Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35558 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Selama ini untuk kebutuhan pelumasan berbagai mesin industri maupun otomotif bahan bakunya di peroleh dari minyak bumi....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lisna R. Hidayat
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2002
T40191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manningara
"ABSTRAK
Pada penelitian ini, dilakukan percobaan pembuatan biodiesel (metil ester) menggunakan minyak yang diekstraksi dari biji karet. Biji karet yang digunakan adalah klon PB 280. Serangkaian pengujian telah dilakukan untuk melihat sifat fisiko-kimia dari minyak biji karet maupun kualitas dari biodiesel yang yang dihasilkan. Minyak yang dapat diekstrak dari biji karet klon PB 280 adalah sekitar 49,03 % dari berat serbuk kering. Komposisi asam lemak penyusun trigliserida minyak biji karet tersebut terdiri dari; asam palmitat (9,39%), asam stearat (12,07%), asam oleat (18,03%), dan asam linoleat (60,51%). Metil ester dibuat dengan menambahkan 64 g minyak ke dalam 27 mL metanol-KOH 1,5% berat, dicampurkan hingga larut dalam Erlenmeyer tertutup. Setelah larut, campuran diaduk dengan pengaduk magnetik dengan suhu sekitar 50 0C selama 30 menit dalam keadaan tertutup. Metil ester yang dihasilkan memiliki berat sekitar 96,18% dari berat awal minyak. Hasil pengujian pada biodiesel dari minyak biji karet ini membuktikan bahwa biodiesel tersebut cukup untuk memenuhi standar internasional. Biodiesel yang dihasilkan dari minyak biji karet hasil ekstraksi ini dapat diperkirakan termasuk dalam kategori bahan bakar minyak diesel no. 2-D. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hienny Aliaman
1984
S29597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Arbianti
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2003
T40204
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Santi Puspitasari
"Diversifikasi barang jadi karet alam sangat diperlukan untuk mendukung peningkatan konsumsi domestik produksi karet alam nasional. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan karet alam termoplastik hasil kopolimerisasi cangkok emulsi lateks karet alam dengan monomer termoplastik sebagai bahan aditif jenis peningkat indeks viskositas minyak pelumas. Penelitian ini dimaksudkan untuk mempelajari pengaruh penambahan berbagai dosis karet alam termoplastik (kopolimer dari karet alam - stirena) ke dalam minyak lumas dasar golongan parafinik HVI 60 dan HVI 650 terhadap nilai indeks viskositas minyak pelumas baru.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa reaksi kopolimerisasi cangkok emulsi yang dijalankan pada rasio karet alam terhadap monomer stirena sebesar 85:15, pada suhu 65oC selama 7 jam, dengan penambahan 1% insiator amonium peroksidisulfat dan 2% surfaktan sodium dodesil sulfat mampu menghasilkan karet alam termoplastik (TPNR, kopoli NR-ST) dengan efisiensi cangkok 56,48%. Pada dosis 5% TPNR terhadap minyak lumas dasar berfungsi dengan baik sebagai peningkat indeks viskositas karena memenuhi persyaratan indeks viskositas standar sesuai Surat Keputusan Ditjen Migas Nomor 85K/34/DDJM/1998, dan dapat bersaing dengan minyak pelumas komersial tipe 20W-50, 10W-40 dan 15W-40.

Diversification of rubber goods are highly needed to enhance natural rubber domestic consumption. One of the efforts is by using thermoplastic natural rubber that is synthesized from emulsion graft copolymerization of natural rubber latex with thermoplastic monomer as index viscosity improver of lubricating oil. The research aimed to study the effect of thermoplastic natural rubber (natural rubber?styrene copolymer) addition, at various concentration, into base paraffinic lube oil (HVI 60 and HVI 650) on index viscosity value of lubricating oil.
The result showed that emulsion graft copolymerization at composition ratio of natural rubber to styrene monomer 85:15, at 65oC for 7 hours, with addition of 1% ammonium peroxidisulfate as initiator and 2% sodium dodecyl sulfate as surfactant produced thermoplastic natural rubber (TPNR, copoly NR-ST) with grafting efficiency of 56,48%. The TPNR can be functioned properly as index viscosity improver at 5% concentration to base paraffinic lube oil either HVI 60 or HVI 650. The obtaining new lubricating oils could fulfill the index viscosity standard requirement refered to Decree of Directorat General of Oil and Gas No 85K/34/DDJM/1998, and could compete with the commercial lubricating oil type 20W-50, 10W-40, and 15W-40.
"
Bogor: Pusat Penelitian Karet ; Institut Pertanian Bogor. Departemen Fisika, 2016
530 KKP 32:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Joice Laurentina
"Biosurfaktan berpotensi menjadi alternatif pengganti surfaktan berbahan dasar fosil karena sifatnya yang mudah terurai dan ramah lingkungan. Ester asam lemak gula menjadi salah satu jenis biosurfaktan yang menarik banyak perhatian karena memiliki sifat permukaan aktif yang baik dan berasal dari sumber daya terbarukan. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis ester asam lemak fruktosa menggunakan asam lemak hasil hidrolisis minyak biji kelor, gula fruktosa, enzim Lipase Eversa Transform 2.0 dan pelarut n-heksana. Reaksi esterifikasi dilakukan pada suhu 40°C selama 72 jam. Terbentuknya produk ester asam lemak fruktosa dikonfirmasi melalui spektrum FTIR dengan puncak serapan C=O khas ester pada bilangan gelombang 1741 cm-1. Produk ester asam lemak fruktosa hasil sintesis diuji kemampuannya sebagai biosurfaktan dengan melihat kestabilannya dalam membentuk emulsi, serta diuji aktivitas antimikrobanya menggunakan bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk ester asam lemak fruktosa mampu menstabilkan emulsi minyak dalam air serta dapat menghambat pertumbuhan kedua jenis bakteri tersebut.

Biosurfactants have the potential to be an alternative to fossil-based surfactants due to their biodegradability and environmental friendliness. Sugar fatty acid esters are a type of biosurfactant that has attracted significant attention because of their good surface-active properties and renewable sources. In this study, the synthesis of fructose fatty acid ester was conducted using fatty acids from hydrolyzed moringa seed oil, fructose, Lipase Eversa Transform 2.0 enzyme, and n-hexane solvent. The esterification reaction was performed at 40°C for 72 hours. The formation of the fructose fatty acid ester was confirmed by FTIR spectrum showing the characteristic ester C=O absorption peak at 1741 cm-1.  The fructose fatty acid ester product was tested for its capability as a biosurfactant by evaluating its emulsion stability and its antimicrobial activity against Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The results showed that the fructose fatty acid ester could stabilize oil-in-water emulsions and inhibit the growth of both bacterial strains."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gaddy Khalfani Sulaksono
"Pada tahun 2025, Pemerintah Indonesia menargetkan hingga 23% energi yang berasal dari sumber terbarukan menggantikan bahan bakar fosil. Salah satu sumber terbarukan yang menjanjikan untuk menggantikan bahan bakar fosil adalah renewable diesel. Renewable diesel dapat diproduksi dari beberapa jenis minyak nabati tanpa mengurangi kualitas bahan bakar melalui hydroprocessing. Dalam penelitian ini minyak nabati yang digunakan adalah Jathropa curcas, Chlorella vulgaris, dan Biji Karet karena produktivitas dan rendemen minyak yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan mengoptimalkan proses hidrodeoksigenasi bahan baku tersebut menggunakan simulator proses UNISIM dengan memvariasikan suhu operasi 250 - 400◦C dan tekanan operasi 1 - 5 Mpa. Metode Analytical Hiearchy Process (AHP) digunakan untuk menilai bahan baku yang paling optimal untuk produksi renewable diesel dengan mengurutkan beberapa kriteria yaitu kadar minyak bahan baku, harga bahan baku, rendemen, suhu, konsumsi gas hidrogen, dan tekanan. Bahan baku yang paling optimum dan efisien yang ditunjukan dengan nilai AHP tertinggi (0.163) adalah biji karet pada suhu 300°C dan tekanan 3MPa yang menghasilkan yield renewable diesel sebesar 39 % dan konversi total 98 %.

By the year 2025, Indonesia Government aims to have up to 23% energy coming from renewable sources replacing fossil fuels. One of the promising renewable sources to replace fossil fuels is renewable diesel. Renewable diesel can be produced from several types of vegetable oil without compromising fuel quality through hydroprocessing. In this research, the vegetable oils used are Jathropa curcas, Chlorella vulgaris, and Rubber Seed due to high productivity and high oil yield. The aim of this research is to model and optimize the hydrodeoxygenation process of those raw materials using UNISIM process simulator by varying the operating temperature of 250 - 400◦C and operating pressure of 1 - 5 Mpa. Analytical Hiearchy Process (AHP) method is used to asses the most optimal raw material for renewable diesel production by rank some criteria which are raw material oil content, raw material price, yield, temperature, hydrogen gas consumption, and pressure. The most optimum and efficient raw material indicated by the highest AHP score (0.163) is rubber seed that run at 300°C and 3MPa resulting in 39 % renewable diesel yield and conversion total of 98 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sugiyono
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji karakteristik kompon karet ban dalam sepeda dengan menggunakan bahan pelunak minyak minarek dan minyak kernel kelapa sawit. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 2 (dua) faktor, yaitu konsentrasi minyak yang digunakan (5 phr, 10 phr dan 15 phr) dan jenis minyak sebagai bahan pelunak (minyak minarek dan minyak kernel kelapa sawit).
Hasil penelitian diperoleh untuk parameter kekerasan semua perlakuan tidak memenuhi persyaratan SNI ban dalam dari karet untuk sepeda motor (SNI 06-1542-1989), sedangkan parameter Tegangan putus dan Perpanjangan putus untuk semua perlakuan memenuhi persyaratan SNI ban dalam sepeda (SNI 06-7066-1989). Nilai tegangan putus untuk masing-masing perlakuan yaitu A1B1 = 109,67 kg/cm2, A1B2 = 108,67 kg/cm2, A2B1 = 123,33 kg/cm2, A2B2 = 120,67 kg/cm2, A3B1 = 142,33 kg/cm2, dan A3B3 = 141,33 kg/cm2. Nilai perpanjangan putus yaitu A1B1 = 640 %, A1B2 = 639 %, A2B1 = 675,33%, A2B2 = 668,67%, A3B1 = 691,67%, dan A3B3 = 685,33%."
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>