https://access.unram.ac.id/wp-content/

UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Surat-surat dari Koetaradja 1891, 1898, dan 1899: Peran Snouck Hurgronje terhadap Eksistensi Kolonialisme di Aceh = Letters from Koetaradja 1891, 1898, and 1899: The Role of Snouck Hurgronje in the Existence of Colonialism in Aceh

Raniya Alyaghina; R. Achmad Sunjayadi, supervisor; Zahroh Nuria, examiner; Fajar Muhammad Nugraha, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021)

 Abstrak

Berkepanjangannya Perang Aceh yang bermula pada tahun 1873, telah mengorbankan banyak jiwa dan dana karena kekuatan perlawanan kelompok agama (Islam). Inilah alasan utama bagi pemerintah kolonial Belanda menganggap penting untuk menghadirkan sosok Snouck Hurgronje sebagai seorang orientalis untuk menjawab permasalahan yang ada. Penelitian ini menelusuri seberapa jauh peran Hurgronje dalam memberikan kontribusi bagi eksistensi kolonialisme Belanda di Aceh dan implikasi Hurgronje terhadap sendi-sendi keberagamaan dalam kehidupan masyarakat Aceh. Berdasarkan metode penelitian sejarah yang bersifat deskriptif eksplanatif, melalui studi kepustakaan dan analisis surat-surat Hurgronje kepada Theodore Noldeke tahun 1891, 1898, dan 1899, kebenaran hipotesis diungkap bahwa Hurgronje melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai orientalis yang berfokus di Aceh. Hal itu dibuktikan dengan sejumlah gagasan dan kemampuannya menyerap sejumlah persoalan yang diformulasikan dalam tiga kebijakan, sebagai salah satu faktor yang memberikan kontribusi atas takluknya Aceh oleh kolonialisme Belanda. Hasil penelitian juga mengungkap bahwa terfokusnya Hurgronje hanya pada toleransi persoalan ubudiyah dan muamalah, serta adanya pandangan yang menyepelekan kekuatan ajaran dan perilaku umat Islam Aceh, menjadikan upaya pemisahan sendi-sendi keberagamaan Islam dari penganutnya tidak menuai hasil sebagaimana yang diharapkan.

The prolonged Aceh War, which began in 1873, has sacrificed many lives and funds due to the strength of the resistance of religious groups (Islam). This was the main reason for the Dutch colonial government to consider it important to present the figure of Snouck Hurgronje as an orientalist to answer the existing problems. This study explores the extent to which Hurgronje’s role in contributing to the existence of Dutch colonialism in Aceh and his implications for the joints of the religious life of the Acehnese. Based on the historical method that is descriptive-explanative, through literature study and analysis of Hurgronje’s letters to Theodore Noldeke in 1891, 1898, and 1899, the validity of the hypothesis was revealed that Hurgronje carried out his duties and functions as an orientalist who focused on Aceh. This was proven by a number of ideas and his capability to absorb a variety of matters formulated in three policies, as one of the factors that contributed to the conquest of Aceh by Dutch colonialism. The results of this study also reveal that Hurgronje’s focus is solely on tolerance of ubudiyah dan muamalah issues, as well as a mentality that undervalues the strength of Acehnese Muslims’ tenets and behavior, leading to efforts to separate the religious foundation of Islam from its adherents not reaping the expected results.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Raniya Alyaghina.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-25-73043006 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920553995
Cover