Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1345 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ridley, Matt
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2005
599.935 RID g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Murakami, Kazuo
Jakarta: Mizan, 2007
599.935 MUR dt
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Gina
"Entertaining, informative, and written in plain English by a world-class science and technology journalist, "The Genomics Age" explores how recent leaps in the understanding of DNA offer astounding scientific promises, and pose complex ethical issues. It covers all areas of our lives that might change, and subjects that are hot and frequently in the news, such as anti-aging and longevity, stem cell research, "designer" babies, and of course the social, moral and ethical questions that accompany these subjects."
New York: [American Management Association, ], 2005
e20438447
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Fuad Hasyim
"Ketidaksadaran kolektif sebagai deposit memori leluhur, dibentuk oleh serangkaian peristiwa yang menyebabkan kenangan emosional di masa primordial. Meskipun konsep ketidaksadaran kolektif merupakan pencapaian terbesar Jung, nyatanya konsep tersebut ditolak oleh kebanyakan psikolog di masa itu. Penolakan tersebut didasari pada asumsi bahwa konsep ketidaksadaran kolektif terlalu spekulatif untuk dijelaskan. Artikel ini berusaha mendefinisikan ulang konsep ketidaksadaran kolektif yang spekulatif, menjadi definisi yang lebih konkret dan materialis, dengan menyatakan bahwa ketidaksadaran kolektif merupakan bagian dari memori genetik yang diturunkan dari generasi ke generasi melalui replikasi DNA pada sel. Ketidaksadaran kolektif dijelaskan melalui proses epigenetik yang mengacu pada pewarisan genetik yang bisa bertahan selama beberapa masa yang panjang. Agar peristiwa bisa diturunkan ke generasi selanjutnya melalui DNA, peristiwa harus bisa direkam (coding) di dalam struktur engram, dengan memenuhi dua syarat, yaitu (1) suatu peristiwa harus memberikan kesan dan kenangan mendalam, dan (2) suatu peristiwa harus bisa dilestarikan secara konsisten dan kontinu dalam kurun waktu yang panjang. Artikel ini menggunakan pendekatan naturalistik dengan metode library research, dan analitis deskriptif untuk sampai pada kesimpulan akhir bahwa ketidaksadaran kolektif merupakan enkripsi memori genetik yang direkam oleh engram dan diturunkan melalui replikasi DNA yang berisi informasi genetik ke generasi selanjutnya.

The collective unconscious as a deposit of ancestral memory, is formed by a series of events that cause emotional memories in primordial times. Although the concept of the collective unconscious was Jung's greatest achievement, in fact it was rejected by most psychologists of the time. The rejection is based on the assumption that the concept of the collective unconscious is too speculative to explain. This article seeks to redefine the speculative concept of the collective unconscious, into a more concrete and materialist definition, by stating that the collective unconscious is a part of genetic memory passed down from generation to generation through DNA replication on cells. The collective unconscious is explained through an epigenetic process that refers to genetic inheritance that can persist for some long period of time. In order for an event to be passed down to the next generation through DNA, it must be able to be recorded (coding) in an engram structure, by fulfilling two conditions, namely (1) an event must provide deep impressions and memories, and (2) an event must be able to be preserved consistently and continuously over a long period of time. This article uses a naturalistic approach with library research, and descriptive  analytical  methods to come to the final conclusion that the collective unconscious is an encryption of genetic memory recorded by engrams and passed down through DNA replication containing genetic information to later generations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anderson, Nels
New York: David Mckay Co.Inc, 1964
301.23 AND a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fuhito Endo
"ABSTRACT
The titles of the works of novelist yukio mishima clearly illustrate his preoccupation with sea imageries, while his language urges us to examine them psychoanalytically. In other words, these images function as an aesthetic and pyychic screen onto which his radically divide subjectivity is projected. Mishima's divided self is a product of logical complication and semantic opacity worthy of psychoanalytic interpretation."
Tokyo: Center for Asian and Pacific Studies, Seikei University, 2020
915 RAPS 45 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ulung Gondo Kusumo
"Penelitian ini membahas pembentukan besi dari Mill scale secara efesien. Millscale yang terdiri atas 3 jenis fasa dioksidasi dahulu menjadi fasa tunggal hematite. Kemudian hematite dicampur dengan karbon dengan perbandingan berat 1:1 setelah itu dipanaskan menggunakan laju pemanasan 10ºC/menit untuk mencari temperatur efesien untuk proses reduksi oksida besi. Setelah diperoleh temperatur efesien laju pemanasan menuju dan lama pada temperatur efesien divariasikan untuk mendapatkan laju pemanasan yang efesien. Setelah didapatkan temperatur, laju dan lama pemanasan efesien dicari berat carbon minimum untuk proses reduksi. Efektivitas dari proses reduksi berusaha ditingkatkan menggunakan high energy ball mill.
Disimpulkan proses reduksi paling efesien menggunakan laju pemanasan 20ºC/menit hingga temperatur 1000ºC dimana temperatur tersebut ditahan selama 1 jam. Sedangkan perbandingan karbon dengan hematite yang paling baik adalah 1:1 lebih besar dari hasil yang diperoleh berdasarkan perhitungan. Sedangkan proses ball mill terbukti mampu meningkatkan efektivitas proses reduksi di udara bebas.

This research discusses how to make iron from mill scale efficiently. Mill scale which is comprised of three phase is oxidized into a single phase hematite. After that hematite is mixed with carbon with a ratio of 1:1 and then heated with a 10K/menit heating rate to find the efficient temperature for an iron oxide reduction process. After obtaining the efficient temperature the heating rate and time of heating is varied for the efficient temperature this is to obtain the efficient heating rate. After obtaining the efficient temperature, heating rate and time of heating the minimum weight of carbon for the reduction process is searched. The effectivity of the reduction process is increased using high energy ball mill.
The conclusion is that the most efficient process of reduction is using a 20 C/menit heating rate up to 1000ºC where it is held for 1 hour. While the weight ratio between hematite and carbon is 1:1 bigger than the calculated result. And the ball mill process is proven to have increased the effectivity of the reduction process on free air.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29017
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Tasya Pradnya Pratistita
"Pendahuluan: Graves' disease merupakan etiologi dari hipertiroidisme yang paling sering ditemukan dan salah satu manifestasi klinis yang sering muncul adalah oftalmopati. Jalur persinyalan CD40-CD40L memiliki peranan yang penting dalam patogenesis penyakit autoimun, salah satunya adalah Graves' disease. Graves' disease melibatkan jalur persinyalan CD40-CD40L yang berperan pada proses diferensiasi, proliferasi, dan aktivasi sel B dewasa sebagai respons dari antigen yang berbeda. Penelitian ini bertujuan menganalisis gen CD40L pada rs3092951, yang terletak pada 5' flanking region bagian promoter.
Metode: Sampel berasal dari 60 penderita Graves' disease yang dianalisis dengan metode SSP-PCR untuk mengetahui variasi genetik dan metode ELISA untuk mengetahui kadar sCD40L.
Hasil: Variasi genetik CD40L rs3092951 tidak berperan pada risiko kekambuhan dan derajat oftalmopati (p>0,05). Ditemukan perbedaan kadar sCD40L yang signifikan pada pasien kambuh dengan tidak kambuh (p<0,05) dan pada pasien dengan derajat oftalmopati (p<0,05).
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara kadar sCD40L terhadap risiko kekambuhan dan derajat oftalmopati pada penderita Graves' disease, hubungan yang signifikan tidak ditemukan pada variasi genetik gen CD40L rs3092951.
Introduction: Graves disease is the most common etiology of hyperthyroidism. Graves' ophthalmopathy occurs in patients with hyperthyroidism and one of the most common clinical manifestations is ophthalmopathy. The CD40- CD40L signaling pathway play an important role in the pathogenesis of autoimmune diseases, one of them is Graves' Disease. Graves' disease involves the CD40-CD40L signaling pathways which play a role in differentiation, proliferation, and activation of mature B cells in response to different antigen. This study analyzed the CD40L gene at rs3092951 which is located at the promoter of the 5' flanking region.
Methods: Samples were taken from 60 Graves' disease patients analyzed by SSP-PCR method to determine the genetic variation and ELISA method to determine the levels of sCD40L.
Results: Significant correlation was not found between genetic variation of CD40L rs3092951 with the risk of recurrence and the degree of ophthalmopathy (p>0.05). There is a significant difference in sCD40L levels in patients with recurrence and without recurrence (p <0.05) and in patients with degrees of ophthalmopathy (p<0.05).
Conclusion: There was a significant correlation between the sCD40L levels with the risk of recurrence and the degree of ophthalmopathy, no significant correlation was found in genetic variation of CD40L rs3092951."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hajati Hoesin
"Persoalan yang dihadapi Indonesia dalam kaitan antara industrialisasi dan tenaga kerja adalah bahwa industrialisasi tidak seluruhnya sanggup menampung tenaga kerja yang ada di pasar kerja, dan hampir selalu membawa implikasi kepada ketenagakerjaan dengan adanya upaya penekanan pengeluaran di bidang pekerja. Akibatnya banyak terjadi pemogokan pekerja. Pekerja menjadi tidak tenang dalam menjalankan pekerjaannya. Keresahan pekerja tersebut dapat berkembang menjadi perselisihan perburuhan yang berkisar pada tuntutan mengenai syarat-syarat kerja, pembentukan serikat pekerja dan perlindungan jaminan sosial. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pembatasan di wilayah DKI Jakarta, data diperoleh melalui kegiatan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Dari data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa berbagai usaha telah diadakan untuk menanggulangi keresahan pekerja. Diadakannya ketentuan mengenai Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) dan upaya menggiatkan pembuatan KKB di Perusahaan-perusahaan yang memenuhi syarat merupakan bukti Peran Pemerintah dalam rangka memberi perlindungan terhadap pekerja sebagaimana yang diamanatkan dalam Pasal 27 ayat (2) UUID 1945. Kenyataan bahwa (Serikat) Pekerja belum menunjukkan kemandiriannya dalam merundingkan isi KKB dengan pihak pengusaha, hendaknya dapat lebih memacu Pemerintah untuk lebih banyak berperan. Misalnya dengan membandingkan KKB dengan Collective Bargaining Agreement (CBA)/Collective Labor Agreement (CLA) dari negara lain dengan penyesuaian situasi dan kondisi ketenagakerjaan di negara Indonesia. Diharapkan KKB merupakan jaminan bagi pekerja untuk mendapatkan hak yang lebih yang paling minim yang bila dilaksanakan sebaik-baiknya oleh para pihak dapat mengatasi keresahan pekerja."
Depok: Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>