Video games have improved significantly throughout the years, enabling a development in its narrative aspects that derive real-life issues such as morality. Aside from the story perspective, game designs also enable people to participate in a variety of gameplay that challenge their moral thinking. However, some scholars argue that video games are still unable to grasp moral complexity in real life. In order to see how such a view is altered, this paper examines how morality is depicted in Red Dead Redemption 2 (2018). Applying textual analysis with the game’s narrative and mechanics as texts, it can be concluded that Red Dead Redemption 2 (2018) has managed to create a narrative that avoids moral binary depiction as well as a set of mechanics that provides an immersive, morally engaging experience for players to apply their own moral thinking.
Pertumbuhan yang pesat dari tahun ke tahun membuat video games berkembang banyak dalam aspek pembawaan cerita, merujuk ke tema permasalahan hidup seperti moral. Selain dari sisi narasi, video games juga didesain agar pemain dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai jenis taktik permainan untuk mengasah penalaran moral mereka. Namun, beberapa peneliti berargumen bahwa video games belum mampu untuk menggambarkan kompleksitas moral di dunia nyata. Untuk membuktikan bahwa pemikiran tersebut dapat diubah dan dikembangkan, makalah ini akan meneliti bagaimana persoalan moralitas digambarkan di video game Red Dead Redemption 2 (2018). Menggunakan analisis tekstual dengan narasi dan mekanisme game sebagai teks, dapat disimpulkan bahwa Red Dead Redemption 2 (2018) telah berhasil membuat narasi yang menghindari penggambaran moral secara biner. Kemudian, game ini pun dapat memberikan pengalaman bermain yang menarik dan mendalam secara moral serta mampu mengasah penalaran moral pemain melalui mekanismenya.