https://access.unram.ac.id/wp-content/

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

UI - Makalah dan Kertas Kerja :: Kembali

Sebuah Kajian atas Penggambaran Perempuan dalam Film Kabut Berduri = A Study on the Portrayal of Women Portrayal in the Film Borderless Fog

Jasmine Levana Febriany; Inaya Rakhmani, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024)

 Abstrak

Makalah ini bertujuan untuk menganalisis penggambaran karakter perempuan dalam film Kabut Berduri. Film ini mengurai ketegangan antara tradisi masyarakat adat Dayak dengan modernitas perkotaan. Posisi perempuan dalam film ini digambarkan oleh karakter utama Sanja, seorang detektif perempuan yang menyelidiki kasus pembunuhan di perbatasan Indonesia-Malaysia. Dengan menggunakan teori representasi gender, makalah ini mendeskripsikan hambatan struktural dan kultural yang berkaitan dengan identitas gender, peran perempuan dalam profesi kepolisian, serta dinamika kekuasaan dalam masyarakat Asia Tenggara khususnya Indonesia dan Malaysia. Hambatan struktural digambarkan dengan birokrasi yang tidak adil dan ketidakpercayaan terhadap kemampuan perempuan untuk bertanggung jawab. Sementara itu, hambatan kultural digambarkan dengan norma gender konvensional yang membatasi kebebasan dan peran perempuan di dunia kerja. Makalah ini berargumen bahwa film adalah salah satu medium yang mengurai sistem patriarkis melalui penggambaran karakter perempuan sebagai agen dalam kisahnya sendiri.

This paper aims to analyse the portrayal of female characters in the film Kabut Berduri. This film unravels the tension between the traditions of the Dayak indigenous community and urban modernity. The position of women in this film is depicted by the main character Sanja, a female detective investigating a murder case on the Indonesia-Malaysia border. Using gender representation theory, this paper describes the structural and cultural barriers related to gender identity, the role of women in the police profession, and power dynamics in Southeast Asian society, particularly in Indonesia and Malaysia. Structural barriers are depicted through unjust bureaucracy and distrust in women's ability to take responsibility. Meanwhile, cultural barriers are illustrated by conventional gender norms that limit women's freedom and roles in the workplace. This paper argues that film is one of the mediums that deconstructs the patriarchal system by portraying female characters as agents in their own stories.

 File Digital: 1

Shelf
 MK-Jasmine Levana Febriany.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Makalah dan Kertas Kerja
No. Panggil : MK-pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated
Tipe Carrier : online resource
Deskripsi Fisik :
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
MK-pdf 11-24-00567980 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 9999920553429
Cover