Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 238382 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Erie Hartono
"Permintaan pasar terhadap produk dispersi polimer mengalami peningkatan. Hal ini mengindikasikan adanya pertumbuhan pada industri-industri yang menggunakan produk tersebut, seperti industri kertas dan konstruksi. XYZ sebagai salah satu produsen dispersi polimer berupaya ikut berkompetisi memperebutkan potensi Qasar yang ada. Upay ini dilakukan agar bisa tetap eksis dan berkembang di masa yang akan datang. Adanya keterbatasan kapasitas produksi dari fasilitas yang dimiliknya menyebabkan XYZ melakukan proyek Ekspansi Pabrik Dispersi Polimer di Indonesia.
Tujuan dari karya akhir ini adalah untuk menganalisis kesesuaian antara keputusan persetujuan proyek dengan visi dan misi XYZ. Menganalisis kebijakan-kebijakan strategis yang diambil dan diterapkan oleh rnanajemen dan tim proyek PT. XYZ Indonesia dalam mendesain dan mengimplementasikan manajemen proyek pada seluruh tahapan proyek. Apakah kebijakan~kebijakan strategis tersebut sudah sesuai dan konsisten dengan aspek-aspek strategis perusahaan yang sudah ditetapkan. Membandingkan kebijakan-kebijakan tersebut dengan kaidah-kaidah yang ada pada teori manajemen proyek. Dengan penelitian ini diharapkan ada saran-saran yang dapat diaplikasikan sehingga bermanfaat untuk perbaikan dalam mengelola proyek-proyek yang akan datang.
Metodologi penelitian dilakukan dengan cara penelahan kepustakaan dan penelitian Iapangan. Penelaahan kepustakaan dilakukan untuk mencari acuan teori yang relevan dan dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisis masalah yang dihadapi. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan untuk mendapatkan data yang sahih, relevan dan berguna untuk mencari dan menganalisis masalah yang terjadi. Data diperoleh dari beberapa dokumen proyek dan hasil wawancara dengan pihak-pihak yang berkompeten dan memiliki kepentingan dalam pelaksanaan proyek. Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis. Bila dalam analisis ditemukan adanya kebijakan atau aktifitas yang tidak sesuai/sejalan atau bahkan berlawanan dengan aspek-aspek strategis perusahaan dan proyek malca akan disampaikan saran untuk perbaikannya.
Keputusan melakukan ekspansi pabrik dispersi polimer merupakan implementasi dari visi 2010 XYZ Indonesia - menjadi salah satu top produser dan pemasok internasional untuk produk-produk kimia di Indonesia dan Asia, serta memberikan konuibusi terhadap perkembangan industri Indonesia, dan strategi global XYZ untuk bahan kimia kertas. Indikator-indikator kinerja kunci kelayakan ekonomi proyek telah sesuai dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam pedoman operasional bisnis untuk seluruh perusahaan dalam grup XYZ.
Desain dan implementasi manajemen proyek pada setiap tahap siklus pmyek telah diupayakan untuk diikuti dan dipenuhi oleh pimpinan dan anggota proyek Penyimpangan yang teljadi terhadap prinsip-prinsip manajemen proyek., prinsip-prinsip, values dan peraturan pemsahaan yang berlaku lebih disebabkan karena jadwal pelaksanaan proyek yang ketat, anggaran proyek yang terbatas, serta alasan-alasan praktis di lapangan. Kebijakan-kebijakan manajemen terhadap karyawan dan organisasi perusahaan akan berpengaruh langsung terhadap organisasi proyek Pada akhirnya keberhasilan pelaksanaan proyek tergantung pada kewenangan, panduan strategis, dan dukungan dari manajemen perusahaan, serta partisifasi aktif pemilik proyek.
Desentralisasi kewenangan dan tanggung jawab persetujuan dan pelaksanaan proyek ke level organisasi yang lebih rendah diharapkan dapat mempercepat respon perusahaan terhadap kompetisi dan pembahan iklim usaha global. Memperhitungkan faktor-faktor eksternal berskala lokal patut dilakukan agar tidak terjadi konflik dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan proyek (stakeholders)- Mereka juga harus diperlakukan secara adil, transparan, konsisten dan tidak: diskriminatif.
Keberhasilan manajemen proyek bisa tercapai bila organisasi proyek dibuat lebih tegas dan jelas. Kriteria pemilihan anggota dan pimpinan proyek dibuat berdasarkan kompetensi yang dimilildnya serta lebih transparan Setiap anggota dan pimpinan proyek mengetahui dan mengerti wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing dalam proyek. Fungsi planning, organizing , dan controlling dalam manajemen proyek dapat dilakukan dalam forum pertemuan berkala yang dlhadiri oleh semua anggota dan pimpinan proyek. Dalam pertemuan tersebut setiap anggota pnoyek yang berasal dari departemen fungsional disarankan membuat laporan berkala tentang kernajuan, kendala, dan target yang akan dicapai yang menjadi tanggung jawabnya. Pada tahap akhir (terminasi) proyek manajer proyek disarankan membuat Laporan Penutupan Proyek yang komprehensip sebagai bahan evaluasi dan masukan untuk manajemen perusahaan dalam mengelola proyek ke depan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Hermawan
"Proyek merupakan suatu rangkaian dari berbagai macam kegiatan yang dibatasi oleh dimensi biaya, waktu dan mutu. Untuk mendapatkan hasil akhir yang optimal pada ketiga dimensi tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem atau metode untuk diterapkan pada proyek sehingga dapat mengoptimalisasi baik biaya, waktu maupun mutu akhir proyek. Salah satu metode yang telah dikenal luas sebagai metode peugorganisasiaii proyek yang efektif adalah metode Manajemen Konstruksi yang telah dikembangkan oleh para ahli negara-negara Barat.
Penelitian kali ini difokuskan pada pembuktian apakah penerapan metode Manajemen Konstruksi pada tahap desain proyek konstruksi akan mengakibatkan peningkatan kinerja biaya akhir proyek (optimalisasi biaya).
Dari data-data yang didapat berdasar hasil kuesioner yang disebar ke proyek-proyek di lingkungan PT. Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk dan diolah secara statisti dengan software program SPSS, diketahui bahwa ada hubungan antara peningkatan kinerja biaya akhir proyek dengan pelaksanaan metode Manajemen Konstruksi pada tahap desain proyek konstruksi. Kemudian dari berbagai variabel kegiatan yang dilakukan oleh metode Manajemen Konstruksi pada tahap desain, diketahui bahwa pemberian masukan penyusunan jadwal pada setiap paket konstruksi, modifikasi desain untuk mengurangi biaya konstruksi sesuai dengan anggaran dan pembuatan estimasi biaya sesuai dengan besamya nilai proyek menjadi variabel penentu terhadap variasi peningkatan kinerja biaya akhir proyek.
Hasil penelitian ini memberikan gambaran bahwa penerapan metode Manajemen Konstruksi Profesional pada tahap desain proyek secara berkualitas oleh sumber daya manusia yang handal dan mengerti tentang penerapan metode Manajemen Konstruksi pada tahap desain akan mengakibatkan peningkatan kinerja biaya akhir proyek.

Project is a sequence of activities that limited by three constraints which are cost, time and quality. To obtain an optimal project result based on these constraints, a good project management method is needed to be applied in construction project. And one of the most well known project management method is Construction Management which has been developed by project management experts since many years ago.
The purpose of this research is to find out that if there is a relationship between application of Construction Management method in construction project design phase and increasing of total project cost performance (cost optimization).
Data was collected by questionnaire (case study in PT. Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk construction projects) and statistically processed by SPSS software program. From the processing result it is known that there is a relationship between application of Construction Management method in construction project design phase and increasing of total project cost performance. And it is also known that there are three variables of Construction Management method activities which have significant impact on increment of variation of total project cost performance. These variables are : schedule development input in each construction stage, design modification to reduce construction cost and cost estimation that appropriate with project budget.
From the research we can conclude that an application of Professional Construction Management in construction project design phase by skilled and competent human resources will increase total project cost performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34952
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Bayuni Rahmat
"Kualitas manajemen proyek dalam melaksanakan pekerjaan proyek tergantung dengan kualitas manajer proyek. Dimana manajer proyek merupakan wakil dari perusahaan kontraktor memimpin tim kerja proyek, yang mempunyai pengaruh terhadap kinerja mutu produk yang di hasilkan oleh tim proyeknya. Kinerja mutu produk sendiri terdiri dari kinerja waktu, kinerja biaya, dan kinerja mutu. Salah satu usaha untuk meningkatkan kinerja proyek antara lain meningkatkan kualitas pekerja, dalam hal ini manajer proyek sebagai pimpinan tim proyek yang memiliki peranan kunci terhadap kesuksesan pekerjaan. Peningkatan kualitas manajemen proyek (manajer proyek ) merupakan bagian dari program peningkatan manajemen mutu (Quality Management) dan dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan dan pendidikan.
Penelitian ini difokuskan pada proyek konstruksi Sipil Umum seperti jalan, jembatan, fly over, pelabuhan laut, bandara udara, bendungan, pengairan yang ada di Indonesia pada perusahaan kontraktor PT Wijaya Karya. Dari analisa yang didapat factor-faktor yang berpengaruh terhadap kinerja manajer proyek dalam meningkatkan kualitas dlam kinerja waktu dan biaya dengan pengembangan kemampuan dibidang sociotechnical system. Yaitu suatu system yang mencakup system manajemen proyek (PMBOK) yang meliputi masalah manajerial, teknis dan organisasi serta system social, yaitu masalah hubungan antar manusia.

It is a common knowledge that the quality of project managmement is depends on the quality of the appointed manager it self, where he/she leads project team, representing the contractor company, which has minor and major effect on the performance of the product produced by his/her team. Product performance it self consists of three aspects, which are time, cost and quality. One way to improve the performance of the project is by improving the quality of the individual who works in the project, in this case the project manager, as the leader which is the key for a successful project. Project management quality improvement (for project manager) is a part of quality management improvement.
This research is focused on the civil construction project, such as the road, bridge, flyover, seaport, airport, and water dam in Indonesia which done by PT Wijaya Karya. Analyzes says the factors that affect project manager performance in improving the quality of product, in terms of time and cost, by develop socio-technical system, which is a system designated to solve project management problems, covering managerial, technical, organization, and last but not least human interaction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T23485
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Dachyar
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia,
02 Dac m-3
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sukanto Reksohadiprodjo
Yogyakarta: BPEE, 1997
658.404 SUK m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sukanto Reksohadiprodjo
Yogyakarta: IKAPI, 1983
658.404 SUK m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Abubakar
"Membaiknya perekonomian dan iklim politik di Indonesia memberikan dampak positif bagi penumbuhan investasi diberbagai sektor dan membuka peluang bagi Pemerintah untuk dapat kembali menjalankan program pembangunan yang pernah tertunda. Salah satu dampaknya adalah peningkatan kebutuhan energi Iistrik yang diakibatkan oleh adanya investasi-investasi baru dan upaya Pemerintah untuk dapat memenuhi penyediaan energi Iistrik bagi masyarakat yang belum terlayani dengan baik. Pada sisi lain, kondisi seperti ini memberikan peluang bagi perusahan electrical untuk dapat meningkatkan perolehan market share dengan berupaya memberikan penawaran yang terbaik yang dimilikinya.
ABB Trasmission and Distribution, sebagai salah satu perusahaan electrical saat ini sedang berupaya meningkatkan kemampuan dan performansinya dengan berbagai program perbaikan untuk memberikan pelayanan terbaiknya dan sebagai upaya untuk meningkatkan perolehan market share. Devisi proyek sebagai salah satu devisi dari ABB T&D, memiliki tanggung jawab dalam pengerjaan proyek-proyek pembangunan transmisi dan distribusi. Pembahasan pada Karya Akhir ini meliputi analisis proses aktifitas yang dilakukan oleh Project management ABB T&D dalam pengerjaan proyek.
Tujuan penuiisan Karya Akhir ini sebagai analisis dari setiap tahapan aktifitas manajemen proyek dan untuk mendapatkan gambaran tingkat efektifitas yang telah dicapai oleh ABB T&D. Analisis dilakukan terhadap kasus pengerjaan subsration proyek Kalimantan. Customer dari Kalimantan Proyek adalah PT.PLN (Persero) yang merupakan salah satu main customer yang dimiliki oleh ABB T&D.
Analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitis yaitu analisis yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal secara realitas. Pengumpulan data primer diperoleh dengan teknik wawancara dan survei mendalam terhadap beberapa pihak yang dianggap sebagai key information. Audit Analisis dilakukan terhadap setiap tahapan aktifitas dari project managemen dengan mengindentifikasikan aktifitas yang telah dilakukan dari setiap tahapan, kelemahan yang, ditemukan dari setiap tahapan dan memberikan rekomendasi pada setiap tahapan aktifitas selain itu dilakukan juga pengukuran terhadap tingkat efektifiltas dengan melakukan penilaian terhadap poin kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hasil audit analisis dari setiap tahapan aktifitas project management menyimpulkan beberapa kelemahan yang diantaranya adanya keterbatasan sumber daya pada project team yang mengakibatkan timbulnya beberapa kelemahan dari beberapa aktifitas, tidak dilakukan internal dan customer meeting secara berkala sehingga terjadi keterlambatan penyampaian berbagai informasi, tidak dilakukannya customer satisfactory survey sehingga project management tidak dapat memperoleh informasi performasi terhadap pekerjaan yang dilakukan,tidak dilakukannya reporting secara berkala terhadap project cash flow sehingga tidak jelasnya status cash flow selama proyek berlangsung, tidak dilakukannya supplier selection secara detail dengan format dan kriteria yang baku sehingga terjadi beberapa kelemahan dalam proses procurement dan delivery material, tidak dilakukannya aktifitas risk management yang berakibat tidak terprediksinya bebeeapa resiko yang terjadi selama proyek berlangsung dan tidak dilakukannya aktifitas project close our review sehingga project management tidak mendapankan informasi sebagai masukan untuk pengembangan dalam pengerjaan proyek selanjutnya.
Hasil Pengukuran tingkat efektifitas, memposisikan project management ABB dalam tingkatan baik dengan tuntutan perbaikan terhadap beberapa tahapan proses dari pelaksanaan proyek.
Audit analisis terhadap studi kasus pekerjaan proyek Kalimantan, dinilai Project management ABB T&D masih memiliki kelemahan pada tahapan aktifitas yang dilakukan. Selain itu perolehan total skor sebesar 365 dari penilaian tingkat efektifitas masih memerlukan banyak langkah peningkatan. Dengan beberapa rekomendasi dari setiap tahapan aktifitas project management yang diuraikan secara rinci pada bab pembahasan di harapkan project management ABB dapat memperoleh performasi dan tingkat efektifitas yang lebih baik pada pelaksanaan proyek dikemudian hari."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2004
T13591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Ibrahim
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985
658.404 LUB p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lock, Dennis
Jakarta: Erlangga, 1981
658.404 LOC pt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Harry Hartawan
"Proses Perencanaan hingga Pengendalian Proyek selama Pelaksanaan Konstruksi merupakan kegiatan limiting dari suatu proyek. Keberhasilan ataupun kegagalan dari pelaksanaan sering kali disebabkan kurang terencananya kegiatan proyek serta pengendalian yang kurang efektif, sehingga kegiatan proyek berjalan kurang atau bahkan tidak effisien, hal ini tentunya akan mengakibatkan keterlambatan, menurunnya kualitas pekerjaan dan membengkaknya biaya pelaksanaan. Manajemen proyek mempunyai sifat istimewa, dimana waktu kerja manajemen dibatasi oleh jadwal yang telah ditentukan. Perubahan kondisi yang begitu cepat menuntut setiap pimpinan yang terlibat dalam proyek untuk dapat mengantisipasi keadaan, berikut menyusun bentuk tindakan yang diperlukan. Hal ini dapat dilakukan bila ada konsep perencanaan yang matang dan didasarkan pada data, informasi, kemampuan dan pengalaman.
Pekerjaan dalam proses perencanaan merupakan pekerjaan suatu tim, tanpa susunan tim yang tangguh, mustahil perencanaan dapat dibuat dengan baik. Keterlibatan pihak-pihak yang terkait merupakan persyaratan khusus, namun demkian bukan be rarti, 'semua pihak harus selalu bersama-lama mengerjakan seluruh urusan kegiatan proyek Disinilah letak pentingnya variasi keterlibatan pimpinan yang terkait dan pandistribusian wewenang dam tanggung jawab dalam membuat perencanaan dan pengendalian. Penelitian ini membagi proses perencanaan sampai dengan pengendalian menjadi 4 tahap, yaitu; tahap Pengumpulan Informasi, tahap Pengembangan Alternatif, tahap Pemilihan Alternatif, tahap Pembuatan Keputusan, ketiga tahap ini merupakan kegiatan proses perencanaan dan terakhir tahap Pengendalian. Pihak-pihak (pimpinan) yang terkait atau berperan aktif adalah; Project Manager (PM), General Super Intendant (GM), Project Engineer (PE), Home Office (HO) dan External (Client, Design Engineer dan Subcontractor). Jabatan ini mewakili semua kepentingan proyek. berlaku untuk semua kegiatan dari berbagai macam jenis proyek. Keterlibatan Proyek Manajemen dicerminkan oleh Degree of Involvement (DOI) atau derajat keterlibatan, dalam suatu variasi pada setiap kegiatan perencanaan atau pengendalian. Keterlibatan proyek manajemen dapat diketahui dari aktifitasnya dalam rapat maupun meeting, karena meeting merupakan salah satu sarana utama manajemen proyek untuk melakukan koordinasi, menjaring permasalahan, mencari jalan keluar penyelesaian dan tempat dimana pimpinan proyek dapat memberikan pcngarahan dan motifasi kepada seluruh jajaran yang terkait Proses ini bukan cuma dilakukan pada awal kegiatan proyek tapi selama umur proyek melalui rapat reguler, insidentil maupun yang tidak terjadwal.
Hasil-hasil yang telah diperoleh dari penelitian ini secara ringkas dapat dijelaskan sebagai bcrikut 1) Keterkaitan antar kegiatan dalam proses perencanaan sampai pengendalian, 2) Kontribusi dan peranan manajemen proyek selama proses konstruksi, 3) Pengelompokan jenis jenis kegiatan yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuan dalam mencapai sasaran yang ditetapkan, 4) Penyusunan klasifikasi kontraktor berdasarkan kemampuan, 5) Matriks Proporsi dari DOI, yang dapat memberi gambaran secara jelas partial proporsi keterlibatan berbagai pimpinan sesuai jenis pekerjasn, termasuk pendelegasian tugas dari kantor pusat kepada site manajemen dalam membuat keputusan selama pelaksanaan proyek Bagi pimpinan perusahaan matriks proporsi ini dapat digunakan sebagai alat prediksi dan mengevaluasi kemampuan Proyek Manajer dalam melaksanakan kegiatan proyek.
Hasil-hasil tersebut diatas diperoleh dari hasil analisa multivariat (Corelasston, regression, cluster dan factor analysis) dari sejumlah data yang diperoleh dari 11 perusahaan kontraktor dengan kriteria yang telah ditentukan. Analisa ini dilakukan dengan bantuan komputer dengan menggunakan softwear "Statgraphilcs" , hal ini dilakukan mengingat penelitian ini melibatkan banyak variabel."
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>