Coronary Artery Disease (CAD) merupakan suatu gangguan fungsi jantung yang disebabkan karena adanya penyempitan dan tersumbatnya pembuluh darah jantung. Kondisi ini dapat mengakibatkan perubahan pada berbagai aspek, baik fisik, psikologis, maupun sosial yang berakibat pada penurunan kapasitas fungsional jantung dan kenyamanan. Coronary Artery Disease (CAD) atau penyakit jantung koroner merupakan penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab kematian terbesar di seluruh dunia. Salah satu penanganannya adalah Coronary Artery Bypass Graft (CABG). Pada pasien post CABG dapat menimbulkan efek nyeri, nyeri diartikan sebagai suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan, yang berkaitan dengan kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensial menimbulkan kerusakan jaringan. Pasien pada nyeri akut memperlihatkan respon neurologik yang terukur yang disebabkan oleh stimulasi simpatis yang disebut sebagai hiperaktivitas autonom. Perubahan-perubahan ini mencakup takikardi, takipnea, meningkatnya aliran darah perifer, meningkatnya tekanan darah (baik sistol maupun diastolik), dan dibebaskannya katekolamin-suatu respon stres yang khas (Fields, Martin, 2001). Metode dalam karya ilmiah ini dengan case study pada praktik klinik keperawatan kegawatdaruratan di ruang Intensif Care Unit (ICU) RSUI. Pasien kelolaan adalah Tn. WS berusia 53 tahun dengan diagnosis medis coronary artery disease 3 VD post CABG dan intervensi utama yaitu slow deep breathing relaxation exercise dan pemantauan hemodinamik pasien menggunakan tekanan arteri rata-rata (MAP) untuk menjaga stabilitas hemodinamik pasien.
Coronary Artery Disease (CAD) is a disorder of heart function caused by narrowing and blockage of the heart's blood vessels. This condition can result in changes in various aspects, both physical, psychological and social, which result in a decrease in the heart's functional capacity and comfort. Coronary Artery Disease (CAD) or coronary heart disease is a cardiovascular disease that is the biggest cause of death throughout the world. One treatment is Coronary Artery Bypass Graft (CABG). In post-CABG patients, pain usually results. Pain is defined as an unpleasant sensory and emotional experience, which is related to actual tissue damage or has the potential to cause tissue damage. Patients with acute pain exhibit a measurable neurological response caused by sympathetic stimulation referred to as autonomic hyperactivity. These changes include tachycardia, tachypnea, increased peripheral blood flow, increased blood pressure (both systolic and diastolic), and release of catecholamines-a typical stress response (Fields, Martin, 2001). The method in this scientific work is a case study on emergency nursing clinical practice in the RSUI Intensive Care Unit (ICU). The patient managed is Mr. WS is 53 years old with a medical diagnosis of coronary artery disease 3 VD post CABG and the main intervention is slow deep breathing relaxation exercise and monitoring the patient's hemodynamics using mean arterial pressure (MAP) to maintain the patient's hemodynamic stability.