UI - Tugas Akhir :: Kembali

UI - Tugas Akhir :: Kembali

Realitas Magis sebagai Realitas Alternatif: Analisis Pemikiran Federico Campagna = Magic’s Reality System as an Alternate Reality: The Analysis of Federico Campagna

Putu Monik Arindasari; LG. Saraswati Putri, supervisor; Naupal, examiner; Donny Gahral Adian, examiner (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020)

 Abstrak

Magis direfleksikan ke dalam berbagai definisi melalui beragam pendekatan sehingga menghasilkan beragam pandangan. Magis kerap dikaitkan dengan hal-hal kabur yang tidak mampu dijelaskan. Magis bahkan dianggap hanya sebagai suatu bayangan dari realitas yang ada. Singkatnya, pembahasan magis terpinggirkan. Pada tulisan ini penulis bertujuan untuk mengangkat kembali magis ke dalam tataran realitas, memberikan magis suatu posisi. Dalam tulisan ini, penulis menggunakan pandangan Federico Campagna dalam menjawab persoalan ini. Campagna berusaha menempatkan magis ke dalam realitas, melakukan rekonstruksi atas realitas yang telah terbentuk. Campagna menempatkan realitas magis sebagai alternatif dari realitas teknik yang mulai rapuh dan penuh akan kebrutalan di dalamnya. Melalui jantung utama realitas magis, yaitu aspek ineffable, Campagna mengeksplorasi lebih jauh mengenai magis sebagai realitas alternatif. Aspek ineffable dieksplorasi Campagna melalui pemikiran Chandogya Upanisad, Monisme Absolut dalam Advaita Vedanta, dan pemikiran Ibnu Arabi. Tulisan ini juga memberikan kritik kepada pemahaman Campagna yang keliru mengenai konsep monisme absolut dan Advaita Vedanta. Realitas magis juga digunakan untuk melihat dua fenomena ritual masyarakat adat di Bali, yaitu ritual Tari Sang Hyang Dedari serta tradisi Ngurek. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode studi pustaka, analisis deskriptif, dan analisis kritis. Melalui ketiga metode ini, penulis membangun kerangka pemahaman mengenai realita magis yang berupaya dikonstruksikan Campagna, mengkritisi pemahaman Campagna mengenai Monisme Absolut dalam Advaita Vedanta, serta menganalisis ritual Tari Sang Hyang Dedari dan Tradisi Ngurek di Bali.

The magic is reflected into various definitions through various approaches resulting in varied views. Magical is often associated with vague things that are not able to be explained. Magical is even regarded only as a shadow of the reality that exists. In short, magical discussions are being missed. On this writing the author seeks to lift back the magical into the landscape of reality, giving it a magical position. In this paper, the author uses the view of Federico Campagna in answering this issue. Campagna tries to put magical into reality, reconstruction over the reality that has formed. Campagna puts the magical reality as an alternative to the reality of techniques that are beginning to be fragile and full of brutality in them. Through the main heart of magical reality, the ineffable aspect, Campagna explores more about magical as an alternate reality. This paper also gives criticism to the erroneous understanding of Campagna regarding the concept of absolute monism and Advaita Vedanta. Magical reality is also used to see two phenomena of indigenous rituals in Bali, namely Sang Hyang Dedari dance and Ngurek tradition.

 File Digital: 1

Shelf
 TA-Putu Monik Arindasari.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Tugas Akhir
No. Panggil : TA-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2020
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
TA-pdf 16-25-07719041 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920553685
Cover