Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2511 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wildan Suyuthi
Jakarta: Tatanusa, 2002
347.016 WIL p (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Wardhani
"Organisasi dewasa ini tidak mungkin bisa melepaskan diri dari tuntutan tanggungjawab terhadap publiknya baik yang internal maupun eksternal. Hal ini merupakan tuntutan masyarakat agar organisasi bisa menunjukkan peranan dan kontribusinya sebagai bagian dari anggota masyarakat. Organisasi tidak bisa hanya mengejar keuntungan bagi pemegang saham atau pemodal, melainkan ia juga harus membagi keuntungannya bagi publik internal dan eksternalnya untuk memperoleh dukungan sepenuhnya terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Fenomena sosial di atas, melatarbelakangi ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian dengan topik: Tanggungjawab sosial manajemen dalam pemenuhan kebutuhan publik internal (suatu studi kualitatif penerapan fungsi hubungan masyarakat dalam komunikasi internal). Tipe penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui penerapan fungsi Hubungan Masyarakat dalam bentuk tanggungjawab sosial manajemen yang tercermin dalam filsafat kebijaksanaan dan praktek organisasi untuk memenuhi kebutuhan publik internal. Tempat penelitian di Universitas Mercu Buana. Metode pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan pengamatan secara partisipatif. Analisa data dengan metode kualitatif dengan cara mengkategorisasikan temuan di lapangan berdasarkan tema, dan topik yang sesuai, kemudian dipaparkan, dibandingkan serta melakukan trianggulasi data dengan persepsi narasumber yang sama, atau berbeda serta dokumen tertulis lainnya.
Kerangka pemikiran yang digunakan adalah teori dan konsep komunikasi organisasi, komunikasi internal, hubungan masyarakat dan tanggungjawab sosial manajemen. Goldhaber antara lain mengemukakan bahwa dalam penyampaian pesan organisasi, maka faktor manusia sangat penting, karenanya organisasi perlu memperhatikan upaya pemeliharaan kemanusiaan untuk menstabilkan organisasi. Salah satunya adalah dengan memenuhi kebutuhan dan harapan publiknya. Penerapan tanggungjawab sosial manajemen pada publik internal tersebut diharapkan akan memberikan pengaruh positif terhadap kepercayaan, motivasi, kepuasan, dukungan, image dan reputasi publik. Dengan demikian publik internal akan memiliki komitmen tinggi dalam pelaksanaan kepuasan bagi publik eksternal.
Hasil penelitian menyebutkan bahwa UMB belum berhasil menentukan nilai-nilai standar dan etika (sebagai bentuk tanggungjawab sosial manajemen) secara tertulis dan menjadi pedoman serta arah tujuan organisasi. Namun dari segi peraturan karyawan sudah mengakomodir kebutuhan publik internal dari kebutuhan fisiologis, psikologis, sosial dan prestasi. Akan tetapi, dalam pelaksanaan untuk pemenuhan kebutuhan fisiologis dan psikologis belum sesuai dengan harapan publik internal. Sedangkan pemenuhan kebutuhan sosial dan prestasi sudah dirasakan baik, kendati masih tetap perlu disempurnakan. Belum sepenuhnya pelaksanaan tanggungjawab sosial manajemen Universitas Mercu Buana dalam pemenuhan kebutuhan publik internal, ini menunjukkan pula belum sepenuhnya fungsi hubungan masyarakat diterapkan.
Implikasi teoritis ketiadaan etika, nilai-nilai standar yang menunjukkan tanggungjawab sosial manajemen pada publik internalnya, menurut Cutlip akan menyulitkan organisasi dalam membangun kepercayaan, dukungan dan image yang baik dari publiknya. Selain itu ketiadaan nilai dan tujuan yang jelas pada akhirnya akan membawa kehancuran lembaga itu sendiri (Syafaruddin). Sedangkan Davis dan Schein mengatakan bahwa kondisi kerja yang tidak sesuai dengan harapan publik internal tidak akan menciptakan kualitas kehidupan kerja, total kualitas manajemen dan atau manajemen mutu terpadu. Kurang maksimalnya tanggungjawab sosial manajemen dalam pemenuhan kebutuhan publik internal menurut Rex Harlow, juga menunjukkan belum maksimalnya fungsi hubungan masyarakat dalam organisasi yang idealnya harus selalu berupaya mengingatkan dan menekankan manajemen terhadap tanggungjawabnya kepada publik internal. Implikasi praktis, ketiadaan visi, misi dan tujuan dan penentuan langkah strategis organisasi menciptakan kekurangpercayaan publik internal akan kemampuan organisasi bertahan menghadapi tantangan berat masa depan. Kurang maksimalnya pemenuhan tanggungjawab sosial manajemen, pada akhirnya juga melahirkan sikap pesimisme, bahkan frustrasi, kurangnya motivasi kerja dan pencapaian prestasi tertentu.
Rekomendasi teoritis, melakukan penelitian lanjutan dengan metode kuantitatif untuk mengukur korelasi antara kategori-kategori dari hasil penelitian ini. Hipotesa sementara yang dapat dirumuskan adalah "Komitmen organisasi dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial manajemen akan menciptakan kepercayaan, dukungan, motivasi dan kepuasan kerja serta dalam jangka panjang menghasilkan image positif dan reputasi baik dari publiknya ". Rekomendasi praktis, UMB perlu menggali kembali nilai-nilai budaya organisasi yang dijadikan akar penentuan nilai dan etika tanggungjawab sosial manajemen kepada publiknya. Peningkatan fungsi hubungan masyarakat yang selalu menekankan tanggungjawab sosial manajemen pada kebutuhan publik internal, baik dalam kebijakan maupun tindakan organisasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12379
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"There are many comparites getting big profit but don't care of community's livelihood surrounding them...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rusfaida Saktiyanti Jahja
Depok: Piramedia, 2006
384.55 RUS m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Drucker, Peter Ferdinand, 1909-2005
Jakarta: Gramedia, 1983
658 DRU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan Widjaja
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2003
346.078 GUN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S23629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Viktor
"Latar belakang pendidikan, motivasi kerja dan pelatihan dari seorang panitera pengganti sangat dituntut untuk dapat diselesaikannya suatu perkara dengan cepat dan benar. Suatu perkara yang telah diputus oleh pengadilan haruslah secepat mungkin diminutasi, apabila perkara telah mempunyai kekuatan hukum (incrachr van gewijsde) maka segera diserahkan dalam arsip sedangkan apabila masih dilakukan upaya hukum (banding atau kasasi), maka berkas perkara akan dikirim ke tingkat peradilan yang lebih tinggi (pengadilan tinggi atau mahkamah agung). Banyak berkas perkara yang telah diputus, terlambat pemberkasannya(minurasi), khususnya terhadap perkara yang telah diputus akan tetapi belum diminutasi dalam waktu setahun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel latar belakang pendidikan, pelatihan dan motivasi mempunyai hubungan terhadap produktivitas kerja. Subyek penelitian adalah panitera pengganti di pengadilan negeri kelas I B Cirebon. Penelitian ini dilakukan dengan metode survei dengan jumlah sampel 30 orang.
Pendidikan adalah usaha radar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran dan atau pelatihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Pelatihan adalah tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan seorang pegawai untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu" (Flippo, 1984,3). Motif adalah sesuatu yang membuat orang bertindak atau berperilaku dalam cara-cara tertentu. Motif dapat diartikan sebagai "driving force" yang menggerakan manusia untuk betingkah laku dan berbuat dengan tujuan tertentu (Hasibuan M ; 1996 : 95). Produktivitas adalah konsep universal, yang dimaksud yaitu menyediakan banyak barang dan jasa untuk kebutuhan semakin banyak orang dengan menggunakan semakin sedikit sumber - sumber daya.
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data pendidikan, pelatihan motivasi dan produktivitas adalah angket / kuisioner dengan menggunakan metode Skala Likert. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi dan regresi yang dilanjutkan dengan uji t dan F pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa, terdapat hubungan yang positif antara ketiga variabel pendidikan dengan produkivitas kerja walaupun pelatihan dan motivasi kerja telah dikontrol dengan koefisien korelasi = 0,6680. Untuk variabel pelatihan dengan produktivitas kerja meskipun variabel pendidikan dan motivasi kerja telah dikontrol, koefisien korelasinya = 0,4272. Untuk variabel motivasi kerja dengan produktivitas kerja dengan variabel pendidikan dan pelatihan dikontrol, koefisien korelasi =0,2519.
Secara bersama - sama ketiga variabel bebas mempunyai hubungan positif dengan variabel terikatnya, koefisien korelasi = 0,854. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa latar belakang pendidikan, pelatihan dan motivasi kerja turut menentukan produktivitas kerja panitera pengganti di pengadilan negeri Klas I B Cirebon.

The background of education, working motivation and training of a substitution clerk of the court is required strongly to complete a case fast and accurately. A case that has been decided by judicial should be filed directly. If the case has a strength of law (inkracht van gewijsde), it must straight be given in field, but if it is still on the air with law (appeal) so the case should be sent to a higher court level (High Court or Supreme Court), Many cases that have been decided are late to be organized, particularly for the cases that have the permanent strength of law. Even there are cases that have been decided for years but have not been filed yet.
This research aims to know weather there is educational variable, training and motivation that has relationship with working productivity. The subject of research is a clerk of the Court at Judicial of Government Class I B in Cirebon. The research done by the methodical survey of 30 people is the samples.
Education is the exertion to provide educated learners through guidance, teaching and or training with its role in the future. Training is an action to develop employee's knowledge and his ability to do certain job (Flippo, 1984,3). Motif is something that makes people act and behave with certain ways. Motif also can be defined as "driving force" which motivates human to behave and act with certain purpose. Productivity is a universal concept which is meant to provide plenty of items and services for more people's necessity and use a fewer resources.
Instrument that is used for educational data collection, training, motivation and productivity is questionnaire with using Likert scale method. Data analysis technique that is applied are correlation and regression which is continued with t and F test at 0.05 of significant standard. The result of research says that there's positive connection among the three independent variables with the dependent training and working motivation had been controlled with coefficient correlation of (ryx-x2x3)=0.6680, training variable with working productivity in spite of that education variable and working motivation had been controlled with coefficient correlation of (ryx2-xlx3/0 = 0.4272, working motivation variable with working productivity in spite of that education and training variable had been controlled with coefficient correlation of (ryx3-xlx2) = 0.2519
Those three independent variables have positive connection with the dependent variable with coefficient correlation of ryx l x2x3 = 0.854. So, it can be concluded that education, training, and working motivation can determine working productivity of substitution clerk of the Court in Judicial of The Government Class I B in Cirebon."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T 13922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Mutiarani Kusumastuti
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8744
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asrul Harun
"ABSTRAK
Notaris adalah pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik. Notaris wajib bertindak jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan pihak yang terkait dalam perbuatan hukum. Sebagai alat bukti terkuat dan terpenuh, apa yang dinyatakan dalam akta otentik, termasuk akta hibah wasiat harus mengandung tiga kebenaran yaitu kebenaran lahiriah, kebenaran formal, dan kebenaran material. Khusus mengenai akta wasiat adalah berbeda dengan akta-akta yang lain, akta wasiat tidak dapat dirubah atau dicabut apabila si pewasiat telah meninggal dunia. Kesalahan dan kelalaian Notaris dalam pembuatan akta wasiat, dapat mengakibatkan akta kehilangan otentisitasnya dan batal demi hukum atau dapat dibatalkan melalui pemeriksaan pengadilan. Oleh karenanya, Notaris dapat dituntut karena perbuatan melawan hukum. Dengan demikian penting untuk dibahas mengenai tanggungjawab hukum Notaris dalam pembuatan Akta Wasiat apabila yang dilakukan tersebut ternyata melanggar hukum dan ada implikasi hukum, baik secara pidana maupun perdata atas Akta Wasiat yang dibuat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan yang bersifat yuridis-normatif. Alat pengumpulan data yang dipergunakan adalah studi dokumen dan merupakan data sekunder. Penganalisaan data dengan metode kualitatif dan hasil penelitian yang diperoleh bersifat deskriptif analitis. Tanggungjawab notaris, berkaitan erat dengan tugas dan kewenangan serta moralitas baik sebagai pribadi maupun selaku pejabat umum. Notaris mungkin saja melakukan kesalahan atau kekhilafan dalam pembuatan akta wasiat. Apabila ini terbukti, akta wasiat kehilangan otentisitasnya dan batal demi hukum atau dapat dibatalkan. Dalam hal ini apabila menimbulkan kerugian bagi pihak yang berkepentingan dengan akta tersebut, notaris dapat dituntut secara pidana atau pun digugat secara perdata. Sanksi yang dikenakan secara pidana adalah menjatuhkan hukuman pidana dan sanksi secara perdata adalah memberikan ganti rugi kepada pihak yang berkepentingan tersebut."
2005
T16363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>