Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78512 dokumen yang sesuai dengan query
cover
I Nyoman Sunia Sanjaya
"Garuda Indonesia menghadapi permasalahan dalam menetapkan strategi komunikasi yang dapat meyakinkan konsumen bahwa perusahaan telah berubah menjadi penerbangan tepat waktu. Hal ini disebabkan karena dalam benak konsumen telah Iama tertanam bahwa Garuda Indonesia adalah perusahaan penerbangan yang sering tidak tepat waktu. Penumpang yang sering kecewa dan mempunyai pengalaman buruk dengan penerbangan Garuda Indonesia yang sering terlambat, akan memberikan resistensi terhadap pesan iklan yang menjanjikan penerbangan tepat waktu. Reaksi pemikiran konsumen yang berlawanan dengan pesan iklan dikenal sebagai counterargument.
Resistensi konsumen tersebut tetap muncul walaupun pada kenyataannya Garuda Indonesia telah berhasil mcningkalkan pencapaian On Time Performance (OTP). Pilihan yang diambil oleh Direksi Garuda Indonesia adalah menjalankan program konsolidasi dan program rehabilitasi untuk memperbaiki atribut-atribut negatif seperti OTP, pelayanan dalam pesawat dan pelayanan di darat. Sikap positif karyawan juga dibentuk melalui Workshop for Frontliners yang diselenggarakan oleh IMEDE dan SBU Garuda Aviation Training. Hal-hal tersebut mendukung terbentuknya image positif sesuai dengan teori yang dikembangkan oleh Valerie S. Folkes & Vanessa M. Patrick dalam studi penelitian mereka yang diterbitkan pada Journal of Consumer Research, Inc dengan judul ?The Positivity Effect in Perceptions of Services : Seen One. Seen Them All ??
Psikolog Anthony Pratkanis dan Elliot Aronson dalam buku Age of Propaganda : The Everyday Use and Abuse of Persuasion mengusulkan cara untuk mengatasi counterargument, yaitu dengan menyajikan pesan bersama stimulus lain yang bisa membuat konsumen sibuk. Demikian sibuknya konsumen sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk memikirkan counterargument terhadap pesan tersebut. Lagu yang dibawakan oleh penyanyi opera bersuara bariton "Christopher Abimanyu? dan diiringi musik ?Twilite Orchestra? pimpinan Addie MS menjadi pilihan Garuda Indonesia untuk mengurangi dampak counterargument. Lagu yang terkesan megah ini dikemas apik sehingga enak didengar oleh hampir sebagian besar pemirsa.
Lagu yang dikemas apik tersebut berperan besar daiam mengatasi dampak dari counterargument sehingga tujuan program komunikasi tercapai. Terbukti kemudian Garuda Indonesia mencapai perbaikan image sesuai dengan hasil test MATARI pada Juni 2001 melalui penyebaran kuesioner kepada 100 partisipan. Riset kualitatif AC Nielsen pada April 2002 melalui 5 focus group discussion dengan masing-masing 7-9 partisipan, juga menunjukkan hasil perbaikan image Garuda Indonesia. Perbaikan image tersebut secara tidak Iangsung ikut andil dalam pencapaian laba operasi Garuda Indonesia pada tahun 2000 dan 2001.
Unruk strategi komunikasi kedepan, Garuda Indonesia tidak dapat lagi hanya menonjolkan On Time Performance (OTP) untuk mengalahkan daya tarik harga murah yang ditawarkan pemain baru. Tapi OTP merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi Garuda Indonesia. Kerja keras berkelanjutan segenap jagaran niscaya Garuda Indonesia dapat mencapai kualitas pelayanan prima. Dengan pencapaian tersebut, perusahaan dapat mengambil tema komunikasi "Garuda Indonesia Lebih Melayani? untuk menyampaikan kepada konsumen bahwa Garuda Indonesia memiliki keunggulan diam kualitas pelayanan dan penumpang akan dimanjakan oleh berbagai atribut pelayanan yang disediakan. Strategi komunikasi bersama Garuda Indonesia dan Citilink juga harus ditetapkan. Garuda Indonesia diarahkan pada target pasar yang rime sensitive, mengutamakan pelayanan dan mementingkan prestige dalam memilih jasa angkutan udara. Sedangkan Citilink diarahkan pada target pasar yang sensitif terhadap harga (price sensitive)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13549
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Garmiasih Arzyanti
"Era globalisasi yang melanda dunia dewasa ini, telah membawa berbagai pengaruh dan perubahan kepada lingkungan dunia usaha secara global. Dunia usaha tidak saja menjadi semakm kompetitif. namun juga batas-batas antara negara menjadi semakin menipis. Keadaan ini, menimbulkan suatu tanggung jawab baru yang mendorong perusahaan untuk secara konsisten mengadakan hubungan baik dengan pihak-pihak di luar perusahaan. Pada kondisi demikian, informasi dan komuuikasi menjadi sangat berperan dalam upayanya menunjukkan goockvill serta menjaga reputasi perusahaan.
Seraentara ini. era go public khususnya yang mulai Terjadi pada beberapa perusahaan milik negara di Indonesia, kian menempalkan informasi dan komunikasi sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan strategi perusahaan. Dampak terpenting yang dirasakan perusahaan yang telah melakukan go public adalah 'keterbukaan' dan hal ini merupakan suaru konsekueusi yang logis. Dengan adanya rencana perusahaan untuk go public, maka kegiatan pengelolaan dan penyebaran informasi dituntut untuk dapat lebih lerencana. terarah dan terkonsep, dengan memperhatikan faktor keragaman, kedalaman, ketepatan, kejujuran dan pembabaruan.
Konsekuensi ini pun, akan berlaku bagi PT.Garuda Indonesia yang tengah mempersiapkan did untuk mengikuti Badan Usaha Milik Negara lain yang telah terlebih dahulu melakukan go public. Bcrdasarkan adanya tuntutan tersebut, masalah keterbukaan informasi menjadi salah satu aspek yang perlu menjadi perbatian utama perusahaan, khususnya unit kerja yang terkait dengan masalah penyebaran informasi dan kegiatan menjaga nama balk perusahaan.
Pertanyaan mendasar yang kemudian muncul adalah apakah seluruh jajaran didalam organisasi perusahaan telah siap dalam menghadapi tuntutan tersebut. Berdasarkan hal tersebut di atas, bagaimana pemahaman di selumh jajaran akan pentingnya data & informasi. tersedianya data yang lengkap dari masing-masing unit kerja, kemudahan akses dalam mendapatkan data & informasi diantara sesama unit kerja didalam perusahaan serta pemahaman akan peran kehumasan dan media massa merupakan masukan yang berharga bagi PT.Garuda Indonesia dalam hal persiapan menghadapi keterbukaan informasi. terutama untuk penyusunan program-program komunikasi guna mendapatkan kepercayaan masyarakat dan nama baik perusahaan.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tihajar Andina
"Krisis adalah peristiwa yang dapat kapan saja terjadi pada setiap perusahaan, Baik yang sudah diprediksikan ataupun yang belum. Setelah melewati krisis hanya dua hal yang akan terjadi, perusahaan tidak dapat memanajemen dengan baik yang mengakibatkan kehancuran atau perusahaan semakin berjaya karena telah terbukti kemampuannya setelah melewati masa-masa sulit. Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian tentang bagaimana PT. AXAMandiri Financial Services (PT. AMFS) melaksanakan manajemen krisis.
Penulis tertarik untuk meneliti PT. AMFS karena penulis ingin mengetahui bagaimana sebuah perusahaan keuangan melakukan strategi komunikasi manajemen krisis dengan tidak adanya PR pada perusahaan. Oleh karena itu pokok permasalahan yang diangkat oleh penulis adalah bagaimana pelaksanaan manajemen krisis yang dilakukan, bagaimana penyebab krisis diidentifikasi, bagaimana strategi komunikasi dilaksanakan, bagaimana model komunikasi yang diterapkan dan gangguan komunikasi apa saja yang timbul, dan bagaimana penilaian pelaksana dan khalayak komunikasi terhadap program yang dilaksanakan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui bagaimana penerapan strategi komunikasi manajemen krisis pada perusahaan keuangan dan menganalisis efektifitas strategi komunikasi manajemen krisis, sehubungan dengan tidak adanya PR atau departemen komunikasi di dalam struktur perusahaan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan paradigma postpositivism. Desain penelitian yang digunakan penulis adalah studi kasus turtggal dengan multilevel analisis. Dalam hal ini level analisis penulis adalah manajemen PT. AMFS dan Financial Advisor/FA (sebagai khalayak). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam kepada narasumber sebagai data primer dan pengumpulan data sekunder melalui studi literatur dan dokumen perusahaan. Teknik analisis yang digunakan oleh penulis untuk menganalisa data adalah teknik analisa studi kasus kronologi (time series). Sebagai penentu kriteria keabsahan data penulis meminta pada narasumber untuk meninjau draft tesis sebagai validitas internal dan menggunakan protokol studi kasus sebagai ukuran reliabilitas.
Pada bab analisa data penulis menggambarkan kronologis krisis yang terjadi di PT. AMFS, bagaimana cara manajemen PT. AMFS menggunakan strategi komunikasi manajemen krisis sebagai upaya peredaman krisis dan gambaran penilaian baik dari manajemen maupun FA sebagai evaluasi dari pelaksanaan strategi komunikasi manajemen krisis PT. AMFS.
Ditemukan hal yang menarik dari penelitian ini bahwa teori Public Relations (PR) tidak hanya dapat dilakukan dengan baik oleh seorang PR officer, tetapi dapat diterapkan dilevel mana saja bagi yang membutuhan. Terutama bagi level yang langsung berhubungan dengan publik perusahaan.
Tanggapan yang cepat diperlukan pada saat menghadapi krisis. Sebaiknya perusahaan sudah memiliki crisis planning tersendiri, meskipun krisis belum terjadi. Sehingga apabila terjadi krisis, mama kepanikan yang terjadi pada internal perusahaan dapat segera diatasi. Informasi yang jujur dan terbuka merupakan kunci dan upaya penenangan kepanikan publik. Memberikan informasi yang tidak benar hanya menjadi bumerang di kemudian han.
Penciptaan komunikasi dua arah dengan pemberian informasi yang jujur dan terbuka. Mebuat tercapainya pemahaman bersama yang menghasilkan keputusan bersama yang menguntungkan kedua belah pihak. Pembinaan komunikasi dengan konsumen yang sudah membeli produk dapat menciptakan hubungan baik. Sehingga bila terjadi goncangan pada perusahaan, konsumen tidak langsung panik dan memberi justifikasi tertentu pada perusahaan. Disinilah peran penting seorang PR untuk membina hubungan baik dengan publik yang pada akhirnya menciptakan kesetiaan pada konsumen.
Dari hasil penelitian penulis melihat banyak teori PR yang diterapkan secara praktis oleh PT. AMFS dalam membuat dan melaksanakan strategi komunikasi manajemen krisis. Hubungan baik itu merupakan suatu bentuk investasi jangka panjang yang memang tidak bisa diukur lewat hasil pada jangka pendek. Apabila tidak ada seorang PR. Paling tidak pada level yang langsung berhadapan dengan publik atau konsumen diberikan keterampilan seorang PR.
Sebagai rekomondasi dari hasil penelitian ini adalah perlu diadakan penelitian kepada FA tentang tingkat kepuasan kerja FA terhadap manajemen PT. AMFS, karena bagaimanapun FA adalah ujung tombak perusahaan. PT. AMFS perlu melakukan kontrol informasi yang diberikan FA pada nasabah. Misalnya dengan menghubungi nasabah secara acak untuk mencek informasi yang dilakukan oleh FA. Perlu adanya standart informasi tersentral meskipun cara penyampaiannya berbeda-beda disesuaikan oleh keadaan cabang, tetapi isi pesan yang disampaikan sama sehingga tidak membuat nasabah kebingungan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21905
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Mostly; monetary policy of Bank Indonesia rise polemic. There are ones that do agree, while others do not...."
MOJUEKB
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Iskandar
"Pembangunan Proyek Pipanisasi Transmisi Gas Bumi Indonesia -SSWJ-PGN dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan gas di daerah Sumatera Selatan, Lampung dan Jawa ( Jawa Barat & Banten khususnya ) dimana kebutuhan akan gas bumi di Jawa mencapai 1, 2 juta cubic feet perhari dan baru disuplai 600.000 cubic feet per hari. Dimana proyek ini sebagai pengganti BEM sebagal energy. Dalam pembangunannya dibutuhkan tanah (selebar: 9 meter sampai dengan 25 meter) untuk jalur pipa gas (Row 9 Right of Way), sehingga sebelum konstruksi dilaksanakan, PGN terlebih dahulu harus melakukan kegiatan pengadaan tanah di sepanjang jalur proyek yang dimaksud. Dalam pelaksanaannya sering terjadi konflik di Proyek-SSWJ yang pada intinya terkait dengan aspek kepemilikan tanah dan faktor peran dari LSM atau provokator yang ingin mendapat kesempatan dalam pembangunan proyek Ini.
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk agar Perusahaan Gas Negara dapat menyelesaikan atau mengurangi konfiik yang terjadi maupun yang akan terjadi. Penelitian ini menerapkan desain Grounded Research, yaitu suatu metode penelitian yang menuntut keterlibatan penuh peneliti pada obyek penelitian yang sedang berproses. Desain ini dipandang mampu mensteril subyektifitas peneliti, sebab format desain ini dikonstruksi agar peneliti dapat mengembangkan semua pengetahuan dan teorinya setelah mengetahui dan terlibat langsung. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Sesuai dengan desain penelitian (grounded-research) dan materi penelitian yang intinya mengenai fenomena dan hakiki komunikasi, maka penelitian ini menerapkan analisa penetitian kualitatif. Analisis kualitatif dalam penelitian komunikasi berangkat dari fenomenologi yang sebenarnya Iebih banyak alergi terhadap positivisme yang dianggap terlalu kaku, hitam-putih, dan terlalu taat asas/dalil/teori/hukum. Dengan demikian maka analisis kualltatif digunakan untuk memahami sebuah fakta sehingga dapat ditemukan konklusi atas gejala yang sedang diteliti. Sesuai dengan desain penelitian (grounded-research), teknis analisis data dilakukan secara simultan dengan proses pengumpulan data. Permasalahan Proyek-SSWJ, terjadi karena benturan atau akumulasi energi dan resultante komponen berikut , yaitu : (1) adanya kepentingan para pihak ,(2) adanya obyek atau pemicu, dan (3) adanya kesalahan dalam proses komunikasi. Komunikasi bertujuan untuk memperoleh goodwill (itikad baik), toleransi, dan kerjasama. Sehingga jika jika komunikasi dapat direncanakan dan dilakukan dengan benar, maka konflik akan dapat dicegah dan atau ditekan.

Indonesia Pipeline Gas Transmission Project SSWJ ( South Sumatera West Java ) by PGN Indonesia is performed to meet the need gas at south Sumatra region, Lampung and Java(West Java & Banten in particular) where will requirement gas at Javanese up to 1, 2 million cubic feet per day and now at supply 600.000 cubic feet per day. Where is this project as supplementary as BBM as energy. ln its development soiled needed (as broad as: 9 meters untii with 25 meters) for pipe band gases (RoW = Right of Way), so before construction is performed, PGN earlier gets to do soiled procurement activity at along intended project band. In its performing often happens conflict at SSWJ'S Project that on in essentials conceming with soiled ownership aspect and role factor from LSM or provokator what does want to chance upon in this project development.
This research is done intent for that PGN can solve or reduces happening conflict and also one will happen. This research applies design Grounded Research, which is an observational method that charge involvement heaving full researcher on obsenrational object that be proceeds. This design is seen that steril subjectivity can researcher, because format designs this at that construction researcher can develop all science and theory its after knows and direct engaged. This observational data collecting utilize triangulation technical. Anallisys Qualitatif in observational communication departs from fenomenologi what do actually more a lot of allergy to positivisme that over reputed rigorous, black and white, and over base obedient I theorem I theory I law. Thus therefore analisys Qualitatif is utilized to understand one fact so gets to be found by conclusion on phenomena that being analyzed by. According to research design( grounded-research), analisys technical data was done by simultan on processes data collecting. That conflict that happening on South Sumatera West Java , indonesia Gas Transmission and Gas Distribution Project (PTGI) PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Plc., happening because bump or energy accumulation from resultante factor third or following component, which is: (1 ) mark sense the parties behalfs, (2 ) mark sense object or trigger, and (3 ) mark sense faults in process communication. Communication aims to goodwill, tolerance and collaboration. so if communication gets to be plotted and is done aright, therefore conflict can be prevented or is pressed."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2007
T17372
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yolan Erlanda
"BAGIAN 1
Analisis Situasi
Saat ini ada banyak program berita olahraga di televisi. Sayangnya,
program tersebut lebih membahas olahraga dalam bentuk hard news
maupun soft news. Belum ada program TV yang membahas berbagai jenis
olahraga, di mana setiap episodenya mengangkat satu olahraga tertentu.
Khalayak ”Garuda Juara” adalah remaja. Program olahraga ini diharapkan
bisa menumbuhkan rasa nasionalisme pada diri remaja, khususnya melalui
salah satu kontennya yang mengangkat profil atlet muda berprestasi
internasional.
BAGIAN 2
Manfaat dan Tujuan Pengembangan Prototype
Manfaat bagi khalayak:
Meningkatkan rasa nasionalisme
Manfaat bagi pengelola:
Menguatkan citra positif perusahaan. Program yang inspiratif sesuaidengan tagline stasiun, yakni “Inspirasi Indonesia”
Tujuan sosial:
Menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap remaja Indonesia
Tujuan ekonomi:
Mendapatkan keuntungan finansial dari berbagai pengiklan potensial
BAGIAN 3
Prototype yang Dikembangkan
Program “Garuda Juara” adalah sebuah program TV yang menyampaikan berbagai informasi olahraga. Satu episode membahas satu jenis olahraga. Dalam setiap episode tersebut, salah satu segmennya akan selalu mengangkat profil atlet muda Indonesia yang meraih prestasi internasional.
BAGIAN 4
Evaluasi
Media pre test dilakukan dengan metode FGD dengan peserta sebanyak enam orang. FGD dilakukan setelah prototype program selesai dibuat dengan instrumen media pre test berupa panduan FGD. Sedangkan evalusi dikelompokan menjadi dua, yaitu: evaluasi internal dan evaluasi eksternal. Evaluasi internal dilakukan dengan metode rapat. Sementara, evaluasi eksternal dengan metode FGD.
BAGIAN 5
Anggaran
Total Anggaran Pembuatan Prototype Rp 622.500
Total Biaya Produksi (Jabodetabek) Satu Episode Rp 6.400.000
Total Biaya Produksi (Luar Jabodetabek) Rp 20.050.000
Perkiraan laba maksimal per episode untuk liputan Jabodetabek
Rp 217.600.000
Perkiraan laba maksimal per episode untuk liputan luar Jabodetabek Rp 203.950.000
Total Anggaran Evaluasi Rp 1.211.500

PART 1
Situation Analysis
Nowadays, there are so much television sports news programs. Unfortunately, those programs are only either hard news or soft news. And, there is no weekly program that shows various sports yet. ”Garuda Juara” audiences are teenagers. This program will display various sports in different episodes, in which one of three segments will feature a young athlete who has achieved international achievement. This kind of program is the only sport program in Indonesia television industry and expected to improve teenagers’ sense of nationalism.
PART 2
Advantages and Purposes of Prototype Development
Advantage for society: improving sense of nationalism.
Benefits for developer: to obtain the positive image of the
television station. Economically to give benefits for TV station.
PART 3
Prototype
“Garuda Juara” is a program that informs many contents from various sports. One type of sports in one episode. Every episodes will feature a young athlete who has achieved international achievement.
PART 4
Evaluation
a. Pre test is conducted by the Focus Group Discussion (FGD)
b. Evaluation is conducted after the program aired. The methods is internal evaluation (production team) and external evaluation (audience)
PART 5
Budgeting
Budget for prototype development Rp 622.500
Budget for program production (Jabodetabek) Rp 6.400.000
Budget for program production (outside Jabodetabek) Rp 20.050.000
Estimated total income (Jabodetabek) Rp 217.600.000
Estimated total income (outside Jabodetabek) Rp 203.950.000
Budget of evaluation Rp 1.211.500
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54276
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Laksitarukmi
"Industri Televisi di Indonesia mengalami `booming' pada awal `90-an seiring dengan dikeluarkannya ijin TV Swasta di Indonesia oleh Pemerintah. Perkembangan pesat ini diikuti dengan hadirnya suatu fenomena baru yakni kehadiran sinetron sebagai produk unggulan - program primadona stasiun TV. Disebut demikian karena sinetron memiliki tingkat kepemirsaan yang relatif tinggi. Tingkat kepemirsaan ini kemudian dikenal dengan istilah Rating.
Dengan Rating stasiun TV memasarkan sinetron kepada para pengiklan untuk mencetak profit perusahaan. Oleh sebab itu stasiun TV saling berkompetisi agar sinetron yang ditayangkan dapat mencetak angka rating yang lebih dari yang lainnya. Maka perlu diambil langkah yang strategis dalam mengkomunikasikan sinetron di pasar konsumennya yakni para pemirsa TV.
Bukti data menunjukkan bahwa setiap stasiun TV selalu memiliki paling tidak satu sinetron terunggul meskipun angka rating masing-masing sinetron di setiap stasiun TV berbeda. Perbedaan ini antara lain bisa disebabkan oleh perbedaan langkah dalam menyusun strategi. Oleh sebab itu penelitian ini berupaya untuk mendapatkan gambaran mengenai aktifitas komunikasi pemasaran sinetron yang dijalankan oleh stasiun TV swasta yang ada di Indonesia saat ini: RCTI, SCTV, TPI, ANTV dan INDOSIAR.
Dengan metode penelitian dekriptif analitis dan dengan menggunakan kerangka analisis strategi komunikasi pemasaran yang bertumpu pada Bauran Pemasaran (4P) maka didapat kesimpulan bahwa strategi komunikasi pemasaran sinetron disetiap stasiun TV swasta tersebut pada dasarnya cenderung di pengaruhi oleh pertimbangan akan Kreatif Produk yang ingin dibangun untuk kepuasan pemirsa. Kemudian juga dipengaruhi oleh Positioning yang diinginkan oleh setiap stasiun TV. Dengan demikian maka terdapat perbedaan strategi dalam mengkomunikasikan sinetron di pasar konsumennya.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam upaya meningkatkan komunikasi pemasaran sinteron. Namun hal yang terpenting adalah senantiasa menciptakan inovasi pada produk sehingga langkah aktifitas pemasaran yang dijalankan menjadi lebih beragam. Dengan demikian maka kompetisi yang berjalan akan lebih mengarah pada upaya perbaikan mutu sinetron sebagai produk maupun perbaikan dalam menyusun langkah-langkah pemasaran yang berbobot."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T4071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuningsih Ferita Damayanti
"Jumlah krisis dan insiden yang terjadi pada perusahaan semakin meningkat seiring dengan semakin kompleksnya teknologi, masyarakat dan perusahaan itu sendiri. Dengan meningkatnya jumlah society's watchdog, hanya sedikit krisis yang tidak terpublikasi, karena satu hal yang pasti : Media Massa akan selalu tepat berada dibelakangnya, karena krisis, bencana atau situasi gawat darurat lain adalah news-worthy.
TOTAL E&P INDONESIE adalah anak perusahaan dari Grup TOTAL - perusahaan minyak dan gas bumi nomor 4 terbesar di dunia yang berkantor pusat di Paris, Perancis - dan mulai beroperasi di Indonesia sejak tahun 1968 sebagai Kontraktor Bagi Hasil Pertamina. Pada tanggal 1 Maret 2002, sumur gas Tunu E5 di desa Sepatin, Kalimantan Timur yang dikelola perusahaan migas Perancis itu meledak dan terbakar. Tidak ada korban jiwa pada insiden tersebut dikarenakan cepatnya evakuasi para karyawan dan lokasi sumur migas yang berada pada kawasan yang tak berpenghuni. Namun, banyak pemberitaan di koran baik lokal maupun nasional tentang insiden tersebut.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis ingin mengetahui dan menganalisa tentang bagaimana kecenderungan pemberitaan di surat kabar lokal (Kaltim) dan nasional tentang insiden tersebut, dan efektivitas pelaksanaan Manajemen Komunikasi Krisis yang dilakukan oleh Divisi Komunikasi Korporat TOTAL E&P INDONESIE. Untuk itu kerangka konsep yang akan diacu melingkupi konsep tentang Krisis, Komunikasi Krisis, Manajemen Komunikasi Krisis, Komunikasi Korporat, Media Relations, Employee Communications, Community Relations dan Government Affairs.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus dengan model single-case mulfy level analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode analisa kecenderungan isi surat kabar, studi dokumen skunder dan wawancara mendalam.
Sifat penelitian ini adalah deskriptif dan populasi sumber beritanya adalah seluruh surat kabar harian Iokal maupun nasional yang meliput tentang insiden meledaknya sumur gas TI dari tanggal 2 Maret 2002 hingga 24 April 2002. Karena menggunakan model single case multy level analisis, maka unit analisisnya adalah berita yang dimuat di surat kabar yang berkaitan dengan insiden di Rig Maera pada tanggal 1 Maret 2002 dan strategi komunikasi krisis yang dilakukan oleh Divisi Komunikasi Korporat TI pada saat dan setelah krisis terjadi.
Hasil dari analisa pemberitaan terhadap kecenderungan yang ditimbulkan oleh keberpihakan isi pesan media dalam tajuk, artikel dan berita adalah negatif (64,6%) dan positif (35,4%). Jadi secara umum kecenderungan pemberitaan media pada saat itu bersifat negatif. Dan dari temuan penelitian didapatkan bahwa manajemen komunikasi krisis yang dilaksanakan oleh Divisi Komunikasi Korporat TI dianggap kurang efektif dikarenakan keterlambatan pelaksanaan. Kesalahan utama dari penanganan komunikasi krisis tersebut terletak pada sistim koordinasi dan komunikasi internal yang tidak berjalan dengan baik, sistem kontrol yang berlapis-lapis serta Manajemen yang belum menganggap komunikasi itu penting hingga mengakibatkan keterlambatan pelaksanaan manajemen komunikasi krisis itu sendiri. Hal tersebut mengakibatkan respon media yang negatif.
Jadi penyebab dari kecenderungan pemberitaan yang negatif tersebut adalah pelaksanaan manajemen komunikasi krisis yang lambat, yang bersumber dari kurang baiknya koordinasi dan komunikasi internal serta sistem kontrol dan pengambilan keputusan yang berbelit-belit.
Namun kesalahan tersebut hanya terjadi di awalnya atau waktu dimulainya manajemen komunikasi krisis, sedangkan keseluruhan penanganan komunikasi krisis pada saat dan setelah krisis terjadi tergolong cukup baik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tatiana Handayani
"Kondisi Indonesia sejak terjadinya krisis moneter tahun 1997 dan pasta runtuhnya Orde Baru banyak diwarnai dengan berbagai macam konflik terutama yang bermuatan SARA yang telah banyak memakan korban. Terjadinya berbagai konflik tersebut salah satunya disebabkan karena belum dipahaminya konsep hidup bersama di dalam masyarakat Indonesia yang sangat majemuk ini.
Yayasan Panca Dian Kasih sebagai salah satu LSM berupaya meredam konflik yang sedang terjadi di Indonesia ini melalui penyebaran nilai-nilai kemajemukan kepada sasaran yaitu generasi muda, organisasi kepemudaan dan para pendidik terutama guru-guru agama, yang dianggap sebagai kelompok masyarakat yang dapat menjadi perpanjangan tangan dalam menyebarkan nilai-nilai kemajemukan kepada masyarakat, sehingga diharapkan masyarakat dapat mengerti dan memahami adanya perbedaan dan dapat hidup berdampingan secara damai.
Dalam menyebarkan nilai-nilai kemajemukan tersebut, Yayasan Panca Dian Kasih menetapkan strategi komunikasi yang dikenal dengan nama Rencana Strategi yang kemudian diaplikasikan dalam bentuk Program Kegiatan. Baik dalam penyusunan Rencana Strategi dan Program Kegiatan, Yayasan Panca Dian Kasih menggunakan teknik komunikasi sosial.
Tesis ini menggunakan pendekatan kualitatif yang ditujukan untuk menggambarkan suatu fenomena atas terjadinya konflik sosial di Indonesia yang sarat bermuatan SARA dan mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia. Tipe penelitian yang digunakan ialah deskriptif, dimana penulis mencoba menggambarkan tentang bagaimana strategi komunikasi dan perwujudan strategi tersebut berupa mekanisme kegiatan dalam menyebarkan nilai-nilai kemajemukan kepada sasaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat kendala yang berarti dalam menyebarkan konsep kemajemukan kepada sasaran karena sasaran mewakili kelompok masyarakat yang terpilih untuk dapat menjadi perpanjangan tangan dalam menyebarkan nilai-nilai perdamaian."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T13848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Maria Surtini
"Penyebaran Narkoba ( Narkotika, Psikotropika dan Bahan Berbahaya ) di
Indonesia saat ini sangat cepat dan korban terbesar adalah generasi muda. Usia remaja yang duduk di bangku Sekolah Menengah Umum (dan tinggal di kota besar seperti DKI Jakarta) merupakan usia rawan karena mereka mudah terpengaruh oleh tekanan kelompok, pergaulan serta memiliki mental yang belum stabil. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya pemberian informasi melalui suatu strategi komunikasi yang terpadu (Kampanye Anti Narkoba) untuk memberikan pengetahuan serta kesadaran kepada mereka akan bahaya Narkoba sehingga diharapkan para remaja tadi mampu mengatakan TIDAK kepada Narkoba dan memilih hidup bebas Narkoba.
Upaya pencegahan melalui kegiatan komunikasi tersebut juga ingin dilakukan oleh Yayasan Kasih Mulia, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak dibidang rehabilitasi dan tindakan preventif terhadap masalah Narkoba. Untuk membantu Yayasan tersebut, penulis mengadakan penelitian dan kemudian berdasarkan informasi serta data yang diperoleh, berusaha merumuskan strategi komunikasi yang tepat dalam rangka Kampanye anti Narkoba untuk Pelajar SMU di DKI Jakarta.
Penulis mencoba menjawab permasalahan tesis ini dengan menggunakan
pendekatan teori pemasaran sosial serta komunikasi pemasaran terpadu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-studi kasus dan bersifat eksploratif-kualitatif diantaranya melalui penyelenggaran kegiatan diskusi kelompok terfokus dan wawancara mendalam serta pengamatan Iangsung di lapangan.
Temuan penelitian mengemukakan bahwa wawasan khalayak sasaran terhadap Narkoba telah cukup memadai namun untuk membuat mereka takut mencoba Narkoba perlu digunakan pendekatan menakuti (fear appeals) melalui berbagai kegiatan komunikasi baik media massa, komunikasi personal maupun kegiatan pilihan lainnya.
Dengan terpaan informasi yang tinggi melalui kegiatan Kampanye Anti Narkoba diharapkan mampu menjangkau khalayak sasaran yang lebih banyak namun harus tetap didukung oleh pendekatan-pendekatan interpersonal , termasuk untuk korban Narkoba. Untuk keberhasilan kampanye anti Narkoba sebaiknya pemerintah segera mengeluarkan komitmen politisnya sehingga ada acuan yang jelas bagi masyarakat. Kepada Yayasan disarankan untuk memilih tema dan jenis kegiatan sesuai karakteristik khalayak sasaran dan menunjuk project officer khusus untuk menangani hal tersebut."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>