Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31681 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ambo Upe
Jakarta: Badan Riset Kelautan dan Perikanan, 2002
553.63 AMB b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Dwi Astuti
"Penggunaan plastik terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi. Sayangnya, konsumsi plastik yang tinggi tidak diikuti dengan pengelolaan yang tepat sehingga menyebabkan sampah plastik yang berasal dari darat masuk ke badan sungai kemudian berakhir di wilayah pesisir dan mencemari lingkungan. Penelitian ini dilakukan di Desa Pengarengan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Sungai Pengarengan merupakan jalur transportasi kapal nelayan menuju Laut Jawa sehingga aktivitas masyarakatnya yang tinggi berpotensi menimbulkan pencemaran sampah ke lingkungan sekitarnya. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis karakteristik sampah plastik serta mengevaluasi hubungan antara aspek pengetahuan dan sikap dengan perilaku masyarakat terkait sampah plastik yang mencemari lingkungan. Metode yang digunakan adalah kelimpahan pelepasan sampah dan puing-puing sampah dikumpulkan di dua titik sampling dengan menggunakan jaring yang memiliki ukuran mata jaring 5cm, dipasang pada waktu pagi hari sesuai lebar sungai. Data perilaku masyarakat terhadap sampah plastik diperoleh dari 110 responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan total kelimpahan puing sampah sungai adalah 13.200 ± 1.678 item dan 14.976 ± 1.772 item. Kelimpahan puing sampah sungai tertinggi adalah bungkus sampah plastik tipis sebanyak 47% dan 46%, diikuti kayu ranting (39% dan 33%), styrofoam (3,6% dan 5,5%), sedotan (1,8% dan 2,2%), gelas plastik (1,5% dan 2,6%), kotak makanan, peralatan plastik, dll (1,4% dan 1,6%), serta plastik lainnya (2,2% dan 2,3%). Analisis statistik Kruskal Wallis menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata-rata yang siginifikan pada kelimpahan total puing sampah sungai di kedua titik sampling p= 0,875 (p> 0,05). Hasil evaluasi perilaku masyarakat menunjukkan bahwa aspek pengetahuan memiliki kategori penilaian sangat baik (4,08), aspek sikap dengan kategori kurang baik (2,89), dan aspek perilaku dengan kategori baik (3,88). Analisis korelasi Pearson menunjukan terdapat hubungan positif yang kuat (r= 0,664) dan signifikan (0,000) antara aspek pengetahuan dengan perilaku, kemudian aspek sikap dengan perilaku mempunyai hubungan positif yang sangat lemah (r=0,183) dan signifikan (0,028).

The use of plastic continues to increase along with the population grows. However, proper management does not follow high plastic consumption, causing plastic waste from land to enter river bodies and then end up in coastal areas and polluting the environment. This research was conducted in Pengarengan Village, Cirebon Regency, West Java. The Pengarengan River is a transportation route for fishing boats to the Java Sea, so its high community activities have the potential to cause waste pollution to the surrounding environment. This study aims to analyze the characteristics of plastic waste and evaluate the relationship between aspects of knowledge and attitude towards community behavior related to plastic waste that pollutes the environment. The abundance of garbage release method is river debris was collected from 2 points in the Pengarengan River using a net with a mesh size of 5 cm, which was installed in the morning time according to the river's width. Using accidental sampling techniques, community behavior data related to plastic waste was evaluated through a questionnaire on 110 respondents. The results showed that the total abundance of river debris was 13.200 ± 1.678 items and 14.976 ± 1.772 items. The highest abundance of river debris was thin plastic waste wrap (47% and 46%), followed by woods (39% and 33%), styrofoam (3,6% and 5,5%), straws (1,8% and 2,2%), plastic cups (1,5% and 2,6%), food boxes, plastic utensils, etc. (1,4 % and 1,6%), and other plastics (2,2% and 2,3%). Kruskal Wallis showed no significant difference in average of the total abundance of river debris at both sampling points p= 0,875 (p> 0,05). The results of the community behavior evaluation showed that the knowledge aspect has a very good assessment category (4.08), the attitude aspect was in a poor category (2.89), and behavioral aspects were in a good category (3,88). Pearson correlation analysis shows that there was a strong positive relationship (r= 0,664) and significant (sig.= 0,000) between knowledge aspect and behaviour, whereupon attitude aspect and behaviour, the positive relationship was very weak (r= 0,183) and significant (0,028)"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Rahadian Kamajaya
"Skripsi ini membahas tentang perkembangan industri rokok Gudang Garam yang terjadi pada tahun 1956-1986. Dalam perkembangannya, penulis membagi ke dalam tiga tahapan yang membahas pada masa perkembangan, persaingan, serta kejayaan. Di samping berkembanganya sebuah industri rokok Gudang Garam, faktor produksi dan distribusi juga turut mendukungnya, seperti, bahan baku, tenaga kerja, proses produksi, serta kegiatan pemasaran. Selain itu, berkembangnya sebuah industri Gudang Garam juga ditandai melalui jumlah produksi rokok yang dihasilkan dan jumlah tenaga kerjanya. Kehadiran Gudang Garam pada kota Kediri membuat penduduk atau masyarakat di sekitar pabrik tersebut mendapatkan pekerjaan sebagai tenaga kerja atau beralih pekerjaan dari yang awalnya petani menjadi buruh pabrik. Selain itu, dengan kehadiran Gudang Garam di kota Kediri, membuat kota Kediri  perlahan mulai mengalami kemajuan dengan melakukan pembangunan insfrastruktur serta retribusi daerah yang diberikan oleh Gudang Garam. Kontribusi Gudang Garam terhadap negara pun juga dilakukan dengan menyumbangkan cukai dari rokoknya yang setiap tahun signifikan meningkat. Bagian skripsi ini dibagi ke dalam tiga bab. Pertama, mejelaskan tentang masuknya kretek ke Indonesia, awal berdirinya Gudang Garam, serta kondisi umum kota Kediri. Kedua, menjelaskan tentang faktor-faktor pendukung produksi Gudang Garam dan masa periodisasinya. Ketiga, menjelaskan tentang dampak Gudang Garam bagi kota Kediri. Skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan sumber primer (surat kabar, buku perusahaan, dan lainnya), serta sumber sekunder (buku, majalah, jurnal, dan lainnya).

This study discusses the development of the Gudang Garam Cigarette factory industry that occurred in 1956-1986. In its development, the author divides into three stages which discuss the period of development, competition, and glory. In addition to the development of a Gudang Garam Cigarette industry, the factors of production and distribution also support it, such as raw materials, employee, production processes, and marketing activities. In addition, the development of a Gudang Garam cigarette factory is also characterized by the amount of cigarette production and the number of its emloyee. The presence of Gudang Garam Cigarette factory in Kediri, made residents or communities arroun the factory get jobs as employee or switch jobs from the farmers who initially became factory workers. In addition, with the presence of a Gudang Garam factory in Kediri, it slowly began to progress with construction and retribution from the area provided by the Gudang Garam factory. The contribution of Gudang Garam factory to the country was also carried out by donating excise from cigarettes which significantly increased every year. The part of this essay is divided into three chapters. First, explaining about the entry of kretek into Indonesia, the begining developmentl of Gudang Garam, and the general condition of Kediri city. Second, explain the supporting factors for Gudang Garam production and their period. Third, explain the impact of Gudang Garam for Kediri city. This essay uses historical research methods with primary sources (newspapers, corporate books, etc), and secondary sources (books, magazines, journals, etc)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noni Ayu Sarasati
"Garam merupakan salah satu komoditas yang penting dan selalu dibutuhkan oleh manusiaSaat ini, jumlah impor garam lebih besar daripada jumlah produksi. Untuk dapat memenuhi kebutuhan garam nasional, dibutuhkan industri garam dengan teknologi yang dapat mendukung peningkatan produksi dan kualitas garam. Kegiatan sektor industri adalah sektor penting untuk dikaji daya dukung lingkungan, maka dari itu penelitian ini mempertimbangkan daya dukung lingkungan sebagai dasar untuk analisis lokasi potensial industri garam di Pesisir Kabupaten Sumenep sehingga kestabilan lingkungan dan wilayah tetap terjaga. Analisis dilakukan dengan identifikasi faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi industri garam di Pesisir Kabupaten Sumenep dengan menggunakan metode AHP terhadap 11 responden dengan latar belakang disiplin ilmu yang berbeda. Berdasarkan hasil perhitungan, lokasi industri kuat dipengaruhi oleh daya dukung lingkungan dan jarak terhadap bahan baku utama (tambak garam). Kecamatan yang memiliki potensi tinggi untuk industri garam adalah pada bagian selatan Kecamatan Saronggi dengan luas kelas potensi tinggi sebesar 1.487 Hektar. Kecamatan tersebut memiliki jasa penyedia air bersih, pengaturan pengolah limbah, dan pengaturan tata aliran air dan banjir yang tinggi sehingga memiliki potensi tinggi untuk dapat mendukung kegiatan industri garam. Jasa pengaturan iklim, pengaturan kualitas udara, dan pendukung biodiversitas tergolong rendah, sehingga jika dibangun industri pada kecamatan tersebut tidak akan mengganggu fungsi jasa ekosistem karena jasa ekosistem tersebut cenderung memiliki indeks yang tinggi pada wilayah yang memiliki banyak vegetasi.

Salt is a commodity that is considered important and always needed by people. Indonesia as one of the maritime countries that have the fourth longest coastline in the world has not been able to be sovereign in the commodity of salt. However, the amount of salt imports is greater than the amount of production. To be able to fulfill the needs of national salt, salt industry is needed with technology that can support increased production and quality of salt. The activity of the industrial sector is an important sector to study the carrying capacity of the environment. Therefore, this study considers the carrying capacity of the environment as the basis for analyzing the potential location of the salt industry on the coast of Sumenep Regency so that the stability of the region is maintained. The analysis was carried out by identifying the factors that influence the determination of the location of the salt industry on the coast of Sumenep Regency using the AHP method on 11 respondents with different disciplinary backgrounds. Based on the calculation results, the location of the industry is strongly influenced by the carrying capacity of the environment and the distance to the main raw material (salt ponds). Districts that have high potential for the salt industry are in the southern part of Saronggi District with a high potential class area of 1,487 hectares. The sub-district has clean water supply services, waste treatment arrangements, and high flood and water flow arrangements so that it has high potential to be able to support salt industry activities. Services for climate regulation, air quality regulation, and biodiversity support are low, so if an industry is built in the sub-district it will not interfere with the function of ecosystem services because these ecosystem services tend to have a high index in areas that have a lot of vegetation.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Moch. Nadjib, YN
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39597
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Madura: UTM Press, 2012
553.63 GAR
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bogor: Wetlands International -- Indonesia Programme, 1996
R 577.68 EKO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Sri Sumarsih, compiler
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , [date of publication not identified]
398.21 SRI a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dexka Hadi Alfansyah
"ABSTRAK
Kebutuhan garam industri di Indonesia sebagai pemenuhan bahan baku untuk sektor ndash;sektor industri seperti garmen, baja, farmasi, kosmetik, dan sebagainya pada tahun 2018 mengalami kekurangan supply. Untuk itu pembangunan pabrik garam industri dapat dijadikan suatu upaya dalam menangkap opportunity di industri garam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis industri garam di Indonesia dari perspektif kelayakan pembangunan pabrik garam. Perhitungan yang dipergunakan menggunakan metode capital budgeting yang disertai oleh analisis sensitivitas dan analisis menggunakan simulasi Monte Carlo. Pabrik rencananya akan dibangun di kota Sampang di lahan seluas 45.000 m2 dan memiliki kapasitas produksi 20.000 ton per tahun. Pabrik beroperasi secara kontinu selama 21 jam/hari dan 313 hari/tahun. Harga jual yang direncanakan sebesar Rp5.700 per kg dengan harga bahan baku garam rakyat sebesar Rp1.250 per kg. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembangunan tersebut layak untuk dilaksanakan karena memiliki NPV > 0 dan IRR > WACC. Analisis sensitivitas terhadap asumsi-asumsi menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh adalah mesin dan peralatan, operating expense, harga jual, kenaikan harga mesin dan peralatan, dan harga bahan baku. Analisis menggunakan simulasi Monte Carlo menunjukkan bahwa pembangunan pabrik garam industri memiliki probabilitas memperoleh NPV positif adalah sekitar 72 dan memperoleh NPV negatif adalah sekitar 28.

ABSTRACT
The need for industrial salt in Indonesia as the raw materials for industrial sectors such as garment, steel, pharmaceutical, cosmetics, etc. in 2018 experienced a shortage. For that industrial salt plant construction can be a step in capturing opportunity in salt industry. This study aims to analyze the salt industry in Indonesia from the perspective of feasibility of salt factory construction. The calculation used is capital budgeting method accompanied by sensitivity analysis and sensitivity analysis using Monte Carlo method. The salt factory is planned to be built in the city of Sampang in an area of 45.000 m2 and has a production capacity of 20.000 tons per year. The plant operates continuously for 21 hours day and 313 days year. The planned selling price is Rp5.700 per kg and the price of raw materials from people salt is Rp1.250 per kg. The results of this study indicate that the development is feasible to be implemented because it has NPV 0 and IRR WACC. Sensitivity analysis of assumptions shows that the most influential variables are machinery and equipment, operating expense, selling price, increase in machine and equipment prices, and raw material prices. The analysis using Monte Carlo simulation shows that the investment of an industrial salt plant has a probability of obtaining a positive NPV is about 72 and a negative NPV is about 28 ."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T50495
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>