Kalimantan Barat, khususnya revitalisasi UMKM pascapandemi Covid-19. Tiga pertanyaan utama adalah: mengapa revitalisasi UMKM penting untuk ekonomi masyarakat Kalbar, bagaimana intervensi dan strategi Bank Kalbar dalam revitalisasi UMKM, serta bagaimana prospek revitalisasi UMKM dalam memperkuat ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian adalah memahami peran UMKM sebagai pilar ekonomi masyarakat menengah ke bawah serta kontribusi pemerintah dan perbankan dalam revitalisasi UMKM. Teori yang digunakan meliputi "teori kapitalisme kewirausahaan" dan "teori bisnis sosial." Metodologi penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa UMKM di Kalbar, yang menyumbang lebih dari 70% terhadap PDRB, sangat terdampak oleh pandemi dan membutuhkan intervensi pemerintah serta perbankan untuk bangkit kembali. Pemerintah daerah meningkatkan pelayanan birokrasi dan memperkuat kerjasama dengan perbankan, BUMN, dan pihak lainnya melalui kebijakan "UMKM Naik Kelas." Bank Kalbar menerapkan strategi revitalisasi internal dengan mempermudah akses kredit bagi UMKM dan strategi eksternal dengan memperkuat kolaborasi dengan pemerintah dan pelaku UMKM untuk mengembangkan kelembagaan dan inovasi usaha, serta mendorong UMKM untuk beradaptasi dengan bisnis digital. Kesimpulannya, revitalisasi UMKM di Kalbar merupakan hasil kolaborasi strategis antara UMKM, pemerintah, lembaga perbankan, dan pihak terkait, yang berkontribusi pada stabilitas dan kebangkitan ekonomi wilayah.
This study discusses the vital role of Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs) in the economy of West Kalimantan, specifically focusing on the revitalization of MSMEs post-Covid-19 pandemic. The three main questions are: why is the revitalization of MSMEs important for the economy of West Kalimantan, how are the interventions and strategies of Bank Kalbar in the revitalization of MSMEs, and what are the prospects of MSME revitalization in strengthening the community's economy. The purpose of the research is to understand the role of MSMEs as pillars of the lower middle-class economy and the contributions of the government and banking institutions in revitalizing MSMEs. The theories used include "entrepreneurship capitalism theory" and "social business theory." The research methodology uses a qualitative approach. The results show that MSMEs in West Kalimantan, which contribute more than 70% to the Gross Regional Domestic Product (GRDP), were severely impacted by the pandemic and require government and banking interventions to recover. The local government enhances bureaucratic services and strengthens collaboration with banks, state-owned enterprises, and other parties through the "UMKM Naik Kelas" policy. Bank Kalbar implements an internal revitalization strategy by facilitating credit access for MSMEs and an external revitalization strategy by strengthening collaboration with government agencies and MSME actors to develop institutional capacity and business innovations, and encouraging MSMEs to adapt to digital business. In conclusion, the revitalization of MSMEs in West Kalimantan is the result of strategic collaboration between MSMEs, the government, banking institutions, and related parties, contributing to the stability and economic recovery of the region.