https://access.unram.ac.id/wp-content/

UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Seruan Freedom of Speech dalam Puisi Ikhtiyar Karya Azzedine Mihoubi = The Invocation of The Freedom of Speech Within The Ikhtiyar Poetry by Azzedine Mihoubi

Safirah Hanifati; Maman Lesmana, supervisor; Bastian Zulyeno, viewer; Muhammad Luthfi, viewer (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

enulisan ini bertujuan untuk meneliti seruan freedom of speech dalam puisi berjudul Ikhtiyar karya Azzedine Mihoubi yang merupakan seorang penyair dan mantan menteri Kebudayaan Aljazair tahun 2015-2019. Puisi digunakan sebagai media menyampaikan pendapat para demonstran sebagai salah satu bentuk kebebasan pendapat. Akan tetapi seorang demonstran di Aljazair ditangkap sebagai tahanan politik setelah membacakan puisinya yang berisi kritik kepada pemerintah. Melihat peristiwa penangkapan tersebut, puisi Ikhtiyar menjadi menarik untuk diteliti. Karena puisi tersebut dibuat oleh seorang penyair yang pernah menjabat di pemerintahan. Pemerintahan pada umumnya sering menerima krtik dari rakyatnya sebagai bentuk kebebasan berpendapat dan Mihoubi menunjukan dukungan atas kebebasan berpendapat melalui puisi Ikhtiyar. Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan kualitatif dan deskriptif berdasarkan teori retorika Arab atau balagah dan teori isotopi. Penelitian ini menemukan bahwa teori balagah dan teori isotopi merupakan teori yang tepat untuk melihat seruan dan tema freedom of speech dalam puisi Ikhtiyar. Dalam puisi ini ditemukan banyak seruan freedom of speech yang ditujukan kepada rakyat Aljazair. Selain ditemukan tema freedom of speech, puisi ini juga terdapat sub-tema perjuangan, persaudaraan setanah air dan musuh negara.

This research aims to examine the invocation of the freedom of speech within Azzedine's poem entitled “Ikhtiyar”, written by Mihoubi Azzedine, who is a poet and a former Minister of Culture of Algeria from 2015-2019. Poetry is utilized as a medium to convey the opinion of demonstrators as a form of a freedom of speech. However, a protester in Algeria was arrested as a political prisoner after reading out loud his poetry which embodied criticism towards the government. Considering the arrest incident, the poetry of Ikhtiyar has become intriguing to research due the fact that the poem was composed by a poet who had served in the government. In general, the government often receives criticism from its people as a form of free-speech. On that ground, Mihoubi emphasized his support towards the civil-liberty through the Ikhtiyar poetry. This research was conducted with a qualitative and descriptive approach based on the Arabic rhetoric theory or balagah and the isotopic theory. Within the research, it is found that the balagah theory and the isotopic theory are suitable to examine the exclamation and the theme of freedom of speech in the Ikhtiyar poetry. Within this poem, it has discovered that there are many calls for the free-speech addressed to the Algerian people. Along the freedom of speech, this poem also encloses several sub-themes of struggles, compatriots, and enemies of the state.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Safirah Hanifati.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-24-97667701 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920554128
Cover