Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dharsono Sony Kartika
Bandung: Rekayasa Sains, 2007
111.85 DHA e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Akomadin
"Skripsi ini membahas tentang estetika sebagai logika, menurut pemikiran filsuf minor Jerman yaitu, Alexander Gottlieb Baumgarten. Ia memperkenalkan sebuah konsep yang bernama _Estetika_. Di dalam pemikirannnya, Baumgarten menggunakan puisi sebagai alat untuk menganalisa keindahan. Dalam hal ini pula, filsuf ini mencoba mempersoalkan dunia inderawi (sense) dan dampaknya pada pikiran. Baumgarten melihat akan adanya persepsi inderawi yang berkembang dari pengalaman merasakan keindahan yang merupakan aktivitas mental pada manusia dan istilah estetika lah yang ia gunakan untuk membedakan antara pengetahuan intelektual dan pengetahuan inderawi"
Depok: Universitas Indonesia, 2009
S16074
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marselio Ganesa Gumilar
"Humor pada dasarnya dipahami sebagai hal-hal lucu yang dapat membangkitkan rasa gembira dan memicu gelak tawa bagi setiap individu tanpa menyakiti perasaan individu lainnya, tetapi di sisi lain terdapat jenis humor yang justru bersifat offensive dan cenderung dapat menyakiti perasaan, humor seperti itu biasa dikenal dengan istilah Dark joke atau humor gelap. Mayoritas orang tidak menyukai jenis humor tersebut, karena cenderung bersifat kasar, tabu, dan melanggar norma-norma yang ada dalam kehidupan. Sigmund Freud yang merupakan seorang pendiri aliran Psikoanalisis melihat bahwa adanya keterkaitan antara humor dengan mimpi yang sama-sama dapat terbentuk dari keinginan terlarang yang terletak pada alam tidak sadar, yang sewaktu-waktu dapat muncul ke alam sadar. Melalui penelitian ini, penulis akan menggunakan metode kajian literatur dalam memperoleh sumber data yang terkait dengan tema penelitian, yakni dapat berupa buku, artikel, jurnal, karya ilmiah, dan sumber literatur lainnya. Lalu setelah itu penulis akan melakukan analisis kritis melalui pendekatan Estetika Psikoanalisis Sigmund Freud yang akan dikaitkan dengan Teori Humor Pelepasan dan Inkongruitas dalam upaya untuk menjelaskan keterkaitan antara humor dengan trauma yang terdapat pada alam tidak sadar. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pengalaman traumatik yang pernah dialami oleh seseorang akan mempengaruhi selera humor mereka menjadi lebih gelap. Hal itu dikarenakan humor sebagai sebuah seni mampu berperan sebagai mekanisme koping dan katharsis terhadap emosi-emosi negatif yang ditimbulkan dari pengalaman traumatis yang pernah dialami.

Humor is basically understood as funny things that can arouse feelings of joy and trigger laughter without hurting each other, on the other hand there are types of humor that are actually offensive and tend to hurt each other, this humor is usually known as Dark joke or dark humor. Many people don't like this type of humor, because it tends to be rude, taboo and violates existing norms in life. Sigmund Freud, who was the founder of Psychoanalysis, saw that there was a connection between humor and dreams, which were both formed from forbidden desires in the unconscious, which at any time could emerge into the conscious. Through this research, the author will use the literature review method to obtain data sources related to the research theme, which can be books, journals, articles, scientific papers and other literature sources. After that the author will make a critical analysis through Sigmund Freud Psychoanalytic Aesthetic Theory which will be linked to the Humor Theory Relief and Incongruity with the intention to explain the relations between humor and trauma that exists in the unconscious. The results of this research found that the traumatic experiences in a person will influence their sense of humor to become darker. This is because humor as an art is able to act as a coping mechanism and catharsis for negative emotions which appear from traumatic experiences."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Septiyana Happysari
"Gangguan estetika orofasial secara umum mempengaruhi keadaan psikososial seseorang, rendahnya kepercayaan diri dan adanya hambatan dalam interaksi sosial pada akhirnya mempengaruhi kualitas hidup seorang individu. Estetika orofasial merupakan konsep subjektif yang dipengaruhi oleh banyak faktor, penilaian antara klinisi maupun pasien akan menghasilkan persepsi yang berbeda. Alat ukur yang dapat digunakan untuk dapat menilai dampak psikososial gangguan estetika orofasial diperlukan sehingga klinisi dapat menilai persepsi pasien terkait gangguan estetika orofasial guna menunjang keberhasilan perawatan. Alat ukur Phychosocial Impact of Dental Aesthetic Questionnare (PIDAQ) versi Bahasa Indonesia merupakan alat ukur untuk menilai dampak psikososial gangguan estetika orofasial pada perawatan kasus prostodonsia yang telah dilakukan adaptasi lintas budaya Indonesia yang telah teruji valid dan reliabel, namun belum dilakukan uji responsif pada alat ukur PIDAQ-Id. Tujuan : Melakukan uji responsif dengan pendekatan konsep dengan melakukan uji hipotesis pada alat ukur PIDAQ-Id untuk menilai dampak psikososial gangguan estetika orofasial. Bahan dan Metode : Uji responsif dengan pendekatan konsep pada alat ukur PIDAQId dilakukan dengan cara uji hipotesis membandingkan nilai setiap domain PIDAQ-Id dengan dua kelompok subjek yang membutuhkan perawatan estetika dan kelompok subjek yang tidak membutuhkan perawatan estetika sesuai dengan opini subjek, persepsi pasien terhadap penampilan estetika orofasialnya menggunakan OES-Id, penilaian estetika orofasial oleh klinisi dengan menggunakan PEI-Id. Subjek penelitian merupakan pasien yang datang ke klinik Prostodonsia dan Orthodonsia RSGM FKG UI yang membutuh perawatan estetika orofasial atau tidak membutuhkan dengan rentan usia 18-65 tahun, pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling. Total subjek penelitian adalah 60 subjek terbagi menjadi kelompok pasien yang membutuhkan perawatan estetika orofasial (50%) dan pasien yang tidak membutuhkan perawatan (50%).
Hasil: Terdapat perbedaan signifikan nilai dampak psikososial estetika orofasial dengan alat ukur PIDAQ-Id antara pasien yang memiliki kebutuhan perawatan estetika orofasial dibandingkan dengan pasien yang tidak membutuhkan perawatan. Persepsi pasien terhadap penampilan estetika orofasialnya dengan dampak psikososial gangguan estetika orofasial menggunakan alat ukur PIDAQ-Id memiliki hubungan bermakna. Terdapat hubungan bermakna penilaian (p<0,05) estetika orofasial oleh klinisi dengan dampak psikososial gangguan estetika orofasial menggunakan alat ukur PIDAQ-Id, sehingga uji hipotesis menghasilkan 100% hipotesis diterima. Kesimpulan : Alat ukur PIDAQ-Id adalah responsif yang dapat digunakan untuk menilai persepsi pasien akan dampak psikososial estetika orofasial pada pasien prostodonsia.

Orofacial aesthetic impairments generally affect personā€˜s psychosocial, low selfconfidence and barriers to social interaction ultimately affect an individual's quality of life. Orofacial aesthetics is a subjective concept that is influenced by many factors, the assessment between clinicians and patients will produce different perceptions. Measuring tools that can be used to assess the orofacial psychosocial aesthetic disorders are needed so that clinicians can assess patient perceptions regarding orofacial aesthetic impairments in order of treatment success. The Indonesian version of the Phychosocial Impact of Dental Aesthetic Questionnare (PIDAQ) is a measuring tool for assessing orofacial aesthetic psychosocial disorders in the treatment of prosthodontic cases that have been adapted Indonesian cultures which have been tested valid and reliable, but responsive tests have not been carried out. Objective: To conduct a responsiveness test using a conceptual approach to the PIDAQ-Id measuring tool to assess the psychosocial impact of orofacial aesthetic impairments. Materials and Methods : Responsive test with a concept approach of PIDAQ-Id measuring instrument was carried out by means of hypothesis testing comparing the value of each PIDAQ-Id domain with two groups of subjects who needed aesthetic treatment and groups of subjects who did not need aesthetic treatment according to the subject's opinion, patient perception on the orofacial aesthetic appearance using OES-Id, clinical orofacial aesthetic assessment using PEI-Id. Participants were patient that came to Prostodontic and Orthodontic clinic at RSGM FKG UI were selected by consecutive sampling methode with an age range of 18-65 years and were asked about their need of orofacial esthetic treatment. A total of 60 subjects divided into groups of patients who needed orofacial aesthetic treatment (50%) and patients who did not need treatment (50%).
Results : There is a significant difference in the value of the psychosocial impact of orofacial aesthetics with the PIDAQ-Id measuring tool between patients who have orofacial aesthetic treatment needs compared to patients who do not need treatment. The patient's perception of his orofacial aesthetic appearance and the psychosocial impact of orofacial aesthetics disorders using the PIDAQ-Id measurement tool has a statistically significant correlation. There is a statistically significant correlation between clinical orofacial esthetics assessments with the psychosocial impact of orofacial aesthetics impairments using the PIDAQ-Id, so that the hypothesis test results in 100% of the hypothesis are accepted. Conclusion: The measuring tool of PIDAQ-Id is responsive which can be used to assess patient perceptions of the psychosocial impact, orofacial aesthetics in prosthodontic patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Bayu Pramana
"ABSTRACT
Kartu pos atau Postcard adalah salah satu benda pos berupa lembaran kertas bergambar ilustrasi atau foto untuk menulis kabar yang bersifat terbuka. Kartu pos pertama Kali diluncurkan pada 1 oktober 1869 di Austria dengan nama Correspondez kate. Sujana adalah orang Bali dan sekaligus seorang fotografer, antara tahun 1970-1990an mengkomunikasikan kreativitas fotografisnya dengan mengangkat tema tentang fenomena di Bali dari perspektif medium fotografi yang diungkap dalam karya kartu pos. Terkait dengan hal tersebut, maka tujuan penulisan ini ingin mengetahui pandangan tentang perubahan alam, manusia, arsitektur, pakaian dan beragam hal yang sangat mendasar di Bali yang diungkap pada kartu pos. Metode yang digunakan dalam mengkaji karya kartu pos yang diciptakan oleh Sujana adalah metode deskritif. Ruang lingkup pembahasan terfokus pada uraian tentang nilai-nilai estetika fotograifi terkait fenomena pariwisata di Bali pada karya kartu pos Sujana."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Agus Indram Bayu Artha
"ABSTRACT
Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik sketsa, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang Iebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud daripada bentuk. Saat ini ilustrasi dari desain baju lokal sudah mulai berkembang, ilustrasi menjadi hal yang penting dalam desain baju kaos. Sebuah ilustrasi tidak hanya sebagai penghias semata tetapi menjadi sebuah identitas dari sebuah produk.
Ada permasalahan mendasar yang dikaji dalam tulisan ini yaitu konsep estetika dari ilustrasi baju kaos merek Furious yang ada di Denpasar. Adapun teori yang digunakan dalam membedah permasalahan tersebut adalah Teori estetika modern yaitu estetika yang didapat dari unsur-unsur seni rupa dan desain untuk menjawab permasalahan konsep estetika dari ilustrasi baju chaos merek Furious. Hasil dari kajian sent in diuraikan berdasarkan Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif yang berarti penggambaran sifat suatu keadaan yang berjalan pada saat penelitian. Prinsip pokok metode ini adalah mengolah dan menganalisis data-data yang terkumpul menjadi data sistematis, teratur dan terstruktur, dan mempunyai makna.
Hasil penelitian menunjukkan ilustrasi dari baju kaos merek Furious ini, Berdasarkan konsep estetika ilustrasi ini mempunyai keindahan dari unsur garis, bidang, wama dan huruf Serta sesuai dengan prinsip-prinsip seni rupa dan desain yaitu: irama, kesatuan, dominasi, keseimbangan, proporsi, kesederhanaan dan kejelasan yang membuat ilustrasi ini mempunyai nilai keindahan. Pada akhirnya ilustrasi baju kaos Furious dapat dipahami sebagai dari perspektif kajian seni."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Elita Fitria Azhar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimanakah nilai-nilai estetika yang terdapat dalam Taman Jepang, khususnya dalam Taman Karesansui.Pengumpulan data dilakukan dengan metode deskriptif analitis, yaitu melalui studi kepustakaan yang bertujuan untuk mendapatkan data-data yang relevan terhadap penelitian dan kemudian dianalisa.Sedangkan teori yang digunakan dalam bab analisis adalah teori Estetika wabi dan sabi, dan teori Estetika Zen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di dalam taman karesansui terkandung nilai-nilai estetika wabi dan sabi, serta nilai-nilai estetika Zen yang sama-sama ditunjukkan melalui ciri-ciri seperti sederhana, alami, asimetris, tenang, memiliki makna yang dalam, dan mencerminkan adanya esensi waktu.

The Study_s objective is to analyze the aesthetic values found in the art of Japanese Garden, especially in karesansui garden. This study used analytical descriptive method based on literature approach to collect, describe, and analyze data relevant to the objective. Theories used for this analysis are aesthetic theory of wabi and sabi in addition to the Zen aesthetic theory. Conclusion of the analysis shows that in karesansui garden, contains wabi and sabi aesthetic values also the aesthetic values of Zen which both represent the beauty of simplicity, naturalness, asymmetry, tranquility, deep reserve, and the essence of time."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13633
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Saniman Andi Kafri
"ABSTRACR
Mesikhat ornament is one of heritage artworks made by people in Alas tribe. As one of the cultural heritages, the motif of Meshikat ornament which is really important as the aesthetic symbol for Alas tribe in southeast Aceh. People in south Aceh call all of carve motif that come from south Aceh as Meshikat. However Meshikat is originally came from Alas tribe. Meshikat motif can be found in traditional house, traditional costume, bag, wallet and others accessories.
Meshikat ornamnent had existed before the Independence day of lndonesia. However, it became popular around 1990 when the sewing machine was firstly
used in southeast of Aceh. Formerly, meshikat is only applied in traditional house but nowadays the motif is also used in fashion, bag, wall and others accessories. Meshikat, that is applied in traditional house and costume, has five colors, red, yellow, green, white and black. The basic colors symbolize different meanings. For example red symbolizes the bravery, green symbolizes the fertility, yellow shows the glory or the greatness, white symbolizes the purity, and black symbolizes the leadership.
The idea of Meshikat motif originated from plants, animals, social life and
chessboard. The descriptions are applied in the form of two dimension motif
without ignoring the aesthetic aspect and the meaning of these objects. Meshikat motif present many interpretations and messages such as social message, moral value, and spiritual message depending on the motifs."
Pekanbaru: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, 2018
800 JIB 15:2 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Ngurah Arya Putraka
"ABSTRACT
Warna merupakan salah satu unsur penting yang ada dalam tampilan suatu desain poster, baik yang bersifat komersial maupun sosial, warna secara tidak langsung mempengaruhi berhasil tidaknya suatu media poster dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat yang membaca dan melihatnya. Selain itu warna merupakan salah satu elemen pembentuk estetika dari sebuah media poster, poster itu bisa dikatakan estetis apabila elemen warna yang dipergunakan menyatu dan memiliki kesan kuat sehingga dapat menyampaikan pesan dengan baik kepada masyarakat. Ma dari itu pentingnya mengkaji fungsi warna sebagai pembentuk estetika dalam sebuah media poster."
Denpasar: Institut Seni Indonesia Denpasar, 2017
700 JSRD 21:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Ardi Astanti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai jarak estetis dalam konsep disinterested. Disinterested Jerome Stolnitz merupakan konsep memahami keindahan tanpa keterlibatan peran tujuan, motif, dan kebutuhan subjektif yang membawa diri pada pengalaman estetik yang apa adanya. Disinterested yang menjadi alat sekaligus konseptual berpikir digunakan untuk menghadirkan kembali konsep jarak antara
objek persepsi dengan individu sebagai penikmat dalam memahami keindahan dan pengalaman estetiknya. Konsep disinterested Jerome stolnitz diperlukan untuk mengevaluasi pengalaman sekaligus objek estetik dalam proses memahami serta menilai keindahan dan produk di dalamnya yang berupa seni.

ABSTRACT
This Thesis discusses the aesthetic distance in the concept of disinterested. Disinterested concept by Jerome Stolnitz is the concept to understand beauty
without the role of an ends, motives, and personal attachments, leading us to experience something aesthetically. Disinterested which become the tools as well as conceptual thinking is used for bringing back the concept of distance between
the object of perception and the subject as spectator in the process of understanding beauty and their aesthetic experiences. This is required to evaluate aesthetic object and experience in the understanding and judging beauty and the art as the product of it."
2015
S61148
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>