Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 191072 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rhian Indradewa
"Strategi paket saat ini telah berkembang cukup pesat. Eppen, Hanson dan Martin (1991) mengatakan bahwa "sejumlah perusahaan merealisasikan nilai pelanggannya dengan mengkombinasikan elemen-elemen terpisah dari produknya dalam bentuk paket". Strategi paket juga banyak diterapkan pada industri fastfood.
Dalam tesis ini, bukti dari penelitian-penelitian sebelumnya dan hasil dari penelitian eksploratori dikombinasikan dalam sebuah remngka koseptual yang dibentuk dalam sebuah model yang mendefinisikan dan menghubungkan antara faktor biaya yang tidak terkait dengan harga, biaya yang terkait dengan harga, kualitas dan performance terhadap nilai yang dirasakan konsumen dan hubungan antara nilai yang dirasakan konsumen, intensitas berkunjung dan Word of Mouth terhadap keinginan membeli menu paket McDonald's.
Tujuan tesis ini adalah untuk mendapatkan persepsi konsumen tentang menu paket McDonald?s, untuk membangun sebuah model yang dapat menjelaskan faktor apa yang bisa meningkatkan nilai yang dirasakan konsumen yang dapat mempengaruhi keinginan konsumen untuk membeli fastfood dan untuk membangun prinsip-prinsip dalam membuat strategi paket.
Penelitian menunjukkan bahwa konsumen mempertimbangkan keuntungan yang diukur dengan kualitas dan performance dan pengorbanan yang diukur dengan harga didalam mengkonsumsi produk paket. Pengaruh biaya tidak signifikan. Dan penemuan Iainnya rnenunjukkan bahwa ada hubungan antara nilai, intensitas dan Word of Mouth terhadap keingian membeli menu paket McDonald's.

Bundling is pervasive in today's market. Eppen, Hanson and Martin (1991) said that : "An increasing number of companies are realizing the value of combining separate elements of their product lines into bundles". The bundling strategies are implemented in many fastfood industries.
In this thesis, evidence from past research and insights from an exploratory investigation are combined in a conceptual model that defines and relates non-price related cost, price related cost, quality, and performance on consumer's perceived value and the relations of perceived value, intensity and Word of Mouth (WOM) to the willingness to buy of consumers in the bundle product of McDonald's.
The aim of this thesis are to get the consumer's perception of bundle product of McDonald's, to build a model that can explain what factor are to be considered in increasing perceived value that can give influences to the willingness to buy in bundle product of fastfood industries and to develop principles for effective bundling strategies.
The findings confirm that consumers consider benefits that measured with quality and perhrmance and sacrdice that measured with price related cost in consuming bundle products. The eject of non-price related cost to the perceived value is not significant. And the other findings confirm that there are relations between perceived value, intensity and word of mouth to the willingness to buy of the bundle product of McDonald's."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15785
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Indah Fitriningsih
"Industri fashion telah berevolusi secara signifikan, beralih dari traditional craftsmanship ke fast fashion, yang telah meningkatkan corncern terhadap masalah lingkungan dan mendorong kesadaran tentang circular fashion juga collaborative consumption. Studi ini meneliti pengaruh shopping motivation dan perceived risk terhadap intention untuk terlibat dalam fashion renting di kalangan konsumen Indonesia berusia 15-45 tahun yang sebelumnya tidak pernah menggunakan platform penyewaan pakaian. Dengan menggunakan Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS) dengan evolusi dari teori Technology Acceptance Model, temuan pada penelitian ini mengungkapkan bahwa social shoping motivation dan social risk secara signifikan memengaruhi attitude terhadap fashion renting. Konsumen yang didorong oleh social shopping motivation, seperti mengikuti tren dan pengaruh teman sebaya, lebih cenderung memiliki sikap positif terhadap penyewaan pakaian. Sebaliknya, social risk yang dirasakan, termasuk potensi stigma atau penilaian dari teman sebaya karena mengenakan pakaian sewaan, memengaruhi attitude ini secara negatif. Achievement shopping motivation dan performance risk tidak secara signifikan memengaruhi attitude terhadap fashion renting. Selain itu, positif attitude terhadap fashion renting secara signifikan memengaruhi intention untuk menggunakan platform penyewaan pakaian. Menangani social risk dan memanfaatkan social shopping motivation dapat menumbuhkan attitude dan intention yang positif terhadap fashion renting, memberikan wawasan berharga bagi platform dan pemasar fashion renting yang bertujuan untuk mempromosikan konsumsi sustainable fashion di Indonesia.

The fashion industry has evolved significantly, transitioning from traditional craftsmanship to fast fashion, which has raised environmental concerns and promoted the circular fashion also collaborative consumption. This study examines the impact of shopping motivation and perceived risk on the intention to engage in fashion renting among Indonesian consumers aged 15-45 who have not previously used fashion renting platforms. Using Structural Equation Modeling-Partial Least Squares (SEM-PLS) with the evolution of Technology Acceptance Model theory, the findings reveal that social shopping motivation and social risk significantly influence attitudes towards fashion renting. Consumers driven by social shopping motivations, such as staying trendy and peer influence, are more likely to have a positive attitude towards fashion renting. Conversely, perceived social risks, including the potential stigma or judgment from peers for wearing rented clothes, negatively affect these attitudes. Achievement shopping motivation and performance risk do not significantly impact attitudes towards fashion renting. Additionally, positive attitudes towards fashion renting significantly impact the intention to use these platforms. Addressing perceived social risks and leveraging social shopping motivations can foster positive attitudes and intentions towards fashion renting, providing valuable insights for fashion rental platforms and marketers aiming to promote sustainable fashion consumption in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indinesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Ririn Eva Kristy
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh product attribute beliefs content sensory attribute beliefs, packaging and branding attribute beliefs, functional attribute beliefs terhadap repurchase intention dengan dimediasi oleh customer perceived value hedonic utilitarian value. Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode sampling dalam penelitian ini adalah tipe non-probabilistic sampling yaitu convenience sampling. Penelitian dilakukan dengan single cross-sectional yaitu pengambilan data dilakukan satu kali periode pengambilan informasi. Pembagian kuesioner dilakukan dengan cara offline, dimana peneliti menyebarkan secara langsung kuesioner tercetak kepada responden yang memiliki domisili di Jabodetabek, berusia minimal 17 tahun, pernah membeli dan mengkonsumsi kopi siap minum kemasan botol plastik maksimal 1 bulan lalu terhitung saat kuesioner dibagikan. Kuesioner yang diberikan diisi sendiri oleh para responden self-administered. Metode analisis data menggunakan Structural Equation Modelling SEM. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh product attribute beliefs content sensory attribute beliefs, packaging and branding attribute beliefs, functional attribute beliefs terhadap repurchase intention dengan dimediasi oleh customer perceived value hedonic utilitarian value. Temuan menyatakan bahwa konsumen dari kopi siap minum RTD membentuk persepsi utilitarian value adalah melalui packaging and branding dan content functional attribute beliefs, sedangkan persepsi hedonic value dibentuk melalui content sensory, packaging and branding, dan content functional attribute beliefs. Kemudian penelitian juga menunjukkan bahwa utilitarian value dan hedonic value terbukti mempengaruhi konsumen dalam repurchase intention.

The purpose of this research is to analyze effect of product attribute beliefs towards customer perceived value and repurchase intention. The research method used in this research is quantitative method. The sampling method is non probabilistic sampling specifically convenience sampling. The study was conducted with a single cross sectional. Distribution of the questionnaire done by offline, where researchers spread directly printed questionnaires to respondents who have a domicile in Jabodetabek, aged at least 17 years, ever buy and consume ready to drink coffee in plastic bottles with maximum consumption in the last 1 month since the questionnaire was distributed. Questionnaires was filled by respondents self administered. Data were analyzed with Structural Equation Modelling SEM. The findings indicate that consumer of ready to drink coffee form utilitarian perceptions through packaging branding and content functional attribute belief, and hedonic perceptions through content sensory, packaging and branding, and content functional attribute beliefs. The findings further reveal that utilitarian value and hedonic value are proven to effect consumer repurchase intention.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66149
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Fida Asteria
"Industri kosmetik di Indonesia sedang mengalami pertumbuhan yang baik seiring dengan perubahan dan perkembangan gaya hidup. Di samping itu, terdapat beberapa faktor permasalahan, yaitu dari sisi kesehatan (potensi kandungan bahan kimia berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan), lingkungan (pencemaran lingkungan akibat proses produksi maupun pembuangan produk), dan kesejahteraan hewan (adanya pengujian pada hewan). Faktor-faktor tersebut mendorong konsumen untuk berperilaku hijau dalam keputusan pembelian mereka. Akibatnya, pengusaha termotivasi untuk menciptakan produk hijau, yaitu green cosmetics. Konsumen yang dapat membeli produk green cosmetics masih sedikit dikarenakan produk yang cenderung mahal. Sulit menghubungkan green consumer dengan hal-hal lain karena setiap konsumen memiliki preferensi selera atribut produk hijau yang berbeda. Untuk itu, peneliti ingin menganalisis lebih lanjut faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi repurchase intention konsumen pada produk green cosmetics dengan menggunakan variabel perceived value (functional value, emotional value, social value), health consciousness, environmental awareness, dan ethical concern sebagai variabel mediasi. Desain penelitian untuk pengambilan sample menggunakan cross sectional dengan metode nonprobability sampling. Kriteria responden yang ditentukan, yaitu berusia minimal 17 tahun dan pernah membeli produk green cosmetics. Kuesioner penelitian disebarkan secara online. Data responden sebanyak 206 responden diolah dan dianalisis pada tahap maintest. Smart PLS 3.0 merupakan softwareyang digunakan untuk menganalisis data pada penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa variabel functional value, emotional value, dan environmental awareness berpengaruh positif secara langsung terhadap repurchase intention. Ethical concern sebagai variabel mediasi, secara positif memediasi functional value dan repurchase intention, juga terhadap emotional value dan repurchase intention, serta health consciousness dan repurchase intention. Health consciousness secara langsung tidak berpengaruh positif terhadap repurchase intention. Social value secara langsung maupun tidak langsung (melalui variabel mediasi ethical concern) tidak berpengaruh positif terhadap repurchase intention.

The cosmetics industry in Indonesia is experiencing good growth in line with changes and developments in lifestyle. In addition, there are several problem factors, from a health perspective (potentially containing hazardous chemicals that can harm health), the environment (environmental contamination due to the production process and product disposal), and animal welfare (testing on animals). These factors encourage consumers to behave green in their purchasing decisions. As a result, entrepreneurs are motivated to create green products, namely green cosmetics. There are only a few consumers who can buy green cosmetic products because the products tend to be expensive. It is difficult to link green consumers with other things because each consumer has different taste preferences for green product attributes. For this reason, researchers want to further analyze what factors that influence consumer repurchase intentions for green cosmetic products by using the variables of perceived value (functional value, emotional value, social value), health awareness, environmental awareness, and ethical concern as mediating variables. The research design for sampling using cross sectional with nonprobability sampling method. The specified criteria for respondents are at least 17 years old and have purchased green cosmetic products. The research questionnaire was distributed online. The data of 206 respondents were processed and analyzed at the main test stage. Smart PLS 3.0 is the software used to analyze the data in this study. The results show that functional value, emotional value, and environmental awareness have a direct positive effect on repurchase intention. Ethical concern as a mediating variable positively mediates functional value and repurchase intention, as well as emotional value and repurchase intention, also health consciousness and repurchase intention. Health consciousness has no direct positive effect on repurchase intention. Social value directly or indirectly (through the mediating variable of ethical issues) does not have a positive effect on repurchase intention."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fawwaz Jauharin
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh perceived value yang terdiri dari utilitarian value, hedonic value, dan social value terhadap continuous purchase intention dengan adanya variabel mediasi yaitu consumer trust yang terdiri dari trust in streamer dan juga trust in product dalam konteks live streaming e-commerce khususnya Shopee Live. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menganalisis data yang terkumpul dari 350 responden melalui survei menggunakan google form. Responden dalam penelitian ini merupakan individu yang minimal berusia 17 tahun dan pernah membeli produk melalui Shopee Live dalam 3 bulan terakhir. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan metode Partial Least Squares Structrual Equation Modelling dengan bantuan perangkat lunak SmartPLS 3 untuk analisis data. Penelitian ini menghasilkan bahwa utilitarian value, social value, dan hedonic value memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap trust in streamer. Selain itu juga ditemukan bahwa utilitarian value dan social value memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap trust in product namun hedonic value tidak memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap trust in product. Trust in streamer dan trust in product juga memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap continuous purchase intention. Ditemukan juga jalur yang paling signifikan mempengaruhi continuous purchase intention yaitu utilitarian value trust in streamer continuous purchase intention.

This study was conducted with the aim of knowing the effect of perceived value which consists of utilitarian value, hedonic value, and social value on continuous purchase intention with the mediating variable, namely consumer trust which consists of trust in streamers and also trust in products in the context of e-commerce live streaming, especially Shopee Live. This research is a quantitative research by analyzing data collected from 350 respondents through a survey using google form. Respondents in this study are individuals who are at least 17 years old and have purchased products through Shopee Live in the last 3 months. The data obtained was then analyzed using the Partial Least Squares Structrual Equation Modeling method with SmartPLS 3 as a software to analyze the data. This study found that utilitarian value, social value, and hedonic value have a significant positive influence on trust in streamers. It was also found that utilitarian value and social value have a significant positive effect on trust in product but hedonic value does not have a significant positive effect on trust in product. Trust in streamer and trust in product also have a significant positive effect on continuous purchase intention. It was also found that the most significant pathway affecting continuous purchase intention is utilitarian value trust in streamer continuous purchase intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Artanti
"Penelitian ini membahas tentang pengaruh sub-budaya agama, harga, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada produk Hape Esia Hidayah. Hape Esia Hidayah merupakan produk yang dibuat dan dipasarkan oleh PT Bakrie Telcom dengan target pasar bersegmen religius khususnya diperuntukkan bagi masyarakat muslim. Fitur yang ditawarkan sangat islami dengan harga yang cukup terjangkau dan kualitas produk yang cukup baik. Responden untuk penelitian ini adalah mahasiswa yang pernah membeli dan menggunakan Hape Esia Hidayah, hal tersebut dikarenakan mahasiswa dinilai dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan pengalamannya saat memutuskan untuk membeli Hape Esia Hidayah. Sedangkan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pola berpikir deduktif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa harga dan kualitas produk tidak mempengaruhi keputusan pembelian dengan nilai signifikansi masing-masing sebesar 0,129 dan 0,639.
Sedangkan sub-budaya agama mempengaruhi keputusan pembelian dengan nilai signifikansi sebesar 0,014. Sub-budaya agama mempengaruhi keputusan pembelian konsumen sebesar 33,2%. Dengan hasil penelitian tersebut maka dapat dikatakan bahwa PT Bakrie Telcom telah berhasil memasarkan produk ponselnya dengan mempertimbangkan sub-budaya masyarakat tertentu. Produk yang dibuat untuk masyarakat bersegmen religius tersebut merupakan pertama dan satu-satunya dalam industri telepon genggam di Indonesia. Hal tersebut menjadi keunikan tersendiri bagi PT Bakrie Telkom dalam memproduksi telepon genggam. Selain Hape Esia Hidayah PT Bakrie Telcom juga memperkenalkan Hape Esia Kasih, Hape Esia Fu, dan Hape Esia Bali. Keempat produk tersebut dibuat untuk masyarakat yang bersegmen religius.

This research focuses on influence of sub-culture of religion, price and product quality toward purchase decision on Hape Esia Hidayah. Hape Esia Hidayah is a product which made and sold by PT Bakrie Telcom with the religious segment become their target market especially for muslim community. The contents are very close to muslim people with cheap price and good quality. The respondent for this research are colleges who have ever bought and used Hape Esia Hidayah, it's because they can give a good answer which appropriate with their experience when they have decision to buy Hape Esia Hidayah. The research method is quantitative with deductive pattern. The result of this research tells that price and product quality are not influence toward purchase decision with each significance values are 0.129 and 0.639.
Beside that, sub-culture of religion influence purchase decision with significance value is 0,014. Sub-culture of religion influence purchase decision about 33,2%. The conclusion from the research is PT Bakrie Telcom have already sold their product well which consideration for sub culture of religion. The product which made for religious segment is the first and the only one in Indonesia. That think made PT Bakrie Telcom have unique strategy for sell the product. Besides Hape Esia Hidayah, PT Bakrie Telcom produces Hape Esia Kasih, Hape Esia Fu, and Hape Esia Bali for religious segment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S9816
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
M.G. Prawinar Dwiindra P.
"Saat ini terdapat banyak lembaga bahasa yang menyediakan jasa kursus bahasa, salah satunya adalah Institut Français D'Indonésie (IFI) yang menyediakan kursus bahasa Perancis. Dalam melakukan suatu keputusan pembelian (purchase decision) yang dilakukan konsumen, salah satunya dipengaruhi oleh motivasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh motivasi dan perceived risk sebagai variabel moderasi terhadap penggunaan jasa kursus bahasa Perancis di IFI Jakarta. Terdapat dua dimensi motivasi dalam penelitian ini, yaitu internal dan eksternal stimuli. Selain itu, perceived risk memiliki 6 komponen, yaitu social risk, financial risk, physical risk, performance risk, time risk, dan psychosocial risk.
Pada penelitian ini dengan alat bantu statistik SPSS 19.0, metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana, regresi linier berganda, hierarchical regression, Moderated Regression Analysis (MRA), serta selisih nilai mutlak. Kemudian diketahui bahwa motivasi berpengaruh terhadap purchase decision, namun jika dilihat menjadi dimensi motivasi internal stimuli serta eksternal stimuli, maka hanya internal stimuli yang berpengaruh terhadap purchase decision. Ditemukan juga bahwa perceived risk tidak memoderasi motivasi dengan penggunaan jasa kursus bahasa Perancis di IFI.

Nowadays, there are many institutions that provide language courses; one of them is the Institute Français d'Indonesie (IFI) which provides French language courses. The purpose of this study is to find out the effect of motivation and perceived risk as a moderating variable of consumer decision on French course at IFI Jakarta. There are two dimensions of motivation in this study; there are internal and external stimuli. Perceived risk has 6 components: social risk, financial risk, physical risk, performance risk, time risk and psychosocial risk.
In this study using SPSS 19.0 as a statistical tool, the method of analysis used is simple linear regression analysis, multiple linear regression, hierarchical regression, Moderated Regression Analysis (MRA), and the difference in absolute value. It indicates that motivation has positive effect on purchase decision, but if we observed the motivation into two dimensions, internal and external stimuli, only internal stimuli affect the purchase decision. It was also found that perceived risk did not moderate the motivation to use services at the IFI French course.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44381
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Pradipta
"ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis dampak persepsi similaritas dengan konsumen lain pada suatu mal terhadap diskonfirmasi, afeksi, kepuasan, serta loyalitas konsumen dengan memperhitungkan motivasi konsumen ketika mengunjungi mal tersebut. Ialah mal kelas atas dan menengah atas di DKI Jakarta yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini sedangkan responden dalam penelitian ini adalah para pengunjung mal yang menjadi objek penelitian. Metode analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Model SEM . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi similaritas secara langsung dan tidak langsung melalui diskonfirmasi positif mempengaruhi kepuasan dan selanjutnya loyalitas konsumen terhadap mal secara positif. Namun, afeksi positif tidak mampu memediasi pengaruh positif persepsi similaritas dengan konsumen lain terhadap kepuasan pada mal tanpa bantuan motivasi hedonis.

ABSTRACT
This study was conducted to analyze the effect of perceived similarity to other customer in a shopping mall on disconfirmation, affection, satisfaction, and loyalty while investigating the motivation of the consumer on visiting the shopping mall. Upper class and upper middle class shopping mall in DKI Jakarta became the research object while the respondents in this study were the visitors of those shopping malls. Structural Equation Model SEM is used as data processing method. The results of this study indicate that perceived similarity on other customer is the positive indicator of shopping mall satisfaction and loyalty. Disconfirmation also plays role to mediates the effect while affection needs moderation from hedonic motives to mediates the effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Keni Dwikania
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan struktural antara emotional responses terhadap iklan, perceived value dan behavioral intention pada chain restauran industry. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 355 responden teknik convenience sampling dalam kurun waktu persebaran April-Juni 2013. Penelitian ini menggunakan analisis Structural Equation Modelling (SEM) dengan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tiga dimensi evaaluatif iklan yaitu relevant news, empathy dan collectivism yang memiliki pengaruh seara signifikan terhadap pleasure, sementara empat dimensi lainnya yaitu brand reinforcement, stimulation, familiarity dan confusion tidak signifikan mempengaruhi pleasure. Arousal memperkuat pengaruh pleasure terhadap perceived value.

The purpose of this study was to determine the structural relationship between emotional responses induced by advertising, perceived value and behavioral intention in the chain restaurant industry. This study used a quantitative approach. The sample in this study was 355 respondents with convenience sampling technique on April - June 2013 period. This study employed Structural Equation Modeling (SEM) with results indicated that there are three dimensions of advertising (relevant news, empathy and collectivism) had a significant impact on inducing pleasure. Arousal reinforced the influence of pleasure to perceived value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S53337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Quito Gunadharma
"Restoran merupakan industri yang turut tumbuh seiring dengan berkembangnya ekonomi Indonesia. Dengan semakin banyaknya masyarakat yang lebih mampu, semakin banyak pula masyarakat yang mampu untuk makan di restoran yang lebih baik, sehingga restoran mewah pun ikut bertambah banyak. Penelitian ini dilakukan untuk menguji karakteristik psikologis dan demografis yang mempengaruhi sikap konsumen pada restoran mewah seperti yang telah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode regresi dan ANOVA dengan sampel pengunjung restoran mewah dalam tiga bulan terakhir untuk menguji pengaruh karakteristik psikologis dan demografis terhadap attitude pada restoran mewah dan overall attitude pada kualitas pelayanan restoran mewah, serta pengaruh overall attitude pada kualitas pelayanan restoran mewah terhadap attitude pada restoran mewah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik psikologis materialisme berpengaruh terhadap attitude pada restoran mewah, sementara keunikan berpengaruh negatif. Overall attitude pada kualitas pelayanan restoran mewah juga berpengaruh terhadap attitude pada restoran mewah. Kontribusi dan saran juga dibahas dalam penelitian ini.

As the economy grows rapidly in Indonesia, so does the restaurant industry. The increasing number affluent consumers means more people can afford to eat at better restarurants than before. This study examined the infuence of psychogical and demograhic characteristics on attitude toward luxury restaurants as done before. Regression and ANOVA are the methods used in this research, with the luxury restarurants consumers in the past three months as the sample of research to examine the influence of psychological and demographic characteristics on attitude toward luxury restaurants an overall attitude toward service quality, and also the influence of overall attitude toward service quality of luxury restaurant on attitude toward luxury restaurant. The result is that materialism influence the attitude toward luxury restaurants, while uniqueness has negative influence on attitude toward luxury restaurant. Overall attitude toward service quality of luxury restaurant also influences attitude toward luxury restaurant. Contribution and suggestions of this research is enclosed."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44151
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>