Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh pandemi COVID-19, kinerja perusahaan, dan pengaruh moderasi keberagaman gender dewan terhadap pengungkapan CSR pada perusahaan non-keuangan di Indonesia. Analisis data dilakukan dengan uji beda dan analisis regresi berganda yang berlandaskan pada teori Resource-Based View (RBV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandemi tidak memengaruhi pengungkapan CSR perusahaan di Indonesia. Selain itu, ditemukan juga hubungan negatif antara kinerja perusahaan dan pengungkapan CSR, yang terutama terdiri atas pengungkapan lingkungan dan tata kelola. Peran moderasi keberagaman gender dewan juga tidak ditemukan pada hubungan antara kinerja dan pengungkapan CSR perusahaan. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan bagi penelitian selanjutnya maupun sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dan regulator dalam pembuatan dan penentuan kebijakan tekait CSR perusahaan di Indonesia. Temuan penelitian ini berkontribusi pada literatur dengan memberikan wawasan terkait praktik pengungkapan CSR di Indonesia, di mana pengungkapan CSR dibagi menjadi tiga segmen utama, yaitu lingkungan, sosial, dan tata kelola. Penelitian ini juga merupakan yang pertama mengukur kinerja perusahaan dengan pengukuran minim bias, seperti indikator berbasis arus kas dalam konteks penelitian CSR di Indonesia.
This study aims to examine the effect of the COVID-19 pandemic, firm performance, and the moderating effect of board gender diversity on CSR disclosure in non-financial sector firms in Indonesia. Data analysis was carried out by testing for the difference between means and multiple regression analysis based on the Resource-Based View (RBV) theory. The results show that the pandemic does not affect the CSR disclosure of firms in Indonesia. In addition, there is also a negative relationship between firm performance and CSR disclosure which is mainly consisted of environmental and governance disclosure. The moderating role of the board gender diversity is also not found in the relationship between firm performance and CSR disclosure. Thus, this research is expected to be able to provide insight for further research as well as consideration for companies and regulator in making and determining CSR policies of companies in Indonesia. The findings of this study contribute to the literature by providing insight into the practice of CSR disclosure in Indonesia, in which CSR disclosure is divided into three main segments, namely environmental, social, and governance. This study is also the first to measure company performance with minimal bias measurement, such as cash flow-based indicators in the context of CSR research in Indonesia.