Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3131 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tjandra Yoga Aditama
Jakarta: Ikatan Dokter Indonesia, 2001
613.85 TJA m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tjandra Yoga Aditama
Jakarta: Ikatan Dokter indonesia (IDI), 2001
297.6 TJA m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhidayati Fawzani
"Rokok memiliki kekuatan adiksi yang terbilang besar. Orang yang terlanjur memiliki kebiasaan merokok, sulit untuk menghentikannya. Karena itu, apabila suatu saat seorang perokok menghentikan kebiasaannya, pasti ia akan terasa tersiksa baik fisik maupun mentalnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara sukses berhenti merokok dan mengetahui faktor-faktor kemudahan berhenti merokok. Diharapkan juga bisa menggalang dan mewujudkan setiap unsur masyarakat untuk menciptakan etika masyarakat dalam merokok. Penelitian dengan metode kualitatif melalui studi kasus 3 perokok berat dilakukan pada tahun 2004 di Yogyakarta. Kriteria informan meliputi umur di atas 40 tahun, kawin, sudah berhenti merokok, termasuk perokok berat dengan lama merokok di atas 10 tahun dan menghabiskan lebih dari 20 batang per hari. Wawancara terhadap informan dilakukan dengan memakai alat perekaman. Modal utama sukses berhenti merokok adalah niat dan tekad yang kuat dari perokok itu sendiri. Alasan untuk berhenti merokok adalah faktor kesehatan, organisasi keagamaan, dan keluarga. Faktor kesehatan berkaitan dengan sakit yang diderita oleh informan, seperti hipertensi, demam tinggi, batuk-batuk, dan dada terasa nyeri. Faktor organisasi keagamaan berkaitan dengan organisasi agama yang diikuti informan yang melarang merokok. Faktor keluarga berkaitan dengan keluarga informan yang mengikuti jejaknya sebagai perokok. Di samping itu, informan juga mempunyai balita yang seharusnya tidak boleh terkena asap rokok. Metode yang dipilih untuk berhenti merokok adalah metode pengobatan, perubahan perilaku, dan dorongan positif. Semua peristiwa di atas menyebabkan seorang perokok harus menghentikan kebiasaannya sebagai perokok. Hikmah di balik itu semua adalah perokok memiliki kemauan yang kuat untuk berhenti dari merokok.

Smoking Cessation Therapy. Cigarettes are regarded as being highly addictive. Consequently, if the smoker quits their habit, they will feel physically and mentally stressed. The purpose of this research is to understand, successful methods of quitting smoking, and factors which ease quitting smoking. It is also hoped to be able to lay a base for and bring into reality every element of society to create a social etiquette in smoking. Research using qualitative method by case studies among 3 smokers was undertaken in 2004. The criteria of the informant was age more than 40 years old, married, successfully in smoking cessation, and 10 years more as a smoker. The interview to informants was hold by recorder. The principle model of successful quitting smoking was the strong will and determination of the smokers themselves. The reasons to stop smoking were also health, religious organisation, and, family factors. Health factors are related with disease suffered by the informants such as hypertension, fever, cough and headache. Religious organisation factors are related to religious organization that prohibit to smoke. Family factors were related to the family of the informants who followed in their footprints as smokers. Besides that, the informants also had young children who should not be exposed to cigarette smoke. The methods used by the informants to smoke cessation were therapy, changing behavior, and positive encouragement. All the above incidents resulted in a smoker quitting their habit. The wisdom behind all this is a smoker who has a strong will to quit smoking."
Jogjakarta: Universitas Gadjah Mada. Fakultas Ilmu Budaya, 2005
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Ulina
"Merokok sudah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia yang tidak dapat dilepas. Perilaku tersebut tidak hanya ditemukan pada orang dewasa saja, namun juga ditemukan pada remaja bahkan anak-anak. Banyak hal yang mempengaruhi remaja untuk berperilaku merokok, terutama lingkungan keluarga dan sekolah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh Iingkungan keluargga itu orangtua, dan sekolah, yaitu guru dan teman sekolah, terhadap perilaku merokok pada remaja. Desain yang digunakan adalah cross-sectional. Remaja yang dijadikan sampel ialah 52 orangsiswa-siswi SMAN 28 Jakarta yang mempunyai orang tua, guru,dan teman sekolah yang merokok.
Sebagian besar responden terdiri dari remaja pada tahap pertengahan, yaitu sebanyak 80,7%. Lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah berperilaku merokok. Namun, perilaku kedua lingkungan tersebut tidak mempengaruhi perilaku merokok pada remaja.
Berdasarkan nilai hitung Chi-Square didapatkan bahwa p > nilai alpha, sehingga dapat diinterpretasikan Ho gagal ditolak. Sebanyak 86% remaja yang berasal dari keluarga yang merokok, tidak merokok.
Sebanyak 78,6% remaja yang memiliki guru dan teman sekolah yang merokok tidak merokok. Hal ini berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari lingkungan keluarga dan sekolah terhadap perilaku merokok pada remaja. Rekomendasi penelitian ini dilakukannya penelitian tentang faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku merokok pada remaja."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5679
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianison
"Saat ini tembakau telah dikonsumsi di seluruh dunia dan 65-85% tembakau itu dikonsumsi dalam bentuk rokok. Berbagai masalah kesehatan telah timbul akibat kebiasaan merokok yang telah melanda dunia saat ini. Badan kesehatan dunia (WHO) dan organisasi kesehatan lainnya giat berkampanye untuk menangani masalah epidemi merokok. Diperkirakan dewasa ini 2,5 juta orang meninggal tiap tahunnya akibat penyakit-penyakit yang timbul karena merokok. Bahaya merokok telah diketahui orang sejak lebih dari 400 tahun yang lalu namun laporan mengenai penyakit yang berhubungan dengan rokok baru ada sekitar abad ke-18 yaitu ditemukannya kanker bibir dan kanker hidung.
Sekarang kita sedang berhadapan dengan suatu bencana medis terbesar yaitu penyakit-penyakit yang disebabkan oleh rokok. Penyakit tersebut merupakan penyebab kematian utama pada laki-laki. Sudah lama dikenal bahwa asap rokok mengandung sekitar 4.000 bahan kimia dan berhubungan dengan 25 penyakit di tubuh manusia dari kepala sampai kaki, dari kanker sampai impotensi. Sekitar 54,5% penduduk laki-laki dan 1,2% perempuan yang ada di Indonesia adalah perokok Secara keseluruhan sekitar 27,7% persen penduduk Indonesia adalah perokok meskipun data lokal menunjukkan basil yang berbeda-berbeda. Berdasarkan data WHO 2002, Indonesia menduduki urutan kelima dalam konsumsi rokok di dunia. Setiap tahunnya dikonsumsi sekitar 215 miliar batang rokok, dengan total biaya lebih dari 100 triliun. Di dunia diperkirakan terdapat sekitar 1,2 milyar perokok, 800 juta diantaranya terdapat di negara berkembang.
Merokok adalah salah satu penyebab kematian manusia di dunia yang sebenarnya dapat dicegah. Organisasi kesehatan dunia (WHO) memperkirakan terdapat 4,9 juts kematian tiap tahun akibat rokok, berarti terdapat satu kematian tiap 8 menit. Angka ini diperkirakan akan menjadi dua kali lipat pada tahun 2030. Centers for Disease Control and Preventions (CDC) saat ini tengah bekerja keras mengatasi masalah yang timbul akibat rokok dengan membuat program pengontrolan dan pencegahan pemakaian rokok secara global. Program ini dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak di dunia. Bentuk program itu antara lain adalah surveillance global tentang rokok. Ada empat surveillance global yaitu Global Youth Tobacco Survey (GYTS), Global School Personnel Survey (GSPS), Global Medical Doctors Survey (GMDS) dan Region Survey of Country Specific Tobacco-related Information (Regional Survey).
Salah satu bentuk konkrit ikut membantu program WHO adalah dengan melakukan GSPS di kota Depok. Kota Depok merupakan salah satu kota di propinsi Jawa Barat yang berbatasan langsung dengan Jakarta, terletak di selatan kota Jakarta. Luas daerahnya adalah 200,29 km2, terdiri dari 6 kecamatan, 63 kelurahan dan jumlah penduduk 1.369.461 jiwa. Terdapat 126 sekolah menengah pertama (SMP) di Depok ini yang tersebar di 6 wilayah, terdiri dari 14 SMP negeri dan 112 SMP swasta. Selama ini belum ada data tentang kekerapan merokok, data tentang pengetahuan dan sikap terhadap perilaku merokok pada guru dan karyawan SMP di Depok ini."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T20856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Yunita
"Faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada perawat adalah usia, pendidikan, iklan, sarana, teman, dan orang tua. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dimana dilakukan observasi satu kali saja. Sampel penelitian ini sebanyak 100 orang perawat di ruang rawat inap RSPAU dr. Esnawan Antariksa. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dengan teknik wawancara langsung ke responden. Data diolah menggunakan distribusi frekuensi dan uji kai kuadrat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia dewasa muda lebih banyak (50%), dewasa (37%), dan dewasa tua (13%). Pendidikan teridentifikasi SPK (50%), D3 (43%), dan S1 (7%).Faktor pendukung berdasarkan iklan yang berperilaku positif lebih banyak (53%), dibanding perilaku negatif (42%). Sarana (warung) tmtuk mendapatkan rokok lebih mudah (61%), sedangkan yang sulit (39%). Faktor pendorong dari teman lebih mempengaruhi (51%), sedangkan yang tidak mempengaruhi (49%). Orang rua yang merokok lebih mempengaruhi (59%), sedangkan yang tidak mempengaruhi (41%). Penelitian ini juga menemukan bahwa tidak ada yang bermakna secara statistik pada faktor iklan yang mempengaruhi perawat merokok (P=0.054).
Peneliti merekomendasikan agar perawat memberikan contoh yang baik dengan berperilaku tidak merokok dan jika masih merokok sebaiknya merokok di tempat khusus sehingga tidak mengganggu orang lain yang tidak merokok.

Factor that influence behaviour smokes in nurse is age, education, advertisement, tool, friend, and parents. this watchfulness is watchfulness cross sectional where done observation once. This watchfulness sample is as much as 100 nurses at ruang rawat inap RSPAU dr. Esnawan Antariksa. Data collecting is done to use quesioner with direct interview technique to respondent. Data is cultivated to use frequency distribution and test cai square.
Watchfulness result shows that young adult age more many (50%), adult (37%), and old adult (13%). Education identifikasi SPK (50%), D3 (43%), and S1 (7%). Supplementary factor based on advertisement positive of behaviour more many (53%), compared negative of behaviour (42%). Tool (cafe) to get easier cigarette (61%), while difficult (39%). Organizer factor from friend more influence (51%), while doesn't influence (49%). Parents that smoke more influence (59%), while doesn't influence (41%). This watchfulness also iind that bothing that have a meaning statistically in advertisement factor that influence nurse smokes (p=0.054).
Researcher recommends so that nurse gives good example with behaviour doesn't smoke and if still to smoke best smoke in place special so that doesn't disturb another person doesn't smoke.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5798
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Fadmawaty
"Merokok pada wanita dipengaruhi oleh berbagai faktor. Penelitian ini berjudul “Gambaran Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada wanita Dewasa Awal" yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada wanita dewasa awal dengan menggunakan desain deskriptif sederhana. Jumlah responden dalam penelitian adalah 35 orang wanita dewasa awal. Teknik pengumpulan sampel dilakukan dengan metode accidental sampling di wilayah Depok. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuisioner dan kemudian diolah dengan analisa deskriptif atau univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada wanita dewasa awal sebanyak 5,71% oleh faktor gambaran diri. Pengaruh teman sebanyak 8,57%, Dipengaruhi oleh stres sebanyak 57,14%, dan 2,85% karena pengaruh iklan.Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor dominan yang mempengaruhi perilaku merokok pada wanita dewasa awal adalah keadaan stres yaitu sebanyak 57,14%."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5428
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lindia Astuti
"Jumlah perokok di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Walaupun telah banyak mendapat informasi tentang bahaya merokok, namun motivasi untuk menghentikan kebiasaan merokok masih rendah. Oleh sebab itu, peneliti mengangkat suatu masalah yang bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi perokok aktif usia dewasa awal untuk berhenti merokok. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana. Responden yang mengikuti penelitian ini berjumlah 172 orang yang pengambilannya dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling.
Hasil penelitian mengenai data demografi responden rnenggambarkan bahwa responden dengan tingkat pengetahuan tinggi sebesar 89,5% dan responden dengan tingkat pengetahuan rendah sebesar 10,5%. Selain itu, hasil penelitian juga menggambarkan bahwa rata-rata faktor tingkat pengetahuan (17,43), lingkungan (15,99) dan kesehatan (10,23) merupakan faktor yang secara berurutan mempengaruhi motivasi responden untuk berhenti merokok.
Selain itu, gambaran rata-rata faktor yang rnenghambat motivasi responden untuk berhenti merokok secara berurutan adalah teman (1,52), penyakit yang belum dialami (1,49), harga rokok yang teljangkau (1,40), keluarga yang kurang mendukung (1,20) dan iklan rokok (1,10). Adapun gambaran mengenai alasan responden merokok antara lain karena iseng (19,I9 %), stres (11,05 %) dan coba-coba (10,447 %). Maka, untuk menindaklanjuti penelitian ini diharapkan akan ada untuk rnengetahui korelasi antara maing-masing faktor yang berkontribusi terhadap motivasi perokok aktif usia dewasa awal untuk berhenti merokok dengan menggunakan instrumen yang lebih lengkap."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5420
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Sapariah
"Merokok merupakan masalah kesehatan yang dapat menirnbulkan berbagai penyakit bahkau kematian, penyakit yang berkaitan dengan merokok merupakan permasalahan kesehatan terbesar yang menyebabkan 8,4 juta kematian pertahun (Depkes RI, 2004). Penelitian dilakukau di RSPG Cisarua Bogor untuk mengideutifikasi faktor-falctor yang rnempengamhi perilaku merokok pada penunggu pasien.Metode penelitian deskriflif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Dari 116 oramg, teridentiiikasi sebanyak 71,6% merokok. Hasil uji statistik chi square, dengan P value sebesar 0,003 dan 0,005 terdapat hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dan perilaku petugas dengan perilaku merokok. Sedangkan tidak terdapat hubungan antara tingkat pendapatan, sikap dan peraruran dengan perilaku merokok. Untuk menindaklanjuti diharapkan adanya pengawasan secara Iangsung dari pimpinan rumah sakit berupa teguran atau pemberian sanksi kepada setiap perokok."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5795
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Eru Saprudin
"Kebiasaan merokok pada remaja .di dunia maupun di Indonesia terutama Jakarta cukup tinggi, yang didukung oleh berbagai faktor yang mempengaruhinya. Faktor tersebut antara lain faktor keluarga dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana faktor keluarga terutama struktur fungsional keluarga yang terdiri dari: struktur peran, nilai-nilai keluarga, proses komunikasi dan struktur kekuatan keluarga mempengaruhi kebiasaan merokok pada remaja di SLTP Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan. Sebagai confounding yaitu karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, suku, pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, serta lingkungan dan. media Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang ditakukan pada remaja SLIP Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan. Sampel diambil secara random sampling sebanyak 107 responden dari 10 SLTP.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan yang signifikan antara: struktur peran keluarga dengan kebiasaan merokok pada remaja SLTP (p value= 0,002), nilai-nilai keluarga dengan kebiasaan merokok pada remaja (p value 0,003), komunikasi dengan kebiasaan merokok pada remaja (p value 0,033). Sedangkan hubungan struktur kekuatan keluarga dengan kebiasaan merokok pada remaja tidak menunjukkan hubungan yang signifikan (p value 0,06). Adapun karakteristik responden (confounding) yang berhubungan secara signifikan dengan kebiasaan merokok pada - remaja yaitu jenis kelamin (p value= 0,002), Iingkungan (p value= 0,004) dan media (p value= 0,001). Faktor yang paling dominan mempengaruhi struktur fungsioonal keluarga dengan kebiasaan merokok pada remaja ialah hubungan nilai-nilai keluarga dengan kebiasaan merokok pada remaja setelah dikontrol oleh variabel lingkungan dengan ratio OR = 19,65 (> 10 %).
Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada keluarga untuk mengoptimalkan peran anggota keluarga yang seimbang dan saling mendukung. Selain itu keluarga agar menjaga nilai-nilai keluarga dengan tidak merokok di depan remaja, melakukan komunikasi secara teratur dengan remaja dan melibatkan remaja dalam pengambilan keputusan. Untuk Kepala sekolah dan staf agar tidak merokok di depan remaja, mengoptimalkan kegiatan UKS, OSIS dan ektrakurikuler, serta membuat slogan yang menarik untuk pencegahan merokok Perawat komunitas dapat bekerja sama dengan keluarga, tokoh masyarakat, dan instansi terkait dalam melakukan family empowerment dan promosi kesehatan tentang pencegahan dan bahaya merokok bagi kesehatan.

The smoking habit in teenagers around the world including in Indonesia, especially Jakarta, is pretty high, supported by several factors influencing it. Some of the factors are family and environment. The purpose of this study is to analyze how far the family factors, like the functional structure of family, which consists of role structure, family values, communication process, and family structure strength influences the smoking habit in teenagers in SLTP Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan. The confounding are the respondent characteristic such as genders, ethnics, parent's educational backgarounds, parent's job field, and also environment and media. This study is a cross sectional study implemented toward teenagers at SLTP Kecamatan Cilandak Jakarta Selatan_ The samples are taken randomly from 107 respondent from 10 Junior High Schools.
The result of this study shown significant correlations between the family role structure and the smoking habit in teenagers (p value- 0,002), family values and teenagers smoking habit (p value= 0,003), communication and smoking habit (p value= 0,033). Meanwhile the family strength structure and smoking habit in teenagers do not show any significant correlation (p value= 0,06). Respondent characteristics (confounding), which are significantly related to the smoking habit in teenagers, are sexual gender (p value= 0,002), environment (p value=0,004) and media (p value= 0,001). The most dominant factor influencing the functional structure in family to the smoking habit in teenagers in the family values correlation to the smoking habit after being controlled by the environment variables with ratio OR - 19,65 (> 10 %).
Based on this study, it is advisable that family?s should balance the family members role optimally and support each other within the family members. Furthermore families should raise their values by not smoking in front of the teenagers and giving them the wrong examples, having interactive communications with the teenagers regularly and involve the in decision-making process. For the headmasters, teachers, school staff do not smoke in front of the students, and the optimal the use of School Health Organization (Usaha Kesehatan Sekolah) and other extra curriculums activities. Schools can also make attractive slogans of saying no to smoking habit in teenagers. Community nurses can work together with families and authorities in optimal zing family roles and health promotion about preventions and the danger of smoking to our health.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18373
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>