnya pada instalasi rawat inap RS Honoris Tangerang.

Relation between Patient Perceptions for Treatment Service to Enthusiasm Buy To Repeat Treatment Service in Installation at Hospital Honoris Tangerang Year 2003Changes in the economic pressure, political situation, information current which rapidly grow, improvement awareness service user of health requirement service will and hospital of private sector with the ownership of foreign and also local goodness claim big change in health service.
Hospital as reference and center health service which complete enough expected able to compete in upgrading service which is passed to a service user hospital. Is in general confessed that quality go together professional or patient satisfaction, ill pawnbroker and management itself. Certifiable Health service requires to be supported by adequate human resource, rely on and have the competence. Ill human resource at home consisted of assorted related or relevant element in it which the playing a part in comprehensive service gift.
Ward as one of service having the character of revenue center provided by a hospital so that mount patient satisfaction which is taken care of the unit can be used as one of indicator on quality service. Evaluate patient in ward conducted in Honoris Hospital show that energy listen carefully and the nurse membership often become patient sigh source submitted or sent by patient to service in ward, oral goodness and also the article.
Concept of this research based by modification conception from Krowinski W.J. and Steiber S.R, 1996. This research represent research having the character of analytic quantitative with approach of cross sectional to 200 people of patient which is taken care of to get picture [of] about relation between perception of patient for service of treatment to enthusiasm buy to repeat service of treatment in ward installation at Honoris hospital.
Result of research show that from amount of responder 200 people 63.5 % among other things express to satisfy to service of treatment take care of to lodge Honoris Hospital although the several things there still like ability of nurse prepare environment work before working like closing cloth of Borden before bathing patient, mentioning name of patient before conducting action, keep cleaning of WC and ability of nurse to often come to control circumstance of patient which the perception still less by patient and require to get attention by management party.
Result of research show that 91.5 % responder express will return to buy treatment service in Honoris hospital. There are 2 dimension of quality of treatment service influencing enthusiasm buy to repeat ill treatment service at home that is: and response nurse communications to call. Enthusiasm mean buy to repeat service take care of to lodge [in] highest RS Honoris after seeing the nurse communications ability.
Result of this research expected can be used by hospital as one of appliance to compile repair strategy of quality of treatment service especially at ward installation Honoris Hospital Tangerang.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2004
T13170
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Setyo Rini
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S6882
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusuf Kristianto
"Era globalisasi memberi dampak makin ketatnya persaingan bisnis rumah sakit di Indonesia. Pelayanan kesehatan yang semula hanya dilayani oleh pemerintah dan yayasan sosial, kini telah berubah menjadi salah satu lahan bisnis. Berbagai macam fasilitas akomodasi layaknya sebuah hotel berbintang dan dilengkapi peralatan canggih telah banyak ditawarkan oleh rumah sakit saat ini. Oleh karenanya, untuk tetap dapat bertahan dalam persaingan tersebut, rumah sakit harus terus meningkatkan mutunya agar dapat memberikan pelayanan yang terbaik, sehingga dapat memenuhi tuntutan masyarakat yang semakin tinggi.
Salah satu upaya peningkatan mutu adalah melalui Total Quality Management (TQM). TQM merupakan suatu sistim manajemen yang melibatkan seluruh organisasi dalam upaya meningkatkan mute secara terpadu, serta dilandasi oleh prinsip-prinsip pokok, yaitu: menempatkan mutu sebagai strategi usaha, melibatkan setiap fungsi dan lapisan organisasi (setiap karyawan) dalam upaya peningkatan mutu, serta berorientasi pada kepuasan pelanggan. Seyogyanya jika suatu rumah sakit telah menjalankan TQM dan dengan demikian berorientasi kepada kepuasan pelanggan, akan dapat mencapai tingkat kepuasan pasien yang tinggi.
RS MMC sebagai salah satu rumah sakit swasta yang besar di Indonesia saat ini, telah melakukan pengukuran kepuasan pasien dengan metode Servqual pada tahun 2000. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat kepuasan pasien rawat inap di RS MMC adalah 90%, dengan perincian pada masing masing dimensi yaitu: Tampilan 90,9%, Empati 90,8%, Keyakinan 90,2%, Ketanggapan 90,1%, dan Kehandalan 87,8%. Setelah dilakukan perbaikan sesuai prinsip TQM, maka dilakukan kembali pengukuran kepuasan pasien pada tahun 2001 dengan metode yang sama.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran apakah ada perbedaan tingkat kepuasan pasien sebelum dan sesudah pelaksanaan TQM di RS MMC, serta memperoleh gambaran tingkat kepuasan pasien pada masing-masing dimensinya.
Penelitian ini dilaksanakan secara panel survey dengan pendekatan Cross Sectional Berseri dan merupakan Non Equivalent Group Design. Sampel sejumlah 73 orang diambil secara Matching Sample yang merupakan pasien rawat inap RS MMC dari bulan Juli sampai dengan November 2001. Adapun analisis yang digunakan adalah Analisis Kuantitatif dan Kualitatif. Hasil penelitian tahun 2001 ini menyatakan bahwa tingkat kepuasan pasien rawat inap RS MMC Jakarta adalah 96,4% dengan perincian pada masing masing dimensi: Tampilan 97,0%, Empati 96,9%, Keyakinan 96,7%, Ketanggapan dan Kehandalan 95,6%. Dari uji t-test terbukti bahwa terdapat perbedaaan yang bemakna antara kepuasan pasien sebelum dan sesudah TQM.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah TQM berpengaruh terhadap kepuasan pasien, untuk itu penelitian menyarankan agar rumah sakit terus meningkatkan mutu layanannya secara berkesinambungan sesuai prinsip prinsip TQM, sehingga dapat mencapai tingkat kepuasan optimal serta dapat memenuhi keinginan dan harapan pasien.

Influence of TQM toward Patient Satisfaction Improvement at MMC Hospital, Jakarta, Year 2001The globalization era has given impact on strict competition of hospital business in Indonesia. Formerly, health services has been held by the government and social foundations, but nowadays it becomes business area. Many kinds of accommodation facilities with modern tools has been offered by hospitals this days. To hold out on that competition, hospitals should improve the quality, so that they can give the best service and can fulfil the high demands of society.
One of quality improvement efforts is through Total Quality Management (TQM). TQM is a management system which included all parts of organization on the effort of total quality improvement, and based on main principles, i.e.: put on quality as a business strategy, involved all functions and all parts (all staffs) of organization on the efforts of quality improvement, and customer satisfaction oriented. Obviously, the hospitals which had done the TQM can get high level of patient satisfaction.
MMC Hospital as one of big private hospitals in Indonesia, had studied the patient satisfaction on the year of 2000 and the survey showed that the level of patient satisfaction in MMC hospital is 90 % with description of every dimension i.e: Tangibles 90,9%, Emphaty 90,8%. Assurance 90,2%, Responsiveness 90,1% and Reliability 87,8%. After making a quality improvement by TQM, there is a patient satisfaction survey again on the year of 2001.
The objectives of the study are to get description if there is a difference between patient satisfaction of before and after TQM and to get description of every patient satisfaction dimension.
The study that had been done is a panel survey with serial cross sectional method and non equivalent group design. About 73 samples which had taken by matching sample are in-patients of MMC hospital from July until November, 2001. Analysis that had been used are Quantitative and Qualitative Analysis. The study of the year 2001 had showed that the patient satisfaction of MMC hospital is 96,4% with description of every dimension i.e.: Tangibles 97,0%, Emphaty. 96,9%, Assurance 96,7%, Responsiveness and Reliability 95,6%. t-test analysis proved that there is a significant difference between patient satisfaction of before and after TQM.
The conclusion of the study is that TQM influences patient satisfaction, so that it suggests hospitals should continuing to improve their service quality in accordance with the TQM principles so that can get the optimal patient satisfaction and can fulfil patient expectation.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T-10708
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Defiardi
"Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas layanan suatu rumah sakit dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi pihak manajemen rumah sakit. Kepuasan pasien adalah suatu outcome yang diinginkan dari setiap pelayanan dan berhubungan secara signifikan dengan tingkat minat kunjungan ulang pasien, yang akhirnya menentukan kesinambungan dan berdampak terhadap citra sebuah rumah sakit.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang tingkat kepuasan pasien dan minat kunjungan ulang pasien rawat jalan pada poliklinik obgin RSUD Kayuagung. Penelitian telah dilakukan pada tanggal 07 Mei s/d 05 Juli 2003. Cara pengambilan sample dengan menggunakan tekhnik sensus (non probability sampling).
Setelah dilakukan uji validitas dan reliabilitas, diambil data dari 100 responden yang menjadi sample penelitian. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif cross sectional, dengan menggunakan analisis univariat, Bivariat dengan uji chi square serta multivariat dengan regresi logistik.
Dari hasil penelitian diperoleh rata rata angka kepuasan pasien rawat jalan terhadap keseluruhan jenis pelayanan pada poliklinik obgin ini adalah 29,39 % (95 % CI = 27,88 - 30,90) dengan nilai median 26,50 %, standar deviasi = 7,59. Sedangkan rata rata minat kunjungan ulang pasien rawat jalan poliklinik obgin RSUD Kayuagung ini adalah sebesar 4,37% (95 % CI = 3,62 -5,12) dengan nilai median 2 % dan standar deviasi = 3,76.
Setelah dilakukan analisis statitik secara bivariat dengan uji chi square pada level of significant a 5 % diperoleh kemaknaan hubungan antara tingkat kepuasan pasien dengan variabel jenis layanan yang diterima dan preferensi pasien pada layanan konsultasi, layanan pemeriksaan umum dan khusus obgin, layanan pemeriksan penunjang, ketersediaan layanan dokter spesialis obgin, ketersediaan layananan bidan, ketersediaan layanan pemeriksaan penunjang, ketersediaan obat/BHP, serta kualitas layanan. Setelah dilakukan uji interaksi pada regresi logistik didapatkan variable yang paling dominan dan berhubungan secara bermakna terhadap kepuasan pasien adalah : layanan pemeriksaan umum dan khusus obgin, dan ketersediaan layanan bidan.
Sedangkan variabel preferensi dan kepuasan pasien yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat minat berkunjung ulang pasien adalah faktor-faktor ; ketersediaan layanan dokter spesialis obgin, ketersediaan layanan bidan, ketersediaan layanan pemeriksaan penunjang, ketersediaan layanan obat dan BHP serta kualitas layanan. Dan setelah dilakukan uji interaksi pada regresi logistik, maka diperoleh faktor yang paling dominan dan berhubungan secara bermakna terhadap minat kunjungan ulang adalah ketersediaan layan bidan.
Dalam rangka perbaikan citra dan meningkatkan angka kunjungan pasien poliklinik obgin RSUD Kayuagung dimasa yang akan datang, maka perlu disarankan kepada pihak manajemen RSUD untuk; menyelenggarakan supervisi, self assessment terhadap petugas dan staf poliklinik obgin, pemberian reward dan punishment dengan aturan yang jelas. Sedang kepada petugas dan staf poliklinik ini dianjurkan untuk membuat kotak saran pasien dan melakukan benchmarking.
Daftar kepustakaan : 37 (1986-2002)

The factors related to outpatient satisfaction and revisit desire to Obstetry and Ginecology Clinical at RSUD Kayuagung in 2001Patients' satisfaction is one of the indicators which could be used to measure the service quality of a hospital and could be used as a ricochet by the hospital management. Patients' satisfaction is a desired outcome of every services which relates significantly to the level of patients' revisiting interest, which ultimately determines the continuality and gives an impact to the hospital image.
The objective of this study is to acquire a description of the level of patients' satisfaction and revisiting interest on the nursing and pregnancy polyclinic of Kayuagung General Hospital. This study had been carried out on 07 May to 05 July 2003. The sampling method is through census (non probability sampling). After validity and reliability test was carried out, data is taken from 100 respondents which are the study samples. The type of this study is cross sectional quantitative, using univariat analysis, bivariat with chi square, and multivariate with logistic regression.
From the study, the approximate amount of check up patients' satisfaction acquired towards all types of services of the polyclinic is 29,39% (95% CI = 27,88 - 30,9) with the median value 26,50%, deviation standard = 7,59. While the revisiting interest of the polyclinic is 4,37% (95% CI = 2,62 - 5,12) with 2% median value and standard deviation = 3,76.
After a statistical analysis is carried out bivariatly with chi square test on a 5% level of significant, the significance relation between patients' satisfaction level with acquired service types variables is obtained and the patients' preference is on: consultation service, polyclinic general and specific check up services, provided supporting check up service, provided specialist doctor, provided nursing service, provided medication/BHP, and the service quality. After interaction test is carried out on the logistic regression, the most dominant and significantly related variable on the patients' satisfaction obtained is: polyclinic general and specific check up services and provided nursing service.
While the preference and patients' satisfaction variables which are related significantly with the level of patients' revisiting level are the such factors as: : polyclinic general and specific check up services, provided nursing service, provided supporting check up service, provided medication/BHP, and the service quality. And after the interaction test is carried out on the logistic regression, thus the most dominant and significantly related to the revisiting interest is provided nursing service.
In order to secure the image and improve the patients' visit number on the nursing and pregnancy polyclinic of Kayuagung General Hospital in the future, thus it is advised to the hospital management to: undertake supervision, self assessment to the polyclinic workers and staffs, provide reward and punishment with clear regulations. While to the polyclinic workers and staffs, it is advised to make a patients' suggestion box and carried out benchmarking.
Bibliography lists: 37 (1986-2002)
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T11207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Felix Kasim
"Pada era globalisasi saat ini, maka pelayanan Rumah Sakit dituntut untuk ditingkatkan mutu pelayanannya. Dimana salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan di bidang kesehatan yang diberikan adalah kepuasan pasien sebagai pelanggan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien diruang rawat inap RS Immanuel Bandung terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan dan penyediaan fasilitas pelayanan di ruang rawat inap, serta untuk meneliti ada tidaknya hubungan antara asuhan keperawatan dengan kepuasan pasien dan penyediaan fasilitas dengan kepuasan pasien, juga untuk mengetahui variabel bebas manakah yang paling berhubungan atau mempengaruhi kepuasan pasien.
Variabel penelitian terdiri dari tahapan asuhan keperawatan, meliputi tahap pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, serta penyediaan fasilitas medis, non medis, obat-obatan dan fasilitas makanan dan minuman. Penelitian ini, bersifat survei dengan rancangan penelitian cross sectional. Data primer didapat melalui pengisian kuesioner oleh pasien. Analisis statistik yang dipakai adalah analisis univariat untuk melihat gambaran deskriptif, analisis bivariat chi-square, untuk melihat ada tidaknya hubungan antara tingkat kepuasan pasien dengan asuhan keperawatan dan penyediaan fasilitas pelayanan, analisis multivariat regresi logistik, untuk mengetahui variabel mana yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan pasien rawat inap RS Immanuel periode September-November tahun 2001 merasa puas, akan tetapi variabel pengkajian keperawatan, masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan pelaksanaannya.
Variabel pelaksanaan diagnosa keperawatan, penyediaan fasilitas fisik RR inap dan peneyediaan fasilitas medis, non medis dan obat-obatan adalah variabel yang berhubungan signifikan dengan kepuasan pasien.
Variabel diagnosa keperawatan adalah variabel yang paling berhubungan secara signifikan dengan kepuasan pasien.
Masih adanya kendala kemampuan komunikatif edukatif teurapeutik pelayanan yang bersifat holistik, meliputi aspek bio psiko spiritual, serta adanya kendala ewuh pakeuweuh, berpengaruh terhadap pelaksanaan dilapangan oleh perawat.
Berdasarkan penelitian ini, disarankan peningkatan kemampuan manajemen data lapangan, pendidikan dan latihan, komunikasi interpersonal dan komunikasi teurapeutik, pengayaan SDM dilingkungan RS Immanuel, agar tercapai kesinambungan peningkatan kepuasan pasien.

The Patients Satisfaction Deals with Hospitalization and Service Facility at Bandung Immanuel Hospital In 2001In this globalization the hospitals are demanded to increase their service qualities of health care. The patients? satisfaction is one of the indicator to measure the quality of health service.
This research aimed to gain the level of patient satisfaction at Immanuel Hospital Bandung to hospitalization and the provided of rooms, also included the relation between the hospitalization with patients satisfaction ,and facility provided with patients satisfaction, also to know free variable that directly related or impact the patients satisfaction.
The research variable consist of hospitalization steps which method observation, diagnosis, planning, execution and evaluation, also with physical facility provided ,medical facility, non medic, drugs and food and drink facility.
This research is like a survey, with cross sectional research planning. Primary data was gained through questionnaire filling by patients. This research is used univariat analysis to know the description, chi square bivariat analysis to know the relationship between the patient with hospitalization and service facility provided, regression logistic analysis to know which variable is the most influential to patient satisfaction.
This research provided that all the hospitalized patients at Immanuel Hospital Bandung from September - November 2001, felt satisfied, but the hospitalization variable is still needed to be improved and increased.
The diagnosis of hospitalization variable, physical facility provided of the rooms and medical facility, provided non medic and drugs were the most related variable that significant patient satisfaction was the diagnosis of hospitalization variable.
The problem that influence with the execution by nurses were the ability of therapeutic educative communicative, holistic service, which method biophysical spiritual aspect, and also ewuh pakeuhweuh.
Based on this research is advised to increase field to management, interpersonal communication and therapeutic communication ,human resources, provided at Immanuel Hospital, to gain the increase continuity of patient satisfaction.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2002
T-3710
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>