Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) perbandingan perkuliahan Akuntansi Manufaktur secara tatap muka di kampus (live synchronous learning) dengan tatap maya di Zoom (virtual synchronous learning); dan 2) efektivitas virtual synchronous learning melalui pemanfaatan Zoom cloud meeting dalam perkuliahan Akuntansi Manufaktur. Metode pengumpulan data melalui kuesioner dengan teknik analisis data deskriptif. Responden penelitian ini adalah mahasiswa yang telah mengikuti perkuliahan Akuntansi Manufaktur selama 1 (satu) semester. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6 (enam) metode pembelajaran yang efektif untuk mata kuliah Akuntansi Manufaktur baik live synchronous learning maupun virtual synchronous learning, yaitu: 1) Discovery Learning (studi kasus); 2) Cooperative Learning (pembelajaran kooperatif); 3) Small Group Discussion (diskusi kelompok); 4) Collaborative Learning (pembelajaran kolaboratif); 5) Project-Based Learning (pembelajaran berbasis proyek); dan 6) Problem-Based Learning (pembelajaran berbasis masalah). Terdapat 3 (tiga) bentuk pembelajaran yang efektif untuk dikolaborasikan dalam mencapai Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (Sub-CPMK) Akuntansi Manufaktur, yaitu: 1) Kuliah; 2) Respons dan Tutorial; dan 3) Praktikum. Metode dan bentuk pembelajaran tersebut sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, Pasal 14 ayat 3 dan ayat 5. Terkait efektivitas virtual synchronous learning via Zoom cloud meeting, 6% responden menyatakan kurang paham, 78% paham, dan 17% sangat paham. Adapun dalam hal perbandingan live synchronous learning dan virtual synchronous learning via Zoom cloud meeting, 22% responden menjawab bahwa lebih baik dijelaskan langsung oleh dosen pada kuliah tatap muka, sedangkan 78% menjawab sama saja baik kuliah tatap muka maupun tatap maya.