Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129066 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Jakarta: Kompas, 2000
305.905 8 HID
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2000
613 HID
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Takasihaeng, Jan
Jakarta: Kompas, 2000
613.043 8 JAN h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Dina Nurul Aisha
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh self-efficacy dan occupational stress terhadap perilaku sehat perawat. Partisipan penelitian ini adalah perawat yang bekerja di rumah sakit sebanyak 111 orang. Variabel perilaku sehat diukur dengan menggunakan alat ukur yang berdasarkan indikator perilaku sehat oleh Sarafino dan Smith 2011 , self-efficacy diukur dengan menggunakan alat ukur The Health Behavior Spesific Behavior Self-Efficacy Scale HSBSES yang sudah diadaptasi oleh Penney 2006 , sedangkan occupational stress diukur dengan menggunakan alat ukur Nurse Stress Scale NSS oleh Gray-Toft dan Anderson 1981 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis null ditolak F= 8,806, p < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh self-efficacy dan occupational stress yang signifikan terhadap perilaku sehat pada perawat. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa terdapat korelasi yang positif antar self-efficacy dan perilaku sehat yang berarti semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki perawat makan semakin tinggi perilaku sehat yang dijalankan sedangkan korelasi antara occupational stress dan perilaku sehat adalah negatif yang berarti semakin tinggi tingkat occupational stress yang dirasakan perawat makan akan semakin menurunkan perilaku sehatnya.Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh self-efficacy dan occupational stress terhadap perilaku sehat perawat. Partisipan penelitian ini adalah perawat yang bekerja di rumah sakit sebanyak 111 orang. Variabel perilaku sehat diukur dengan menggunakan alat ukur yang berdasarkan indikator perilaku sehat oleh Sarafino dan Smith 2011 , self-efficacy diukur dengan menggunakan alat ukur The Health Behavior Spesific Behavior Self-Efficacy Scale HSBSES yang sudah diadaptasi oleh Penney 2006 , sedangkan occupational stress diukur dengan menggunakan alat ukur Nurse Stress Scale NSS oleh Gray-Toft dan Anderson 1981 . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis null ditolak F= 8,806, p < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh self-efficacy dan occupational stress yang signifikan terhadap perilaku sehat pada perawat. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa terdapat korelasi yang positif antar self-efficacy dan perilaku sehat yang berarti semakin tinggi self-efficacy yang dimiliki perawat makan semakin tinggi perilaku sehat yang dijalankan sedangkan korelasi antara occupational stress dan perilaku sehat adalah negatif yang berarti semakin tinggi tingkat occupational stress yang dirasakan perawat makan akan semakin menurunkan perilaku sehatnya.

ABSTRACT
The objective of this study was to examine the influence of self efficacy and occupational stress towards health behavior among nurses. Respondents counted 111 nurses who work at the hospital in Jabodetabek. Measurement of health behavior was using health behavior indicator by Sarafino and Smith 2011 , measurement of self efficacy was using The Health Behavior Spesific Behavior Self Efficacy Scale HSBSES which was adopted by Penney 2006 , and measurement of occupational stress was using Nurse Stress Scale by Gray Toft and Anderson 1981 . The results showed that the null hypothesis is rejected F 8,806, p 0,05 , which means there was a significant influence of self efficacy and occupational stress together on health behavior among nurses. The correlation of self efficacy and health behavior is positive which means, the higher the level of self efficacy, the higher the level of health behavior, while the correlation of occupational stress and health behavior is negative which means the higher the level of occupational stress, the lower the level of health behavior."
2016
S65919
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Juli Dwi Prasetyono
"ABSTRAK
Kebugaran merupakan faktor penting bagi pekerja, salah satunya guru. guru
dengan kondisi tidak bugar akan beresiko mengalami penyakit tidak menular
(PTM). PTM merupakan penyebab umum kematian secara global. Karya ilmiah
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan Model Intervensi
Keperawatan Kesehatan Kerja (MOSIK3RU) terhadap status kebugaran guru.
Desain penelitian menggunakan desain quai experiment. SImple random sampling
digunakan untuk pengambilan data pada 96 sampel guru. Hasil riset menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan guru terhadap
kebugaran. Temuan penelitian ini dan sebagai evidenced base bagi perawat
kesehatan kerja untuk melakukan upaya manajemen, asuhan keperawatan
komunitas dan eluarga serta memberikan masukan bagi puskesmas, dinas
kesehatan, sekolah, dinas pendidikan dalam menyusun kebijakan kesehatan bagi
guru

ABSTRACT
Fitness is an important factor for the workers , one of them teachers. teachers with
no fit condition to be at risk of non-communicable diseases (NCDs) .NCD is a
common cause of death globally. This paper aims to describe the implementation
of Occupational Health Nursing Intervention Model (MOSIK3RU) against the
fitness status of teachers. The study design using the design of quasi experiment.
Simple random sampling was used for collecting data on 96 samples of teachers.
Research shows that an increase in knowledge , attitude and skills of teachers
towards fitness. The findings of this study and as evidenced base for occupational
health nurse to make an effort management, nursing care and family and provide
input to the health centers, health departments, schools, education authorities in
formulating health policy for teachers."
2016
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Zahara
"Pendahuluan : Manufaktur telah menjadi suatu industri penting dalam mendukung kemajuan perekonomian Indonesia. Indonesia telah berhasil mencapai peringkat keempat dunia di bidang industri manufaktur dan akan terus meningkatkan prestasinya. Produktivitas merupakan hal yang perlu ditingkatkan untuk memenangkan persaingan dunia. Salah satu faktor manusia dalam mencapai produktivitas adalah kebugaran. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian bersama yang dilakukan oleh Direktorat Bina K3 dengan Program Pendidikan Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi FKUI di enam wilayah Indonesia dengan enam bidang industri manufaktur. Tujuan : Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kebugaran kardiorespirasi pada pekerja manufaktur di Indonesia dan faktor-faktor yang berpengaruh. Metode : Desain potong lintang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui profil kebugaran pekerja manufaktur di enam wilayah Indonesia dan faktor-faktor yang berpengaruh menggunakan uji jalan enam menit. Hasil : Kebugaran kardiorespirasi pada 53,34% pekerja adalah rata-rata dan diatas rata-rata. Faktor individu yang berhubungan dengan kebugaran adalah lama tidur . Lama tidur yang kurang dari delapan jam sehari berhubungan dengan kebugaran. Kesimpulan : Kebugaran pekerja manufaktur adalah rata-rata dan diatas rata-rata. Lama tidur kurang dari delapan jam sehari merupakan faktor individu yang berhubungan dengan kebugaran. Tidak didapatkan faktor pekerjaan yang berhubungan dengan kebugaran.

Background : Manufacture plays important role in Indonesian economic development. Indonesia had successfully achieved fourth rank in the world industrial manufacture and would always made improvement. Productivity must be encouraged to win the world competition. Physical fitness was one of the human factors that was needed to achieve productivity. This study is part of a joint study between Direktorat Bina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Ministry of Manpower Republic Indonesia and Occupational Medicine Specialist Program Faculty of Medicine Universitas Indonesia in six region of Indonesia with six different type of industrial manufacture. Objective : This study was aimed to explore cardiorespiratory fitness among manufacture workers in Indonesia and its related factors. Methods : A cross-sectional study design was conducted to 120 manufacture workers with heat stress hazard using six minute walking test and heat stress assessment in their workplace using heat stress monitor. Results : The result showed that that physical fitness of 53,34% workers were above average. Individual factor that related to physical fitness of manufacture workers were sleep duration and age. Sleep duration that was less than eight hours a day and age more then 35 years-old was related to physical fitness. Conclusions : The cardiorespiratory fitness of manufacture worker in Indonesia was average and above average. Sleep duration was related to physical fitness. There was no occupational factor related to physical fitness."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Arvianti
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan pengetahuan dan sikap dengan gaya hidup sehat mahasiswa S1 Peminatan Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Tahun 2009. Karakteristik responden (jenis kelamin, umur, status pernikahan, pekerjaan, dan pendapatan), pengetahuan, dan sikap sebagai variabel bebas, dan gaya hidup sebagai variabel terikat. Dari ketujuh variabel bebas diatas, hanya status pernikahan yang memiliki hubungan bermakna dengan gaya hidup sehat dengan nilai P-value=0,047 dan nilai OR=4,143. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Hasil penelitian ini menyarankan agar pihak kampus dan Dinas Kesehatan Kota Depok mengeluarkan kebijakan yang berkaitan dengan gaya hidup sehat.

The topic of this research is relations of knowledge and atittude with healthy life style of bachelor degree students majoring health promotion at University Indonesia on 2009. Respondent characteristic (age, gender, marriage status, work, income), knowledge, and atittude as independent variables and healthy life style as dependent variable. From those independent variables only marriage status which has relation with healthy life style with P-value=0,047 and OR=4,413. This research is quantitative descriptitive with cross sectionals design. Result of this research suggest to university of Indonesia and Health Department Depok city, to make a policy involved of healthy life style.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S5822
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kemal Akbar Suryoadji
"

Pendahuluan: Perilaku sedenter atau menetap pada pekerja dapat menyebabkan berbagai risiko penyakit yang mengganggu kegiatan sehari-hari. Salah satu uji yang dapat dilakukan dengan mudah dan fleksibel untuk menilai tingkat kebugaran seseorang adalah melalui uji jalan 6 menit yang ditunjukan berdasarkan persentase antara hasil dan prediksi uji jalan 6 menit.  Oleh karena itu, penelitian untuk mencari tahu hubungan antara jenis pekerjaan dan tingkat kebugaran perlu dilakukan sebagai pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan, dalam hal ini dilakukan kepada petugas kebersihan luar UI Depok.

Metode: Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah potong lintang. Subjek merupakan petugas kebersihan Universitas Indonesia Depok. Jenis pekerjaan pada subjek terbagi menjadi lokasi, durasi, giliran waktu, dan cara kerja subjek yang diisi melalui kuisioner oleh subjek. Tingkat kebugaran subjek didapatkan berdasarkan persentase hasil dan prediksi uji jalan 6 menit yang dilakukan oleh peneliti sesuai pedoman dari ATS. Data tingkat kebugaran dan jenis pekerjaan dianalisis korelasinya dengan Uji Fisher.

Hasil: Sebaran jenis pekerjaan pada petugas kebersihan Universitas Indonesia Depok didapatkan berdasarkan lokasi 95,4% bekerja di outdoor, 1,8% bekerja di indoor dan outdoor, dan 2,8% bekerja di tempat yang tidak menentu. Berdasarkan durasi didapatkan 93,6% pekerja bekerja lebih dari 8 jam dan sebanyak 6,4% pekerja bekerja kurang dari 8 jam. Berdasakan giliran waktu kerja sebanyak 94,5% pekerja bekerja pada giliran waktu pagi, sebanyak 1,8% bekerja pada giliran waktu sore, dan sebanyak 3,7% bekerja pada waktu tidak menentu. Berdasarkan cara bekerjanya 100% pekerja bekerja secara fisik. Sebaran tingkat kebugaran melalui uji jalan 6 menit pada petugas kebersihan Universitas Indonesia Depok didapatkan sebanyak 1,83% pekerja tergolong bugar, sebanyak 2,75% pekerja tergolong tidak bugar, dan sebanyak 95,4% pekerja tergolong sangat tidak bugar. Hubungan antara jenis pekerjaan dengan tingkat kebugaran melalui hasil uji jalan 6 menit pada petugas kebersihan UI Depok didapatkan pada hubungan tingkat kebugaran terhadap lokasi, durasi, dan waktu kerja menunjukan tidak adanya hubungan (p>0,05). Sedangkan pada korelasi antara tingkat kebugaran dengan cara bekerja tidak dapat dihubungkan karena cara bekerja pada subjek konstan.

Kesimpulan: Korelasi antara tingkat kebugaran dengan lokasi, durasi, dan waktu kerja tidak memiliki hubungan (p>0,05), serta tidak dapat dilakukan hubungan antara tingkat kebugaran dengan cara bekerja karena cara bekerja subjek bersifat konstan.


Introduction: Sedentary behavior in workers can cause various risks of illness that interfere with daily activities. One of the test that can be done easily and flexibly to assess a persons fitness level is through 6-minute walking test which is shown based on the percentage between the results and predictions of the distance. Therefore, research to find out the relationship between work type and fitness level needs to be done as new knowledge that has never been done before, in this case conducted to janitors of UI Depok.

Method: The design used in this study is cross-sectional. The subjects are janitors of the Universitas Indonesia Depok. The type of work of the subjects is divided into location, duration, shift time, and how the work of the subjects and its filled out through questionnaires by the subjects. The fitness level of the subjects was obtained based on the percentage of results and predictions of the 6-minute walking test conducted by the researchers according to the guidelines of ATS. Data on fitness level and type of work were analyzed by correlation with the Fisher Exact Test.

Results: The distribution of work types on subjects was obtained based on the location it was found that 95.4% working in outdoor, 1.8% working indoor and outdoor, and 2.8% working in uncertain places. Based on the duration, it was found that 93.6% of workers worked more than 8 hours and 6.4% of workers worked less than 8 hours. Based on work time 94.5% of workers work in the morning shift, 1.8% work in the afternoon shift, and as many as 3.7% works in uncertain times. Based on how it works 100% of workers work physically. The distribution of fitness levels through a 6-minute walk test on subjects was found as many as 1.83% of workers classified as fit, as many as 2.75% of workers were classified as unfit, and as many as 95.4% of workers were classified as very unfit. The relationship between the types of work with the fitness level through the results of the 6-minute walk test that the subjects were found in the relationship of fitness level to location, duration, and work time showed no relationship (p>0.05). Whereas the correlation between fitness level with how to work cannot be connected because the way to work on subjects was constant.

Conclusion: The correlation between fitness level with location, duration, and work time has no relationship (p>0.05), and there is no relationship between fitness level and work method because the subjects work method is constant.

 

"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>