Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 208301 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syamsul Anwar
"Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran analisis hubungan dukungan sosial dan olahraga terhadap kemampuan kognitif lanjut usia, menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional, dengan jumlah responden 133 lansia yang ada di PSTW Budi Mulia DKI Jakarta. Varibel pengaruh dalam penelitian ini adalah dukungan sosial dan olahraga, varibel terpengaruh dalam penelitian ini adalah kemampuan kognitif, sedangkan varibel confounding (usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan). Hasil penelitian mendapatkan hubungan dukungan sosial dan olahraga terhadap kemampuan kognitif bermakna, analisis menggunakan analisis bivariat (chi square) dengan alfa (<0,005) menunjukkan ada hubungan dukungan sosial dengan kemampuan kognitif (p value = 0,000) dan hubungan olahraga dengan kemampuan kognitif (p value = 0,001 ) Pada analisis regresi logistik hubungan dukungan sosial dan olahraga terhadap kemampuan kognitif dengan variabel confounding (umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan) menunjukkan bahwa lansia yang mendapatkan dukungan sosial baik berpeluang memiliki kemampuan kognitif yang baik 3,25 kali CI (95% ; 1,486 - 7,114) dibandingkan lansia yang mendapatkan dukungan sosial kurang setelah dikontrol varibel jenis kelamin, lansia yang melakukan kegiatan olahraga berpeluang 2.47 kali memiliki kemampuan kognitif CI (95%: 1,072 - 5,700) dibandingkan lansia yang kurang melakukan kegiatan olahraga setelah dikontrol varibel Jenis kelamin. Faktor yang paling dominan adalah dukungan sosial terhadap kemampuan kognitif. Dampak penelitian ini diharapkan kepada lansia untuk selalu beraktivitas dengan membaca, berolahraga dan kegiatan sosial lainnya sehingga kemampuan kognitif dapat dipertahankan.

The goal of this research is to describe relation analyze between social support and exercise with cognitive ability of older adult. Research design is descriptive correlation with cross-sectional approach. Number respondent are 133 older adult in Budi Mulia is nursing home Jakarta. Independent variables in this research are social support and exercise, dependent variable is cognitive ability, and confounding variable are ages, sex, and education level. The result of this research is a meaningful relation between social support & exercise with cognitive ability. This research uses bivarian analyze (chi square) with alfa (<0,005) describe the relation between social support with cognitive ability (p value = 0,000) and relation between exercise with cognitive ability (p value =0,002). In regretion logistic analysis the relation social support and exercise to cognitive ability with confounding variable (ages, sex, and education level) describe that older adults with good social support have good cognitive ability 3,25 times CI (95% ; 1,486 - 7,114), from older adult with less social support after controlled by sex variable. Older adults which doing good exercise have cognitive ability 2,47 times CI (95 % : 1,072 - 5,700) from older adults with less exercise after controlled by sex. The dominant factor is social support to cognitive ability, the impact of this research is to encourage older adult to always have activity like read, exercise & other social activities so their cognitive ability can be maintenance."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17460
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurharlinah
"ABSTRAK
Di Sumatera Selatan anak kegemukan lebih dari 18,8% diatas rata-rata nasional, sedangkan di kota Palembang anak yang mengalami kegemukan 6,82%. Faktor utama penyebab kegemukan pada anak usia sekolah adalah tingginya intake kalori dan rendahnya aktivitas fisik. Perawat komunitas berperan penting dalam mengendalikan kegemukan melalui proses pemberdayaan keluarga di masyarakat. Berdasarkan hal ini perlu dikembangkan model intervensi melalui pemberdayaan keluarga dengan strategi modifikasi perilaku dengan memperbaiki pola makan dan aktivitas fisik untuk mengendalikan kegemukan pada anak usia sekolah. Tujuan penelitian ini menghasilkan model yang dapat mengendalikan kegemukan pada anak usia sekolah.
Penelitian ini melalui tiga tahap, tahap I: Studi pendahuluan dengan studi literature, konsultasi pakar dan penelitian kualitatif, tahap II: Pengembangan model ?Maniak?berdasarkan hasilpenelitian kualitatif; tahap III; validasi model dengan desain quasi eksperimen dengan kelompok kontrol.
Metode sampling yang digunakan adalah multistage sampling, sampel sebanyak 115 responden. Uji statistik menggunakan uji chi square, independent t-test, Mancova dan GLM-RM. Hasil didapatkan terdapat perbedaan bermakna pengetahuan anak, pola makan anak, aktivitas fisik anak, IMT/U anak dan status gizi anak, pengetahuan ibu, sikap ibu, keterampilan ibu.
Kesimpulan;ada pengaruh model bermain, kognitif dan gaya hidup keluarga (Maniak) dalam mengendalikan kegemukan pada anak usia sekolah. Rekomendasi: Model ?Maniak? dapat diintegrasikan dengan kegiatan program puskesmas khususnya program perkesmas. Penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan model ?Maniak? yang memiliki keterbatasan dengan anak yang tidak tinggal dengan keluarga inti atau dengan orangtua single parent dan atau tidak tinggal dengan orangtua.

ABSTRACT
In South Sumatera school age obesity more than 18,8%, in Palembang city 6,82%. The main factors contribute to obesity at school-age children are high calorie intake and low physical activity. Community nurse has important role controlling obesity through family empowerment in the community. Regarding the situation, intervention model through family empowerment by behavioral modification strategy through reform eating pattern and physical activity to control obesity at school-age children was necessary to be developed. The aim of this research was to produce model about obesity control at school-age children.
The research undergone three steps, step I: Pilot study by literature study, expert consultation, and qualitative research; step II: Development of "Maniak" model based on qualitative research result; step III: validate the model by quasi experimental design with control group.
Multistage sampling was used as a sampling method with 115 respondents. Statistical test used chi square test, independent t-test, Mancova, and GLM-RM. The results there was significant difference among children's knowledge, eating pattern, physical activity, BMI-for-age and nutrition status, mother's knowledge, behavior, and skill.
Conclusion: there was influence of playing model, cognitive, and family lifestyle (Maniak) in controlling obesity at school-age children. Suggestion: "Maniak" model can be integrated to public health centre program especially community nursing program. Further research was suggested to study the development of "Maniak" model at limitation family, children who live separated from core family, or children with single parent and or separated from parents.
"
2016
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitepu, Evi Christina Boru
"Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis asuhan keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan pada ibu L (64 tahun) dengan masalah nyeri di wisma Cempaka Sasana Tresna Werdha Karya Bhakti Cibubur. Hasil pemberian asuhan keperawatan untuk mengatasi masalah nyeri kronis dengan menggunakan terapi non farmakologi yaitu paket massage menunjukkan adanya penurunan intensitas nyeri dari nilai 5 menjadi 2 (skala 0-10). Paket massage merupakan terapi massage yang dikombinasikan dengan teknik relaksasi nafas dalam dan kompres hangat pada otot trapesius setelah massage. Perawat dan mahasiswa keperawatan yang terlibat dalam pemberian layanan pada residen di institusi perawatan jangka panjang perlu untuk memahami dan tidak mengabaikan keluhan nyeri pada lanjut usia. Sangat disarankan untuk menggunakan penatalaksanaan nyeri yang bervariatif dan komprehensif sehingga ditemukan tekhnik yang paling sesuai untuk penatalaksanaan nyeri pada setiap residen sehingga keberhasilan dalam menurunkan keluhan nyeri pada residen semakin meningkat.

This paper aims to analyze the urban community health nursing care on Mrs. L (64 years) with pain problem in wisma Cempaka sasana Karya Bhakti Cibubur. The outcome of nursing care is to address the problem of chronic pain by using non-pharmacological therapy, which is a massage package that shows a decrease of pain intensity score of 5 to 2 (scale 0-10). Massage package is massage therapy combined with breath relaxation therapy and warm compress on the trapezius muscle after a massage. Nurses and nursing students involved in service delivery to residents in long term care institutions need to understand and do not ignore complaints of pain in the elderly. It is advisable to use varied and comprehensive pain management to found the most suitable techniques for each resident that successful in reducing pain in residents is increasing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rusdianingseh
"Karya Ilmiah Akhir Spesialis ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan progam Manajemen tanda dan gejala DM (Mandala DM) sebagai bentuk intervensi keperawatan komunitas pada aggregate dewasa dengan DM. Program Mandala DM yang diterapkan merupakan strategi intervensi keperawatan yang dikhususkan untuk meningkatkan keaktifan dan kemandirian aggregate dewasa dengan DM, keluarga dan masyarakat melalui Self Help Group (SHG). Perumusan program Mandala DM menggunakan integrasi teori manajemen, community as pastner, family centered nursing, dan preceed proceed model.
Hasil memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan persepsi serta penurunan kadar gula darah 10-20 mg/ dl. Peningkatan kesehatan dan kemandirian juga ditunjukkan oleh 10 keluarga binaan. Selanjutnya Dinas Kesehatan, puskesmas, perawat komunitas dan masyarakat terutama aggregate dewasa dapat menggunakan program ini dalam mengendalikan masalah DM.

This aim of this final assignment is provide an overview of the application of signs and symptoms management program of diabetes mellitus (Mandala DM) as a form of community nursing intervention in adults aggregate with DM. The Mandala DM program applied as nursing intervention strategy to enhance the activity and independence of adult with diabetes, their families and communities through the Self Help Group (SHG). Mandala DM program applied the integration of management theory, community as partner, family centered nursing, and preceed proceed models.
The results showed that an increased in knowledge, skills, attitude and perception about DM, and decreased in blood sugar levels of 10-20 mg / dl. The improved health of adult diabetes is also indicated by the 10 families assisted. This study recommends that the Department of Health, community health centers, community nurses and community, especially the adults aggregate to use this program to control the DM.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Dyah Listyarini
"Anak usia sekolah adalah kelompok anak yang berada pada rentang umur 6 sampai 12 tahun merupakan kelompok berisiko terhadap masalah yang berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kurang. Perawat Spesialis Komunitas mempunyai peran untuk mencegah terjadinya masalah tersebut. Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan memberikan gambaran implementasi strategi Kolaborasi Antara Guru, Orang tua siswa dan Siswa (KO-GOS) dalam keperawatan komunitas untuk meningkatkan PHBS pada aggregate anak usia sekolah di MI “A” Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan pengetahuan sebesar 7,5 %; sikap 8,5 %; dan praktik 6,5 %. Rerata 90% siswa menyatakan KO-GOS bermanfaat. KO-GOS dapat diaplikasikan dalam upaya meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. KO-GOS disarankan menjadi program pengembangan dan pembinaan pihak sekolah, puskesmas dan dinas kesehatan.

School age children are the group of children who are in the age range of 6 to 12 years is at risk groups to the problems associated with living clean and healthy behaviors less. Community Specialist Nurses have a role to prevent such problems. Final Scientific aims to provide an overview of implementation strategies Collaboration Between Teachers, Parents and Students (KO-GOS) in the nursing community to improve PHBs in aggregate school-age children in MI "A" Curug, Cimanggis Depok. The results showed an increase in knowledge of the activities of 7.5 %; attitude 8.5%; and practice of 6,5 %.Average of 90% of students stated KO-GOS useful. KO-GOS can be applied in an effort to improve hygiene behavior and healthy at school. KO-GOS into development programs and coaching by school, Community Health Center and district health office.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Cahya Rahmadiyah
"Balita merupakan kelompok resiko yang mudah terkena masalah kesehatan diantaranya masalah pertumbuhan yaitu gizi kurang. Pemberian nutrisi pada balita usia 6-24 bulan yang sesuai dapat meningkatkan pertumbuhan. Pemberian MPASI pada balita usia 6-24 bulan dapat dilakukan dengan cara pemberian makan aktif/responsif yang dikombinasikan dengan metode bermain sesuai dengan tahap usia balita. Karya Ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan intervensi Resfeed-Play sebagai bentuk intervensi keperawatan komunitas pada balita usia 6-24 bulan dengan gizi kurang Di Kelurahan Srengseng Sawah. Pelaksanaan intervensi Resfeed-Play dilakukan di keluarga dan di masyarakat dalam kegiatan pos gizi.
Hasil evaluasi kegiatan Resfeed-Play adalah terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 24,2%, sikap 30.3% dan keterampilan sebesar 42.4% Ibu balita. Setelah dilakukan intervensi selama 6 bulan, rerata kenaikan berat badan balita sebesar 0.95Kg. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut kenaikan berat badan tersebut signifikan dengan nilai P 0.000 (P< 0.05). Intervensi Resfeed-Play dapat meningkatkan berat badan balita dan menangani masalah gizi kurang pada balita. Berdasarkan hasil kegiatan ini maka direkomendasikan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan yang positif seperti pos gizi agar dapat mencegah dan mangatasi masalah gizi kurang pada balita.

Toddlers are an at risk group prone to health problems including growth problems, one of which is malnutrition. Adequate nutrition in infants aged 6-24 months can promote the growth. Giving solid foods in infants aged 6-24 months can be done by feeding the active / responsive combined with the method according to the stage of playing toddlers. This paper aimed to provide an overview of the intervention of Resfeed-Play as a form of community nursing intervention on children aged 6-24 months with malnutrition In Srengseng Sawah village. Implementation of the intervention Resfeed-Play performed in families and in society in nutrition post activities.
The results of evaluation of Resfeed-Play is shown an increase in knowledge 24.2%, attitude and skills by 30.3% and 42.4% respectively. After intervention of 6 months, the mean of weight gain toddler was 0.95Kg. After further analysis the weight gain is significant with a P value of 0.000 (P <0.05). Resfeed intervention-Play can increase body weight toddlers and can address the problems of malnutrition in children under five. Based on the results of this activity it is recommended to increase community empowerment through positive activities such as nutrition post in order to prevent and mitigate the problem of malnutrition in children under five.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ressa Andriyani Utami
"ABSTRAK
Cedera menyebabkan 5,8 juta kematian di dunia dan 16 kasus menyebabkan kecacatan. Faktor perilaku yang meliputi pengetahuan, sikap dan keterampilan keluarga dan anak usia sekolah terkait pencegahan cedera berpengaruh terhadap kejadian cedera pada anak usia sekolah. strategi pencegahan cedera yang dapat dilakukan adalah dengan Model Simbol menggunakan video animasi. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran penerapan Model Sandi Simbol Andi dalam pencegahan cedera pada tatanan komunitas dan keluarga. Desain penelitian ini adalah quasi experiment pre-post test without control group. Jumlah sampel penelitian sebanyak 136 orang yang diambil melalui tehnik purposive total sampling. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan anak usia sekolah dan keluarga dalam melakukan pencegahan cedera setelah dilakukan intervensi Modis, terjadinya peningkatan kemandirian keluarga setelah diberikan intervensi Modis. Intervensi Modis terbukti efektif meningkatkan perilaku pencegahan cedera. Intervensi Modis diharapkan dapat dijadikan salah satu pendekatan intervensi keperawatan dalam menyelesaikan permasalahan risiko cedera pada anak usia sekolah.
ABSTRACT
Injury causes 5.8 million deaths worldwide and 16% of cases of disability. Behavioral factors of children and family that include knowledge, attitudes and skills. Prevention strategy that can be done is with Symbolic Modeling using video animation. This study aims to provide a description of the Model Sandi (Simbol Andi) in community and family context. The design of this study was a quasi experiment pre-post test without control group. The number of research sample is 136 people taken through purposive total sampling technique. This research was conducted for 6 months. The results showed an increase in perceptions, attitudes and achievements of children and families in taking precautions after intervention. Modis, increasing self-reliance of the family after being given. Modis intervention proved to be an effective boost. Modis intervention is expected to be one of the approaches of nursing intervention to solve injury risk among children"
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Pelaksanaan peran perawat di Puskesmas lebih mengutamakan perannya sebagai pelaksana. Sedangkan perannya sebagai pendidik, pengelola dan peneliti helm dilaksanakan secara optimal. Penelitian ini dilakukan unit & mendapatkan gambaran tentang harapan masyarakat Slipi Jakarta Barat tentang peran perawat Puskesmas. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 2 dan 6 Desember 2004. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif sederhana dengan jumlah sampel yaitu 33 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu, pengambilan sampel berdasarkan kriteria peneliti. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Berdasarkan hasil analisa diperoleh gambaran harapan masyarakat tentang peran perawat Puskesmas, yaitu dari peran perawat Puskesmas sebagai pelaksana, sebagian besar masyarakat mengharapkan perawat Puskesmas menunjukkan sikap yang ramah. Sebagai pendidik, rata-rata masyarakat mengharapkan perawat Puskesmas memberikan informasi tentang penyakit pasien. Sebagai pengelola, sebagian besar masyarakat mengharapkan perawat Puskesmas bekerjasama dengan masyarakat dalam melakukan kegiatan kesehatan di masyarakat. Sebagai peneliti, rata-rata masyarakat mengharapkan perawat Puskesmas melakukan kunjungan ke rumah untuk mencari data tentang kesehatan anggota masyarakat dan kelitarganya. Kesimpulan dari penelitian meminjukkan bahwa harapan masyaralcat terhadap peran pegawai bukan hanya sebagai pelaksana tetapi juga sebagai pengelola dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat, disamping sebagai pendidik dan peneliti. "
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5380
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Niko Dima Kristianingrum
"Peningkatan jumlah lansia diabetisi berdampak pada status kesehatan individu, keluarga dan negara. Diabetes melitus merupakan penyakit kronis yang memerlukan penatalaksanaan jangka panjang melalui manajemen diri. GELAS MANDIRI merupakan sebuah intervensi keperawatan dengan mengaplikasikan manajemen diri diabetes melitus yang berlandaskan pendidikan manajemen diri diabetes dan dukungan manajemen diri diabetes melalui integrasi manajemen layanan kesehatan, community as partner, family centered nursing, konsekuensi fungsional, perawatan diri pada lansia diabetisi. Penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan GELAS MANDIRI pada manajemen layanan kesehatan, komunitas, dan keluarga lansia diabetisi.
Hasil kegiatan ini terbentuk posbindu dan kelompok B3 (belajar, berbagi, bertindak) lansia, dan terjadi peningkatan perilaku kader yaitu pengetahuan (36,2%), sikap (14,3%), dan ketrampilan (25%). Hasil menunjukkan peningkatan perilaku kelompok lansia diabetisi yang meliputi pengetahuan (32,6%), sikap (18,7%), ketrampilan (60%), dan penurunan kadar gula darah lansia (32,5%). Hasil juga menunjukkan terjadi peningkatan tingkat kemandirian keluarga (100%), pengetahuan (35%), sikap (20,2%), dan ketrampilan (24%).
Kesimpulan dari penulisan ini yaitu intervensi GELAS MANDIRI meningkatkan kemampuan kader, lansia, dan keluarga dalam merawat lansia diabetesi secara mandiri serta penurunan gula darah lansia diabetisi. Penelitian ini merekomendasikan perlunya dukungan kebijakan, peran perawat komunitas, dan dukungan keluarga bagi lansia diabetisi untuk mampu melakukan manajemen diri.

The increase of older adults population with diabetes mellitus have impacted the health status of individual, family, and the nation. Diabetes is a chronic disease that requires long term management through self management. GELAS MANDIRI is a nursing intervention by applying diabetes self management based on diabetes self management education and diabetes self management support through the integration model of health service management, Community as Partner, Family Centered Nursing, functional consequence, and self care in older adults with diabetes mellitus. This report aimed to provide an overview of the implementation GELAS MANDIRI on health services management, community, and family of older adults with diabetes mellitus.
The results of these activities were the establishment of Posbindu and B3 older adult group, also the increasing of health volunteer behavior, including knowledge (36,2%), attitudes (14,3%), and skills (25%). The result showed increasing of older adults behavior include knowledge (32,6%), attitudes (18,7%), and skills (60%), also the decrease in blood glucose level (32,5%). There was an increase of family independence (100%), knowledge (35%), attitude (20,2%), and skill (24%).
This report concludes that GELAS MANDIRI improves the ability of health volunteer, older adults, and families in the care of older adults with diabetes mellitus independently as well as a decrease in blood glucose level. The study recommends the need of policy support, community health nurses and family supports for older adults with diabetes mellitus to be able to do self management.;
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>