Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26792 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Listinia Rozana
"Indonesia sebagai negara berkembang memiiiki karakter khusus dalam bidang konstruksinya. Di dalam negara berkembang, konstruksi adaiah proses tenaga kerja yang intensif. Produktivitas konstruksi sangat bergantung pada performa tenaga kerja dimana matenai dan peraiatan di negara berkembang umumnya impor sehingga hal tersebut tidak dapat dikontrol secara langsung. Umumnya produkiivitas langsung diterjemahkan sebagai biaya dan secara iangsung sebagai keuntungan dan kerugian kontraktor, dimana sekitar 20-25% biaya sektor konstruksi jalan, digunakan untuk biaya tenaga kerja. Di dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, produktiyitas tenaga kerja dapat dilihat dan waktu kerjanya. Waktu keria yang terjadi dapat dibagi menjadi waktu yang dipakai secara efektif, waktu yang dipakai secara tidak efektif dan waktu yang dipakai dengan tidak bekerja. Perspektif unik ini merupakan perspektif peneliti yang berbeda dengan perspektif kontraktor secara umum. Produktivitas tenaga kerja menjadi didasarkan atas waktu keria yang tersedia (total waktu keria kurang waktu terlambat yang tidak dapat dihindari) dan waktu kena efektif (waktu kerja yang tersedia dikurang waktu terlambat yang dapat dihindari). Waktu-waktu yang terjadi selama proses kerja disebut sebagai elemen waktu kerja.
Penelitian yang berkaitan dengan elemen waktu ketika teiah menunjukkan bahwa 40-60% dari waktu harian tipikal konstruksi adaiah waktu non produkiif. Sedangkan khusus untuk pekerjaan fasilitas umum. waktu non produktifnya sekitar 65%. Prosentase waktu non produktif tersebut dapat diartikan sebagai potensi untuk peningkatan produktivitas sebagaimana yang teiah diteiltl dalam proyek pekeriaan Jalan di Indonesia oleh Construction industiy Training & Study (CiTS; 2003). Dalam penjelasan yang lebih detail dalam penelitian tersebut, dibahas tentang beberapa paket pekerjaan (work breakdown structure) dalam proyek jalan. Dalam satu paket pekerjaan tersebut diukur elemen waktu non produktif yang terjadi selama berlangsungnya pekerjaan jalan di beberapa wilayah di Indonesia sehingga didapatkan prosentase elemen waktu non produktif yang terjadi dalam satu paket pekerjaan. Elemen waktu kerja non produktif sebagai potensi untuk peningkatan produktivitas tenaga kerja tersebut telah diukur namun diperiukan tindak Ianjut daiam langkah yang lebih jelas atas terjadinya elemen waktu kerja non produktif tersebut iindak lanjut pengukuran tersebut dapat berupa tindakan korektif dan preventif dan setiap elemen waktu keria non produktif yang terjadi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ina Damayanti Kusumawardani Mirza
"Produktivitas merupakan hal penting dalam peningkatan konstruksi Dan sumberdaya merupakan komponen penting dalam peningkatan produktivitas selaln teknologi dan alat. Oleh karena ilu dlperlukannya identifikasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaga kerja pada proyek konstruksi jalan dengan harapan dengan diketahuinya faktor-faktor yang mempengaruhi akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi jalan, dikarenakan faktor-faktor yang teridentitikasi dapat terlebih dahulu diambil tlndakan untuk mengalihkan, mengecilkan, atau menghindari resiko-resiko yang mungkin timbul.
Pada penelitian ini, identitikasi sumber-sumber resiko terhadap produktivitas tenaga kerja dilakukan dengan kuisioner survey. Untuk mendapatkan variabel variabel yang paling mempengaruhi produktivitas tenaga keria pada proyek konstruksi ialan dengan perkerasan kaku. Analisa Statistik selanjutnya dilakukan pada data yang talah berhasil dikumpulkan. Selain itu iuga dilakukan analisa guna mendapatkan risk ranking dan risk level. Lalu dilakukan analisa korelasi, dan regresi untuk mendapatkan model.
Berdasarkan analisa survey dan pengolahan data dengan analisa statistik, didapatkan risk ranking dan risk level, kemudian penulis memvalidasi 10 variabel terbesar yang tarmasuk dalam risk ranking dan wawancara pakar. Dan setelah dilakukan analisa korelasi , dan regresi. dldapatkan bahwa ketersediaan material dan peralatan yang paling mempengamhi prnduklivitas tenaga keria proyekjalan dngan perkerasan kaku.
Ketersediaan alat dan material berkorelasi tinggi terhadap besarnya produklivitas tenaga kerja selama proyek berialan. Perlu adanya tindakan praventif dan korektlf action yang mengacu pada faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja, guna peningkatan produktivitas tenaga kerja proyek konstruksi jalan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16048
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenggogeni
"Peranan manusia pada industri konstruksi disetiap fase sangat besar, baik sebagai pihak yang memperkerjakan (employers) ataupun pihak yang dipekerjakan (employee), sehingga produktivitas pada pelaksanaan proyek konstruksi ditentukan juga oleh produktivitas tenaga kerja yang terlibat. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja produktivitas tenaga kerja pada proyek konstruksi dapat dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Yang termasuk faktor internal adalah faktor manajemen, faktor proyek, serta faktor tenaga kerja, dan faktor eksternal adalah faktor cuaca, politik, dan bencana alam. Penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor kondisi kerja di proyek konstruksi yang merupakan bagian dari semua faktor yang mempengaruhi kinerja produktivitas tenaga kerja di proyek konstruksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kondisi kerja di proyek konstruksi dan mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor kondisi kerja tersebut terhadap kinerja produktivitas tenaga kerja pada tahap pelaksanaan pekerjaan struktur atas proyek konstruksi gedung di Jakarta dan sekitarnya. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada kontraktor-kontraktor di Jakarta dan sekitarnya, dimana data yang terkumpul kemudian diolah dengan analisis statistik.
Dan penelitian ini didapatkan tiga faktor kondisi kerja yang paling mempengaruhi kinerja produktivitas tenaga kerja di proyek konstruksi yaitu faktor tenaga kerja, faktor proyek, dan faktor manajemen dengan variabel-variabel penentu adalah hubungan sesama pekerja, kepadatan/kesesakan lokasi, dan keterlambatan pengiriman material dari suplier. Faktor lain yang cukup berperan dalam kinerja produktivitas tenaga kerja ini, diluar variabel penentu, didefinisikan sebagai faktor ketidakcocokkan material dengan pekerjaan. Untuk meningkatkan kinerja produktivitas pada proyek konstruksi gedung di Jakarta perlu dilakukan peningkatan kondisi kerja di proyek tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
T3935
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Toni Priyanto Jayadi
"Faktor produksi sering diklasifikasikan menjadi empat, yaitu tanah, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan. Pengklasifikasian terhadap keempat faktor produksi tersebut didasarkan atas perbedaan elstisitas penawaran parsial, karakeristik yang terkandung pada setiap faktor produksi, dan imbalan yang diterima masing-masing pemilik faktor produki. Secara historis, pembedaan ini bersesuaian dengan berkembangnya bergaining position antara tiga kelompok masyarakat, kapitalis, tuan-tuan tanah dan buruh (tenaga kerja). Kekuatan pasarlah yang kemudian menentukan berapa besar imbalan yang akan diterima masing-masing. Tenaga kerja akan mendapatkan upah, tuan tanah mendapatkan sewa tanah, pemilik modal mendapatkan tingkat bunga.
Pandangan ekonomi kapitalis terhadap tenaga kerja tidak terlepas dari konsep faktor produksi atau input. Perkembangan iklim usaha menuntut adanya penyesuaian perlakuan terhadap tenaga kerja. Pada awalnya ada kecenderungan tenaga kerja dianggap sebagai suatu faktor produksi lainnya yang memberikan kontribusi relatif tetap terhadap produksi. Pandangan ini yang menghasilkan sistem pengupahan tetap terhadap tenaga kerja sebagaimana input tanah mendapatakan sewa tetap dan modal mendapatkan bunga.
Adanya ketidakstabilan sifat dan karakter tenaga kerja, mendorong perusahaan untuk memberikan perlakuan lain terhadap tenaga kerja. Tenaga kerja dipandang sebagai suatu faktor produksi yang mampu untuk meningkatkan daya guna faktor produksi lainnya (mengolah tanah, memanfaatkan modal, dsb) sehingga perusahaan memandang tenaga kerja sebagai suatu investasi.
Pandangan mainstream economy terhadap permintaan tenaga kerja adalah sebagaimana permintaan terhadap faktor produksinya, dianggap sebagai permintaan turunan (derived demand), yaitu penurunan dari fungsi perusahaan. Meskipun fungsi perusahaan cukup bervariasi, meliputi memaksimumkan keuntungan, memaksimumkan penjualan atau - perilaku untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, namun maksimisasi keuntungan sering dijadikan dasar analisis dalam menentukan penggunaan tenaga kerja.
Dengan pertimbangan tersebut (maksimisasi keuntungan), dan dengan asumsi perusaha beroperasi dalam sistem pasar persaingan, maka perusahaan cenderung untuk mempekerjakan tenaga kerja dengan tingkat upah sama dengan nilai produk marginal tenaga kerja (Value Marginal Product of Labor, VMPL) VMPL menunjukkan tingkat upah maksimum yang mau dibayarkan oleh perusahaan agar keuntungan perusahaan maksimum.
Beberapa indikator yang diduga mempunyai hubungan yang erat dengan struktur upah adalah jumlah pekerja, nilai tambah, tingkat pendidikan, pasar yang akan dituju apakah domestik atau iuar negeri, serta kepemilikan perusahaan. Indikator-indikator di atas akan dianalisis menggunakan metode regresi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai hubungan masing-masing indikator dengan upah yang diterima di tiap masing-masing kelompok lapangan usaha. Lebih lanjut juga akan dianalisa mengapa struktur upah yang diterima pekerja berbeda di masing-masing kelompok usaha."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simarmata, Rotua Wendeilyna
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menguji hubungan motivasi dan training terhadap peningkatan produktivitas karyawan di Rumah Sakit Hewan Mount Pleasant Singapura. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan Rumah Sakit Hewan Mount Pleasant Singapura tenaga medis dan non medis yang berlatar belakang pendidikan setingkat SLTA, DIII, S1, S2, S3 yang berjumlah 85 orang. Sampel ditetapkan menurut tabel Krejcie sebanyak 70 orang yang diambil dengan cara cluster proportionate random sampling sehingga semua strata terwakili.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang terdiri dari 4 bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan yang berkaitan dengan sosio-demografi sebanyak 9 pertanyaan. Bagian kedua adalah pertanyaan yang berkaitan dengan motivasi terdiri dari 25 pertanyaan. Bagian ketiga adalah pertanyaan yang berkaitan dengan training terdiri dari 25 pertanyaan dan bagian keempat adalah pertanyaan tentang produktivitas terdiri dari 25 pertanyaan.
Pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Untuk mengetahui kecenderungan beberapa variabel sosio demografi dengan produktivitas kerja digunakan tabulasi silang (crosstab), sedangkan untuk menguji hubungan antara motivasi dan training dengan produktivitas kerja digunakan korelasi Pearson. Untuk menentukan faktor penentu produktivitas kerja digunakan regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi (X1) dengan produktivitas kerja (Y) diperoleh nilai r = 0,715 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan R2 = 0,511; maka Ho ditolak. Tingkat hubungan kuat dan pengaruh motivasi pada produktivitas kerja sebesar 51,1 %. Untuk hubungan training (X2) dengan produktivitas (Y) diperoleh r = 0,756 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan R2 = 0,572, maka Ho ditolak. Tingkat hubungan kuat dan pengaruh training terhadap produktivitas kerja sebesar 57,2 %. Untuk hubungan antara motivasi (X1) dan training (X2) dengan produktivitas (Y) digunakan teknik regresi ganda, hasilnya untuk motivasi r = 0,715 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan R2 = 0,511 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan untuk training r = 0,768 dengan tingkat signifikansi 0,000 dan R2 = 0,590 dengan tingkat signifikansi 0,000, maka Ho ditolak.
Selanjutnya hasil uji beda untuk membedakan produktivitas kerja antara tenaga medis dan non medis dengan uji beda t-test independent sampel karena jumlah sampel antara tenaga medis dan non medis tidak sama. Diperoleh hasil t hitung sebesar 0,531 dengan taraf signifikansi sebesar 0,597, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada perbedaan produktivitas ditinjau dan aspek tenaga medis dan non medis. Hal ini juga didukung hasil tabulasi silang antara variabel sosio demografi lainnya yaitu lama bekerja, agama dan training, masing-masing dengan produktivitas kerja. Hasilnya semua menunjukkan kecenderungan yang sama terhadap produktivitas kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T8762
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitohang, Hotma
"ABSTRAK
Kesadaran masyarakat dunia tentang perlunya peningkatan produktivitas telah tumbuh dengan pesat belakangan ini, bersamaan dengan bertambahnya investasi dibidang industri, ilmu pengetahuan dan teknologi. Gambaran pertumbuhan produktivitas sampai tahun 1980 menunjukkan bahwa Jepang merupakan yang paling tinggi diikuti oleh Jerman, Prancis, Inggris dan Kanada, Kemudian Amerika Serika. Peningkatan produktivitas suatu bangsa perlu ditunjang oleh usaha semua pihak yang terlibat dalam menangani ekonomi, baik selaku kegiatan produksi, kegiatan jasa maupun lembaga pemerintah yang melakukan pengaturan kegiatan ekonomi negara.
Sektor konstruksi sangat berpengaruh terhadap seluruh kegiatan ekonomi karena berfungsi untuk mempersiapkan dan menyediakan sarana dan prasarana yang dilakukan oleh sektor-sektor lain seperti pertanian, perikanan, perhubungan, parawisata, manufactur, energi, perdagangan dan lain-lain.
Sesuai dengan perkembangan industri konstruksi di Indonesia, kebutuhan tenaga kerja secara kualitas dan kuantitas akan bergerak mengikuti. Maka perlu ditinjau apakah kriteria penilaian kualitas tenaga kerja kita sudah dapat mengisi lapangan tenaga kerja konstruksi yang ada. Hal ini perlu diperhatikan Agar dapat memperoleh efisiensi dalam meningkatkan produktivitas.
Produktivitas sebagai suatu konsep menunjukkan adanya kaitan antara hasil kerja dengan satuan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk dari seorang tenaga kerja. Seorang tenaga kerja dianggap produktif jika ia mampu menghasilkan keluaran (out put) yang lebih banyak dari tenaga kerja lain, untuk satuan waktu yang sama. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa seorang tenaga kerja menunjukkan tingkat produktivitas yang lebih tinggi bila ia mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan standart yang diterapkan dalam satuan waktu yang telah ditetapkan.
Berbagai variabel telah diberikan dalam penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tenaga kerja dilapangan terutama faktor teknologi & manajemen dan pengaruh lingkungan terhadap tenaga kerja disamping faktor manusia dari tenaga kerja itu sendiri. Pengukuran dilakukan dengan menetapkan out put sebagai perbedaan antara biaya yang direncanakan terhadap biaya kenyataan selama proses pelaksanaan berjalan. Pengamatan dilakukan pada konstruksi bangunan yang ada di Jakarta dan sekitarnya (Jabotabek) terhadap 18 Gedung bertingkat yang nilai proyeknya bervariasi antara nilai dibawah 10 miliar rupiah sampai dengan diatas 150 miliar rupiah dan juga dengan kontraktor pelaksana.profesional dan yang tradisional.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemanfaatan teknologi & manajemen dan kondisi lingkungan proyek yang mempengaruhi tenaga kerja memiliki korelasi yang positif dengan produktivitas proyek yang sekaligus menunjukkan produktivitas tenaga kerja. Hubungan antara unsur tersebut adalah bersifat linier penjumlahan, sedangkan variabel-variabel yang paling dominan mempengaruhi produktivitas secara berurutan adalah perubahan karena kekurangan data/informasi, gangguan karena terlambat material perolehan ketrampilan tenaga kerja mekanik/operator menyusun jadual peralatan, penundaan kerja karena kurang informasi, perubahan karena inisiatif kontraktor dan yang terakhit persentase jumlah pekerja besi/baja.
Dari 18 proyek yang diamati terdapat 3 proyek yang berada pada kwadran I (positip-positip), ini berarti telah pada kondisi yang baik dalam pemanfaatan tenaga kerja untuk peningkatan kinerja pelaksanaan proyek yang sekaligus meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
"
1997
T8983
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wisa Sudari
"Latar belakang kebudayaan merupakan salah satu faktor yang sulit diukur dalam produktivitas dimana mengetahui produktivitas sangat penting untuk mengetahui profitabilitas sebuah perusahaan. Tujuan penelitian ini ialah membandingkan produktivitas pekerjaan pasangan bata ringan dan plesteran bata ringan antara tenaga kerja yang berbeda latar belakang kebudayaan suku dalam dua proyek konstruksi hotel yang berbeda dengan menggunakan metode time study.
Hasil penelitian menunjukkan tenaga kerja Suku X lebih produktif 17 untuk kepala tukang dan mandor 18 untuk tukang dan 10 untuk pekerja dalam produktivitas pemasangan bata ringan dibandngkan Suku Y Suku X juga lebih produktif 15 untuk mandor dan kepala tukang dan 3 untuk tukang dan knek dalam produktivitas plesteran bata ringan dibandingkan dengan Suku Y.

Labor Productivity is really important in measuring the performance and to increase its profitability One of the Culture background is one of a factor which is very difficult to be measured related to productivity where knowing productivity is very important to determine the profitability of a company. The purpose of this research is to compare the productivity of the group of labor with different cultural background the sample of this research are the labors who are working on light brick installation and light brick cement in two different hotel construction project. The method of this research is using Time Study.
The results show that the labor with variable X is 17 more productive for chief labor and co chief labor 18 for labor and 10 for worker for light brick installation labor group in comparison to Group Y However for light brick cement labor group the results show that labor with variable X is 15 more productive for chief labor and co chief labor and 3 for labor and worker also in comparison to Group Y.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52375
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatum Artha
"Studi ini meneliti dua hal yang saling terkait yakni dampak migrasi dan pengaruh karakteristik wilayah tempat tinggal kedua-duanya terhadap pendapatan (rill) seseorang. Khususnya ditunjukkan bahwa upah seseorang yang pindah (bermigrasi) dan desa ke kota tidak mengalami perubahan seketika yang berarti. Upah seseorang yang pindah dari desa ke kota baru mengalami peningkatan setelah orang tersebut berdiam beberapa lama di kota. Ini menunjukkan bahwa selama berdiam di kota produktivitas marjinal orang tersebut meningkat dan ini adalah hasil proses belajar yang dialaminya di kota.
Ditunjukkan pula bahwa karakteristik wilayah tempat tinggal juga berpengaruh terhadap upah riil seseorang. Selain itu pengaruh dari tingkat pendidikan (years of schooling), pengalaman kerja dan gender diikutsertakan dalam menentukan upah rill individu. Penelitian ini memanfaatkan fungsi produktivitas tenaga kerja (marginal productivity of labor) yang dibentuk oleh upah nil dan tingkat harga. Data yang digunakan adalah data IFLS (Indonesia Family Life SurveylSAKERTI) tahun 1993 dan tahun 2000.

This study investigates two related issues, i.e., the impacts of both migration and the characteristics of the dwelling region on one's real wage. In particular, it is shown that one's wage does not experience any significant change immediately after she migrated from a rural area to an urban area. Her wage would increase only after she has been residing for a certain period in the urban area in accordance with the rate of growth of her marginal productivity. Meanwhile, the rate of change in the marginal productivity depends on her learning during the period under consideration.
The study also shows real wage depends on the characteristics on the region where one lives as well. In addition, it also depends on years of schooling, work experience and gender. To investigate the above the study utilizes a marginal productivity function defined by two parameters, i.e., real wage and price. The data used in the study is derived from Indonesia Family Life Survey (IFLS).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T17202
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Darma Rika Swaramarinda
"Tesis ini menganalisis mengenai produktivitas tenaga kerja yang dimodelkan sebagai variabel tidak bebas yang dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu investasi asing iangsung pada sektor industri pengolahan dan variabel lain yaitu intensitas modal dan ukuran perusahaan. Penelitian ini menggunakan data panel pada sektor industri pengolahan di Indonesia. Panel data digunakan untuk 9 sub-sektor industri pada sektor industri pengolahan tahun 1993-2005. Model estimasi yang digunakan adalah random effect model. Analisis dilakukan dengan menggunakan panel data dengan random effect pada setiap subsektor industri pengolahan. Hasil dari penelitian ini adalah : (1) investasi asing langsung pada industri berpengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja, (2) Variabel lain yaitu intensitas modal dan ukuran perusahaan juga berpengaruh positif terhadap produktivitas tenaga kerja.

This paper analyze about labor productivity is modeled as dependent variable on the degree of foreign direct investment in the manufacturing industry and other variables, namely capital intensity and firm size. This research uses a panel data in the Indonesian manufacturing industry sectors. A panel data set is used for 9 subsectors of the manufacturing industry during 1993-2005. The estimation model is used random effect model. The analysis uses the panel data analysis with random effect in those sulrsectors. Results of this research are; (1) foreign direct investment in the industry have a positive impact on labor productivity. (2) other variables, namely capital intensity and finn size also have a positive impact on labor productivity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T27379
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sudwidjo Kuspriyo Murdono
"Dalam era globalisasi dewasa ini terjadi beberapa perubahan yang sangat mendasar diberbagai bidang kehidupan, sehingga Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai pelopor dan penggerak roda pembangunan harus mampu memberikan contoh dalam peningkatan produktivitas kerjanya yang tercermin dalam citra etos kerjanya, kreativitas, disiplin dan profesionalisme datam melaksanakan tugas pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.
Disini penulis mencoba mengkaji dan meneliti mengenai upaya peningkatan produktivitas kerja PNS dilingkungan Badan Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN) dengan mengajukan variabel training dan variabel molivasi kerja sebagai independen variabel dan peningkatan produktivitas kerja yang dalam hal ini berfungsi sebagai dependen variabel.
Penelitian ini diawali dengan penyusunan kerangka dasar teori yang merangkum pendapat para ahli dan teori-teori yang menyatakan bahwa training dan motivasi berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja. Kemudian dari rangkuman tersebut dapatlah'ditarik indikator-indikator yang merupakan ukuran dari masing-masing variabel.
Untuk menguji instrumen yang digunakan telah dilakukan uji validitas dan uji reliabelitas yang berdasarkan basil dari uji validitas dan reliabelitas tersebut adalah signfikan yang berarti instrumen yang digunakan adalah merupakan alat ukur yang sesuai dan konsisten.
Dari hasil penelitian ini setelah dilakukan analisis variabel dan test hipotesa dengari menggunakan analisis statistik yaitu melalui korelasi product moment, korelasi parsial, koefisien determinasi dan analisis regresi diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Dari analisa variabel dapat diketahui bahwa variabel training adalah variabel positif, sedangkan variabel peningkatan produktivitas kerja juga merupakan variabel positif, Oleh karena itu korelasinya adalah korelasi positif, sehingga tinggi, sedang ataupun rendahnya pelaksanaan training akan diikuti oleh tinggi, rendahnya peningkatan produktivitas kerja pegawai. Demikian pula dengan variabel motivasi jugs merupakan variabel positif, sehingga korelasi antara variabel motivasi dan variabel peningkatan produktivitas kerja adalah merupakan korelasi positif yang berarti bahwa tinggi, sedang, atau rendahnya motivasi pegawai akan diikuti dengan tinggi, sedang dan rendahnya peningkatan produktivitas kerja.
2. Di dalam analisa korelasi tunggal atau korelasi product moment, maka terlihatlah bahwa masing-masing variabel yaitu variabel training (Xl) dan variabel motivasi (X2) mempunyai hubungan yang signfkan dengan variabel peningkatan produktivitas kerja (Y). Demikian pula pada analisa korelasi parsial, dimana independen variabel dikorelasikan dengan dependen variabel, dikonlrol dengan variabel babas lainnya, temyata variabel training (X1) dan variabel motivasi (X2) mempunyai hubungan yang signilkan. Hal ini berarti bahwa korelasi antara variabel training (X1) dan variabel produktivitas kerja (Y) adalah merupakan korelasi murni. Demikian juga dengan korelasi antara variabel motivasi (X2) dengan variabel peningkatan produktivitas kerja (Y) juga merupakan korelasi murni.
3. Pada analisa regresi yaitu mengenai penganah dari tiap-tiap independen variabel terhadap dependen variabel, maka basil perhitungan menunjukan bahwa setelah melalui uji tt,st maka baik variabel training (Xl) maupun variabel motivasi (X2) mempunyai pengaruh terhadap variabel peningkatan produktivitas kerja (Y) yaitu dengan diterimanya hipotesa alternatif (Hi) dan ditolaknya hipotesa nol (H0).
4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesa yang dirumuskan dalam penelitian ini terbukti secara empiris yaitu setelah melalui perhitungan analisis koefisien delerminasi mullipel diperoleh basil bahwa antara variabel training (X1) dan motivasi (X2) secara bersamaan mempengaruhi variabel peningkatan produktivitas kerja (Y) sebesar 30%. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 70 % dipengaruhi oleh faktor-faktor atau variabel lainnya.
Berdasarkan hasil penelitian ini terlihatlah bahwa diluar variabel yang telah diteliti yaitu traning (X1) dan motivasi (X2) masih terdapat variabel lain yang berpengaruh terhadap variabel peningkatan produktivitas (Y) kerja dan untuk itu masih perlu dilakukan penelitian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>