Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simatupang, Iwan, 1928-1970
Jakarta: Noura Books, 2017
899.221 SIM z
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Irfan Zidny
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1997
297.422 IRF z
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi, 1998
R 910.2 IND i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Simatupang, Iwan, 1928-1970
Djakarta: Djambatan, 1969
899.232 SIM z;899.232 SIM z (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
K. Usman
Jakarta: kaki langit kencana, 2009
899.221 USM z
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
J. Prapta Diharja
"Dari bahasan saya mengenai gaya ekspresi Iwan Simatupang di dalam Ziarah, dapat saya tarik beberapa kesimpulan. Pertama, novel Ziarah memang kaya seka1i akan bermacan-macam gaya. Tidak hanya gaya bahasa, tetapi juga rajas dan gaya dalam bentuk penulisan tipografis (grafologis). Kebermacaman gaya Iwan memberi nuansa dan dinamika pada novel tersebut. Ada asonansi, tanda kutip, bentuk tulis-miring, elips penulisan angka, huruf besar, anastrof, repetisi, paralelisme, asindeton, paradoks, pleonasme, prolepsis, klimaks dan antiklimaks, puitisasi dan simbolisasi, humor, esei, gaya filosofis, perumpamaan, metafora, personifikasi dan depersonifikasi, hiperbol, litotes, sinekdoke, kilatan dan eufemisme. Dari bermacan-macam gaya ekspresi itu ada beberapa gaya yang dominan dan menonjol pemunculannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S11026
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Okke Saleha K. Sumantri Zaimar
"Dalam suatu karya sastra terpancar pemikiran, kehidupan dan tradisi yang hidup dalam suatu masyarakat. Karena itu, berbicara tentang kesusastraan berarti juga membicarakan suatu segi kebudayaan. Sekarang, di mana-mana kita dapat menyaksikan percampuran budaya. Berkat hubungan antarnegara dan adanya komunikasi modern, dunia menjadi lebih kecil. Lagi pula, situasi politik menunjang percampuran budaya tersebut. Kita masih dapat melihat akibat kolonisasi yang tersebar selama berabad-abad di berbagai bagian bumi ini.
Di Paris, misalnya, kita lihat hadirnya berbagai macam budaya bersama pendukungnya, baik yang berasal dari Eropa maupun dari benua lain: dari Asia atau dari Afrika. Mereka tinggal bersama kelompoknya dalam wilayah-wilayah. Muncullah kekhawatiran bahwa Paris akan menjadi menara babel, tempat manusia tidak lagi saling mengerti karena perbedaan bahasa. Hal itu mungkin terjadi jika setiap orang tetap terpencil dalam lingkungannya masing-masing. Akan tetapi selama masih ada komunikasi antar mereka, selama masih ada kontak budaya, kekhawatiran itu tidak perlu ada.
Di pihak lain, ada pula kekhawatiran akan terjadinya penyeragaman budaya yang akan mengarah pada kemiskinan budaya. Akan tetapi kita masih jauh dari situasi semacam itu. Justru di sini ingin dikemukakan bahwa hampir dalam setiap negara terdapat keragaman budaya.
Demikian pula halnya di Indonesia, negeri yang terdiri dari ribuan pulau. Setiap suku bangsa mempunyai budaya sendiri. Lagi pula posisi geografisnya menyebabkan Indonesia selalu terbuka bagi datangnya berbagai pengaruh budaya dari luar. Indonesia telah lama sadar akan keragaman budayanya. "Bhineka Tunggal Ika" demikian bunyi semboyan bangsa Indonesia. Keadaan itu sebenarnya merupakan suatu kondisi ideal untuk suatu kontak budaya yang dapat mengembangkan pemikiran. Pada umumnya, anak Indonesia dibesarkan dalam keragaman budaya. Kolonisasi Belanda yang berlangsung selama berabad-abad menambah kuatnya keragaman budaya itu. Tidak mengherankan apa bila kita melihat percampuran budaya dalam karya sastra Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1990
D435
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas, 2006
297.35 JEJ
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Depok : Komunitas Bambu, 2010
297.322 ZIA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniasih Budi Sosrowardayanti
"Ziarah masih dilakukan oleh orang Jawa. Dalam masyarakat dan kebudayaan Jawa. ziarah merupakan bentuk komunikasi simbolik dengan roh leluhur atau nenek moyang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S10965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>