Pada zamannya dulu, umat Buddha percaya bahwa memanjatkan doa di candi Borobudur memberi berkah dan sukses. Alasannya, karena candi ini didirikan di tempat terbaik yang memenuhi persyaratan prosedur pemilihan situs maṇḍala atau stūpa.
Umat Buddha melaksanakan ritual berjalan keliling (pradakṣiṇā) mengelilingi Borobudur laksana berziarah ke delapan lokasi peristiwa yang terjadi dulu dalam kawasan jelajah dan kehidupan Śākyamuni di Madhyadeśa, India. Pengertian ini disokong oleh keyakinan orang Jawa sejak zaman sebelumnya bahwa kawasan Jawa Tengah dipercaya merupakan replika dari Madhyadeśa.