Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15922 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1991
R 617.6 UNI k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1986
R 617.6 UNI b
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Mohd. Khairi Ahmad
Jakarta : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1993,
R 610.711 Uni l
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Mardanus
"Penelitian ini menggambarkan kinerja dokter gigi. Lebih lanjut faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja tersebut adalah tambahan beban tugas, kepuasan terhadap pekerjaan dan frekuensi supervsi. Studi ini merekomendasikan bahwa dinas kesehatan memberikan kontribusi terhadap reformulasi uraian tugas dokter gigi di puskesmas.
Studi ini juga lebih menekankan supaya kegiatan supervisi dilakukan secara terus menerus terhadap dokter gigi, sehingga memberikan dukungan terhadap kinerjanya. Dan selanjutnya diberikan kesempatan kepada dokter gigi untuk mengikuti pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki pengetahuan dan keterampilan. Selanjutnya disarankan kepada peneliti lain untuk memperbaiki instrumen yang ada dalam penelitian ini apabila melakukan penelitian yang sama.

Factors Related to Dentist Performance on Dental Care Program at Health Center in Padang and Padang Pariaman Regency Year 2000This study showed that the performance of dentists was considered well performance. Furthermore, factors related to the performance were additional workload, level of working satisfactory, and supervision frequency.
This study recommends that district health office showed consider to reformulate job description as dentist in the Puskesmas. This study also strongly suggest that the office establish continuous supervision activities that support to dentists performance, and further open opportunities for the dentists to have further training to improve their knowledge and skill. In addition, this study strongly support other researcher to improve same research instrument used in this study.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Biantoro Setiawan
"Pembangunan kesehatan yang merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional dijabarkan dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dan SKN ini merupakan Pedoman bagi pembangunan di bidang kesehatan.
Payaman J. Simanjuntak menyatakan bahwa rendahnya produktivitas masih merupakan masalah ketenaga kerjaan . Di antara sekian banyak faktor produksi, tenaga kerja justru memegang peranan utama dalam setiap usaha yang menghasilkan barang dan jasa karena pada hakekatnya produksi dan teknologi merupakan hasil karya manusia juga.
Dari hasil lokakarya Analisis Fungsi Manajemen Kesehatan tingkat Kecamatan di Ciloto , 12 - 15 Februari 1986 tertera bahwa perbandingan waktu produktif dan non produktif untuk dokter gigi adalah 26 : 74 atau _+ 1 : 3.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut di atas, peneliti ingin mengetahui bagaimana penggunaan jam kerja oleh dokter gigi di Puskesmas DKI Jakarta.
Tujuan Khusus :
- Untuk mendapatkan gambaran hubungan lama kerja dengan penggunaan jam kerja .
- Untuk mendapatkan gambaran hubungan pendidikan dan latihan di bidang manajemen dengan penggunaan jam kerja.
- Untuk mendapatkan gambaran hubungan jarak tempat tinggal dengan penggunaan jam kerja.
- Untuk mendapatkan gambaran hubungan beban kerja dengan penggunaan jam kerja."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Universitas Indonesia, 1993
R 378.598 Buk
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 1987
R 617.6 UNI l
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rahma Natalia Hardjakusumah
"Kunjungan ke dokter gigi dapat menyebabkan rasa tidak nyaman. Hal ini dapat menjadi sumber rasa cemas atau takut pada semua tingkat usia khususnya pada anak. Salah satu cara untuk menurunkan kecemasan tersebut adalah dengan memberikan video training mengenai perawatan gigi yang merupakan modifikasi manajemen perilaku modeling. Indikator dalam mengukur kecemasan anak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kadar alpha amylase dan kalsium saliva. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan video training 'Berkunjung ke Dokter Gigi' dan tingkat kecemasan anak usia 7 tahun. Desain penelitian ini adalah analitik cross-sectional. Sebanyak 23 anak usia 7 tahun diberikan video training 'Berkunjung ke Dokter Gigi' dan dinilai tingkat kecemasan sebelum dan sesudah video training menggunakan indikator kadar alpha amylase dan kalsium saliva. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan video training 'Berkunjung ke Dokter Gigi' dan penurunan tingkat kecemasan anak usia 7 tahun berdasarkan kadar alpha amylase dan kalsium saliva. (p=0,001).

A visit to the dentist can cause discomfort. This can be a source of anxiety or fear at all age levels, especially in children. One way to reduce the anxiety in dental care is to provide video training, which is a modification of modeling behavior management. Indicators in measuring anxiety in this study are the level of salivary alpha amylase and salivary calcium. The purpose is to analyze the correlations of video training 'Visit to the Dentist' and level of anxiety in children aged 7 years old. The study design is analytic cross-sectional. A total of 23 children aged 7 years old given video training "Visit to the Dentist" and assessed the level of anxiety before and after watching the video training using indicators of levels of salivary alpha amylase and salivary calcium. The result is that there is a correlations of video training 'Visit to the Dentist' and reduced level of anxiety in children aged 7 years old based on the levels of salivary alpha amylase and salivary calcium (p=0,001)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifai Hasbi
"Latar Belakang : Pilihan karir merupakan salah satu keputusan terpenting dalam hidup, karena memiliki dampak sepanjang hidup seorang individu. Memahami motivasi pemilihan karir pada mahasiswa kedokteran gigi memberi manfaat dalam ranah pendidikan dan kebijakan kedokteran gigi. Belum terdapat studi yang mampu memberikan gambaran motivasi pemilihan karir mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia
Metode : Penelitian ini merupakan studi corss sectional menggunakan teknik two stage cluster sampling dengan perhitungan proportional size. Mahasiswa preklinik kedokteran gigi dari 16 perguruan tinggi di Indonesia berpartisipasi dalam penelitian ini. Motivasi pemilihan karir mahasiswa dibagi ke dalam 5 domain utama yaitu ekonomi, profesional, pekerjaan, sosial, dan personal, diukur melalui self-administered questionnaire dengan 5 poin skala likert. Perbedaan motivasi pemilihan karir mahasiswa berdasarkan sosiodemografi dan karakteristik mahasiswa juga dianalisis melalui mann-whitney dan kruskal wallis test pada perangkat lunak IBM SPSS Statistik.
Hasil Penelitian : Jumlah responden penelitian ini mencapai 639 mahasiswa (547 orang perempuan dan 92 orang laki-laki, dengan response rate 153%. Domain alasan pekerjaan adalah domain alasan yang paling memotivasi pemilihan karir mahasiswa. Motivasi pemilihan karir terbesar mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia adalah keinginan untuk membantu/melayani masyarakat (90,6%), keinginan untuk mengobati orang lain dan memperbaiki penampilan mereka (89,7%), serta dorongan independensi pekerjaan (82,6%). Terdapat perbedaan signifikan (p-value <0,05), antara pendidikan dan pekerjaan ibu serta domisili pada domain alasan sosial, perbedaan signifikan (p-value <0,05), antara pekerjaan ibu pada domain alasan ekonomi, serta perbedaan signifikan antara tahun angkatan dan domisili pada domain alasan pekerjaan. Jenis kelamin, pekerjaan dan pendidikan ayah tidak menunjukkan perbedaan bermakna secara statistik pada seluruh domain motivasi.
Kesimpulan : Mahasiswa kedokteran gigi di Indonesia paling besar termotivasi oleh alasan pekerjaan, meliputi keinginan membantu/melayani masyarakat dalam pemilihan karir. Tidak terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara jenis kelamin dalam motivasi pemilihan karir, namun pekerjaan dan pendidikan ibu, tahun angkatan dan domisili memiliki perbedaan bermakna secara statistik.

Background: Career choice is one of the most important decisions in life, because it has a path throughout an individual's life. Understanding the choice of career motivation in dental students provides benefits in the realm of dental education and policy. There are no studies that are able to provide an overview of the motivations for choosing a career for dental students in Indonesia.
Objective : This study aims to determine the motivation of dental students in Indonesia in choosing the dental profession.
Methods: This research is a cross-sectional study using a two-stage cluster sampling technique with proportional size calculations. Preclinical dental students from 16 universities in Indonesia participated in this study. Career motivation is divided into 5 main domains, namely economic, professional, vocational, social, and personal, measured through a self-administered questionnaire with a 5-point Likert scale. Differences in student career motivation were also analyzed through the Mann-Whitney and Kruskal Wallis tests on the IBM SPSS Statistics software based on sociodemographics and student characteristics
Results: The number of respondents to this study reached 639 people (547 women and 92 men, with a response rate of 153%. Vocational reasons is the most motivates student career choices. The biggest career choice motivation for dental students in Indonesia are the desire to help/serve the community (90.6%), the desire to heal others and improve their appearance (89.7%), and encourage work independence (82.6%). There are significant differences (p-value <0,05), between mother’s education and occupation and domicile in the domain of social reasons, a significant difference (p-value <0,05), between mother's occupation in the domain of economic reasons, and a significant difference (p-value <0,05) between years of study and domicile in the domain of work reasons. Gender, father’s occupation and education did not show significant differences in all motivational domains.
Conclusion: Dental Student in Indonesia is mostly motivated by vocational reasons, includes the desire to help/serve the community in work motivation. No significant difference between the sexes in the motivation for choosing a career, however, there were significant differences between mother’s occupation and education, years of study and domicile in work motivation.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Hardiarini
"Produktivitas dokter gigi sangat krusial dalam pemberian layanan kesehatan gigi kepada pasien. Dokter gigi juga harus menjalankan peran lain di pusksemas. Dokter gigi harus dapat menjawab tantangan ini dengan tetap mempertahankan produktivitasnya. Penelitian ini mengukur produktivitas dokter gigi di kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. Rasio produktivitas dihitung dengan determinan dari dua faktor individu (jenis kelamin, umur, masa kerja, pelatihan, kehadiran dan status pegawai) dan organisasi (Jumlah Kunjungan pasien, Jumlah dental unit, tunjangan kinerja dan kepesertaan JKN). Menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional.

Pengukuran produktivitas menggunakan metode Ilyas, dengan penghitungan jumlah kunjungan pasien dibagi dengan hari kerja dokter gigi di tahun 2023. Jumlah kunjungan pasien dan kepesertaan menjadi faktor tingginya produktivitas dokter gigi sedangkan faktor umur, jenis kelamin, masa kerja, pelatihan, jumlah dental unit dan tunjangan kinerja tidak ditemukan korelasi yang signifikan.

Untuk produktivitas tertinggi di angka 13,25 dan terendah di angka 0,61, dengan rerata nilai 6,68. Produktivitas dokter gigi PNS sebesar 3,81 kurang dari setengah rasio Non PNS yang mencapai 8,48. Gap produktivitas ini merupakan konsekuensi rangkap jabatan fungsional dokter gigi PNS dan tugas strukturalnya. Untuk menjalankan dua fungsi ini secara seimbang, disarankan untuk membuat standar minimal jumlah pasien gigi harian dan pengukuran produktivitas dokter gigi secara periodik


The productivity of dentists is crucial in providing dental health services to patients. Dentists also have other roles to play in community health centers. Dentists must be able to respond to these challenges while maintaining their productivity. This study measures the productivity of dentists in the Palmerah district, West Jakarta. Productivity ratios are calculated based on determinants from two individual factors (gender, age, length of service, training, attendance, and employment status) and organizational factors (number of patient visits, number of dental units, performance benefits, and participation in national health insurance). The study uses an analytical observational method with a cross-sectional design.

The measurement of productivity uses the Ilyas method, by calculating the number of patient visits divided by the number of working days of the dentist in 2023. The number of patient visits and participation are factors contributing to the high productivity of dentists, while factors such as age, gender, length of service, training, the number of dental units, and performance allowances were not found to have a significant correlation.

The highest productivity is at 13.25 and the lowest at 0.61 with an average value of 6.68. Civil servant dentist productivity is at 3.81, less then of non-civil servant dentists with 8.48. This gap is a consequence of the multiple functional roles and structural duties especially for civil servant dentists. To balance these two roles, it is recommended to establish minimum standards for daily dental patient numbers and periodically measure dentist productivity."

Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>