Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57939 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Phytoestrogen is the chemical compound contains in plant which has estrogenic like effect...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Phytoestrogen is the chemical compound contains in plant which has estrogenic like effect. Estrogen has important function on woman?s sexual organ, such as proliferation of uterine and vaginal cornification. Phytoestrogen are weak agonists for estrogen and illicit statistic significantly increases in uterine wet weight, at
definite dose, in uterothrophic bioassay. Biji Klabet or Fenugreek seed (Trigonella foenum-graecum L.) contains steroidal sapogenins such as diosgenin, tigogenin, gitogenin, yamogenin and trigoneoside, that suspected having an estrogen-like effect or as phytoestrogen. The aim of this research was to investigate the estrogenic
effect of fenugreek?s ethanolic extract in ovariectomized and immature rats models. These models represent the limacteric/menopause phase, where estrogen level is very low because ovary produces no estrogen. The testing animals were divided into normal group, ovariectomized control group, estradiol control group and three level
doses of fenugreek extract (30mg/200gBW; 60mg/200gBW and 120mg/200gBW). The result indicated that start on 60mg/200gBW, fenugreek extract significantly could increasing mammary gland proliferation. Empirically fenugreek containing diosgenin, that caused breast enhancement. This research showed that treatment
with fenugreek extract can caused proliferation of mammary gland, both on immature and ovariectomized rats."
[Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Basuki Budiman
"Kualitas manusia sebagai salah satu modal dasar pembangunan lebih mendapat perhatian pada Pelita V dalam rangka mempertinggi derajat kesejahteraan masyarakat. Hal ini ditetspkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Tersirat bahwa agar tercapai tingkat kualitas manusia yang dicita-citakan tersebut, pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan member! prioritas yang tinggi pada upaya peningkatan kesehatan masyarakat dalam keluarga termasuk peningkatan status gizi masyarakat di samp ing upaya-upaya prevent if, kuratif dan rehablitatif.
Kualitas manusia terdiri dari aspek ragawi dan aspek mental; yang termasuk aspek ragawi yaitu kebugaran dan pertumbuhan; sedangkan yang termasuk aspek mental yaitu kecerdasan dan keterampilan. Gangguan gizi yang erat kaitannya dengan pertumbuhan ragawi dan mental adalah kurang energi protein (KEP) dan kurang iodium.
Di Indonesia, KEP dan gangguan akibat kurang iodium (GAKI) merupakan dua dari empat masalah gizi utama. Prevalensi gizikurang pada anak usia di bawah lima tahun (balita) yang diukur atas dasar berat badan pada umur tertentu (kurang dari 70 % median acuan) menurun dari 29.1 persen (1983) menjadi 10.8 persen (1987)1. Laporan lain2 menyebutkan bahwa prevalensi menurun dari 14.4 persen (1978) menjadi 12.8 (1986) dengan penurunan yang besar terjadi didaerah perkotaan yaitu 4.2 persen di bandingkan daerah pedesaan sebesar 0.9 persen.
Besar dan luasnya masalah pertumbuhan ragawi di samping dinyatakan dengan prevalensi gizikurang pada anak balita, dapat pula dinyatakan dengan besarnya prevalensi gizikurang pada anak usia tujuh tahun yang diukur pencapaian tinggi badannya. Hal ini sekaligus dikaitkan dengan keadaan ekonouii suatu wilayah3'4,'.
Di Indonesia, prevalensi gizi kurang anak usia tujuh tahun secara nasional belum ads. Prevalensi gizikurang atas dasar indeks tinggi badan menurut umur (<=90% median acuan Indonesia hasil modifikasi acuan WHO-NCHS) anak baru masuk sekolah (6-8 tahun) di tiga provinsi yaitu Sumatera Barat, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat pada tahun 1988 berturut-turut adalah 9.8; 14.6 dan 16.4 persen. Oleh karena tinggi badan merupakan produk dari interaksi berbagai faktor dan kesempatan mengoreksi tinggi badan sebelum mencapai tinggi bada usia dewasa terjadi pada masa usia sekolah, maka pertumbuhan ragawi pada usia tersebut perlu mendapat perhatian secara khusus.
Di pinak lain, penderita GAKI di Indonesia pada tahun 1986 di perkirakan 30 juta penduduk mempunyai resiko tinggi mengalami defisiensi iodium dan bermukim di daerah endemis. Tiap tahun dari sejumlah itu terjadi 9200 bayi lahir mati. Di samping itu lebih dari 750 000 orang menderita kretin.Diperkirakan pula 3.5 jut a di antaranya dijumpai mengalami gangguan mental, gangguan motorik termasuk pertumbuhan ragawi, dan gangguan kordinasi. Pembesaran kelenjar gondok (goiter) da lam berbagai tingkat kurang lebih 8 juta orang.
Di satu pihak KEP dan GAKI mempunyai efek terhadap pertumbuhan; di lain pihak pertumbuhan tersebut merupakan hasil interaksi yang sangat komplek berbagai faktor. Berbeda dengan sebaran masalah KEP yang dapat terjadi dengan tidak mengenal kekhususan ketinggian tempat, sebaran masalah GAKI terutama terjadi di daerah pegunungan dan daerah aliran sungai yang deficit unsur iodium serta daerah yang sukar dijangkau dengan kendaraan umum. Daerah-daerah tersebut uraumnya secara sosial-ekonomis jug a kurang maju.
Oleh karena itu, pertumbuhan anak di daerah ysng endemik GAKI, kemungkinan bukan disebabkan oleh defisiensi iodium saja tetapi peranan sosial ekonomi perlu dipertimbangkan. Hubangan antara defisiensi iodium dan tinggi badan anak sekolah dasar kelas satu menjadi objek penelitian ini."
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurul Hidayati
"Efek pemberian ekstrak etanol biji klabet (Trigonella foenum-graecum L.) terhadap pengurangan kerapuhan tulang pada tikus (Rattus norvegicus) betina galur Sprague-Dawley telah diteliti. Dua puluh empat ekor tikus usia 3 bulan dibagi dalam 6 kelompok, terdiri dari kelompok kontrol normal, kelompok ovariektomi (ovx), kelompok ovx-tamoksifen 1,8 mg/kg BB, serta 3 kelompok perlakuan ovx yang masing-masing diberi ekstrak etanol biji klabet dosis
150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, dan 600 mg/kg BB. Bahan uji diberikan selama 12 minggu berturut-turut. Hasil uji ANAVA (P < 0,05) terhadap kadar ALP dan kalsium serum menunjukkan tidak ada pengaruh yang nyata pemberian ekstrak etanol biji klabet pada ketiga kelompok dosis. Hasil uji ANAVA(P < 0,05) menunjukkan terdapat pengaruh yang nyata pemberian ekstrak etanol biji klabet terhadap peningkatan rerata ketebalan dan derajat densitas trabekula pada ketiga kelompok dosis.

The effect of the ethanolic extract of seed of Trigonella foenum-graecum L. toward the bone loss in ovariectomized (ovx) rats were investigated. Twenty-two- 3-months-old female Sprague-Dawley were randomly assigned to six groups as followed, 3 control groups and 3 treatment groups. The control groups consist of the normal group, the ovx group, and the ovx group treating with tamoxifen 1,8 mg/kg BB. The treatment groups consist of the ovx group treating with ethanol extract of seeds of Trigonella foenum-graecum L. dose of 150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, and 600 mg/kg BB. The treatment done every day for 12 weeks. The ANAVA test (P > 0,05) resulted no real effect of treatment toward the mean of level ALP and calcium serum to those treatment groups. The Anava test (P>0.05) resulted the real effect of treatment toward the mean of thickness and density of cancellous bone to those treatment groups. The thickness and density of cancellous bone of treatment groups increased toward normal group."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurnia Agustini
"Biji Klabel or Fenugreek (Trigonella foenum-graecum L.) contains steroidal sapogenins such as diosgenin, tigogemn, gitagenin, yamogenin and trigoneoside, that are suspected having an estrogen-like effect or as phytoestrogen. The objective of this study was to evaluate the estrogen-like effect biji klabet alcohol extracts. This research used immature Wistar female rats, age of 19 day, which were represent the phase The testing animals were divided into five groups, namely normal group, estradiol control group and three level dose group fenugreek extract (30 mg/200gBW; 60mg/200gBW and 120mg/200gBW). The result showed that on 120mg/200gBW fenugreek extract significantly (a=0.05) increased estradiol and FSH level on immature rat. Analysis of vaginal smear showed vaginal lubrication effect, surprisingly on 120mg/200BW could induce estrous cycle."
2005
MIKE-II-2-Agust2005-74
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Leni Magdalena
"ABSTRAK
Studi pendahuhian untuk melihat efek diuretik ekstrak buah Ananas
comosus L. terhadap tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar telah
dilakukan. Pencekokan diberikan dengan larutan kontrol dan dengan
perbandingan dosis larutan murni : akuabidestilata 1: 3, ! 2, 1 : I clan I : 0
I ml/1 00 g berat badan. Pengaruh pencekokan terhadap volume urin dapat
diketahul 6 jam sesudah pencekokan.
Uji statistik terhadap hasH percobaan menunjukkan bahwa ekstrak
buah Ananas cotnosus dengan dosis larutan murni akuabidestilata 1 2,
1 mI/i 00 g berat badan tidak mempengaruhi volume total urin,
tetapi dosis larutan murni : akuabidestilata I 3 I mlIIOO g berat badan
meningkatkan volume total i.win. Dengan demikian Ananas cornosus dengan
konsentrasi tersebut mempunyai efek diuretik terhadap tikus putih (Rattus
norvegicus) jantan galur Wistar."
1998
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucie Widowati
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2003
T39588
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muzajjanah
"Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Telah diketahui keseluruhan tanaman pare (akar, batang, daun, bunga, buah dan biji) dilaporkan berkhasiat sebagai obat tradisional. Hasil penyarian, ekstrak biji pare mengandung banyak komponen yang belum teridentifikasi dengan baik. Komponen tersebut antara lain Momordikosid yang tergolong dalam glikosida triterpen, cucurbitasin glikosida, dan momorcharin serta MAP 30 yang termasuk kelompok protein tanaman. Komponen dalam tanaman pare mempunyai aktivitas biologis yaitu antifertilitas, antidiabetik, antivirus, antitumor dan mempunyai efek sitostatik dan sitotoksik.
Dari beberapa penelitian diketahui bahwa momorcharin yang diekstrak dari biji pare, yang diberikan secara intraperitonium dapat menghampat implantasi zigot. Demikian juga ekstrak buah pare dapat menurunkan kesuburan individu jantan. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji dan ekstrak daging buah pare terhadap kesuburan mencit betina. Dilakukan penelitian pemberian ekstrak biji dan daging buah pare secara oral selama 40 hari pada dosis 500 mg/kg bb, 750 mg/kg bb dan 1000 mg/kg bb terhadap kesuburan mencit betina. Setelah selesai perlakuan dilakukan pengambilan data berat badan mencit dan parameter kesuburan yaitu lama sikius estrus, jumlah folikel ovarium, berat ovarium dan jumlah anak yang dilahirkan.
Hasil dan Kesimpulan: Ekstrak biji dan daging buah pare yang diberikan secara oral pada semua dosis perlakuan tidak berpengaruh terhadap berat badan dan jumlah folikel primer (p>0.05). Akan tetapi dapat menyebabkan sikius estrus menjadi lebih panjang, penurunan jumlah folikel sekunder/tersier dan folikel de Graaf, menaikkan jumlah folikel atresia dan berat ovarium. Mulai dosis 750 mg/kg bb beberapa mencit tidak beranak (p<0.01)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T4648
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>