UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Pembuatan Ferro Fumarat dari Pasir Besi dan Asam Fumarat, serta Uji Permeasi In Vitro dan Peningkatan Berat Badan Tikus = Production of Ferrous Fumarate from Iron Sand and Fumaric Acid, and In Vitro Permeation Test and Body Weight Gain in Rats Test

Felicia Natalia Kurniadi; Harmita, supervisor; Taufiq Indra Rukmana, supervisor; Arry Yanuar, examiner; Catur Jatmika, examiner; Delly Ramadon, examiner (Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Besi adalah mineral esensial yang dibutuhkan dalam pembuatan protein penting tubuh, seperti hemoglobin yang berfungsi sebagai pembawa oksigen. Anemia defisiensi besi (ADB) di Indonesia menjadi masalah kesehatan yang perlu diperhatikan. Pencegahan dan pengobatan ADB dilakukan dengan pemberian fortifikasi besi pada makanan dan terapi oral besi. Keduanya dilakukan menggunakan sediaan garam besi, seperti ferro fumarat. Pada penelitian ini, pembuatan ferro fumarat dilakukan dengan mereaksikan besi bivalen dan disodium fumarat. Besi bivalen diperoleh dari pasir besi yang melimpah di pantai Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh metode pembuatan ferro fumarat dari pasir besi dan asam fumarat, mengetahui kadar besinya, serta mengetahui kemampuan penyerapannya melalui uji permeasi in vitro menggunakan sel difusi Franz dan peningkatan berat badan tikus. Metode pembuatan ferro fumarat diperoleh dengan mereaksikan ferro sulfat dan disodium fumarat. Penetapan kadar dilakukan menggunakan Spektrofotometer Serapan Atom. Uji permeasi in vitro menggunakan sel difusi Franz dengan pembanding ferro sulfat. Uji efek peningkatan berat badan tikus pada 3 kelompok tikus dilakukan selama 14 hari. Perolehan rata-rata rendemen ferro fumarat adalah 62,17%. Hasil rata-rata kadar besi ferro fumarat adalah 162,66 mg/g. Hasil uji permeasi in vitro menunjukkan ferro sulfat terpenetrasi lebih baik dibandingkan ferro fumarat dengan jumlah kumulatif zat berpenetrasi tiap satuan luas membran sebesar 9079,29 μg/cm2 dan laju penetrasi atau fluks sebesar 3026,43 μg cm-2 jam-1. Keadaan ferro sulfat steady state diperkirakan tercapai pada jam ke-18 dengan fluks sebesar 1548,49 μg cm-2 jam-1 . Pada uji efek peningkatan berat badan tikus, kelompok ferro fumarat menunjukkan peningkatan berat badan tidak signifikan (p>0,05) dibandingkan kelompok ferro sulfat.

Iron is an essential mineral needed by the body to make important proteins, such as hemoglobin, which function as oxygen carriers. In Indonesia, anemia due to iron mineral deficiency (IDA) is a health problem that needs attention. Prevention and treatment can be carried out by adding iron fortification in food and administering oral iron therapy, respectively. Both are carried out using iron salt preparations, such as ferrous fumarate. In this study, ferrous fumarate was produced by reacting bivalent iron and disodium fumarate. Bivalent iron was obtained from iron sands which are abundant on the coast of Indonesia. This study aimed to obtain a method of making ferrous fumarate from iron sand and fumaric acid, determined its iron content assay, and determined its absorption ability through in vitro permeation test using Franz diffusion cells and increase in body weight of rats’ test. The method of making ferrous fumarate was obtained by reacting ferrous sulfate and disodium fumarate. The assay was carried out using an Atomic Absorption Spectrophotometer. The permeation test was carried out using a Franz diffusion cell with ferrous sulfate as a comparison. The increase in body weight of rats’ test on 3 groups of mice was carried out for 14 days. The average yield of ferro fumarate was 62.17%. The average iron assay of ferrous fumarate was 162.66 mg/g. The result of the in vitro permeation test was that ferrous sulfate penetrated better than ferrous fumarate with the cumulative amount of substance penetrating per unit area of the membrane of 9079.29 μg/cm2 and the penetration rate or flux of 3026.43 μg cm-2 hours-1. The steady state of ferrous sulfate was estimated to be reached at 18 hours with a flux of 1548,49 μg cm-2 hour-1. In the increase in body weight of rats’ test, the ferrous fumarate group showed an insignificant increase in body weight (p>0.05) compared to the ferrous sulfate group.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Felicia Natalia Kurniadi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xiv, 86 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-25-13528795 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920556445
Cover