https://access.unram.ac.id/wp-content/

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Konstruksi Toxic Masculinity dan Diskriminasi terhadap Kelompok Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender (LGBT) di Indonesia. (Analisis Wacana Kritis terhadap Berita Penolakan Penayangan Film 'Kucumbu Tubuh Indahku' di Situs joglosemarnews.com) = Construction of Toxic Masculinity and Discrimination against Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender (LGBT) Groups in Indonesia. (Critical Discourse Analysis of the News of Rejection of the 'Memories of My Body' Movie on the joglosemarnews.com)

Rifky Arifian Nugraha; Ari Harsono, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Film merupakan gambaran atas realitas sosial yang terjadi sehari-hari di masyarakat. Ketika terdapat film yang muncul tidak sesuai dengan konstruksi sosial dominan di masyarakat, bukan tidak mungkin film tersebut akan mendapatkan respon negatif, bahkan hingga penolakan penayangan. Hal tersebut menimpa film ‘Kucumbu Tubuh Indahku’ garapan Garin Nugroho yang dirilis pada 18 April 2019 di Indonesia. Film ini menampilkan karakter Juno, seorang penari laki-laki dari kelompok tari Lengger Lanang yang lebih dominan diperlihatkan sisi femininnya dibanding maskulinitasnya. Penelitian ini menggunakan metode analisis wacana kritis Teun Van Dijk untuk melihat kognisi sosial yang ada di masyarakat, khususnya bagi kelompok yang melakukan penolakan terhadap penayangan film ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi sosial berupa toxic masculinity dan diskriminasi terhadap kelompok LGBT masih menjadi narasi yang dominan ada di masyarakat.

Film is a picture of social reality that happens everyday in society. When there is a film that appears not in accordance with the dominant social construction in society, it is not impossible that the film will get a negative response, even to the point of rejection of screening. This happened to the film 'Memories of My Body' directed by Garin Nugroho which was released on April 18, 2019 in Indonesia. This film features the character of Juno, a male dancer from the Lengger Lanang dance group who is more dominant in showing his feminine side than his masculinity. This study uses the critical discourse analysis method of Teun Van Dijk to see the social cognition that exists in society, especially for groups who reject the screening of this film. The results show that social construction in the form of toxic masculinity and discrimination against LGBT groups is still the dominant narrative in society.

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Rifky Arifian Nugraha.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Makalah dan Kertas Kerja
No. Panggil : MK-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-pdf 11-25-39704880 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920553998
Cover