Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15810 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hynson, Larry M.
St. Louis, Mo.: Ishiyaku EuroAmerica, 1990
610.69 HYN e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
London: Routledge , 1999
174.2 ETH
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fuchs, Victor R.
New York: Basic Books, 1974
338.473 621 FUC w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sax, Sidney
Sydney: Allen & Unwin , 1990
362.1 SAX h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Antwerp, Belgium: Humanity Information Projects, 1999
610HUMM001
Multimedia  Universitas Indonesia Library
cover
Suparman
"The objectives of this study was to determine whether different health center performance was related to children nutritional status. The study was cross-sectional. Two sampling technique were used. The first stage used simple random sampling of finite population, which selected 37 out of 100 health centers. The second stage used comparing of two proportion, where 254 children between 6-36 months were selected from 3 health centers in upper level and other 3 health centers in lower level.
Health center performance in Bandung district were low. Staff capability was the most influencing factor for health center performance and nutrition service quality. Different performance scores in two groups of health center (205.5± 2.1 for low group vs. 273.01- 3.7 for high group) was not positively related to children nutritional status (p>.05). Mother's knowledge as an outcome of health center performance has strategic role on the improvement of children nutritional status."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1999
LP 7747
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Motivasi adalah suatu konsep yang digunakan ketika dalam diri kita muncul
keinginan dan menggerakan atau mengarahkan perilaku (Asnawi, S, 2002). Latar
belakang dari penelitian ini adalah berdasarkan hasil rekapitulasi medical health
check up Rumah Sakit Pondok Indah didapatkan kunjungan menurun dari periode
2001 sampai 2002. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor yang
memotivasi klien untuk melakukan medical health check up rutin minimal satu tahun
sekali. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
sederhana. Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Pondok Indah dengan sampel
sebanyak 35 orang. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk distribusi frekwensi yang
menunjukan bahwa faktor yang memotivasi klien untuk melakukan medical health
check up adalah faktor instrinsik dan ekstrinsik. Faktor instrinsik meliputi
pengetahuan (91,4%), pendidikan (85,9%), pengalaman (80%). Faktor ekstrinsik
teridiri dari Iingkungan (82,9%), fasilitas (65,7%) clan ekonomi (42,9%). Dapat
disimpulkan bahwa pengetahuan merupakan faktor terbesar dalam memotivasi klien
untuk melakukan medical health check up."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5131
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Erdy Techrisna Satyadi
"ABSTRAK
Salah satu program pemasaran yang ditawarkan oleh RS. Honoris adalah Jasa Layanan Kesehatan Industri yang bertujuan meningkatkan produktivitas industri dengan memberikan jaminan kesehatan kepada karyawan, membantu pengontrolan biaya pengobatan karyawan dan menyediakan data-data medis karyawan untuk perencanaan sumber daya manusia lebih lanjut. Salah satu segmen pasar yang sedang digarap adalah kawasan industri Cilegon karena kawasan industri ini berkembang dengan sangat pesat dan merupakan pasar yang potensial. Namun dalam pelaksanaannya pemasaran program ini kurang mendapat tanggapan dari perusahaan-perusahaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh suatu model jasa layanan kesehatan yang dapat dipakai oleh RS. Honoris untuk karyawan perasahaan di kawasan industri Cilegon.
Untuk memperoleh model yang sesuai dengan kebutuhan, harapan dan kemampuan masyarakat industri di Cilegon dibutuhkan analisa dan kajian mengenai karakteristik perusahaan yang ada di Cilegon yang mencakup jenis perusahaan, kebutuhan layanan kesehatan karyawan, sistem pelayanan dan pembiayaan kesehatan karyawan. Serta terhadap kepuasan dengan sistem yang ada sekarang dan harapan akan program jasa layanan kesehatan industri RS. Honoris.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode telaah data dan kasus dengan menggunakan pendekatan penelitian kwalitatif deskriptif melalui wawancara mendalam terhadap Para penentu kebijakan perusahaan dalam menetapkan pelayanan kesehatan karyawan di perusahaan.
Hasil penelitian menemukan adanya kesenjangan antara program jasa layanan kesehatan industri yang ditawarkan oleh RS. Honoris dengan kebutuhan, harapan dan kemampuan dari masyarakat industri di Cilegon. Untuk itu perlu adanya pengembangan program jasa layanan kesehatan industri RS. Honoris agar dapat di terima oleh perusahaan - perusahaan yang ada di kawasan industri Cilegon yang meliputi kemudahan mendapatkan pelayanan antara lain dengan membentuk klinik satelit di Cilegon dan menyediakan jaringan PPK yang luas, sistem adininistrasi pelayanan yang sederhana serta paket pelayanan dengan premi bervariasi yang memberikan alternatif pilihan sesuai kemampuan perusahaan.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah suatu model program layanan kesehatan industri yang dapat dipergunakan oleh RS. Honoris, mencakup sistem pelayanan, pembiayaan, organisasi serta jenis pelayanan yang dapat diterima oleh perusahaan-perusahaan di kawasan industri Cilegon.
DAFTAR PUSTAKA : 27 (1980.1997)

ABSTRACT
Model Of Honoris Hospitals Industrial Health Services Program For Eleven Companies At Cilegon Industrial Estate
Honoris Hospital has drawn up its priority target market, it is middle up community and industrial sector. One of Honoris Hospital Programs is industrial health services that purpose to increase company productivity with giving the health insurance to employees, helping company in controlling medical budget and preparing employee's medical record for further human resources planning.
Cilegon industrial estate has grown very fast, it is a potential market for Honoris Hospital's Industrial Health Services Program, but this program has not gotten a good response from the companies.
The objective of this research was to design an applicable model of Honoris Hospital's Industrial Health Program for the employees in Cilegon industrial estate.
To find an applicable model, which match with company's need, expectation and capability, needs analysis and study about company's characteristic that include kind of companies, needs of employees health services, employee's services and budgeting system, satisfaction to the present system and expectation to Honoris Hospital's Industrial Health Program.
The method that used in this research was descriptive qualitative method with in-depth interview to the key persons in the companies.
The- research found that there was a gap between Honoris Hospital's Industrial Health Services Program than the company's need, expectation and capability. So the researcher suggests to developing the industrial health services program that can accept by the companies at Cilegon industrial estate. The program must be design to make easier the companies get the services with built a satellite clinic and widen the provider's network, simple administration system, the service's package with variously premium which give alternative choice for the company.
The result of this research is an applicable model of Honoris Hospital's industrial health services program for the companies in Cilegon industrial estate.
BIBLIOGRAPHY: 27 (1930 - 1997);
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Soleh
"ABSTRAK
Di Kabupaten DT II Bekasi jumlah sarana pelayanan kesehatan swasta berkembang dengan pesat. Telah diterbitkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 920/Menkes/Per/XII/86, Peraturan Pemerintah No.7/1987, dan Peraturan Daerah Tingkat II Bekasi No. 2 Tahun 1996 untuk pembinaan, pengawasan, dan pengendalian (Binwasdal).
Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan langkah-langkah/proses penyempurnaan kegiatan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian sarana pelayanan kesehatan swasta.
Penelitian dilakukan secara Cross Sectional dengan analisis deskriptif di 49 Puskesmas dari 55 Puskesmas yang ada di Kabupaten DT II Bekasi.
Dari hasil penelitian ternyata pembinaan, pengawasan, dan pengendalian tidak berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku di atas. Hal ini disebabkan keterbatasan sumber daya di Seksi Pemulihan Kesehatan yang selama ini diberi beban tugas Binwasdal di samping itu dalam SOTK Dinas Kesehatan tugas Binwasdal tidak tercantum secara eksplisit Untuk mengatasi hal ini disepakati untuk membentuk Tim Binwasdal baik di tingkat Kabupaten maupun di tingkat Puskesmas dengan perhatian kepada " 5 M ' (man, material, method, money, dan market ).

ABSTRACT
The amount of the private health services instrument in Bekasi Regency are growing very fast. The Government Regulation of Minister of Health Number 920/Menkes/Per/?CII/86, The Government Regulation Number 7/1987 and Bekasi Regency Regulation Number 2/1996 for establishing, and controlling have been produced.
The objective of this research was to refine the activities of establishing and controlling the private health service facilities.
A cross sectional study was used, with descriptive analysis in 49 health center among 55 health center in Bekasi Regency. For the sample, one private health service facility was randomly chosen in each Health Center.
This research showed that the establishing and controlling did not carry out appropriately with the government regulation. It was caused by the responsibility for this duty. While the job description for this duty was not clearly explicit.
To overcome this problem it was agreed to form a team for establishing and controlling in regency level and health center level with special attention to the "5 M" (man, material, method, money, and market) .
"
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febrian Mulya Santausa
"Prevalensi enterobiasis tinggi pada murid SD. Melalui penyuluhan terhadap guru SD, informasi mengenai enterobiasis diharapkan lebih mudah disampaikan kepada murid. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan tingkat pengetahuan guru SD sebelum dan sesudah penyuluhan. Penelitian dilakukan di Jakarta dengan mengundang perwakilan guru SD Jakarta ke acara penyuluhan. Desain penelitian adalah eksperimental dengan intervensi penyuluhan kesehatan mengenai enterobiasis. Semua guru yang hadir saat penyuluhan dijadikan subyek penelitian. Pengambilan data menggunakan kuesioner berisi pertanyaan mengenai siklus hidup, patogenesis, gejala, penularan, dan pencegahan enterobiasis yang dibagikan sebelum dan sesudah penyuluhan. Jumlah responden 67 orang, 31,3% laki-laki dan 68,7% perempuan. Sebelum penyuluhan responden dengan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 47,8%, cukup 35,8%, dan baik 16,4%. Sesudah penyuluhan, responden dengan tingkat pengetahuan baik menjadi 83,6%, cukup 13,4%, dan kurang 3%. Dari uji marginal homogeneity didapatkan nilai p<0,01 yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara tingkat pengetahuan guru SD sebelum dan sesudah penyuluhan. Jika ditinjau per nomor, uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan bermakna pada semua skor jawaban kecuali pertanyaan mengenai gejala enterobiasis (p=0,083). Hal tersebut disebabkan sebelum penyuluhan 95,5% responden telah menjawab pertanyaan tersebut dengan benar dan menjadi 100% setelah penyuluhan. Disimpulkan penyuluhan efektif meningkatkan pengetahuan guru SD mengenai enterobiasis

The prevalence of enterobiasis is high among elementary school students. Through providing health education to the teachers, information can be more easily delivered to the students. Our study was aimed to assess the difference between knowledge level of enterobiasis among elementary school teachers before and after health education. This experimental study was held in Jakarta by inviting representatives of elementary school teachers in Jakarta to follow health education about enterobiasis. The teachers (n=67), 31,3% male and 68,7% female, completed pre-test and post-test questionnaire consisting of questions about life cycle, pathogenesis, symptoms, transmission, and prevention of enterobiasis. Prior to health education, there were 47,8% respondents with poor knowledge level, 35,8% average, and 16,4% good. After health education, there were 83,6% respondents with good knowledge level, 13,4% average, and 3% poor. Based on marginal homogeneity test, the difference is significant (p<0,01). If we assess the score of each number before and after health education, Wilcoxon test shows significant difference in all numbers, except question about enterobiasis symptoms (p=0,083). It is because 95,5% respondents had already answered the question correctly before health education, and became 100% after health education. In conclusion, health education effectively improves knowledge level of enterobiasis among elementary school teachers."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>