UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Gambaran Spasial Faktor Lingkungan dan Faktor Perilaku Berisiko Kejadian Tuberkulosis Paru di Kota Depok Tahun 2017-2019 = Spatial Description of Environmental Factors and Behavioral Factors at Risk for Pulmonary Tuberculosis Incidence in Depok City in 2017-2019

Sylvia Kyla Salsabila; Artha Prabawa, supervisor; Sabarinah Prasetyo, examiner (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit penyumbang utama kematian di dunia. Penularannya terjadi melalui udara, namun terdapat daerah-daerah yang berisiko dimana peluang untuk kontak dengan penularan tinggi sehingga transmisi menjadi lebih mudah. Salah satu cara untuk mengidentifikasi daerah berisiko tersebut adalah dengan membuat peta tingkat kerawanan menggunakan analisis spasial. Daerah berisiko dapat ditentukan dengan melihat berbagai faktor risiko dari tuberkulosis di tingkat populasi seperti faktor sosiodemografi maupun faktor lingkungan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tingkat kerawanan dari kejadian tuberkulosis paru di Kota Depok tahun 2017- 2019. Metode yang digunakan adalah studi observasional dengan pendekatan analisis spasial dengan memakai data agregat dari laporan rutin yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Kota Depok. Hasil dari penelitian adalah dua dari sebelas kecamatan di Kota Depok termasuk ke dalam kategori daerah rawan tuberkulosis selama tahun 2017-2019 yaitu Kecamatan Sukmajaya dan Kecamatan Cinere, serta terdapat korelasi statistik yang bermakna antara rasio fasilitas kesehatan tahun 2017-2019 dengan insiden tuberkulosis paru BTA positif dengan nilai korelasi sebesar 0.417.

Tuberculosis is one of the leading causes of death in the world. Tuberculosis transmission occurs through the air, but there are areas at risk where the opportunity for contact with contagion is higher so that transmission becomes easier. One way to identify these highrisk areas is to create a level map using spatial analysis. Risk areas can be determined by looking at various risk factors for tuberculosis at the population level such as sociodemographic factors and environmental factors. The purpose of this study was to get an overview of the risk level of the incidence of pulmonary tuberculosis in Depok City in 2017-2019. The method used is an observational study with a spatial analysis approach using aggregated data from routine reports issued by the Depok City Health Office. The results of the study are that two of the eleven sub-districts in Depok City are included in the category of tuberculosis-prone areas during 2017-2019, namely Sukmajaya District and Cinere District, and there is a significant statistical correlation between the ratio of health facilities in 2017-2019 and the incidence of positive pulmonary tuberculosis with a correlation value of 0.417.

 File Digital: 1

Shelf
 S-Sylvia Kyla Salsabila.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik : xi, 83 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-pdf 14-25-59258764 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920556363
Cover