Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 838 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Scott, Walter, Sir
London: Everyman's Library, 1995
823.7 SCO r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Scott, Walter, Sir
New York: Dodd, Mead & Company, 1941
823 SCOT i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Scott, Walter, Sir
Edinburgh : Adam & Charles Black, 1886
823.7 SCO m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Pearson, Hesketh
New York: Harper & Brothers, 1954
928.2 PEA w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: P. F. Collier & Son Corporation, 1917
808.83 HAR IV
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nicholas, Roy F.
New York: Hill and Wang, 1961
973.63 NIC b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dessy Eva Carolina
"Een Beetje Oorlog yang ditulis oleh Rob Nieuwenhuys dan Bonsai-Kinderen; Indie Nederland 1942-1948 karya Betty Roos memiliki latar waktu yang sama yaitu pada saat Jepang menduduki Hindia Belanda, tahun 1942-1945. Kedua tokoh utama mengalami hidup di kamp Jepang selama Jepang berkuasa.Di dalam skripsi ini akan dianalisa bagaimana gambaran kehidupan di kamp Jepang saat itu. Gambaran kehidupan tersebut akan dilihat dari kamp yang berbeda yaitu kamp pria dan kamp wanita. Struktur, tema dan judul buku merupakan pokok - _pokok yang akan dibahas dalam skripsi ini. Dari elemen-elemen tersebut di atas maka akan didapat kesimpulan mengenai gambaran kamp Jepang dari kedua penulis buku tersebut."
2000
S15792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evy Marlinda
"Karya Ilmiah Akhir ini membahas aplikasi Teori Adaptasi Roy dalam asuhan keperawatan pada anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi di ruang perawatan anak. Fokus pembahasan terhadap lima kasus berbeda dalam karya ilmiah akhir ini adalah penggunaan teori Adaptasi Roy dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak. Asuhan keperawatan dilakukan melalui proses keperawatan yang meliputi pengkajian perilaku dan stimulus; merumuskan tujuan; menentukan dan melaksanakan intervensi; dan evaluasi. Tujuan keperawatan anak dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah mempertahankan dan meningkatkan perilaku adaptif serta merubah perilaku yang tidak efektif menjadi adaptif. Kemampuan adaptasi anak dapat dilihat dari keempat mode yaitu mode fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependence.

This scientific asignment explored about the application of the Roy's Adaptation Theory in nursing care of children with disorders of nutrition in the child care unit. Five different cases under discussion here, the focus of discussion is the use of the Roy's Adaptation Theory in meet the need of nutrition. Nursing care through Roy's nursing process which includes behavior and stimulus assessment, nursing diagnosis, intervention and evaluation. The goal of nursing is to maintain and enhance adaptive behavior and change ineffective behaviors into adaptive. Adaptability of children can be seen from the fourth mode is the physiological mode, self-concept, role function and interdependence."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin Triyanto
"Latar belakang: kasus multiple fraktur ekstremitas menjadi permasalahan yang kompleks dengan adanya kerusakan struktur tulang, jaringan lunak, kerusakan neurovaskuler maupun dari sisi tingkat keparahan dan lokasi trauma yang terjadi. Kondisi ini berpotensi menimbulkan masalah infeksi, perdarahan, mal union, amputasi hingga kecacatan permanen. Teori adaptasi roy dapat digunakan oleh perawatan sebagai salah satu pendekatan model dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan multiple fraktur ekstremitas.
Tujuan: menerapkan teori adaptasi roy dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan multiple fraktur ekstremitas.
Metode: case study dengan pembahasan melalui studi literatur
Hasil: Pengkajian melalui 4 mode adaptasi roy pada kasus dengan multiple fraktur ekstremitas didapatkan  masalah keperawatan yaitu nyeri akut, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer, resiko infeksi luka operasi, resiko perdarahan, gangguan mobilitas fisik, defisit perawatan diri, kesiapan peningkatan konsep diri, cemas dan resiko disfungsi neurovaskuler perifer,  Intervensi diberikan pada pasien meliputi manajemen nyeri, perawatan sirkulasi: insuffisiensi arteri, manajemen sensasi, incicion site care, pencegahan perdarahan, bed rest care, traction/immobilization care, bantuan perawatan diri, peningkatan koping, peningkatan kesadaran diri dan pengurangan cemas. Evaluasi menunjukkan adanya penurunan gejala yang muncul pada pasien multiple fraktur ekstremitas.
Kesimpulan: pendekatan adaptasi roy membantu dalam mengidentifikasi permasalahan yang muncul pada pasien dengan multiple fraktur ekstremitas melalui 4 mode adaptasi dengan berbagai stimulus yang ada. Pendekatan ini dapat dijadikan acuan untuk mengubah respon pasien kearah respon yang adaptif.

Background: multiple fractures of extremities become a complex problem with damage to bone structures, soft tissues, neurovascular damage as well as in terms of the severity and location of the trauma that occurred. This condition has the potential to cause problems of infection, bleeding, mal union, amputation to permanent disability. Roy's adaptation theory can be used as a model approach in providing nursing care to patients with multiple fractures of extremities.
Objective: to apply Roy's adaptation theory in nursing care for patients with multiple fractures of extremities.
Method: case study with discussion through literature study
Results: Assessment through 4 modes of Roy adaptation in cases with multiple fractures of extremities found  nursing problems: acute pain, ineffective peripheral tissue perfusion, risk of surgical site infection, risk of bleeding, impaired physical mobility, self-care deficit, readiness for enhanced self-concept, anxiety and risk for neurovascular dysfunction. Interventions given to patients include pain management, circulation care: arterial insufficiency, sensation management, incision site care, bleeding prevention, bed rest care, traction/immobilization care, self-care assistance, coping enhancement, self awareness enhancement and anxiety reduction. Evaluation shows a decrease in symptoms that appear in patients with multiple fractures of extremities.
Conclusion: Roy's adaptation approach helps in identifying the problems that arise in patients with multiple fractures of extremities through 4 modes of adaptation to various existing stimuli. This approach can be used as a reference to change the patient's response towards an adaptive response.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kusmini Suprihatin
"Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk mengaplikasikan teori Adaptasi Roy dalam perawatan anak dengan peningkatan tekanan intrakranial. Pemantauan yang ketat terhadap kemungkinan terjadinya cedera otak sekunder pada anak disertai dengan pemberian posisi kepala ditinggikan 30 derajat, stimulasi seminimal mungkin, perawatan dalam satu waktu serta pemilihan tindakan yang tidak memberikan rangsangan yang dapat berakibat fatal buat pasien sangat penting dilakukan. Teori Adaptasi Roy sangat sesuai diterapkan pada kasus ini karena pengkajian yang dilakukan sangat detail dan dapat memfasilitasi perawat untuk melakukan monitoring dengan ketat terhadap kemungkinan terjadi komplikasi lebih lanjut walaupun ada faktor lain yang turut berperan seperti berat ringannya penyakit, lokasi tumor dan lamanya tumor menekan bagian lain dari otak itu sendiri.

This final scientific work aimed to apply Roy’s Adaptation Theory in nursing care for children with raised intracranial pressure. It is important to strict monitoring to possibility of secondary brain damage, lift up the head about 30°, give nursing care in one time to minimize stimulating, and effectively select the less stimulating interventions that caused fatality. The Roy’s Adaptation theory is appropriate to applied in this case because the assessment is carried out very detailed and it facilitates nurses to monitor closely the possibility of further complication although another factors such as severity of the disease, tumor location, and the duration of the tumor pressure to the brain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>