Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179941 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Edy Cahyono
"Di dalam pengelolann suatu perusahaan, keadaan kas, persediaan, piutang dan posisi utang jangka pendek seringkali memegang peranan yang cukup penting dalam kelangsungan operasional perusahaan. Penelitian ini akan mengkaji pengaruh perubahan kas, persediaan, piutang dan posisi ulang jangka pendek terhadap perubahan tingkat kesulitan keuangan untuk tahun yang bersangkutan dan satu tahun berikutnya. Tingkat kesulitan itu sendiri akan dihitung dengan rumus Z-Score dari Altman.
Analisis untuk mengetahui pengaruh tersebut di atas menggunakan regresi linear berganda, dimana perubahan kas, persediaan dan piutang dan utang jangka pendek merupakan variabel bebas dengan perubahan nilai Z-Score sebagai variabel terikat. Sedangkan data-data yang diambil adalah data keuangan BUMN-BUMN Sektor Industri Manufaktur yang belum mencatatkan sahamnya di bursa saham.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara empiris perubahan kas, maupun piutang akan berpengaruh positif terhadap perubahan tingkat kesulitan keuangan untuk tahun yang bersangkutan, sedangkan perubahan persediaan dan utang jangka pendek tidak berpengaruh untuk tahun yang bcrsangkutan. Untuk satu tahun berikutnya, dari penelitian ini secara empiris ditunjukkan bahwa perubahan tingkat kesulitan keuangan hanya dipengaruhi oleh perubahan persediaan, sedangkan perubahan kas, piutang maupun utang jangka pendek tidak berpengaruh.

Cash, inventory, receivable account and current liabilities have an important role in the company operation. In this research, we want to know about the influence of them related to the financial distress of the company, in the same year and the next year. The Altman Z-score used to calculate the financial distress value.
Multiple Linear Regression used to analyze the relation and cash inventory, receivable account and current liabilities as indeoendent and The Altman Z-score as dependent variable Data were collected from financial report State Owned Manufactured Sector that have not been listed in BEJ.
The result shows that the difference of cash and account receivable have positive influence to the difference of financial distress in the same year, meanwhile inventory and current liabilities have no influence. For prediction to the next year, only inventory that has relations with the financial distress, that shows by negative influence."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T15782
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Faisal Khaeri Yuwono
"Penelitian replikasi dari penelitian Djikic (2011) ini merupakan penelitian eksperimen dengan sampel 90 partisipan mahasiswa sarjana Universitas Indonesia (rata-rata usia = 23,8 tahun) yang menguji kemampuan musik untuk menghasilkan perubahan yang signifikan pada penilaian kepribadian. Setelah mengisi serangkaian kuesioner, termasuk didalamnya NEO-FFI, partisipan dialokasikan ke dalam 3 kelompok; kelompok Musik dan Lirik mendengarkan lagu berbahasa Perancis sambil membaca terjemahannya, kelompok Musik mendengarkan lagu sambil membaca teks lirik bahasa Perancis, dan kelompok Lirik mendengarkan rekaman terjemahan lirik secara lisan sambil membaca terjemahannya. Partisipan mengisi kembali kuesioner NEO-FFI. Hasil menunjukkan bahwa musik meningkatkan variabilitas dalam penilaian kepribadian secara tidak signifikan, sedangkan lirik menurunkan variabilitas secara tidak signifikan.

The present replication experiment of the experiment conducted by Djikic (2011) tested whether music can produce significant changes in the experience of one’s own personality traits under laboratory conditions. Participants were 90 Universitas Indonesia undergraduates (M = 23.8 years). After completing a set of questionnaires including the NEO-FFI, they were divided into 3 groups: the Music-and-Lyrics group listened to a French song while reading the Indonesian translation of lyrics, the Music group listened to a French song while following the text of lyrics in French, and the Lyrics group listened to the Indonesian translation of the lyrics, while following its text. Participants were then readministered the NEO-FFI within another set of questionnaires. The results show that music insignificantly produced increases, and lyrics insignificantly produced decreases, in the short-term self-reported experience of change of one’s personality traits."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S54396
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Hadi
"Penelitian ini menganalisis pengaruh perubahan kas normal dan abnormal di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang meliputi 81 perusahaan periode 2010-2013. Perubahan kas perusahaan dipicu oleh dua faktor yaitu faktor fundamental perusahaan (perubahan kas normal) dan faktor keagenan (perubahan kas abnormal). Masing-masing perubahan kas tersebut dipisahkan menjadi perubahan kas yang menambah saldo kas dan perubahan kas yang mengurangi saldo kas Diprediksikan bahwa perubahan kas abnormal akan membuat laba masa depan menjadi lebih rendah dibandingkan dengan pengaruh perubahan kas normal terhadap laba masa depan. Hal ini disebabkan karena perubahan kas yang dipicu oleh faktor keagenan akan membuat perusahaan memiliki penumpukan kas atau kekurangan kas sehingga membuat saldo kas bergerak menjauhi saldo optimal. Hasil dari fixed effect regression model menunjukkan bahwa perubahan kas abnormal positif berpengaruh negatif signifikan terhadap laba masa depan. Hasil lain menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan kas normal baik positif dan negatif dan perubahan kas abnormal negatif terhadap laba masa depan. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pemahaman bahwa pengaruh negatif perubahan kas abnormal positif terhadap laba masa depan dapat menjadi perhatian bagi peningkatan efektifitas corporate governance dalam perusahaan sehingga dapat meminimalisir terjadinya perubahan kas yang dapat menyebabkan penumpukan kas.

This study investigates the impact of normal and abnormal changes in cash on listed manufacturing company future income including of 81 companies over the Period 2010-2013. Changes in cash are driven by 2 factors which are fundamental factor (normal changes in cash) and agency factor (abnormal changes in cash). That cash changes is disaggregated to cash changes that add cash balance and cash changes that reduce cash balance. It is predicted that abnormal changes in cash has more negative impact to future earning than normal changes in cash. The reason is abnormal changes in cash makes firm has unwarranted cash stockpile and suboptimal cash reduction that makes cash balance move away from optimal cash balance. The result shows that positive abnormal changes in cash has significant negative impact to future earning. The result also shows that normal changes in cash and negative abnormal changes in cash does not have significant impact to future earning. The implication of this study may give knowledge that negative impact of positive abnormal changes to future earning can be consideration for companies to improve their corporate governance to minimize stockpile of cash."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S57267
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Fauzi Shibly
"Dalam penelitian ini akan dianalisis pengaruh rasio keuangan antara lain berupa perputaran persediaan, perputaran piutang, rasio kas, tingkat pengembalian investasi, tingkat pengembalian modal sendiri, perputaran total asset, rasio modal sendiri terhadap total asset dan tingkat kesulitan keuangan (yang dihitung berdasarkan Alman Z-Score) terhadap nilai tambah ekonomls (EVA) pada perusahaan tertutup dalam hal ini perusahaan milik negara (BUMN).
Analisis untuk mengetahui pengaruh tersebut di atas menggunakan regresi linear berganda, dimana rasio keuangan dan nilai Z-Score sebagai variabel bebas clan nilai EVA sebagai variabel terikat. Sedangkan data-data yang diambil adalah data keuangan BUMN-BUMN yang belum mencatatkan sahamnya di bursa saham.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara empiris rasio keuangan dan Z-Score mempengaruhi nilai EVA, namun rasio keuangan yang berpengaruh tidak selalu sama untuk kurun waktu yang berbeda dan tidak semua rasio keuangan diatas secara signitikan berpengaruh terhadap EVA, begitu juga Z-Score tidak selalu berpengaruh positif terhadap EVA untuk setiap kurun waktu.
Dari model terbaik, terdapat rasio pengembalian investasi, rasio lancar, perputaran asset dan tingkat kesulitan keuangan yang berpengaruh signifikan terhadap EVA.

This research will analyze the influence of financial ratio for examples in the form of inventory turn over, receivable turn over; cash ratio, return on equity, current ratio, total asset turnover, equity to total asset ratio and Z-Score to economic value added (EVA), specially at the state-owned enterprises (BUMN).
Multiple Linear Regression is used to analyze the relation of financial ratios and the Altman Z-Score as independent variables and The Economic Value Added as dependent variable. Data were collected from financial report of the state own enterprises (BUMN that have not been listed in Jakarta Stock Exchange (BEJ).
Result ofthe research indicate that empirically, financial ratios and Z-Score influence value of E VA, but financial ratios which have an effect, do not always identically for different range of time and do not all of the financial ratios above have a significant effect on to EVA, so also Z-Score do not always have a positive effect on to EVA at every range of time.
From the selected model, there are return on investment ratio. current ratio, total asset turnover and financial distress (Z-Score) which significantly have an eject on EVA."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T15800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira Melinda
"Dengan makin berkembangnya perekonomian, tingkat persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Untuk itu diperlukan pengelolaan sumberdaya segara efektif agar dapat meningkatkan keungqulan kompetitif. Informasi keuangan merupakan salah satu sumberdaya yang harus dikelola dengan tepat agar dapat memberikan manfaat optimal bagi pengambilan keputusan perusahaan. Sejalan dengan perkembangan yang terjadi, maka informasi keuangan yang diperlukan juga mengalami perkembangan. Salah satunya adalah ditetapkannnya laporan arus kas untuk menggantikan laporan perubahan posisi keuangan. Hal ini terjadi karena adanya pergeseran kebutuhan. Dimana pada awalnya dimana laporan perubahan poi isi keuangan yang dianggap telah memadai menjadi kurang bermanfaat dan kurang informatif sehingga perlu diganti dengan laporan yang lebih informatif agar tidak memberikan dasar keputusan yang salah dalam pengambilan keputusan. Skripsi ini menyajikan suatu tinjauan penerapan laporan arus kas pada industri perbankan. Industri perbankan memiliki karakteristik yang khusus jika dibandingkan dengan industri lain. Karena kas pada industri perbankan dianggap sebagai produk. Dan kegiatan operasi industri perbankan sangat erat kaitannya dengan kas. Dengan kekhususan karakteristik yang dimiliki, maka perlu suatu pedoman yang lebih terinci mengenai laporan arus kas untuk industri perbankan. Dan jika dikaitkan dengan fungsi bank (bank komersial) yakni melayani masyarakat, maka bank diwajibkan oleh Bank. Indonesia untuk mempublikasikan laporan keuangannya, dimana laporan keuangannya ₹:ersebut belum mencakup laporan arus kas. Untuk itu, agar informasi yang tersaji lebih memiliki nilai tambah maka laporan arus kas ini sebaiknya disajikan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1994
S18843
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Andhika Permatahati
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh dari utang pemerintah terhadap tingkat harga dengan menggunakan model autoregressive distributed lag error correction dan menggunakan data triwulanan dari periode 1990 hingga 2011.Teori kebijakan fiskal tentang tingkat harga (FTPL) menyatakan bahwa utang pemerintah berpengaruh positif terhadap tingkat harga. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jangka panjang maupun jangka pendek utang domestik pemerintah berperan penting dalam menentukan tingkat harga atau inflasi.

This study aims to analyse the effect of government debt on inflation in Indonesia using autoregressice lag error correction model based on quarterly data years 1990-2011, The fiscal theory of price level (FTPL) state that government debt has positive effect on inflation. This study result indicate that within a long-term and a short-term period, there was a balance changes in government domestic debt and inflation. The hypothesis that government domestic debt has inflationary impacts cannot be rejected for the 1990-2011 period."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syon Syarid
"Prioritas pemerintah pada pertengahan tahun 1980-an untuk meningkatkan peranan ekspor industri dalam perekonomian telah menyebabkan terjadinya peningkatan pesat ekspor industri manufaktur. Walaupun pertumbuhan sektor industri manufaktur Indonesia sebelum tahun 1980-an mengalami pertumbuhan yang tinggi, tetapi peitumbuhan industri yang tinggi tersebut bukanlah untuk penibahan struktur industri. Hal ini disebabkan karena masih rendahnya peranan industri manufaktur dalam perekonomian Indonesia baik terhadap nilai tambah (value added) maupun ekspor industri manufaktur.
Perubahan struktur industri manufaktur pada pertengahan tahun 1980-an telah meningkatkan pcranan ekspor industri manufaktur. Beberapa langkah yang dilakukan pemerintah untuk mencapai maksud tersebut adalah merubah strategi perdagangan Indonesia dari strategi substilusi impor ke strategi promosi ekspor dengan mcngurangi rentang tarif barang-barang konsumsi impor yang sennula sangat tinggi, merubah kebijakan dalam bidang investasi dan melakukan penyesuaian dalam bidang moneter yaitu melakukan devalusi mata uang pada tahun 1983 dan tahun 1986 untuk meningkatkan daya saing ekspor industri manufaktur di pasar internasional.
Perubahan kebijakan tersebut telah mampu meningkatkan ekspor industri manufaktur pada pertengahan tahun 1980-an. Bahkan ekspor industri manufaktur Indonesia pada pertengahan Eakin I980-an tersebut telah mendaminasi ekspor non¬migas Indonesia dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya dapat dikatakan tidak mempunyai peranan penting terhadap ekspor non-migas Indonesia.
Perkembangan ekspor industri dan penguatan stniktur industri selama pertengahan tahun 1980-an telah mengundang minat penulis untuk mengetahui sejauh mana perubahan struktur industri di Indonesia dan keunggulan komparatif ekspor industri manufaktur di pasar internasional. Untuk itu penulis mencoba mengemukakan hipotesis sebagai berikut. Apakah perubahan struktur industri yang terjadi di Indonesia telah mampu meningkatkan keunggulan komparatif ekspor industri manufaktur di pasar internasional? Apakah komponen-komponen perubahan struktur yaitu produktivitas modal dan tenaga kcrja signifikan mempengaruhi keunggulan komparatif ekspor industri manufaktur Indonesia? Apakah Real Exchange Rate yang mencerminkan daya saing ekspor industri manufaktur mempunyai hubungan yang erat dengan pembentukan keunggulan komparatif ekspor industri manufaktur Indonesia di pasar intemasional.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian di atas penulis telah melakukan penelitian terhadap "sektor industri manufaktur berdasarkan kepadatan faktor yang dibagi ke dalam lima subsektor industri manufaktur yaitu subsektor industri manufaktur padat suinberdaya pertanian, padat sumberdaya mineral, padat kaya, padat teknologi dan padat human capital dengan menggunakan Indeks Perubahan Struktur (IPS) untuk mclihat perubahan struktur industri berdasarkan kepadatan
faktor dan Revealed Comparative Advantage (RCA) untuk mengukur ketutggulan komparatif ekspor industri manufaktur berdasarkan kepadatan faktor.
dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara umum dalam sektor industri manufaktur berdasarkan kepadatan faktor telah tercipla perubahan struktur, tetapi belum tercipta keunggulan komparatif di pasaran internasional. Begitu juga subsektor industri manufaktur padat karya, padat teknologi, dan padat human capital telah menunjukkan terjadinya perubahan struktur. Tetapi subsektor industri manufaktur padat teknologi dan padat human capital belum menunjukkan terciptanya keunggulan komparatif kecuali untuk subsektor industri manufaktur padat karya yang telah menunjukan adanya keunggulan komparatif di pasar intemasional setelah tahun 1985.
Sedangkan dalam subsektor industri manufaktur padat sumberdaya pertanian tcrjadi pergeseran nilai indeks perubahan struktur akan tetapi telah menciptakan terjadinya keunggulan komparatif di pasaran internasional. Hal ini diduga karena keunggulan komparatif ekspor industri manufaktur padat sumberdaya pertanian Brat kaitannya dengan sumberdaya yang dimiliki oleh Indonesia.
Belum terciptanya keunggulan komparatif ekspor industri manufaktur walaupun telali terjadinya perubahan struktur disebabkan karena perubahan struktur industri manufaktur masih belum terjadi sepenuhnya. Hal ini disebabkan karena nilai indeks perubahan struktur masih sangat kecil dan jauh dari kategori suatu negara yang menunjukan terjadinya perubahan struktur secara penuh.
Dari hasil pengujian regresi, belum terciptanya keunggulan komparatif ekspor industri manufaktur di pasar intemasional disebabkan karena tidak terjadinya peningkatan produktivitas tenaga kerja dalam sektor industri manufaktur maupun daiann subsektor industri manufaktur kecuali subsektor industri manufaktur padat human capital yang menunjukan hubungan signifikan produktivitas tenaga kerja terhadap pembentukan keunggulan komparatif. Selma periode analisis keunggulan komparatif hanya digerakkan oleh produktivitas modal dan Real &change Rate. Karena selama analisis produktivitas modal dan Real Exchange Rate sangat signifikan tnempengaruhi nilai RCA ekspor industri manufaktur di Indonesia.
"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20595
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Purnama Indah
"Krisis ekonomi tahun 1997 menurunkan nilai tukar rupiah terhadap dolar secara signifikan, namun tidak meningkatkan jumlah ekspor produksi sektor manufaktur secara signifikan. Bisa jadi, hal ini dikarenakan penetapan sistem nilai tukar Indonesia yang tidak mendukung peningkatan ekspor sektor manufaktur.
Penulisan ini bertujuan menganalisa pengaruh kebijakan ekonomi khususnya nilai tukar, terhadap perubahan produksi sektor manufaktur dengan menggunakan model simulasi. Tidak hanya kebijakan nilai tukar yang menjadi fokus utama penelitian, tetapi juga dapat dilihat pengaruh kebijakan pemerintah lainnya terhadap perubahan produksi sektor manufaktur. Model nantinya diharapkan dapat menjadi medium untuk menganalisa kebijakan pemerintah terkait pengaruhnya terhadap produksi manufaktur.

The economy crisis of 1997 significantly decreased rupiah's exchange rate but not significantly increased the export and the production of manufacturing products. Probably it is because the Indonesia's Exchange Rate policy rate on exchange rate and industry, did not support the manufacturing sector.
The purpose of this study is to analyze the influence of economic policy related to the manufacturing production. The study is modeling a simulation that can predict the quantity of manufacturing production appropriate with certain policy. The model is expected to be an instrument which can be used to analyze government policy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52065
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Pramirtha Restu Dwiayu
"Skripsi ini membahas pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan perusahaan jangka pendek, yang diukur berdasarkan Economic Value Added (EVA) dan Earnings Before Interest and Tax (EBIT), serta kinerja keuangan perusahaan jangka panjang, yang diukur melalui Future Growth Value (FGV). Objek dalam penelitian ini merupakan perusahaan sektor keuangan, yang meliputi industri perbankan, asuransi, efek, lembaga pembiayaan, serta jasa keuangan lainnya dalam sektor keuangan yang terdaftar secara konsisten di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2007 hingga 2011. Hasil dari penelitian menunjukan adanya pengaruh modal intelektual yang signifikan terhadap kinerja keuangan jangka pendek, dan jangka panjang perusahaan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yng bersifat empiris.

This study discusses about the significant effect of intellectual capital on financial performance for Indonesian listed companies that falls into the financial sector group, with the length of study is limited only for 5 years, that of started from 2007-2011. The financial performance was measured both in short-term; using Economic Value Added (EVA), and Earnings Before Interest and Tax (EBIT) as proxies, also in long-term, using Future Growth Value (FGV) as proxy. The object of the study was companies which were persistently listed during the year of 2007 to 2011, and only conducted for the companies that falls into financial sector, that includes banking industry, insurance, securities, non-banking financial institutions, and other financial services. The significant effect of intellectual capital on financial performance in short-term and long-term was proven in the study. The approach taken for the research was emprical-quantitative study.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S54232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rudiyanto
"Dalam menyampaikan informasi keuangan, perusahaan harus mampu mempublikasikan laporan keuangan dengan laba yang bagus untuk menarik para investor. Namun, dan praktik ini dinamakan manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh utang jangka pendek terhadap manajemen laba berbasis akrual pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan sampel purposive sampling, dan menggunakan model statistik regresi berganda data panel. Variabel yang digunakan pada pnelitian ini, yaitu accrual earning management (AEM) sebagai variabel dependen, short-term debt (utang jangka pendek) dan square of short-term debt, serta variabel kontrol yang terdiri dari firm size, leverage, return on asset (ROA), growth opportunities, posprofit, cash ratio, dan board size. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan keuangan dan laporan tahunan pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019. Sampel penelitian yang digunakan terdiri dari 376 perusahan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2019 dengan jumlah observasi sebanyak 1788 observasi. Hasil pada penelitian ini menunjukan pengaruh signifikan yang negatif antara utang jangka pendek dengan manajeman laba berbasis akrual jika pada uji hipotesis menggunakan seluruh sampel penelitian. Namun hasilnya berbeda jika di uji dari setiap sektor yang ada dimana tiga sektor, yaitu barang baku, barang konsumen primer, dan transportasi dan logistik memiliki pengaruh signifikan yang negatif antara utang jangka pendek dengan manajeman laba berbasis akrual. Berbanding terbalik dengan 7 sektor lainnya, hasilnya tidak memiliki pengaruh yang signifikan antara utang jangka pendek dengan manajeman laba berbasis akrual. Selain itu, pengujian ini juga diukur dengan tingkat growth opportunities dimana tingkat growth opportunities tinggi memiliki pengaruh signifikan antara yang negatif manajemen laba akrual terhadap utang jangka pendek.

In conveying financial information, companies must be able to publish financial statements with good profits to attract investors. However, there are some companies that report earnings that are not in accordance with the company's financial condition and this practice is called earnings management. This study aims to measure the effect of short-term debt on accrual-based earnings management in non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period. This study uses a quantitative approach with purposive sampling and uses multiple regression statistical models of panel data. The variables used in this study, namely accrual earnings management (AEM) as the dependent variable, short-term debt (short-term debt) and square of short-term debt, as well as control variables consisting of firm size, leverage, return on assets (ROA), growth opportunities, posprofit, cash ratio, and board size. The data used in this study are financial statements and annual reports on non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period. The research sample used consisted of 376 non-financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period with a total of 1788 observations. The results in this study show a significant negative effect between short-term debt and accrual-based earnings management if the hypothesis test uses the entire research sample. However, the results are different when tested from each existing sector where three sectors, namely raw goods, primary consumer goods, and transportation and logistics, have a significant negative effect between short-term debt and accrual-based earnings management. In contrast to the other 7 sectors, the results do not have a significant effect between short-term debt and accrual-based earnings management. In addition, this test is also measured by the level of growth opportunities where a high level of growth opportunities has a significant effect on the negative accrual earnings management on short-term debt. Meanwhile, the low level of growth opportunities does not have a significant effect between accrual earnings management on short-term debt."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>